Shian Long = Shian Kui = Shu Zhen adalah orang yang sama ya, hanya saja penamaannya berbeda sesuai situasi yang dihadapi oleh MC Villain kita ini.
Shu Zhen masih terdiam menatap tanaman yang bergerak-gerak sedang diterobos oleh makhluk yang bertenaga besar.Tiba-tiba sesuatu melompat dari rimbunnya tanaman ke arah Shu Zhen. Beruntung naluri pendekar-nya masih ada sehingga dia sempat menghindar dari terjangan makhluk bertanduk ini.Makhluk ini kembali bersiap untuk menyerang Shu Zhen setelah gagal dengan serangan pertama. Baru terlihat jelas oleh Shu Zhen wujud sebenarnya dari makhluk buas ini. Wujud makhluk ini mirip serigala raksasa tapi bertanduk dan memiliki taring tajam di mulutnya. Kaki dan tangannya memiliki kuku tajam yang cukup mematikan apabila berhasil dihujamkannya ke tubuh Shu Zhen.Serangan kedua makhluk ini lebih ganas dan berhasil menggores tubuhnya. Walaupun memiliki naluri pendekar, tetap saja Shu Zhen belum mampu bergerak cepat mendahului kecepatan serangan makhluk buas ini.Untuk melawan makhluk yang sangat ahli bertarung ini tidak memungkinkan bagi Shu Zhen yang tidak memiliki ilmu bela diri sama sekali. Satu
Shu Zhen agak terkejut disebut sebagai Hantu Dunia Persilatan oleh sosok misterius penghuni perkampungan hutan."Locianpwe ... aku tidak kenal dirimu, bagaimana kamu bisa mengatakan kalau aku ini Hatu Dunia Persilatan?" tanya Shu Zhen."Kamu memang Hantu Dunia Persilatan yang membunuh banyak pendekar! Kenapa sekarang kamu mengingkarinya? Aku tidak bisa menyediakan tempat persembunyian untukmu!" seru suara misterius ini."Aku tidak tahu lagi siapa diriku ini, Locianpwe! Aku terluka parah oleh pukulan Tapak 18 Iblis Neraka dari Ang Cit Mo Kui! Aku janji, setelah sembuh maka aku akan pergi dari sini!" sahut Shu Zhen.WUUUSSSH!Tahu-tahu sudah berdiri di hadapannya pria bertubuh gempal tapi murah senyum. "Apa katamu barusan? Kamu terkena pukulan Tapak 18 Iblis Neraka? Ha-ha-ha ... kebetulan sekali! Baiklah! Kamu boleh memulihkan lukamu di sini dan aku yang akan menyembuhkanmu!"Shu Zhen memandang pria yang dipanggil Locianpwe olehnya ini seakan tidak percaya dengan penglihatannya. "Locian
"Bukan! Aku hanya pendekar yang tertarik dengan ilmu pengobatan sehingga aku menguasai pembuatan pil penambah kemampuan yang sebenarnya hanya mampu dilakukan oleh seorang Alkemia yang berada jauh di dunia yang berbeda dengan kita! Aku beruntung bertemu Dewa Obat yang pernah menjelaajahi Negeri Han ini. Dia yang mengajariku teknik pembuatan pil yang sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh Alkemia dan Kultivator dari dunia yang jauh berada di tempat yang tidak terjangkau oleh kita.""Alkemia? Aku baru dengar ada julukan seperti itu, Master ... apalagi Kultivator. Apa mereka ini pendekar juga seperti kita, Master?" tanya Shu Zhen."Bisa juga! Seorang Alkemia juga bisa ilmu bela diri tapi kemampuan mereka disebut teknik kultivasi, yang banyak dilakukan oleh Kultivator meningkatkan kemampuan tubuh dan bela diri mereka. Konon kabarnya mereka juga mampu mencapai keabadian dengan teknik kultivasi ini!" jelas Wang Pao. "Kita lupakan saja Dunia Kultivasi yang tidak mungkin bisa kita capai!""Apa M
"Topeng Artefak yang kamu pakai ini memiliki berbagai kemampuan yang bisa kamu gunakan sepanjang masih ada energi di dalam Topeng artefak ini!" jelas Wang Pao."Wah! keren banget, Master! Kemampuan apa saja yang dimiliki Topeng Artefak ini?" tanya Shu Zhen."Kamu lihat titik merah besar yang menyala di atas topeng artefak? Kamu bisa menembakkan sinar merah dari titik merah besar ini hanya dengan pikiranmu saja! Ini tambahan dariku untukmu selain fungsi lainnya seperti bisa mengeluarkan petir dari telapak tangan, memasang perisai cahaya seperti kultivator, mengeluarkan pedang yang terbentuk dari energi kuno dalam topeng artefak ini, serta fungsi-fungsi lainnya yang akan membantumu dan muncul pada saat yang tepat!" jelas Wang Pao."Master hebat sekali ... mampu membuat Topeng Artefak sehebat ini hanya dalam waktu singkat saja! Apa Master ini dewa yang turun ke dunia?" tanya Shu Zhen."Hahaha ... aku hanya manusia biasa sepertimu, Shu Zhen! Aku bukan dewa seperti dugaanmu!" sahut Wang Pa
Wang Pao memandang Shu Zhen sambil tersenyum. "Tidak selamanya pertarungan itu membuat lawan kalah atau mati. Kadang kita butuh lawan kita menderita agar anak buahnya yang mengikutinya menjadi ciut nyalinya begitu melihat pemimpim mereka menjadi gila atau beringas akibat racun yang masuk ke dalam tubuh lawan."Shu Zhen masih belum begitu mengerti ucapan Wang pao sehingga dia berkata, "Master! Bukannya dengan membuat lawan kita mati maka anak buahnya aakan ketakutan dan menyerah? Untuk apa kita membiarkan pemimpinnya hidup dalam kegilaan kalau anak buahnya sudah menyerah?Bukannya lebih baik dia mati saja daripada tersiksa?"Wang Pao menggelengkan kepalanya menghadapi Shu Zhen yang begitu antusias menanggapi jurus yang akan diajarkannya. "Setiap orang bisa jadi jadi pemimpin untuk menggantikan pemimpin yang lama, jadi menurutku percuma saja kita melenyapkan pemimpin sebuah perguruan sesat misalnya karena penggantinya kadang jauh lebih kejam dan beringas daripada pemimpin sebelumnya ...
Tak terasa sudah sebulan lamanya Shu Zhen tinggal di Kampung Hutan yang merupakan markas dari Pendekar Selaksa Racun. Tidak pernah ada gangguan yang berarti selama sebulan dia tinggal di Hutan Racun ini. Selama itu pula Shu Zhen melatih 4 Jurus Tapak Racun Hitam hingga dia sudah mahir menguasainya, namun tidak ada tanda-tanda kalau Master Wang Pao akan meneruskan keempat jurus lainnya untuk diajarkan kepadanya."Shu Zhen ... sudah saatnya kamu melatih otot-ototmu setelah sekian lama berlatih. Ada sekelompok bandit yang disebut Bandit Topeng Iblis yang masuk ke wilayah Hutan Racun ini. Topeng mereka mengandung penyaring udara beracun sehingga mereka tidak terkena efek racun sama sekali dari Racun Penyejuk Hati. Aku khawatir mereka datang mencari Hantu Dunia Persilatan! Ada baiknya kamu pakai kembali Topeng Artefak agar mereka tidak mengenalimu!" ujar Wang Pao."Baik, Master! Apa Bandit Topeng Iblis ini sangat kuat, Master? Aku tanyakan masalah ini karena menurutku, kekuatanku sekarang
Mendengar ucapan Shu Zhen, membuat kemarahan Bandit Sakti semakin meluap-luap. Selama ini tidak ada pendekar yang berani menghinanya seperti yang dilakukan oleh Pendekar Topeng Artefak ini."Baru punya ilmu bela diri sedikit saja sudah sombong! Akan kupatahkan kaki dan tanganmu agar kamu belajar menghormati Serikat Bandit!" ancam Bandit Sakti.Shu Zhen memandang sinis ke arah Bandit Sakti. Ancaman dari pemimpin Bandit Topeng Iblis ini tidak membuatnya takut sama sekali. Mematahkan kaki dan tanganku? Apa kamu tidak salah bicara? Aku yang akan mematahkan kaki dan tanganmu agar kamu tidak merampok kaum lemah lagi!" seru Shu Zhen."Kurang ajar! Beraninya kamu menghinaku!" Wajah kemarahan memang tidak terlihat karena tertutup topeng iblis yang dipakai oleh Bandit sakti tapi ucapan kemarahannya sudah menunjukkan kalau tidak ada ampun lagi untuk Pendekar Topeng Artefak."Memangnya seberapa hebat dirimu? Takut terhadap Hantu Dunia Persilatan dan tidak berani muncul saat dia beraksi ... sekara
Bandit Sakti tidak gentar sedikit pun dengan ancaman Shu Zhen yang hendak menghabisinya, Dia malahan menertawakan kepolosan Shu Zhen yang tidak tahu kejamnya Dunia Persilatan."Aku salah menyangka kamu adalah Shian Kui yang begitu ditakuti oleh pendekar dunia persilatan ... bahkan bandit seperti kami juga takut terhadap dirinya! Kamu hanyalah pecundang yang belagak menjadi pahlawan kesiangan! Kamu marah karena aku membantumu menghabisi perampok yang meresahkan kaum lemah seperti katamu tadi? Kamu ini benar-benar aneh!" kata Bandit Sakti yang tidak habis pikir dengan kemarahan Shu Zhen."Bukan masalah kamu membunuh anak buahmu sendiri yang aku permasalahkan! Kamu bebas membunuh mereka karena hidup mereka telah diserahkan padamu, tapi anak buahmu telah memasuki wilayah Hutan Racun yang merupakan wilayahku! Tidak boleh ada pembunuhan apalagi pembantaian yang dilakukan di tempat ini selain aku yang melakukannya! Kamu telah menghina diriku dengan membunuh anak buahmu sendiri di tempat ini!