Share

Kembali Mengamuk

Barok sadar, ada kemungkinan Raden Kusuma terkena karma yang selama ini tidak boleh dilanggar, tapi kemungkinannya sangat kecil. Barok sempat ragu. Pasalnya, tumpahan darah lima anggota sekte tidak satu pun menetes di lantai aula padepokan.

Apa karma itu hanya menimpa mereka yang menumpahkan darah di aula, atau menumpahkan darah di seluruh petak istana jin? Entahlah.

Tidak ada harapan hidup lagi, Barok lebih memilih mati dari pada harus menyaksikan kematian Raden Kusuma. Dia tidak menginginkan hal tersebut.

Di satu sisi, dia harus terus menghindar tanpa membalas serangan Asoka agar pemuda itu tidak makin murka dan menghancurkan padepokan. Di sisi lain, Barok pesimis Raden Kusuma bisa diselamatkan.

“Sembuhkan adikku atau kau akan mati!” suara Asoka menggema ke seluruh tebing di kiri-kanan padepokan.

Barok mengangguk. “Ba-baik, akan kuusahakan. Tapi tolong, biarkan aku melihat kondisi Raden Kusuma lebih dulu. Hanya dengan izinnya, b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status