Baru mau pergi Pangeran Jang dibuat terkejut dengan yang dikatakan Fu Xi baru saja, Fu Xi memintanya mencaritahu hanya dalam waktu 3 hari, perjalanan dari kerajaannya sampai perguruan Fu Xi memakan waktu satu hari, pulang pergi memakan waktu dua hari satu hari tidak cukup untuknya mencari informasi, apalagi jika di perjalanan dirinya mendapatkan hambatan."Aku tahu Apa yang kamu pikirkan, biar salah satu naga ku yang akan mengantar mu pulang dan pergi dengan begitu akan menghemat waktu," ucap Fu Xi."Naga?"Pangeran Jang terlihat kebingungan dengan perkataan Fu Xi, Pangeran Jang hampir melupakan apa yang sudah di dengarnya."Naga itu apa benar benar ada?" Tanya Pangeran Jang."Lalu kami ini apa," ucap Lalang membuat Pangeran Jang terkejut hampir terjatuh dari tempat duduknya."Benar-benar naga, aku mengira itu berita bohong saja," sahut Pangeran Jang."Ahhhh, Dari mana kamu mengenal Pangeran bodoh ini," ucap Lalang."Sudahlah, Sekarang bukan waktunya berdebat, Aku membutuhkan banyak t
Tuanga menatap Fu Xi yang terlihat sangat serius dengan perkataannya, walau begitu sangat sulit untuk menjadikan Alchemist dalam waktu sesingkat itu belum lagi jika murid yang akan berlatih nantinya berbakat atau tidak."Aku percaya padamu," ucap Fu Xi membuat Tuanga yang kebingungan tiba-tiba tersenyum."Baiklah, aku akan mencobanya," sahut Tuanga."Baguslah, kalau begitu aku serahkan murid ku pada mu," ucap Fu Xi."Tidak masalah, aku akan melakukan yang terbaik untuk mu," sahut Tuanga.Setelah Tuanga diantar ke kamarnya Fu Xi bergegas menggunakan penglihatan tajamnya, Fu Xi ingin melihat apa Pangeran Jang sudah siap dengan buku buku atau apapun itu yang berkaitan dengan ahli racun.Menggunakan penglihatan tajamnya Fu Xi melihat Pangeran Jang yang sudah dalam perjalanan kembali dengan Lalang, yang membuat Fu Xi sedikit terkejut Pangeran Jang kembali dengan seseorang bersamanya.Tap.Tepat setelah Lalang membawa Pangeran Jang turun Pangeran Jang dan seseorang yang bersamanya menghampi
Wheeeeeeeeeeeesss.Menaiki Lulang Fu Xi bergegas menuju kota penyihir, kota yang tidak terlalu besar itu dengan cepat berhasil di datanginya, hanya membutuhkan waktu satu hari untuk Fu Xi yang menaiki Lulang tiba di depan gerbang.Kedatangan Fu Xi seperti sudah diketahui semua penyihir, baru memasuki gerbang semua penyihir dan pemimpin mereka berlutut sambil menundukkan kepala."Selamat datang kedua Naga yang agung dan pengendalinya," ucap pemimpin penyihir."Apa kamu masih mengingat ku?" Tanya Fu Xi."Itu tentu saja, kami penyihir memiliki ingatan yang sangat tajam," ucap pemimpin prajurit."Baguslah," sahut Fu Xi."Minta semua untuk bangun, Ada yang ingin ku bicarakan padamu," sambung Fu Xi"Tentu," ucap pemimpin penyihir."Kalian semua sudah mendengarnya bangunlah," sambung pemimpin penyihir.Semua penyihir yang memberi hormat seketika bangun dan pergi melakukan aktivitas masing-masing, mereka memberi hormat karena dari jauh sudah melihat Lulang tidak hanya itu semuanya juga merasa
Empat puluh murid yang sudah dalam pelatihan masing-masing sudah cukup bekerja keras dalam beberapa hari terakhir, Run dan Yung fokus melatih sepuluh murid yang akan menjadi kultivator, Angu yang seorang ahli racun juga melatih dasar dasar pada sepuluh murid yang bersedia menjadi ahli racun, sama dengan angu Tuanga juga sibuk melatih sepuluh murid yang ingin menjadi Alchemist.Fu Xi secara pribadi melatih sepuluh murid tersisa yang ingin menjadi Penyihir, semua bekerja keras demi harga diri dan demi mendapatkan Pil yang bisa menyembuhkan seseorang bahkan jika orang itu berada dalam ambang kematian.Di bagian utara perguruan Fu Xi yang berhasil mengajarkan dasar-dasar menjadi penyihir kepada muridnya masih belum berpuas diri, Fu Xi yang siang malam mempelajari semua sudah siap melanjutkan pelatihan para muridnya untuk menjadi penyihir terhebat."Seperti yang sudah kalian semua ketahui kunci menjadi penyihir ada dua, pertama adalah Mana kedua adalah Mantra, jadi saat kalian mengeluarkan
Fu Xi berjalan ke arah Angu yang melatih para muridnya menjadi ahli racun, setibanya di sana Fu Xi hanya memperhatikan dari kejauhan agar tidak mengganggu para muridnya yang dengan sangat fokus berlatih."Seperti yang sudah kubilang sebelumnya menjadi ahli racun yang pertama adalah kebal terhadap racun kalian sendiri, jadi yang perlu kalian ingat racun kalian bisa saja membunuh kalian sebelum kalian semua menjadi ahli racun," ucap Angu."Karena kalian sudah mempelajari cara membuat racun di bawah arahan ku sekarang kalian harus menjadikan diri kalian kebal terhadap racun itu sendiri, aku akan... ." Angu tidak melanjutkan perkataannya."Jika cara mu dengan meminta mereka meminum racun sebagai penawar racun aku sangat tidak setuju," sahut Fu Xi memotong perkataan Yangu."Baguslah kamu sudah datang, sebenarnya aku juga ingin memberitahu mu sebelumnya, tenang saja menjadikan racun sebagai penawar tubuh dari racun sama sekali tidan bagus, aku memiliki cara ku sendiri," ucap Angu dengan pen
Memasuki gang gang kecil Fu Xi akhirnya tiba di sebuah tempat yang dijaga dengan ketat di luarnya, dari penjagaan itu Fu Xi bisa menduga kalau tempat itu bukan toko biasa yang bisa dimasuki sembarang orang.Para penjaga yang dari tadi melihatnya dari kejauhan menatap penuh curiga, saat dirinya semakin mendekat semua penjaga menatap ke arahnya dengan tajam."Siapa kamu yang di sana?" Teriak penjaga yang melihat Fu Xi hanya diam dan terlihat semakin mencurigakan.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya dan semakin yakin kalau tempat itu bukan tempat biasa, penjaganya saja bisa mengetahui keberadaannya sejak berada di kejauhan.Rui Xi yang hanya diam beradu tatapan sama penjaga Fu Xi sama sekali tidak berpikir untuk pergi hanya karena di tatapan penuh curiga, Fu Xi malah berjalan mendekati para penjaga yang sedang menatap tajam ke arahnya."Siapa kamu? Kenapa memperhatikan tempat ini dari kejauhan?" Tanya salah satu penjaga."Aku ingin masuk ke dalam, jujur saja ada yang aku inginkan di dala
Selesai mengambil 50 api suci dan melepaskan para budak Fu Xi bergegas keluar dari pasar gelap yang di adakan di dalam sebuah gedung yang cukup besar, Fu Xi yang keluar diikuti para budak dihentikan oleh Xang, para budak tidak melihat Naga Fu Xi mereka pasti akan membuat Fu Xi kesulitan, apalagi para budak yang sering diperlakukan kasar mereka tidak akan menuruti sembarang orang."Tunggu," ucap Xang membuat Fu Xi menghentikan langkahnya."Lebih baik kamu rantai kembali saja mereka," sambung Xang berbisik ke telinga Fu Xi setelah mendekatinya."Kenapa?" Tanya Fu Xi."Mereka tidak akan menurutimu dengan mudah, bisa saja diperjalanan nanti mereka menyerang mu untuk melarikan diri," ucap Xang."Jika mereka ingin pergi aku akan membiarkan begitu saja lagi pula aku tidak berniat untuk menahan apalagi membawa mereka pulang," sahut Fu Xi."Kalau begitu kenapa kamu membebaskan mereka?" Tanya Xang yang kebingungan."Demi kemanusiaan saja," ucap Fu Xi yang langsung berjalan pergi diikuti semua b
Fu Xi yang pergi bersama Mand dan Raks langsung menghampiri semua yang berkumpul menjadi satu, mereka sangat bersemangat latihan sebelum dirinya pergi dan terlihat semua baik baik saja tapi sekarang mereka terlihat sedang memikirkan sesuatu."Ada apa?" Tanya Fu Xi."Perwakilan dari mereka yang kamu sebut-sebut itu datang," ucap Angu."Apa yang orang itu katakan?" Tanya Fu Xi lagi."Mereka menginginkan pertandingan dimajukan 5 hari lagi, mereka seperti sengaja ingin menyulitkan mu," ucap Tuanga."Aku sudah bisa menduganya kalau mereka itu sangat licik, tapi tidak masalah setelah ku Perhatikan dengan baik dua hari lalu mereka semua sudah siap," sahut Fu Xi."Siap dari mana? Bukankah kamu mengatakan jika mereka membutuhkan api suci," ucap Tuanga."Aku pergi untuk mencarinya," sahut Fu Xi."Tentu saja aku mendapatkannya," sambung Fu Xi sambil tersenyum."Kebetulan sekali kalian semua sudah berkumpul, aku akan memberikan masing-masing satu api suci," ucap Fu Xi.Tanpa menunggu jawaban dar
Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah
Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah
Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F
Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali
Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di
Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h
Setibanya Fu Xi di dalam ruang tanpa batas miliknya Fu Xi memanggil cahaya yang biasa langsung menampakan dirinya tanpa harus menunggu panggilan darinya, Tapi saat ini setelah memanggil berulang kali cahaya yang biasa muncul itu tidak muncul sama sekali seperti tidak ada di dalam tubuhnya."Apa kamu masih berada di dalam tubuhku? Bisakah aku bertanya Apa yang harus kulakukan sekarang," ucap Fu Xi masih terus memanggil walau tahu sepertinya cahaya itu sudah tidak ada di dalam tubuhnya.Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan cahaya itu Fu Xi kembali membuka matanya, Fu Xi menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, karena cahaya itu tidak ada Fu Xi berpikir untuk mencari cara sendiri bagaimana caranya dirinya agar bisa mengembalikan api ke tempatnya semula.Melihat Fu Xi menarik bafas panjang Anying yakin kalau Fu Xi tidak berhasil bertemu dengan yang ada di dalam tubuhnya, ke mana perginya dan kenapa tiba-tiba menghilang membuat Fu Xi terlihat kebingungan."Jadi apa kamu tidak ber
Fu Xi memperingatkan istrinya agar terbiasa dengan suara teriakan yang nantinya akan semakin sering didengarnya, dan Sebenarnya bukan hanya teriakan saja yang akan didengarnya melainkan juga siksaan demi siksaan bagi mereka yang saat hidup di dunia menjadi Pendosa yang sangat besar.Sambil berjalan berdampingan dengan istrinya Fu Xi mencoba melihat ke arah sekelilingnya, Fu Xi ingin melihat apa yang harus diselesaikannya di neraka yang dipenuhi oleh jiwa-jiwa orang yang penuh dosa semasa hidupnya.Saat memperhatikan sekelilingnya Anying baru tersadar kalau jumlah para jiwa yang disiksa di dalam kobaran api lebih banyak wanita dibanding pria, semua wanita itu tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya.Melihat setiap jiwa yang mendapatkan siksaan Anying begidik ngeri, setelah disiksa dengan sangat menyakitkan tubuh mereka menjadi utuh kembali dan mereka terus mengulangi siksaan tanpa henti dan jeritan dan teriakan terus memekik telinga."Sebenarnya Kenapa di neraka le
Fu Xi dan Anying masih terus memperhatikan pria yang berada tidak jauh dari si hitam dan si putih, setelah tugasnya selesai pria itu bersiap pergi sayap yang ada di belakang tubuhnya melebar dengan sempurna, walau sama-sama memiliki sayap sayap yang dimiliki Tuan Hades terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh Fu Xi.Tidak ingin tertinggal dari Tuan Hades Fu Xi bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang menyusulnya, seperti mengetahui kalau saat ini sedang diikuti Tuan Hades berhenti dan memutar badannya."Ada apa manusia sepertimu mengikutiku?" Tanya Tuan Hades."Apa aku perlu memperkenalkan diri lebih dulu atau Haruskah aku langsung saja mengatakan tujuanku," ucap Fu Xi."Katakan saja tujuanmu karena aku sangat tidak suka berbasa-basi, lagi pula namamu tidak penting untukku," sahut Tuan Hades."Aku membutuhkan bantuanmu untuk pergi ke neraka, karena saat ini tidak ada yang bisa membantuku selain kamu Tuan hades yang terhormat," ucap Fu Xi."Dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu