Share

31. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

“Maafkan ketidaksopanan kami,” ucap Sekar Sari dan empat pendekar itu bersamaan. Mereka membungkuk sembari menempatkan kedua tangan di depan dahi.

Sekar Sari terpejam beberapa saat, kembali mengingat bagaimana pertemuannya dengan Limbur Kancana. Pria itu dengan mudah dapat menghindari semua serangannya, bahkan tidak mendapat luka apa pun. Namun, yang menjadi ketakutannya sekarang adalah sikapnya yang kasar dan tidak sopan pada pria itu. Apa mungkin ia akan mendapat hukuman berat?

“Ma-maafkan aku, Kakang Guru. Sejak bertemu denganmu aku sudah bertindak kurang ajar,” ujar Sekar Sari sembari kian menunduk dalam. “Aku siap menerima hukuman.”

Limbur Kancana menoleh pada Sekar Sari. Pembawaannya yang serius kembali ke sediakala. Ia melompat-lompat kecil, lalu memutari gadis itu dan empat pendekar di sampingnya. “Kau akan aku hukum, Nyai.”

Sekar Sari meneguk ludah, tak berani mendongak. “A-aku ... siap menerimanya.”

“Kalau begitu, kau harus menyiapka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status