Empat puluh murid yang sudah dalam pelatihan masing-masing sudah cukup bekerja keras dalam beberapa hari terakhir, Run dan Yung fokus melatih sepuluh murid yang akan menjadi kultivator, Angu yang seorang ahli racun juga melatih dasar dasar pada sepuluh murid yang bersedia menjadi ahli racun, sama dengan angu Tuanga juga sibuk melatih sepuluh murid yang ingin menjadi Alchemist.Fu Xi secara pribadi melatih sepuluh murid tersisa yang ingin menjadi Penyihir, semua bekerja keras demi harga diri dan demi mendapatkan Pil yang bisa menyembuhkan seseorang bahkan jika orang itu berada dalam ambang kematian.Di bagian utara perguruan Fu Xi yang berhasil mengajarkan dasar-dasar menjadi penyihir kepada muridnya masih belum berpuas diri, Fu Xi yang siang malam mempelajari semua sudah siap melanjutkan pelatihan para muridnya untuk menjadi penyihir terhebat."Seperti yang sudah kalian semua ketahui kunci menjadi penyihir ada dua, pertama adalah Mana kedua adalah Mantra, jadi saat kalian mengeluarkan
Fu Xi berjalan ke arah Angu yang melatih para muridnya menjadi ahli racun, setibanya di sana Fu Xi hanya memperhatikan dari kejauhan agar tidak mengganggu para muridnya yang dengan sangat fokus berlatih."Seperti yang sudah kubilang sebelumnya menjadi ahli racun yang pertama adalah kebal terhadap racun kalian sendiri, jadi yang perlu kalian ingat racun kalian bisa saja membunuh kalian sebelum kalian semua menjadi ahli racun," ucap Angu."Karena kalian sudah mempelajari cara membuat racun di bawah arahan ku sekarang kalian harus menjadikan diri kalian kebal terhadap racun itu sendiri, aku akan... ." Angu tidak melanjutkan perkataannya."Jika cara mu dengan meminta mereka meminum racun sebagai penawar racun aku sangat tidak setuju," sahut Fu Xi memotong perkataan Yangu."Baguslah kamu sudah datang, sebenarnya aku juga ingin memberitahu mu sebelumnya, tenang saja menjadikan racun sebagai penawar tubuh dari racun sama sekali tidan bagus, aku memiliki cara ku sendiri," ucap Angu dengan pen
Memasuki gang gang kecil Fu Xi akhirnya tiba di sebuah tempat yang dijaga dengan ketat di luarnya, dari penjagaan itu Fu Xi bisa menduga kalau tempat itu bukan toko biasa yang bisa dimasuki sembarang orang.Para penjaga yang dari tadi melihatnya dari kejauhan menatap penuh curiga, saat dirinya semakin mendekat semua penjaga menatap ke arahnya dengan tajam."Siapa kamu yang di sana?" Teriak penjaga yang melihat Fu Xi hanya diam dan terlihat semakin mencurigakan.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya dan semakin yakin kalau tempat itu bukan tempat biasa, penjaganya saja bisa mengetahui keberadaannya sejak berada di kejauhan.Rui Xi yang hanya diam beradu tatapan sama penjaga Fu Xi sama sekali tidak berpikir untuk pergi hanya karena di tatapan penuh curiga, Fu Xi malah berjalan mendekati para penjaga yang sedang menatap tajam ke arahnya."Siapa kamu? Kenapa memperhatikan tempat ini dari kejauhan?" Tanya salah satu penjaga."Aku ingin masuk ke dalam, jujur saja ada yang aku inginkan di dala
Selesai mengambil 50 api suci dan melepaskan para budak Fu Xi bergegas keluar dari pasar gelap yang di adakan di dalam sebuah gedung yang cukup besar, Fu Xi yang keluar diikuti para budak dihentikan oleh Xang, para budak tidak melihat Naga Fu Xi mereka pasti akan membuat Fu Xi kesulitan, apalagi para budak yang sering diperlakukan kasar mereka tidak akan menuruti sembarang orang."Tunggu," ucap Xang membuat Fu Xi menghentikan langkahnya."Lebih baik kamu rantai kembali saja mereka," sambung Xang berbisik ke telinga Fu Xi setelah mendekatinya."Kenapa?" Tanya Fu Xi."Mereka tidak akan menurutimu dengan mudah, bisa saja diperjalanan nanti mereka menyerang mu untuk melarikan diri," ucap Xang."Jika mereka ingin pergi aku akan membiarkan begitu saja lagi pula aku tidak berniat untuk menahan apalagi membawa mereka pulang," sahut Fu Xi."Kalau begitu kenapa kamu membebaskan mereka?" Tanya Xang yang kebingungan."Demi kemanusiaan saja," ucap Fu Xi yang langsung berjalan pergi diikuti semua b
Fu Xi yang pergi bersama Mand dan Raks langsung menghampiri semua yang berkumpul menjadi satu, mereka sangat bersemangat latihan sebelum dirinya pergi dan terlihat semua baik baik saja tapi sekarang mereka terlihat sedang memikirkan sesuatu."Ada apa?" Tanya Fu Xi."Perwakilan dari mereka yang kamu sebut-sebut itu datang," ucap Angu."Apa yang orang itu katakan?" Tanya Fu Xi lagi."Mereka menginginkan pertandingan dimajukan 5 hari lagi, mereka seperti sengaja ingin menyulitkan mu," ucap Tuanga."Aku sudah bisa menduganya kalau mereka itu sangat licik, tapi tidak masalah setelah ku Perhatikan dengan baik dua hari lalu mereka semua sudah siap," sahut Fu Xi."Siap dari mana? Bukankah kamu mengatakan jika mereka membutuhkan api suci," ucap Tuanga."Aku pergi untuk mencarinya," sahut Fu Xi."Tentu saja aku mendapatkannya," sambung Fu Xi sambil tersenyum."Kebetulan sekali kalian semua sudah berkumpul, aku akan memberikan masing-masing satu api suci," ucap Fu Xi.Tanpa menunggu jawaban dar
Saat Fu Xi bingung apa yang harus dilakukannya bayangan hitam tiba-tiba berdiri di depan Fu Xi dan yang lainnya, selain Fu Xi dan Yung tidak ada yang mengetahui siapa orang yang baru datang itu.Fu Xi menatap pemimpin penyihir yang ingin membantu, asal tidak menghancurkan serikat bantuan apapun yang dinginkan Fu Xi akan di terima olehnya pikir pemimpin penyihir."Aku akan membantu kalian dengan ini, asal kamu berjanji tidak akan menghancurkan serikat penyihir," ucap pemimpin penyihir."Aku mengira kamu tidak datang, tapi aku setuju untuk tidak menghancurkan serikat penyihir tapi tidak untuk serikat lainnya," sahut Fu Xi.Mendengar itu pemimpin penyihir menganggukkan kepala, Tepat setelah pemimpin penyihir membaca mantra sebuah rumah yang cukup besar berdiri di tengah lapangan, dengan begini tidak peduli Fu Xi dan muridnya menunggu berapa lama mereka bisa tetap di sana dengan nyaman."Kita masuk saja, menunggu mereka tetap di sini," ucap pemimpin penyihir."Yang dikatakan pemimpin peny
Semua sudah bersiap di tengah lapangan, empat puluh murid Fu Xi menatap empat puluh murid keempat serikat yang menatap mereka sinis seperti mengejek mereka kalau mereka tidak akan bisa menang, Walau begitu semua murid Fu Xi sama sekali tidak terpengaruh mereka yakin kalau saat ini pelatihan mereka sudah cukup untuk melawan para murid Serikat."Karena ini adalah pertandingan yang kami adakan peraturan mutlak dari kami tidak akan bisa dirubah oleh kalian, dan apapun peraturan itu kalian hanya bisa menerimanya," ucap ketua Tiram."Bukankah itu tidak masuk di akal, kami yang tidak dibolehkan mengetahui peraturan itu sebelum pertandingan dimulai kami juga tidak dibolehkan menolak peraturan yang kalian buat Seperti apa nantinya," sahut Run."Kalau kalian tidak terima Kenapa tidak Menyerah saja," ucap ketua Naji.Run yang tidak terima ingin maju ke depan untuk menghadapi para ketua Serikat, baru maju beberapa langkah Fu Xi memegang tangannya dan menggelengkan kepalanya.Jangan lakukan itu, p
Fu Xi sangat bangga karena muridnya berhasil menang, Fu Xi dari awal yakin kalau para muridnya tidak akan kalah melawan para murid bedebah yang sengaja mencari masalah dengannya dan perguruannya.Murid serikat penyihir kembali maju ke depan dan membawa tongkat masing-masing, kesepuluh murid Rasan dengan sangat percaya diri menertawakan murid Fu Xi yang berjalan ke tengah lapangan, murid Fu Xi yang tidak membawa tongkat sangat tidak mencerminkan seorang penyihir."Lihat mereka, tanpa tongkat sihir mereka masih ingin mengalahkan kita murid serikat penyihir," ucap murid Rasan."Jadi apa kalian semua berpikir menjadi penyihir hanya bisa menggunakan tongkat," sahut murid Fu Xi."Kita terbiasa menggunakan perantara, tongkat yang diisi mana sangat cocok menjadi perantara sihir," ucap murid Rasan."Hahahaha, dasar lemah, seperti itu saja kalian membutuhkan perantara," sahut murid Fu Xi."Jangan berlagak," ucap murid Rasan."Seharusnya kami yang berkata seperti itu," sahut murid Fu Xi lainnya.