Share

56. Desa Bunyi

Penulis: Rendi OP
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-26 08:32:02

Tak terasa perjalanan Mereke berempat akhirnya tiba juga di desa terakhir yang dikatakan kemarin. Nama desa itu adalah desa Bunyi. Desa ini sangat dikenal dengan budaya yang memiliki ciri khas pada seni musik dan juga tarinya. Pada kesehariannya, para warga yang menghuni desa Bunyi ini sebagian besar sering kali di sewa oleh desa-desa lain atas jasa hiburan yang mereka miliki di bidang seni musik dan tari.

Namun, ketika Zero dan yang lainnya tiba di desa ini, kenapa keadaannya sangatlah sunyi? Sepanjang jalan mereka masuk ke desa ini, mereka dapat menghitung orang yang lewat hanya dengan hitungan jari saja. Dan orang-orang yang dilihat pun nampaknya memiliki keadaan tubuh yang kurang sehat, mereka nampak lesu dan letih. Karena merasa penasaran, Vivi pun memutuskan untuk bertanya tentang kejanggalan yang ia lihat di desa Bunyi ini. Sebab, terakhir kali Vivi singgah di desa Bunyi, suasananya tidaklah seperti ini. Suasananya sangatlah tentram dan juga damai. Banyak anak-anak kecil yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Pedang Terhebat   57. Kapten Flame

    Pada siang hari ini, Zero sengaja berjalan menyusuri pinggir pantai untuk mencari tahu tentang bajak laut yang tengah ia cari. Dan sesuai dugaannya, akhirnya Zero melihat ada sebuah kapal yang berlabuh di pantai. Akan tetapi, Zero tidak menemukan keberadaan satu orang pun yang tinggal di kapal itu. Nampaknya para bajak laut ini sedang tidak berada di kapal itu.Zero kemudian segera mencoba mencari lagi jejak ke mana perginya para bajak laut ini. Zero terpaksa masuk ke dalam hutan kecil yang ada di pinggir pantai karena ia memiliki dugaan bahwa para bajak laut ini bisa saja saat ini sedang beristirahat di sana. Dan ternyata dugaan Zero itu benar adanya. 'Jadi benar, mereka ternyata sedang beristirahat di sini. Em..., apa yang harus aku lakukan, ya? Apakah langsung aku serang saja?' gumam Zero."Siapa kau?! Apa yang kau lakukan di sini?!" Namun dari arah belakang, tiba-tiba ada suara seseorang yang bertanya kepada Zero seraya menodongkan tombaknya."Cih! Sepertinya aku emang harus berta

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Pendekar Pedang Terhebat   58. Tiba di istana

    Kapten Flame langsung mundur ketika ia merasakan ada satu tebasan pedang lagi yang menuju ke arahnya. Ternyata Zero mampu menebaskan dua tebasan pedang sekaligus. Hal seperti ini tidaklah pernah terduga oleh Kapten Flame.Kapten Flame kemudian kembali memikirkan cara untuk mengalahkan Zero. Kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Zero menyadari apa yang dilakukan oleh Kapten Flame. Ternyata Kapten Flame berencana untuk melarikan diri dengan cara melemparkan serbuk racun mata. Racun mata ini bisa membuat penglihatan orang terganggu. Bahkan jika mata seseorang terkena racun mata secara berlebih, maka bisa saja mengakibatkan kebutaan.Dan tepat sebelum Kapten Flame sempat menyebarkan racun itu ke arah Zero, dengan cepat Zero langsung menebas kantung racun itu sehingga racun mata itu mengenai mata Kapten Flame sendiri."Argh...! Sial!" Kapten Flame berteriak saat merasakan kedua matanya sangatlah perih.Karena penglihatannya terganggu, Kapten Flame akhirnya berhasil dikalahka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Pendekar Pedang Terhebat   59. Gosip murahan

    Keesokkan harinya, ternyata Istana tengah gempar karena adanya kabar bahwa Raja tiba-tiba sakit dan kini hanya bisa berbaring lemas di dalam kamarnya. Mendengar hal itu, Vivi dan Zero tentu saja langsung bergegas menuju kamar Raja."Ayah...!" Vivi langsung memeluk tubuh Raja yang tak lain Ayah kandungnya itu dengan meneteskan air mata."Vivi..., uhuk, uhuk..., ternyata kau sudah dewasa, Nak. Uhuk, uhuk...!" Nampaknya kondisi Raja benar-benar parah."Ayah, tidak!" Vivi semakin menangis saat melihat Ayahnya yang berbicara terbata-bata seperti ini."Ma-maafkan Aku, Nak. Aku, uhuk..., uhuk..., aku tidak bisa menjadi Ayah yang baik untukmu." Suasana langsung menjadi hening sesaat ketika tangan Raja yang membelai lembut wajah Vivi baru saja terkulai."A-ayah...! Ayah...! Tidak...!" Keheningan pun pecah karena suara Vivi yang menangis histeris.Ternyata, Raja telah meninggal dunia. Hal yang sangat tidak diduga oleh Vivi dan Zero adalah kematian Raja. Padahal, kepulangan Vivi ke Istana ini ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Pendekar Pedang Terhebat   60. Rapat penting

    Hari ini, adalah hari di mana rapat penting akan dilakukan. Vivi dan Zero sudah menyiapkan diri mereka untuk ikut serta dalam rapat penting. Dan ternyata, bukan hanya Zero saja yang Vivi ajak untuk ikut dalam rapat. Vivi juga mengajak Chong Lian dan juga Nana. Vivi sudah memiliki suatu tujuan tertentu yang ia susun bersama Zero.Tok, tok, tok!Ada suara palu yang menandakan bahwa rapat penting telah dimulai."Baiklah, aku, sebagai Penasihat kerajaan akan mengumumkan terlebih dahulu wasiat Raja sebelum ia wafat," teriak Wei Kong seraya membuka sebuah gulungan kertas.Keadaan yang tadinya hening, langsung terdengar banyak suara bisikan-bisikan setelah penasihat kerajaan yang dipercaya oleh Raja membacakan wasiat Raja. Wasiat itu tentu saja berisikan bahwa Vivi adalah pewaris sah selanjutnya."Aku keberatan dengan Wasiat Raja!" Tiba-tiba Linlin mengangkat tangannya dan menyatakan penolakan terhadap wasiat Raja."Benar, aku juga!""Iya, aku juga sama."Dan ada beberapa orang lagi yang sep

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Pendekar Pedang Terhebat   61. Jendral Tertinggi

    Pintu yang rusak karena ditendang dengan kuat itu sontak menarik perhatian semua orang yang hadir dalam ruang rapat penting. Namun, tidak ada satu orang pun yang berani memarahi perbuatan pria itu.Vivi menatap lekat-lekat pria itu. Lalu kedua mata Vivi berkaca-kaca. Zero tentu saja memperhatikan setiap gerak-gerik Vivi. Tapi kali ini Zero merasa lega, sebab Zero memiliki firasat bahwa pria yang datang ini adalah orang yang akan membela Vivi."Kalian tidak tahu malu! Berani-beraninya kalian menentang wasiat Raja kami!" Dengan tatapan garangnya, Jendral Tertinggi yang bernama Limdong mencabut pedangnya dan menodongkan ke arah kerumunan.Saat pedang itu ditarik keluar dari sarungnya, aura yang terpancar sangatlah kuat. Untuk mereka yang memang tidak disukai oleh Jendral Limdong, nafas mereka langsung terasa sesak. Ini adalah suatu jurus yang bernama Hushaku. Teknik Hushaku adalah suatu jurus yang dapat menyerang mental lawannya. Bagi siapa yang tak mampu menahannya, maka akan langsung t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Pendekar Pedang Terhebat   62. Ratu Vivian

    Pada malam hari ini, Vivi terlihat sangat senang ketika menceritakan tentang awal mula ia bertemu dengan Zero sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Namun, ada sedikit perubahan pada ekspresi wajah Limdong yang berbeda saat ia mendengar nama keluarga Zero. Dan karena Zero merasakan ekspresi itu mengganggunya, Zero pun dengan jujur menanyakannya pada Limdong."Jendral, tidak, Kakak Limdong, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" Dan wajah Zero pun nampak berubah menjadi serius."Eh, iya? Silahkan, apa yang ingin kau tanyakan, maka tanyakan saja, Zero. Aku akan menjawab pertanyaanmu semampuku," jawab Limdong."Em..., itu, sebenarnya aku melihat kalau dirimu sempat merasa terkejut saat mengetahui bahwa aku adalah anak dari Koziki Odin. Apakah Kakak Limdong mengenal Ayahku?" tanya Zero langsung pada intinya.Sebenarnya Limdong sempat merasa ragu untuk menjawabnya. Namun karena adanya desakan dari Zero dan ditambah juga oleh Vivi, akhirnya Limdong bercerita apa yang ia ketahui te

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Pendekar Pedang Terhebat   63. Laporan

    Karena Vivi merasa terusik dengan perbuatan jahat Linlin, akhirnya Vivi pun mengutus beberapa orang kepercayaannya untuk mendapatkan semua bukti-bukti tentang kejahatan yang pernah dilakukan oleh Linlin. Vivi juga ingin menjadikan hal ini sebagai contoh pada para rakyatnya, bahwa keluarga Bangsawan pun akan tetap dihukum jika terbukti melakukan kesalahan.Lalu, karena Vivi baru saja sah menjadi seorang Ratu, hari-harinya masih dipenuhi dengan berbagai macam kesibukan terutama melihat laporan berkas-berkas yang mulai menumpuk. Hal semacam inilah sebenarnya yang sangat membuat Vivi malas menjalani kewajibannya sebagai seorang Ratu. Dan untungnya, ia memiliki seorang suami yang sangat baik. Zero tidak hanya berdiam saja, ia pun membantu Vivi sekuat tenaga dan semampunya. Dan saat Vivi sedang melihat selembar berkas laporan, ia pun langsung menunjukkannya pada Zero. "Sayang, coba lihat ini."Zero lalu membaca selembar berkas laporan itu dan ternyata Zero langsung mengepalkan kedua tangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Pendekar Pedang Terhebat   64. Mencoba mencari informasi

    "Apa-apaan orang ini?! Kenapa dia ada di desa ini?! Bukankah semua penduduk telah di bereskan semuanya?!""Ya sudah, hajar saja kalau dia memang menghalangi kita!""Benar, ayo! Kalau memang dia menghalangi hajar saja sampai mati!" Sepertinya orang-orang ini tidak akan bisa diajak bicara secara baik-baik.Mendengar pembicaraan sombong dari mereka, justru membuat Zero menyeringai."Oh, jadi kalian pikir aku ini menghalangi pekerjaan kalian ya? Kalau begitu sudah jelas, kalian pasti memiliki niatan yang buruk berada di desa ini. Baiklah, aku sendiri yang akan menghajar kalian dan membuat kalian berbicara!" Sedetik setelah berbicara, kedua pedang Zero langsung menari ke sana kemari dan berhasil menumbangkan sepuluh orang sekaligus."A-apa yang terjadi...? Ba-bagaimana bisa?!" Zero memperhatikan, ternyata ada satu orang memiliki lambang berbeda yang terukir di pakaian yang dikenakan orang itu. Sepertinya orang ini adalah pemimpin di kelompok ini."Ada apa? Tadi kalian yang berkata ingin me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30

Bab terbaru

  • Pendekar Pedang Terhebat   165. Akhir

    Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat

  • Pendekar Pedang Terhebat   164. Thanos yang licik

    Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri

  • Pendekar Pedang Terhebat   163. Tak sadarkan diri

    Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m

  • Pendekar Pedang Terhebat   162. Orge

    Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap

  • Pendekar Pedang Terhebat   161. Tanda kutukan

    Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe

  • Pendekar Pedang Terhebat   160. Peta

    Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga

  • Pendekar Pedang Terhebat   159. Siapa Dalangnya?

    Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l

  • Pendekar Pedang Terhebat   158. Trinitas Harmoni

    Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua

  • Pendekar Pedang Terhebat   157. Pembunuh bayaran

    Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng

DMCA.com Protection Status