Share

645. Part 8

Dalam usia enam puluh tahun lebih itu, Tapak Baja masih bisa memandang dengan awas, gerakan matanya cukup lincah, sehingga ia tahu ada satu orang yang sudah terluka, namun masih bisa bangkit dan hendak menyerangnya dari samping kiri. Seketika itu tangannya menyentak dan sebuah pukulan bercahaya biru melesat menghantam dada orang itu hingga jebol. Berhamburanlah isi dada orang malang itu.

"Hantu Laut," serunya. "Habisi mereka! Tinggal beberapa gelintir saja! Aku mau istirahat dulu!"

"Siapa yang sekarat!" sahut Hantu Laut yang memang agak tuli sejak kedua telinganya pernah dihantam oleh Tapak Baja pada saat orang keji itu marah di atas kapalnya dulu.

"Aku mau istirahat!" bentak Tapak Baja sambil tetap memegangi sebuah tombak bergagang hitam. Itulah Pusaka Tombak Kematian yang sedang diributkan di kalangan para tokoh persilatan.

"O, Nakhoda mau istirahat dulu? Silakan! Biar aku yang merampungkan sisa tikus-tikus kecil ini, ha ha ha ha...!"

Hantu Laut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status