Share

48. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Malam kembali menaungi langit Lebak Angin. Para murid padepokan tengah sibuk menikmati makan malam. Pekarangan tampak sepi di mana sekelilingnya terlihat bercahaya karena dihiasi api obor yang bergerak-gerak ketika tertiup angin.

Di salah satu dahan pohon, Limbur Kancana tengah berbaring sembari membersihkan sela gigi dengan batang rumput kecil. Kaki kanannya menyilang di atas kaki kiri. Ia bersenandung sembari mengamati taburan bintang di langit.

“Raka,” ujar Ganawirya yang mendadak muncul di depan Limbur Kancana. Pria paruh baya itu membungkuk hormat sesaat. “Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Raka mengenai Lingga.”

“Apa ini soal Lingga yang berteman dengan tiga muridmu, Ganawirya?” tanya Limbur Kancana yang kemudian melompat turun. Pandangannya tertuju pada ruang makan padepokan. Tampak Lingga bersama tiga kawan barunya tengah menikmati makanan bersama.

“Benar, Raka,” ujar Ganawirya yang ikut mengali

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status