Share

145. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Matahari sudah kembali ke peraduan beberapa jam lalu. Bulan purnama tampak menggantung gagah di langit, memancarkan cahaya keemasan. Suara serangga malam menemani keheningan padepokan. Angin berembus pelan, menyelinap masuk melalui lubang sebuah ruangan, mencumbu kesadaran Lingga kecil yang masih tertidur pulas.

Lingga tiba-tiba berada di ruangannya. Pemuda itu melihat sosok dirinya baru saja terbangun, meneguk segelas air, kemudian membawa gulungan dari bawah dipan.

“Aku harus segera berlatih.” Lingga kecil melompat dari dipan, berjalan menuju pintu, membukanya perlahan di mana tatapannya mengawasi keadaan sekeliling. “Aman.”

Lingga kecil menerobos kegelapan malam, melompati satu per satu dahan pohon hingga akhirnya tiba di dekat air terjun. Anak itu melompat ke tengah sungai, duduk bersila di sebuah batu, kemudian membuka isi gulungan.

Lingga mengamati sosok dirinya semenjak keluar dari gubuk kecil di belakang bangunan padepokan hingga ke tempat ini. Ia melompat ke batu yang berada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status