"Apa matamu tidak bisa dijaga untuk tidak melirik wanita cantik! Nona Yao kau dekati, Nona Wei juga kau dekati. Apa kamu ingin mendapatkan semua wanita cantik di dunia ini!" sindir Zhao Meiling pada Zhao Lin yang kedapatan sering kali melirik pada gadis di sebalah meja mereka.
Zhao Lin merasa kesal dengan ledekan Zhao Meiling, ia pun membalasnya. "Kalau memang iya, kenapa? Kakak tidak perlu memikirkanku, pikirkan saja diri kakak yang masih belum punya pasangan!"Raut wajah Zhao Meiling langsung berubah saat mendengar balasan dari Zhao Lin. Usia Zhao Meiling sekitar delapan tahun lebih tua dari Zhao Lin, tapi hingga sekarang ia belum menikah.Balasan dari Zhao Lin membuat Zhao Meiling geram. Ingin sekali ia memukul adik sepupunya itu. Bahkan, ia sudah mengambil ancang-ancang memukul Zhao Lin. Hanya saja, kedatangan pelayan yang membawa pesanan menghentikan upaya Zhai Meiling.Aroma menggugah selera dari hidangan yang disajikan mampu merubah raut wajah Zhao Meiling."Maaf mengganggu kenyamanan Nona dan Tuan Muda! Perkenalkan, nama saya Yin Xuehua, putri dari Walikota Kota Baitong. Kalau boleh tau, siapa nama Nona dan Tuan Muda!" Wanita itu memperkenalkan diri. "Saya Zhao Meiling dan ini adik sepupuku, Zhao Lin!" Zhao Meiling juga memperkenalkan dirinya dan Zhao Lin. "Melihat identitas Nona dan Tuan Muda, sepertinya kalian berdua berasal dari Paviliun Matahari!"Zhao Lin dan Zhao Meiling saling memandang. Keluarga Zhao memang salah satu dari lima keluarga yang menguasai Matahari Timur dan Paviliun Matahari. Sangat wajar jika Yin Xuehua mengetahui asal-usul mereka hanya dari nama keduanya. Bisa dikatakan alasan Yin Xuehua mengundang mereka adalah karena status mereka sebagai bagian dari Paviliun Matahari. Namun, yang menjadi ganjalan adalah gadis itu sudah mengetahui asal-usul mereka sebelum keduanya menyebutkan nama. "Nona... sepertinya anda sudah tau kami dari Paviliun Matahari sebelum kami memberitahu nama kami. Dari ma
Saat malam tiba, Zhao Lin memutuskan berjalan-jalan melihat suasana kota. Ia melakulannya sedirian, tanpa ditemani oleh Zhao Meiling. Suasana malam di Kota Baitong begitu hidup. Lampu-lampu kota mewarnai setiap sudut menghasilkan sebuah keindahan. Lalu-lalang orang ramai menambah semarak di bawah langit yang gelap. Zhao Lin mampir di sebuah kedai arak di pinggir jalan. Tempat ini tidak memiliki ruangan khusus, hanya kursi dan meja yang diletakkan di pinggir jalan. Tidak banyak pengunjung di kedai itu. Selain Zhao Lin, hanya ada satu pengunjung lain yang datang. "Tuan Muda... bisa tunjukkan kartu identitas anda!" ucap pelayan kedai saat Zhao Lin memesan arak. Memang, Kekaisaran Zhou memiliki aturan khusus dalam konsumsi arak. Seseorang baru bisa meminum arak jika ia sudah berumur 15 tahun.Zhao Lin memperlihatkan kartu identitasnya. Sesaat kemudian, si pelayan memberikannya kembali pada Zhao Lin. Si pelayan menerima pesanan Zhao Lin setelah mengetahui usia Zha
"Kau mengenalku? Apa kita pernah bertemu?" Sebuah pertanyaan keluar dari mulut si Pendekar misterius. "Paman Chen tidak mengenaliku! Aku Zhao Lin, murid paman di sekte Lampion Merah." balas Zhao Lin. Perubahan wajah Zhao Lin memang cukup jauh jika dibandingkan lima tahun lalu. Sebuah kewajaran jika Chen Yang tidak mengenalinya. "Zhao Lin!" Kamu benar Zhao Lin! Kamu baik-baik saja!"Lima tahun lalu, hal yang diketahui oleh Chen Yang adalah Zhao Lin diculik oleh seorang gadis muda yang tidak lain adalah Yin Yiyue. Pria berumur sekitar 35 tahun itu tidak mengetahui apa saja yang terjadi pada Zhao Lin. Satu hal yang membuat Chen Yang terkejut adalah Zhao Lin telah mencapai tingkat Pendekar Ahli. Padahal, ia mengenali Zhao Lin sebagai anak yang mengalami kerusakan Lingkaran Pusat dan tidak dapat mengumpulkan Tenaga Dalam. "Apa yang terjadi padamu! Lingkaran Pusat-mu kembali normal?"Zhao Lin menceritakan apa yang terjadi. Wanita itu sebenarnya tidak mencu
Hari berganti, Zhao Lin dan Zhao Meiling akan melanjutkan perjalanan menuju sekte Matahari Timur. Namun, langkah mereka terhambat dengan situasi yang dihadapi kota saat ini. Para prajurit kota terlihat turun ke jalan. Bersama mereka, Serikat Pengemis juga melakukan hal yang sama. Mereka seperti tengah bersiaga. Pengawasan ketat mereka lakukan, terutama di sekitar gerbang kota. Saat ini, gerbang kota ditutup. Tidak boleh ada yang masuk dan keluar dari kota. Hal itu jelas mengganggu Zhao Lin dan Zhai Meiling yang hendak pergi meninggalkan Kota Baitong. Raut wajah para warga terlihat gelisah. Meski mereka tidak mengetahui dengan pasti apa yang terjadi, tapi tidakan para prajurit menjelaskan bahwa kota berada dalam bahaya. Zhao Lin dan Zhao Meiling menemui salah seorang prajurit. "Kami ingin melanjutkan perjalanan. Bisakah kalian membiarkan kami melewati gerbang kota?""Nona... Tuan Muda...! Demi keselamatan kalian, sebaiknya kalian tetap di dalam kota. Di luar s
Zhao Lin bergerak menuju gerbang kota. Langkah pemuda itu untuk melewati gerbang dihentikan oleh para prajurit. "Biarkan aku ke luar!" ucap Zhao Lin. "Tuan Muda... sudah kukatakan, di luar berbahaya?" Si prajurit kembali menolak keinginan Zhao Lin. "Aku akan berbicara dengan mereka! Siapa tau aku bisa membantu menyelesaikan masalah!""Atas dasar apa Tuan Muda ingin berbicara dengan mereka. Tuan Muda hanya pendatang di kota ini! Perkataan Ketua kami saja tidak mereka dengarkan, apa lagi Tuan Muda yang tidak berhubungan dengan kota ini!"Saat Itu, Zhao Lin menunjukkan lencana Paviliun Matahari kepada para prajurit. "Kupikir lencana ini akan membuat mereka sedikit memperhitungkan diriku!"Para prajurit terlihat saling berbisik. Paviliun Matahari memiliki posisi yang kuat dalam dunia persilatan. Mungkin saja Zhao Lin bisa membantu dengan status yang ia miliki. Para prajurit akhirnya sepakat untuk mengizinkan Zhao Lin melewati gerbang untuk berbicara dengan sekte Pulau Bunga Persik. Pi
"Anak muda... jika kamu menemukan sesuatu, kembalikan lah! Itu bukan milikmu!" Li Zhenghe mulai curiga melihat Zhai Lin yang terdiam. Zhao Lin mengaruk pakaian, sebuah katong berisi uang kini berada di tangannya. "Aku menemukan kantong uang ini. Maaf, jika aku menggunakan sebagiannya. Jika Ketua ingin aku menggantinya, aku akan melakukannya! ..., tapi bagaimana kalian bisa memberi bukti bahwa katong uang ini milik Senior Wang Maorong!"Kantong uang itu jelas bukan milik Wang Maorong, melainkan milik Zhao Lin sendiri. Ia melakukan hal seperti ini untuk membuat sekte Pulau Bunga Persik tidak curiga bahwa ia memiliki Pedang Penguasa Dunia. Li Zhenghe tidak bisa berkata apa-apa. Apa yang diperlihatkan Zhao Lin berbeda dengan apa yang ia pikirkan. Beberapa pengikut Li Zhenghe bahkan marah kepada Zhao Lin. "Kau jangan mempermainkan kami!""Apa kau pikir kami ke sini hanya untuk sekantong uang itu!"Melihat reaksi mereka, Zhao Lin kembali menyimpan kembali kanton
Zhao Lin secepatnya bergerak menuju ke kediaman Walikota. Kembali ia menemui Zhao Meiling dan Yin Xuehua. "Sepertinya masalah ini tidak sederhana. Mereka tidak mengatakan alasan mereka sebenarnya, tapi aku curiga mereka memiliki niat untuk menyerang kota!"Zhao Meiling dan Yin Xuehua sama-sama mengerutkan kening. Jika apa yang dikatakan Zhao Lin benar, jelas ini adalah berita buruk bagi Kota Baitog. "Apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan?" tanya Zhao Meiling. "Ini hanya dugaanku! Namun, mereka mengancam akan menyerang kota jika pihak Kota Baitong tidak menyerahkan Ketua Serikat Pengemis kepada mereka. Di situ aku mengambil kesimpulan bahwa mereka juga mengincar Kota Baitong selain Serikat Pengemis!"Zhao Meiling berpikir sejenak. Sekte Pulau Bunga Persik bukanlah aliran hitam yang bisa menyerang siapa saja tanpa alasan. Ancaman yang dilakukan oleh Pulau Bunga Persik jelas memiliki alasan yang jelas. Masalah ini cukup rumit. Seperti ada rahasia yang
"Bagaimana kalau kita buka gerbang kota dan membiarkan sekte Pulau Bunga Persik masuk menemui Serikat Pengemis. Tidak akan ada alasan lagi bagi mereka untuk menyerang kota!"Usul dari Yin Xuehua dapat diterima oleh Chen Yang dan Zhao Meiling. Meminta Serikat Pengemis untuk keluar menemui sekte Pulau Bunga Persik adalah sesuatu yang mustahil. Lebih baik membiarkan Pulau Bunga Persik yang masuk mencari mereka. Dengan begitu, sekte Pulau Bunga Persik tidak akan bisa lagi melakulan tuduhan bahwa Kota Baitong melindungi Serikat Pengemis karena kota telah memberi mereka kesempatan. Jika mereka tetap nekat menyerang kota, mereka akan memiliki masalah dengan Kekaisaran. Namun, ide ini ditolak oleh Zhao Lin. Kemungkinan akan terjadi pertempuran antara Pulau Bunga Persik dan Serikat Pengemis bisa terjadi. Ini jelas akan membuat ketidak-stabilan pada kota. Keluarga Wei bisa memanfaatkan kondisi tersebut untuk merebut Kota Baitong. "Jadi, apa yang hurus kita lakukan sekarang?