Share

Perang Saudara

Asoka terkejut bukan main. Dia tidak menyangka Barok akan menodongnya dengan bola-bola api. Niatnya datang adalah menjemput Barok agar pria itu bisa segera menyembuhkan Fahma, namun Barok salah memahami maksud kedatangan Asoka.

“Ti-tidak. Aku tidak mencari kekerasan. Tolong bantu adikku, aku butuh seseorang bernama Barok.” Asoka memohon, tapi nada suaranya masih tergolong tinggi.

“Aku Barok, kau siapa? Ada urusan apa mencariku?” Barok membalas agak kasar, tapi sebisa mungkin Asoka memperhalus ucapannya agar Barok tidak semakin kesal.

“Orang di sana memintaku untuk mencari seseorang bernama Barok.”

“Aku sudah lemah, kakiku luka karena nekat loncat dari ketinggian air terjun. Jika kau berkenan membantuku, segera bawa aku ke padepokan. Aku tahu bagaimana cara menyembuhkan adikmu Fahma.”

Barok meringkuk di punggung Asoka.

Keduanya langsung menghilang hanya hitungan detik. Asoka tidak peduli walau h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status