Share

146. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Lingga kembali berpindah tempat. Saat ini, pemuda itu berada di ruangannya. Ia menoleh ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka dari luar. Sosok kecilnya memasuki kamar, mengganti busana, menyimpan gulungan di bawah dipan, kemudian berbaring di tempat tidur. Tak lama setelahnya, terdengar dengkuran halus.

Lingga masih berada di sisi dipan, mengamati sosok kecilnya yang sudah tertidur pulas. Pintu kembali terbuka dari luar. Lingga terkejut ketika mendapati Ki Petot memasuki kamar.

“Apa yang dilakukan aki di kamarku?” tanya Lingga, “apa mungkin aki melihatku baru saja memasuki kamar? Atau justru aki mengikutiku sejak tadi?”

Ki Petot mendekat ke arah dipan, melewati Lingga, mengawasi keadaan sekitar sebelum akhirnya duduk di sisi ranjang.

“Aki,” gumam Lingga dengan tatapan tertuju pada kakek tua itu.

Ki Petot mengembus napas panjang, menggurat senyum di wajah penuh keriputnya. Satu tangannya terulur, mengelus rambut Lingga kecil. “Sepertinya aku terlalu keras padamu hari ini, Lingga. Maafkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status