Share

646. Part 9

Pada saat kematian Tambak Lanang itulah, Baraka, Dewa Racun, dan Badai Kelabu muncul dari tempat yang lebih tinggi. Dari sana mereka bisa melihat kematian Tambak Lanang, dan tepuk tangan Tapak Baja yang ditepukkan pada pahanya, dengan satu tangan tetap memegangi Pusaka Tombak Kematian.

Plok plok plok....!

"Bagus, bagus, bagus...! Itu baru namanya kerja yang bagus!"

"Mengejar ikan gabus...! Ah, untuk apa aku harus mengejar ikan gabus, Nakhoda?"

"Kubilang, itu kerja yang bagus! Bukan kusuruh mengejar ikan gabus! Dasar budek!" bentak Tapak Baja dengan mata mendelik membuat Hantu Laut ciut nyali.

Di balik rimbunan pohon, di atas sana, tiga makhluk saling berbisik-bisik. Badai Kelabu yang mendului bicara kepada Baraka, "Itu dia orangnya yang bernama Tapak Baja!"

"Yang tua dan memegang tombak berujung taring babi hutan itu?"

"Ya. Dan yang berkepala gundul itu adalah Hantu Laut, anak buahnya yang tinggal satu-satunya itu!"

"Mer... mer

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status