Share

49. Sisik naga

Author: Rendi OP
last update Last Updated: 2023-08-20 16:49:55

Tangan Zero terasa seperti tersengat listrik ketika ia mencoba menyentuh kembali gagang pedang aura naganya. Namun, ketika Zero berusaha melepaskan genggamannya, justru pedang itu terasa semakin mengikat tangannya.

Dan ketika Zero melihat benda yang ia anggap aneh tadi, benda itu secara perlahan memancarkan aura kekuatan yang perlahan membentuk seekor naga. Namun aura naga yang menguar itu masih terlihat lemah. Itu dapat dipastikan karena aura naga yang menguar terlihat masih samar-samar. Dan aura naga yang akhirnya membentuk seekor naga keseluruhan itu secara perlahan semakin jelas dan memiliki warna merah. Dan setelah itu aura naga itu langsung masuk ke dalam pedang aura naga milik Zero.

Saat aura kekuatan naga itu masuk ke dalam pedangnya, tangan Zero yang semula terasa seperti tersengat listrik perlahan justru terasa nyaman.

'Eh? Kenapa perasaan ini membuatku sangat nyaman? Sebenarnya benda apa itu?' Zero masih memperhatikan benda yang dianggapnya aneh tadi.

Dan setelah benda itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Pedang Terhebat   50. Nana

    Ketika melihat kedua mata Nana yang berubah berwarna merah terang, Zero dan Vivi kebingungan. Untungnya, Nana tidaklah melakukan apapun. Nana yang sempat terbangun tiba-tiba kembali tertidur lagi. Namun hal itu hanya berlangsung beberapa jam saja.Ketika pada malam harinya, Nana yang tertidur lelap kembali terbangun. Dan ketika terbangun, kini bukan hanya kedua bola matanya saja yang berubah menjadi berwarna merah. Tapi aura di dalam tubuh Nana juga memancar dengan sangat pekat. Aura itu aura yang memiliki warna merah kehitaman."Zero, apa yang terjadi dengan Nana sebenarnya?" tanya Vivi panik."Tenanglah, aku juga sebenarnya tidak tahu. Tapi coba aku pastikan dulu, apa yang terjadi padanya," jawab Zero.Lalu Zero mencoba menyentuh tubuh Nana.Boom!Namun tubuh Nana meledakkan energi yang sangat dahsyat sehingga membuat tubuh Zero yang menyentuhnya terpental hingga keluar dari kereta kuda."Zero...!" Vivi pun semakin panik.Kemudian Vivi juga mengalami hal yang sama seperti Zero saat

    Last Updated : 2023-08-22
  • Pendekar Pedang Terhebat   51. Pengintai

    Pedang aura naga yang bergetar itu akhirnya lepas kendali dari genggaman Zero. Pedang aura naga langsung mengambang di udara, dan saat pedang itu mengambang di udara, sisik naga yang Zero miliki juga langsung ikut terbang dan mengelilingi pedang aura naga.Zero dan Vivi hanya bisa melihat apa yang akan dilakukan oleh pedang aura naga itu. Tapi Zero merasa khawatir jika pedang itu akan menyerang dan mencoba menusuk ataupun menebas tubuh Nana. Tapi, Tigreal terus meyakinkannya bahwa ini akan baik-baik saja.Pedang aura naga itu mulai bergerak dan meluncur ke arah Nana. Ketika sudah dekat, pedang itu terlihat seperti menerobos sebuah perisai pertahanan yang kasat mata. Dan saat ada serangan yang sangat kuat menyambar pedang aura naga, saat itulah sisik naga yang mengelilinginya terlihat langsung menyerap kekuatan itu.Lalu, akhirnya pedang aura naga berhasil menghancurkan perisai pertahanan yang melindungi tubuh Nana itu. Setalah itu sisik naga langsung terbang dan menempel tepat pada ta

    Last Updated : 2023-08-22
  • Pendekar Pedang Terhebat   52. Pendeta

    Betapa terkejutnya kelima orang pengintai itu ketika mendengar suara Zero."Hah?! Ka-kamu...?! Kenapa kamu bisa bangun?!" tanya salah satu pengintai yang tadi menembakkan jarum beracun pada Zero. Padahal ia sangat yakin kalau jarum kecil itu mengenai tubuh Zero tadi. Tapi, kenapa racun itu tidak ada reaksi sama sekali? Itulah yang orang itu pikirkan saat ini."Oh..., jadi, kau kira mainan seperti benda kecil ini akan membuatku tumbang?" Zero mengeluarkan jarum kecil yang tadi."A-apa maksudnya ini...?!" Kedua mata pengintai itu pun terbelalak."Sudahlah, seharusnya aku yang banyak bertanya kepada kalian. Tapi, kenapa justru kau yang banyak bertanya padaku?" Ekspresi wajah Zero mulai terlihat berubah. Melihat tatapan mata Zero yang sangat tajam ini, membuat tubuh kelima orang pengintai itu jadi gemetaran.Sring...!Lalu Zero mencabut kedua pedang dari sarungnya.Kelima orang itu langsung mundur dan mengambil kuda-kuda pertahanan. Namun ada satu orang yang berdiri dibalik keempat pengin

    Last Updated : 2023-08-24
  • Pendekar Pedang Terhebat   53. Aura Iblis

    Keempat orang bandit itu kemudian saling menatap dan lalu malah menyeringai. Bahkan, salah satu dari mereka ada yang tertawa dengan keras karena merasa senang."Hahahaha...! Dasar kau, Pendeta bodoh! Kau pikir, kami ini akan benar-benar mau menganggapmu sebagai Guru? Hem? Hahaha...! Cuih! Jangan bermimpi!" ucap Pria itu menghina Chong Lian.Mendengar hinaan itu, membuat hati Chong Lian terasa sangat sakit. Padahal, ia sudah dengan setulus hati menerima keempat orang ini sebagai muridnya. Bahkan, ia juga mengajarkan ilmu pengetahuan agama yang dianutnya dengan sungguh-sungguh. Namun ternyata, keempat bandit ini memang diutus oleh pemimpin mereka untuk menyamar menjadi murid Chong Lian karena Ketua mereka memang tahu bahwa Chong Lian memiliki kenalan dengan beberapa orang anggota klan Kupu-kupu Surga yang saat ini keberadaannya sangat dirahasiakan.Lalu, dilihat dari situasi saat ini, keadaan mereka berempat sedang tidak diuntungkan. Tapi kenapa mereka masih nampak tenang-tenang saja? H

    Last Updated : 2023-08-24
  • Pendekar Pedang Terhebat   54. Sisik Naga

    Saat gadai besi berduri milik Tong Bijal dihempaskan, rerumputan di tanah langsung terlihat layu. Aura Iblis memang dapat menyerap kehidupan benda hidup lemah yang di sentuhnya. Untung saja kala itu Zero mampu bertahan dengan baik ketika terluka akibat aura iblis berkata ketahanan tubuhnya yang luar biasa.Karena melihat serangan ini cukup berbahaya, Zero tidak berniat untuk menangkisnya. Zero berniat hanya akan menghindarinya saja. Namun kedua mata Zero terbelalak saat melihat Tong Bijal yang merubah arah serangannya yang ternyata ia justru menyerang ke arah Vivi."Vivi...! Awas...!" teriak Zero yang mencoba berlari untuk membantu Vivi menahan serangan itu. Namun nampaknya ia terlambat.Padahal, tadi Vivi sudah sekuat tenaga berusaha menahan serangan dari Tong Bijal. Namun sayangnya, tidak semua serangan mampu Vivi tahan. Alhasil, Vivi terkena dua serangan di bagian bahu kanan dan bagian kaki kirinya."Vivi...!" Zero benar-benar marah. Dan tatapan matanya langsung berapi-api.Kemudia

    Last Updated : 2023-08-24
  • Pendekar Pedang Terhebat   55. Anak perempuan klan Kupu-kupu surga

    Tong Bijal yang telah kehilangan satu kakinya akhirnya sangat ketakutan saat melihat tatapan mata Zero yang sangat tajam. Seakan-akan tatapan itu dapat menyayat tubuh orang yang menatapnya. Yah, benar, itu juga adalah salah satu kekuatan yang dimiliki seorang ahli bela diri di tingkatan tinggi. Tatapan mata yang Zero perlihatkan itu memang mampu merusak mental lawan yang menatap mata Zero.Sring!Zero Kembali menebaskan pedangnya pada kaki Tong Bijal yang tersisa.Dan Zero juga merasakan bahwa kekuatan aura iblis yang dimiliki oleh Tong Bijal secara bertahap menghilang karena diserap habis oleh sisik naga yang ia miliki. Dan sisik naga itu kemudian mentransferkan kekuatan aura iblis ke pedang aura naga milik Zero. Dan tentu saja kekuatan aura iblis itu sudah dimurnikan menjadi kekuatan aura naga yang kini berubah menjadi kekuatan aura Dewa Naga. Dan ketika Zero ingin berbicara pada Tong Bijal, ternyata dari tubuh Tong Bijal keluarlah sesosok makhluk aneh. Makhluk itu langsung keluar

    Last Updated : 2023-08-25
  • Pendekar Pedang Terhebat   56. Desa Bunyi

    Tak terasa perjalanan Mereke berempat akhirnya tiba juga di desa terakhir yang dikatakan kemarin. Nama desa itu adalah desa Bunyi. Desa ini sangat dikenal dengan budaya yang memiliki ciri khas pada seni musik dan juga tarinya. Pada kesehariannya, para warga yang menghuni desa Bunyi ini sebagian besar sering kali di sewa oleh desa-desa lain atas jasa hiburan yang mereka miliki di bidang seni musik dan tari.Namun, ketika Zero dan yang lainnya tiba di desa ini, kenapa keadaannya sangatlah sunyi? Sepanjang jalan mereka masuk ke desa ini, mereka dapat menghitung orang yang lewat hanya dengan hitungan jari saja. Dan orang-orang yang dilihat pun nampaknya memiliki keadaan tubuh yang kurang sehat, mereka nampak lesu dan letih. Karena merasa penasaran, Vivi pun memutuskan untuk bertanya tentang kejanggalan yang ia lihat di desa Bunyi ini. Sebab, terakhir kali Vivi singgah di desa Bunyi, suasananya tidaklah seperti ini. Suasananya sangatlah tentram dan juga damai. Banyak anak-anak kecil yang

    Last Updated : 2023-08-26
  • Pendekar Pedang Terhebat   57. Kapten Flame

    Pada siang hari ini, Zero sengaja berjalan menyusuri pinggir pantai untuk mencari tahu tentang bajak laut yang tengah ia cari. Dan sesuai dugaannya, akhirnya Zero melihat ada sebuah kapal yang berlabuh di pantai. Akan tetapi, Zero tidak menemukan keberadaan satu orang pun yang tinggal di kapal itu. Nampaknya para bajak laut ini sedang tidak berada di kapal itu.Zero kemudian segera mencoba mencari lagi jejak ke mana perginya para bajak laut ini. Zero terpaksa masuk ke dalam hutan kecil yang ada di pinggir pantai karena ia memiliki dugaan bahwa para bajak laut ini bisa saja saat ini sedang beristirahat di sana. Dan ternyata dugaan Zero itu benar adanya. 'Jadi benar, mereka ternyata sedang beristirahat di sini. Em..., apa yang harus aku lakukan, ya? Apakah langsung aku serang saja?' gumam Zero."Siapa kau?! Apa yang kau lakukan di sini?!" Namun dari arah belakang, tiba-tiba ada suara seseorang yang bertanya kepada Zero seraya menodongkan tombaknya."Cih! Sepertinya aku emang harus berta

    Last Updated : 2023-08-26

Latest chapter

  • Pendekar Pedang Terhebat   165. Akhir

    Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat

  • Pendekar Pedang Terhebat   164. Thanos yang licik

    Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri

  • Pendekar Pedang Terhebat   163. Tak sadarkan diri

    Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m

  • Pendekar Pedang Terhebat   162. Orge

    Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap

  • Pendekar Pedang Terhebat   161. Tanda kutukan

    Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe

  • Pendekar Pedang Terhebat   160. Peta

    Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga

  • Pendekar Pedang Terhebat   159. Siapa Dalangnya?

    Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l

  • Pendekar Pedang Terhebat   158. Trinitas Harmoni

    Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua

  • Pendekar Pedang Terhebat   157. Pembunuh bayaran

    Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng

DMCA.com Protection Status