Beranda / Fantasi / Pendekar Kitab Iblis / 86. Shin Jin dan Liu Shin

Share

86. Shin Jin dan Liu Shin

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-13 20:56:54

"Guo Xiang ... kenapa keluar? Apa kamu sudah baikan?" tanya Shin Jin alias Hao Long ini. Wajahnya kelihatan cemas di balik ketampanan dirinya.

Pangcu GoBi Pay ini tersenyum sambil berucap, "Aku sudah baikan, Shin Jin Tayhiap!"

"Hahaha ... tidak perlu sungkan! Panggil saja Hao Long seperti biasa, Guo Xiang!" ucap Shin Jin.

Liu Shin memandang takjub terhadap kecantikan Guo Xiang yang terpancar keluar dan membuatnya terpesona.

"Kenalkan ... ini Guo Xiang, sosok yang tercantum dalam ramalan Kitab Artefak selain Shu Zhen!" kata Shin Jin memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal, Guo Xiang Lyhiap ... aku Liu Shin!" ucap pemuda yang tercantum dalam Kitab Ramalan Surgawi Go Bi Pay ini.

"Aku tahu, Shin Tayhiap ... kamu dan Shin Jin disebutkan dalam kitab ramalan kuno milik perguruan kami. Tentunya kalian sudah tahu isi ramalan itu. Kita harus merahasiakannya sampai waktunya tiba!" jelas Guo Xiang.

"Kami tahu itu, Guo Xiang! Terlalu berbahaya apabila rahasia ramalan ini sampai keluar!"

"Oh ya, apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cultivator
Mantap thor ... tambah Bab thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Kitab Iblis   87. Satu Rahasia Lagi

    Tok Kui memenuhi janjinya untuk mengajari Guo Xiang teknik Racun Putih yang kemungkinan bisa menghancurkan Kitab Iblis Neraka.Guo Xiang juga tidak berniat untuk lama-lama berada di Bukit Racun Putih. Dia juga tidak menyinggung sama sekali tentang Liu Shin dan Shin Jin. Hao Long yang awalnya berniat untuk memberitahukan Tok Kui tentang situasi yang sebenarnya menadadk berubah pikiran dengan tidak menunjukkan wujud aslinya di hadapan Setan Racun."Aku permisi dahulu, Master!" ucap Guo Xiang setelah merampungkan semua pelajaran tentang intisari Racun Putih."Kamu hendak kemana? Apa kamu hendak menemui Setan Pedang? Hati-hati! Dia itu aneh ... tidak seperti kami yang normal-normal saja!" ujar Setan Racun."Aku tahu, Master ... aku akan berhati-hati saat bertemu Setan Pedang nanti!" ucap Guo Xiang sambil menghaturkan hormat."Aku akan mengantarmu keluar, Guo Xiang!" kata Hao Long yang memberi isyarat untuk Guo Xiang diam saja dan mengkutinya."Kenapa kamu tidak berterus terang kepada Mast

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Pendekar Kitab Iblis   88. Krisis di Desa Hantu Merah

    Desa Hantu Merah merupakan desa yang sangat ditakuti oleh kalangan pendekar dunia persilatan, karena sering adanya penampakan Hantu Pendekar Bergaun Merah saat malam tiba di desa ini.Hantu Pendekar Bergaun Merah ini mahir dalam ilmu bela diri dan sangat cantik penampakannya. Tapi, apabila sudah jatuh ke dalam pelukannya maka nyawa pendekar itu tidak akan tertolong lagi karena energinya akan dihisap habis sampai tubuhnya kering kerontang.Banyak yang berspekulasi kalau Hantu Pendekar Bergaun Merah ini adalah hantu yang dipelihara oleh Setan Pedang, Tho Kui. Pedang Hantu Merah yang dimilikinya dirumorkan merupakan pedang iblis yang menjadi tempat berdiamnya Hantu Pendekar Bergaun Merah ini. Pedang hantu Merah adalah pedang iblis yang hidup dan haus darah manusia. Namun, semua rumor itu belum terbuktikebenarannya.Hanya satu yang pasti. Hantu Pendekar itu memang ada dan selalu meneror Desa Hantu Merah dalam beberapa bulan belakangan ini. Banyak murid-murid Perguruan Hantu Merah yang len

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Pendekar Kitab Iblis   89. Krisis di Desa Hantu Merah - II

    Sebuah pedang yang cukup besar dikeluarkan oleh Guo Xiang. Pedang Naga Gurun merupakan pedang pusaka yang hanya boleh digunakan oleh Pangcu Go Bi Pay. Kekuatan Pedang Naga Gurun jauh melebihi pedang-pedang lainnya sehingga dikategorikan sebagai pedang pusaka.Konon apabila berada di tangan yang tepat, Pedang Naga Gurun dapat memanggil Naga Gurun untuk bertarung bersama pemilik pedang. Kemampuan terhebat pedang pusaka Go Bi Pay ini adalah menciptakan pusaran badai gurun yang akan menelan apapun yang dilewatinya.Namun, untuk saat ini Guo Xiang hanya akan menggunakannya untuk fungsi pedang saja yaitu mematahkan seluruh pedang milik Pendekar Perguruan Hantu Merah agar mereka merasa jera dan tidak menghalanginya lagi untuk bertemu Tho Kui."Naga Gurun menembus Cakrawala!"Guo Xiang memainkan tarian pedang yang sungguh indah, yang membuatnya berputar-putar menghindari keroyokan Pendekar Perguruan Hantu Merah dari segala arah.TRAAANG!CLASH!SWING!Bunyi ayunan pedang serta pedang yang ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Pendekar Kitab Iblis   90. Krisis di Desa Hantu Merah - III

    "Selamat datang di Desa Hantu Merah, Guo Lyhiap!" sapa Setan Pedang saat Guo Xiang tiba di Perguruan Hantu Merah. Penampilan Setan Pedang sangat sederhana, jauh dari kesan glamour sebagai pemimpin sebuah perguruan bela diri dan perkampungan. "Terima kasih sudah menerimaku di sini, Master Tho Kui," balas Guo Xiang sambil kedua Tangan terkepal untuk memberikan Salam hormat. "Aku minta maaf kalau ada kesalah pahaman saat Guo Lyhiap datang ke Desa Hantu Merah!" ujar Tho Kui Sepertinya Setan Pedang sudah mengetahui insiden yang melibatkan anak buahnya ini, tapi Guo Xiang tetap berkelit. "Tidak ada masalah, Master ... aku disambut baik oleh Wu Changming dan murid perguruan lainnya." "Hahaha ... kalau Guo Lyhiap merasa nyaman, kita lupakan kejadian sebelumnya. Ada perlu apa sampai mengantarkan Guo Lyhiap ke desa terpencil ini?" tanya Tho Kui. "Sebenarnya aku ingin minta tolong pada Master!" kata Guo Xiang sambil menyerahkan surat dari Setan Mabuk Tho Kui membaca surat dari Zhui Kui

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Pendekar Kitab Iblis   91. Krisis di Desa Hantu Merah - IV

    "Wu Changming ... ternyata dia yang menjadi dalang dari semua kekacauan di Desa Hantu Merah dan Perguruan Hantu Merah. Kenapa dia melakukannya? Bukankah Tho Kui sangat mempercayainya?" Guo Xiang benar-benar tidak habis pikir dengan penghianatan yang telah dilakukan oleh murid kepercayaan Setan Pedang ini. Wu Changming dengan beraninya merekrut murid-murid Perguruan Hantu Merah untuk menghabisi murid-murid Perguruan Hantu Merah lainnya yang setia kepada Tho Kui.Guo Xiang tetap berusaha dalam keadaan tidak sadarkan diri agar bisa lebih banyak mendengarkan rencana Wu Changming."Kenapa Bos tidak langsung membunuh Setan Tua itu? Kenapa harus pelan-pelan menyingkirkan murid-murid bodoh itu?" tanya salah satu murid perguruan yang membelot."Aku tidak tahu seberapa hebat Setan Tua itu! Kalau masih ada murid-murid setianya, akan sulit bagi kita untuk merebut tampuk pimpinan Perguruan Hantu Merah darinya. Belum lagi muncul Ketua Go Bi Pay yang tidak kita sangka-sangka! Gadis itu sangat hebat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Pendekar Kitab Iblis   92. Krisis di Desa Hantu Merah - V

    HA-HA-HA ...!!!Guo Xiang yang biasanya kalem ini mendadak tertawa sekeras-kerasnya, yang membuat bingung dan heran kawanan murid Perguruan Hantu Merah yang mengeroyoknya."Kenapa kamu tertawa, wanita iblis?" tanya salah satu murid Perguruan Hantu Merah. "Apa kamu sudaah gila?"Sejak murid Perguruan Hantu Merah tewas dengan leher patah membuat Guo Xiang dijuluki wanita iblis oleh semua murid Perguruan Hantu Merah."Apa ada larangan tertawa? Aku menertawakan kebodohan kalian yang beraninya menghianati Setan Pedang! Kalian tahu hukuman apa yang akan dijatuhkan Setan Pedang kepada kalian? Bahkan kalian berharap untuk mati saat Setan Pedang menghukum kalian atas penghianatan terhadap Perguruan Hantu Merah!" ujar Guo Xiang."Sok tahu! Setan Tua itu tidak akan tahu penghianatan kami karena Kau tidak akan selamat dari sini!" kata salah satu murid Perguruan Hantu Merah dengan arogansi yang tinggi."Hahaha! Jangan terlalu angkuh ... kalian juga tidak akan mendapat hukuman dari Setan Pedang!":u

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Pendekar Kitab Iblis   93. Krisis di Desa Hantu Merah - VI

    Ucapan Guo Xiang tidak digubris sama sekali oleh murid Perguruan Hantu Merah. Rasa takut mereka terhadap Setan Pedang jauh lebih besar sekarang daripada terhadap Ketua Go Bi Pay ini.Keringat dingin terlihat bercucuran disertai wajah pucat dan pakaian yang basah oleh keringat sudah menunjukkan rasa takut murid Perguruan Hantu Merah."Kesempatan terakhir untuk mengaku dan bertobat atas kesalahan kalian!" seru Guo Xiang.CLASH!SWING!Namun, ucapannya disambut oleh ayunan pedang dan golok dari beberapa murid Perguruan Hantu Merah, sementara murid Perguruan Hantu Merah lainnya memilih menyerahkan diri setelah melihat tubuh Guo Xiang diselubungi kobaran api phoenix lengkap dengan kedua sayap yang terbentuk dari api abadi."Kalian hendak kemana? Dasar pengecut! Bos akan menghabisi kalian semua!" teriak murid perguruan bertubuh kurus yang pantang menyerah."Urus saja nyawamu sendiri sebelum mengancam nyawa orang lain!" seru Guo Xiang sambil menangkis serangan pedang dan golok lawan.BLAAAST

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Pendekar Kitab Iblis   94. Krisis di Desa Hantu Merah - VII

    Suara riuh dari pertempuran terdengar jelas saat Guo Xiang melangkah ke halaman utama Perguruan Hantu Merah, tempat kediaman Tho Kui alias Setan Pedang. Cahaya matahari yang redup mulai tertutup debu tebal yang berputar di udara, membawa desiran angin kencang akibat energi sin-kang dan gin-kang dari Wu Changming dan Tho Kui."Pengkhianat itu tidak sabar untuk segera menjadi Ketua Perguruan Hantu Merah," pikir Guo Xiang dengan mata menyipit menembus debu yang beterbangan.Setan Pedang berdiri dengan postur tegak, matanya penuh kecewa dan marah, menghadap Wu Changming yang bersiap dengan kuda-kuda kokoh. "Pengkhianat! Tak pernah kusangka bahwa kau, Changming, adalah pengkhianat perguruan!" teriaknya. Tangan kanannya menangkis serangan Wu Changming, sementara tangan kirinya, yang memegang pedang, berusaha menebas kaki pengkhianat itu."Setan Tua! Jika saja kau mundur dan menyerahkan jabatan ketua padaku, aku takkan mengkhianatimu! Kau tak mampu memimpin perguruan yang hampir mati ini, pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02

Bab terbaru

  • Pendekar Kitab Iblis   ENDING

    Kaisar Han yang berhasil diselamatkan bersama Ketua Lima Perguruan Besar, seakan melupakan perbuatannya dahulu yang memerintahkan pembunuhan terhadap Shian Kui. Kini, Kaisar Han sangat berterima kasih kepada Shian Long dan semua pendekar yang telah membebaskan Negeri Han dari cengkraman Ang Cit Mo Kui.Ketua dari Lima Perguruan Besar juga memutuskan untuk melupakan masa lalu Shian Long setelah adanya penjelasan dari Wang pao mengenai keterlibatan Ang Cit Mo Kui untuk semua perbuatan yang dilakukan oleh Pendekar Kitab Iblis.Setelah mengikuti perayaan di istana Kekaisaran Han yang hancur sebelumnya ini, Shian Long dan Guo Xiang memutuskan untuk hidup di Desa Fujian, tempat tinggal Shian Long saat kecil.Wang Pao tetap tinggal di Hutan Racun sambil sesekali mengunjungi Shian Long di Desa Fujian untuk memastikan kalau Pendekar Kitab Iblis ini telah lepas dari pengaruh Kitab Iblis Neraka.Kitab Dewa Surgawi memutuskan ikut bersama Shian Long setelah mengetahui asal usul Shian Long di kehid

  • Pendekar Kitab Iblis   134. Pertarungan Akhir

    Di Hutan Selaksa Racun, persiapan untuk pertarungan terakhir berlangsung dengan intens. Para pendekar dari seluruh pelosok negeri berkumpul, menyusun strategi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi Ang Cit Mo Kui. Suasana di hutan dipenuhi dengan aura ketegangan dan semangat, di mana setiap pendukung tahu bahwa pertempuran ini adalah yang terpenting.Di tengah hutan yang dikelilingi oleh pepohonan yang berkilauan di bawah sinar bulan, Shian Long berdiri di depan sebuah lingkaran besar yang terdiri dari pendekar-pendekar dan murid-murid perguruan besar. Api unggun yang menyala di tengah memberikan cahaya hangat, namun suasana tetap serius."Kita akan melancarkan serangan malam ini. Tujuan kita adalah menembus pertahanan istana kekaisaran dari beberapa arah sekaligus. Kita harus memecah konsentrasi musuh agar dapat menyusup ke dalam istana."Shian long memulai persiapan terakhir sebelum penyerangan ke istana kekaisaran Han."Apa strategi kita untuk mengatasi penjaga di sekitar istana? M

  • Pendekar Kitab Iblis   133. Tantangan Akhir Kitab Dewa Surgawi

    Shian Long berdiri tertegun di depan altar yang dikelilingi oleh cahaya lembut, matanya tertuju pada Kitab Dewa Surgawi yang melayang di udara. Kitab itu bersinar dengan cahaya keemasan yang memancar, menyebarkan aura yang memadukan keindahan dan bahaya. Cahaya yang memancar dari kitab ini memiliki kilau yang tajam, seolah-olah setiap sinar adalah pisau yang bisa memotong realitas.Saat Shian Long melangkah lebih dekat, suara yang dalam dan bergema terdengar di seluruh ruangan. Suara itu tampaknya berasal dari Kitab Dewa Surgawi itu sendiri. "Hanya mereka yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar yang dapat memiliki kekuatan ini. Salah satu jawaban akan mengakibatkan kehilangan nyawa."Shian Long merasakan tekanan yang berat, seolah-olah setiap helai rambut di tubuhnya bergetar dengan ketegangan. Ia tahu bahwa setiap pertanyaan dari Kitab Dewa Surgawi akan menentukan nasibnya. Namun, ia juga tahu bahwa kegagalan bukanlah pilihan jika ia ingin menyelamatkan dunia persilatan dari tira

  • Pendekar Kitab Iblis   132. Tantangan di Negeri Awan

    Setelah berhari-hari mengikuti Rajawali Sakti, Shian Long akhirnya tiba di sebuah negeri yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Negeri ini adalah sebuah alam yang memukau, terletak di antara awan yang lembut dan pemandangan yang menakjubkan. Pulau-pulau terapung yang berlapis pepohonan hijau membentang di langit biru, seolah-olah diukir dari kristal dan dedaunan. Air terjun yang gemericik turun dari tebing-tebing tinggi, dan sungai yang jernih berkelok-kelok di antara pulau-pulau, memberikan kehidupan dan keindahan pada negeri awan yang anggun ini.Shian Long terpesona oleh keindahan yang menantinya. Ia merasakan udara yang segar dan menenangkan, seakan-akan setiap napas membawa kedamaian dan energi baru. Namun, ia juga menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar keindahan di negeri ini—sesuatu yang misterius dan belum ia ketahui.Rajawali Sakti terbang di depan, menunjukkan arah dengan sayapnya yang megah. Ia mengarahkan Shian Long menuju sebuah pulau yang lebih besar dan t

  • Pendekar Kitab Iblis   131. Rajawali Sakti

    Rajawali Sakti, makhluk yang hidup di Pegunungan Huashan, adalah sosok legendaris yang dikenal dalam dunia persilatan. Setelah kematian tragis Qian Ling, Rajawali Sakti memilih untuk mengasingkan diri, menghindari keramaian dunia persilatan yang penuh intrik dan konflik. Namun, sedikit yang tahu bahwa Rajawali Sakti bukan sekadar burung legendaris; ia adalah titisan seorang Immortal, makhluk abadi yang memilih untuk tetap berada di dalam tubuh rajawali tersebut daripada terlahir kembali sebagai manusia.Di puncak Pegunungan Huashan, di mana angin dingin berhembus dan langit sering tertutup awan tebal, Rajawali Sakti menghabiskan hari-harinya dalam keheningan. Matanya yang tajam menyaksikan dunia dari ketinggian, menyadari betapa rapuhnya kehidupan manusia. Immortal yang berada dalam tubuhnya, yang telah lama mengamati kehidupan duniawi, merasakan kesedihan mendalam atas tragedi yang menimpa Qian Ling, seorang pendekar yang pernah berhubungan dekat dengannya.Pilihan untuk tetap dalam

  • Pendekar Kitab Iblis   130. Kitab Dewa Surgawi

    Di sebuah pondok kecil yang tersembunyi di Hutan Racun, Shu Zhen terbaring di tempat tidur, perlahan pulih dari luka-lukanya. Wang Pao, dengan keahliannya dalam ilmu pengobatan dan ramuan, telah merawatnya dengan telaten, memberikan ramuan obat peningkat tenaga yang kuat. Setelah tiga hari, Shu Zhen akhirnya membuka matanya, merasakan kekuatan yang kembali mengalir dalam tubuhnya."Bagaimana perasaanmu?" tanya Wang Pao dengan nada lembut, duduk di samping tempat tidur.Shu Zhen menatapnya, masih lemah tapi dengan kilatan tekad di matanya. "Lebih baik. Terima kasih, Master Wang Pao. Tanpa bantuanmu, aku mungkin tidak akan selamat."Wang Pao tersenyum tipis. "Kau adalah harapan terakhir dunia persilatan. Aku tidak bisa membiarkanmu lenyap dari dunia ini."Shu Zhen terdiam sejenak, merenungkan pertarungan yang baru saja ia lalui. "Ang Cit Mo Kui terlalu kuat. Jurus Bangau Putih tidak cukup untuk melawannya, terutama dengan kekuatan dari Kitab Iblis Neraka."Wang Pao mengangguk, matanya p

  • Pendekar Kitab Iblis   129. Kekalahan Telak

    Di bawah langit yang mendung, Shu Zhen berdiri penuh percaya diri di depan gerbang Kota Luoyang, tempat istana Kaisar Han berada. Kota itu kini menjadi pusat kekuasaan Ang Cit Mo Kui, yang telah mengambil alih kendali tidak hanya atas dunia persilatan tetapi juga kerajaan Han. Dengan tekad yang bulat, Shu Zhen menantang Ang Cit Mo Kui untuk sebuah pertarungan yang akan menentukan nasib mereka semua baik Negeri han maupun untuk Dunia Persilatan.Sementara itu, Guo Xiang berkelana ke pelosok-pelosok negeri, mencari bantuan dari para pendekar yang tersisa. Namun, banyak dari mereka telah ditaklukkan atau dipaksa tunduk oleh Ang Cit Mo Kui dan pengikutnya, termasuk pendekar-pendekar kuat yang dulunya dianggap sebagai pelindung dunia persilatan. Usahanya menemukan sekutu semakin sulit, namun Guo Xiang tetap tidak menyerah, bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan harapan mengumpulkan kekuatan untuk melawan.Di dalam istana, di hadapan banyak mata yang penuh waspada, Shu Zhen dan Ang

  • Pendekar Kitab Iblis   128. Teknik Bela Diri Kuno

    Setelah pertarungan hebat yang mengguncang medan pertempuran, Guo Xiang mendekati Shian Kui, yang kini terbaring lemah di tanah. Napasnya terengah-engah, dan wajahnya terlihat penuh penyesalan. Dengan penuh keletihan, Guo Xiang memulai penjelasan yang akan mengubah segalanya.Kitab Iblis Neraka langsung menghilang begitu kekalahan menerpa Shian Kui."Shian Kui," kata Guo Xiang, suaranya penuh dengan ketulusan, "Aku tahu kau mungkin merasa tertekan dan marah. Tapi ada sesuatu yang harus kau ketahui. Musuh utama kita, Ang Cit Mo Kui, sudah merencanakan semuanya sejak lama. Dia memanfaatkan Shu Zhen, menjadikanmu sebagai alatnya untuk mencapai tujuannya."Shian Kui, atau lebih tepatnya Shu Zhen yang kini menguasai tubuh Shian Kui, mendongak dengan tatapan bingung. "Ang Cit Mo Kui? Apa maksudmu?"Guo Xiang mengangguk, menjelaskan lebih lanjut. "Ang Cit Mo Kui adalah sosok yang mengendalikan Hantu Dunia Persilatan, dan rencananya adalah untuk menguasai Lima Perguruan Besar. Dengan memanfaa

  • Pendekar Kitab Iblis   127. Phoenix Iblis Penghancur

    PHOENIX IBLIS PENGHANCURPertarungan antara Guo Xiang dan Shian Kui semakin memanas. Pedang mereka bersinar terang, mencerminkan intensitas emosi dan kekuatan mereka. Namun, di tengah denting pedang dan percikan api, ada keraguan di mata Guo Xiang, sebuah konflik batin yang mulai mengemuka."Shian Kui," Guo Xiang berkata, suaranya sedikit bergetar meski tetap kuat, "apakah tidak ada jalan lain selain kekerasan ini? Aku tahu di dalam dirimu ada kebaikan... Shu Zhen pernah menunjukkan itu padaku."Shian Kui tersentak, matanya sejenak mengungkapkan perasaan yang tertahan. "Shu Zhen tidak ada lagi," jawabnya dengan dingin, mencoba menutupi getaran yang muncul dari dalam dirinya. "Yang ada hanya aku, Shian Kui, dan dunia ini harus tunduk pada kekuatanku."Guo Xiang menggeleng, matanya memancarkan kesedihan. "Aku ingat kebaikanmu, Shian Kui... atau saat kamu menjadi Shu Zhen. Kau pernah membantu orang-orang, kau punya hati yang baik. Mengapa kau memilih jalan ini?"Shian Kui tertawa sinis,

DMCA.com Protection Status