Share

569. Part 9

last update Last Updated: 2024-10-19 01:03:24

Kemudian, Pendekar Kera Sakti maju setindak dan berkata kepada Perawan Sesat. "Apa maksudmu menghadang langkahku, Perawan Sesat?!"

Dengan mata tajam bersikap bermusuhan, Perawan Sesat menjawab. "Aku hanya ingatkan kamu, dua hari lagi purnama tiba!"

"Apa maksudmu dengan purnama tiba?"

"Kau punya janji pertarungan dengan Manusia Sontoloyo yang bernama Dirgo Mukti itu! Apakah kau masih ingat dengan pertarungan yang akan terjadi di Bukit Jagal itu?"

Pendekar Kera Sakti tertawa berkesan meremehkan. "Ya, ya... sekarang aku ingat. Hampir saja aku lupa kalau aku mendapat tantangan dari Dirgo Mukti. Tapi... sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi. Masalahnya tidak penting dipertarungkan!"

"Buat Dirgo Mukti kau punya urusan dengannya yang amat penting! Menentukan siapa yang berhak menerima cinta Peri Malam, itu adalah masalah yang sangat penting buat Dirgo Mukti!"

Sekali lagi Baraka lontarkan tawa meremehkan. "Bilang kepada Dirgo, suruh dia ambil perem

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Kera Sakti   570. Part 10

    Tubuhnya melayang menerabas semak berduri. Suaranya pun hilang dari pendengaran tiga perempuan patah hati itu. Dirgo Mukti sendiri sebenarnya juga terhempas ke mana-mana. Mungkin akan lebih jauh terpentalnya dibanding Datuk Marah Gadai. Tetapi, tangan Peri Malam berhasil memegangi kaki Dirgo Mukti yang hampir terbawa terbang hembusan badai dahsyat itu. Sambil berpegangan pada pohon, Peri Malam mempertahankan tubuh Dirgo Mukti yang merayap-rayap bagaikan buaya tanpa kaki."Bantu aku menahan tubuhnya!" Teriak Peri Malam saat itu, dan Selendang Maut pun menahan pundak Dirgo Mukti dengan kedua kakinya. Pundak itu tak bisa maju karena mendapat tahanan dua kaki dari depan, sedangkan kedua tangan dan pundak Selendang Maut menahan diri ke salah satu batang pohon. Ia pun bertahan sekuat tenaga agar tidak ikut terlempar oleh hembusan angin badai yang menggila itu. Saat-saat berikutnya, badai itu reda. Suasana di sekitar telaga persis bumi yang habis mengalami kiamat.Padahal dar

    Last Updated : 2024-10-20
  • Pendekar Kera Sakti   571. Part 11

    Peri Malam cepat menjawab. "Kehangatan itu akan tiba jika kemenanganmu tergenggam di tangan. Kurasa Perawan Sesat juga akan memberikan kehangatan yang lebih indah lagi setelah kau berhasil membunuh Baraka!"Selendang Maut menambahkan kata. "Kau akan memperoleh kemenangan ganda, Dirgo! Selain namamu jadi cepat dikenal di rimba persilatan sebagai seseorang yang mampu mengalahkan Pendekar Kera Sakti, juga kau akan memperoleh kemenangan batin yang luar biasa tingginya, yaitu memperoleh tiga istri sekaligus!""Tiga istri?! Waaah..., ha ha ha ha...!"Dirgo Mukti tertawa kegirangan. Kedua perempuan itu dirangkulnya kanan-kiri. Kedua perempuan itu juga membiarkan dicium wajahnya oleh Dirgo Mukti yang tampak jelas serakah dengan kemesraannya.-o0o-Di Pantai Saru, ketika malam hadirkan sunyi, Perawan Sesat renungkan diri, duduk di atas bebatuan tak berlumut. Satu persatu Peri Malam dan Selendang Maut mendekat, lalu mereka saling bergunjing ten

    Last Updated : 2024-10-20
  • Pendekar Kera Sakti   572. Part 12

    Tambah Peramal Pikun dengan suara lemahnya "Jadi aku mohon bantuanmu untuk menghilangkan ilmu 'Rentang Kutuk' ini sebelum purnama tiba.""Sebelumnya aku ingin tahu mengapa ilmu 'Rentang Kutuk' itu menimpa dirimu?""Apakah Dewa Racun belum bicarakan hal itu padamu?""Belum! Dewa Racun mendengar nama kekasihku dari mulutmu, tapi dia tidak kenal siapa orang yang punya nama itu dan di mana tempat persinggahannya. Dewa Racun hanya bertugas mencari aku dan membawaku kemari untuk menolongmu!""Dewa gila!" Geram Peramal Pikun sambil matanya mencari Dewa Racun di dalam pondoknya. Tapi orang kerdil itu tidak ada di dalam pondok. Orang kerdil tadi menyuruh Baraka masuk sendirian dan ia bergegas menuju ke sungai, katanya mau mandi sebentar di sana."Siapa Dewa Racun itu sebenarnya, aku belum jelas, Peramal Pikun. Dia tidak banyak menceritakan dirinya sepanjang perjalanan kemari. Dia bahkan lebih banyak membicarakan tentang pertarunganku dengan manusia Sontoloy

    Last Updated : 2024-10-20
  • Pendekar Kera Sakti   573. Part 13

    Sementara Baraka melakukan penyembuhan terhadap diri Peramal Pikun, di luar pondok itu Dewa Racun mencoba memancing ikan untuk santapan nanti. Ia memancing ikan bukan dengan kail maupun pancingan bila, melainkan menggunakan sehelai daun ilalang.Daun ilalang itu dibelah menjadi dua pada tiap sisi kanan-kirinya, tinggal bagian tengahnya yang keras, tapi di tiap sisa daun kanan-kiri itu tidak dihabiskan belahannya. Helai daun di kanan-kiri itu diselipkan di antara jari telunjuk dan jari tengah, sisanya yang keras ada di atas telunjuk, lalu dengan satu kali tarikan, bagian tengah ilalang itu melesat bagai dipanahkan dari dua jari.Slaattt...! Jeebbb...!Ilalang itu menancap pada tubuh seekor ikan, yang segera menggelepar-gelepar. Dewa Racun segera mengangkatnya dari kedalaman air. Ikan itu ditumpuk di salah satu tempat berbatu, lalu ia kembali mengambil daun ilalang untuk dipanahkan pada ikan-ikan lainnya. Jika bukan disertai kekuatan tenaga dalam yang cukup tinggi

    Last Updated : 2024-10-21
  • Pendekar Kera Sakti   574. Part 14

    Baraka tertawa kecil bersikap meremehkan, padahal dalam hatinya ia berdebar-debar bahkan berjingkrak-jingkrak kegirangan. Tapi toh dia mampu menahan perasaannya yang jika diluapkan bisa menjadi seperti anak kecil itu. Dan tiba-tiba ia berkata. "Hei, mengapa kegagapanmu hilang? Kau lupa bahwa kau bicara dengan gagap!"Dengan tenang orang kerdil itu sunggingkan senyum dan berkata. "Sebelum kau datang dari dalam pondok, sudah kumakan dua ekor ikan bakar kesukaanku ini!""Apa hubungannya dua ekor ikan bakar dengan bicara gagapmu?""Jika mulutku sudah bau ikan bakar, walau secuil saja, maka aku sudah bisa bicara dengan lancar. Tapi jika aroma ikan bakar hilang dari mulutku, maka kegagapan bicaraku timbul kembali.""Kenapa bisa begitu?" Tanya Pendekar Kera Sakti garuk-garuk pantat sambil tertawa pelan."Entahlah," Jawab Dewa Racun sambil sentakkan pundak sekejap, lalu berkata lagi. "Mungkin memang sudah kodratnya aku punya keanehan seperti ini."P

    Last Updated : 2024-10-21
  • Pendekar Kera Sakti   575. Part 15

    Pendekar Kera Sakti masih diam merenung, tidak memandang ke arah Dewa Racun. Diam-diam Dewa Racun merasakan keanehan itu, tapi tidak terlalu dihiraukan, berkata lagi kepada Pendekar Kera Sakti palsu."Tan... tanpa menunggu pur... purnama tiba, kita sudah bisa berangkat ke... ke... ke Pulau Serindu. At... atau kau mau layani tantangan di Bukit Ja... Jagal itu?""Ya.""Ya, bagaimana maksudmu?""Bagus!""Bagus apa?""Ya."Dewa Racun makin heran dan curiga.Mata Baraka memandang dengan datar sekali, sepertinya tidak punya rasa apa pun. Dewa Racun mencoba menendang pinggang Baraka dengan sulu kali lompatan.Duug...!Pendekar Kera Sakti diam saja. Tidak mengadakan gerakan menangkis atau menghindar, tidak merasakan sakit atau apa pun. Padahal tendangan itu cukup keras. Menurut perkiraan Dewa Racun, orang akan menyeringai kesakitan jika ditendang pinggangnya oleh tendangan seperti itu.Melihat Baraka tidak ada peru

    Last Updated : 2024-10-21
  • Pendekar Kera Sakti   576. Part 16

    "Lalu... kau bunuh mereka?""Secara tak sengaja, Putri Alam Baka mati dan Nagadipa terluka parah.""Kau menggunakan kekuatan Suling Naga Krishna-mu?" ucap Betari Ayu seraya melirik ke arah Seruling yang ada dibalik sabuk Baraka."Dari mana kau tahu. Nyai?""Gurumu yang mengatakannya. Dia merasakan ada badai aneh dan badai itu pasti datangnya dari kekuatan Suling Naga Krishna-mu! Tapi beliau tahu kau menggunakannya karena terpaksa."Pendekar Kera Sakti diam berpikir tentang gurunya, si Setan Bodong. Ternyata segala kegiatannya selalu dipantau oleh sang gurunya. Baraka jadi riskan dan tak enak untuk berbuat bebas, ia menjadi gelisah, dan kegelisahan itu dilihat oleh Betari Ayu, kemudian Betari Ayu berkata. "Bukan hanya Setan Bodong yang memantau kegiatanmu, Baraka. Tapi aku pun banyak mengikuti kegiatanmu dari sini, atau dari tempatku yang jauh. Semua itu hanya sekadar menjaga kalau-kalau kau dalam bahaya yang membutuhkan bantuan. H

    Last Updated : 2024-10-22
  • Pendekar Kera Sakti   577. Part 17

    Dewa Racun mendengar semua percakapan itu. Sampai mereka bertiga pergi, Dewa Racun masih termangu-mangu di atas pohon tersebut. Dalam hatinya ia berkata. "Ternyata perempuan yang mengaku bernama Perawan Sesat itu punya komplotan untuk membunuh Baraka dengan kelicikannya. Benar apa kata Baraka, pertarungan itu sebenarnya tidak punya arti apa-apa. Hanya sebagai pertarungan konyol saja. Dan pertarungan itu digunakan oleh ketiga perempuan tadi untuk mencari kelemahan Pendekar Kera Sakti. Hmm... sebuah pertarungan konyol ada baiknya dibuat semakin konyol saja!"Menurut keterangan Peramal Pikun, Baraka mempunyai tempat persinggahan di Bukit Kayangan. Tetapi apakah Baraka ke sana atau tidak, Peramal Pikun tak bisa memastikan. Petunjuk itu sudah cukup buat Dewa Racun, karena ia punya arah tujuan dalam mencari Baraka walau mungkin nantinya tidak ditemukan. Tapi dari sanalah Dewa Racun akan melacak terus ke mana perginya orang yang harus dikawalnya itu.Dan akhirnya ia temukan P

    Last Updated : 2024-10-22

Latest chapter

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

  • Pendekar Kera Sakti   1254. Part 21

    Kini kelihatannya Ki Bwana Sekarat mulai memperhatikan segala sikap Baraka yang tadi terjadi saat ia menceritakan kehebatan pedang maha sakti itu. Ki Bwana Sekarat bertanya pada pemuda dari lembah kera itu, "Tadi kudengar kau mengatakan 'persis', maksudnya persis bagaimana?""Aku melihat pedang itu ada di tangan muridmu."Ki Bwana Sekarat kerutkan dahi, pandangi Baraka penuh curiga dan keheranan."Aku tak punya murid. Semua muridku sudah mati ketika Pulau Mayat diobrak-abrik oleh Rawana Baka atau Siluman Selaksa Nyawa!"Baraka tersenyum. "Kau mempunyai murid baru yang hanya mempunyai satu ilmu, yaitu ilmu 'Genggam Buana'. Apakah kau sudah tak ingat lagi?"Segera raut wajah Ki Bwana Sekarat berubah tegang. "Maksudmu... maksudmu pedang itu ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu?""Benar!" lalu Baraka pun ceritakan kembali tentang apa yang dilihatnya saat Angon Luwak bermain perang-perangan dengan Saladin dan yang lainnya.

  • Pendekar Kera Sakti   1253. Part 20

    Wuuuss...! Kabut itu membungkus sekeliling mereka berdua. Kejap berikut kabut itu lenyap. Kedua tubuh mereka pun lenyap. Tak terlihat oleh mata siapa pun."Kita lenyap dari pandang mata siapa pun, Gusti Manggala. Suara kita pun tak akan didengar oleh siapa pun walau orang itu berilmu tinggi."Baraka memandangi alam sekeliling dengan kagum, sebab dalam pandangannya alam sekeliling bercahaya hijau semua. Mulut Baraka pun menggumam heran. "Luar biasa! Hebat sekali! Ilmu apa namanya, Ki?""Namanya ilmu... jurus 'Surya Kasmaran'.""Aneh sekali namanya itu?""Jurus ini untuk menutupi kita jika sewaktu-waktu kita ingin bermesraan dengan kekasih."Gelak tawa Baraka terlepas tak terlalu panjang. "Agaknya jurus ini adalah jurus baru. Aku baru sekarang tahu kau memiliki ilmu ini, Ki!""Memang jurus baru! Calon istrimu itulah yang menghadiahkan jurus ini padaku sebagai hadiah kesetiaanku yang menjadi penghubung antara kau dan dia!""Menakj

  • Pendekar Kera Sakti   1252. Part 19

    "Apa maksudmu bertepuk tangan, Bwana Sekarat?" tegur Pendeta Mata Lima.Dengan suara parau karena dalam keadaan tidur, KI Bwana Sekarat menjawab, "Aku memuji kehebatan Gusti Manggala-ku ini!" seraya tangannya menuding Baraka dengan lemas. "Masih muda, tapi justru akan menjadi pelindung kalian yang sudah tua dan berilmu tinggi!""Jaga bicaramu agar jangan menyinggung perasaanku, Bwana Sekarat!" hardik Pendeta Mata Lima.Ki Bwana Sekarat tertawa pendek, seperti orang mengigau, ia menepuk pundak Baraka dan berkata, "Pendeta yang satu ini memang cepat panas hati dan mudah tersinggung!""Ki Bwana Sekarat, apa maksud Ki Bwana Sekarat datang menemuiku di sini? Apakah ada utusan dari Puri Gerbang Kayangan?"Mendengar nama Puri Gerbang Kayangan disebutkan, kedua pendeta itu tetap tenang. Sebab mereka tahu, bahwa Baraka adalah orang Puri Gerbang Kayangan. Noda merah di kening Baraka sudah dilihat sejak awal jumpa. Semestinya mereka merasa sungkan, karena mer

  • Pendekar Kera Sakti   1251. Part 18

    Tetapi tiba-tiba sekelebat Sinar putih perak dari telapak tangan sang pengintai melesat lebih dulu sebelum Rajang Lebong lepaskan jurus 'Pasir Neraka' andalannya.Zlaaap...!Sinar putih perak yang dinamakan jurus 'Tapak Dewa Kayangan' itu tepat kedai dada Rajang Lebong.Deeub...! Blaaarrr...!Apa yang terjadi sungguh tak diduga-duga oleh Pangkas Caling. Tubuh Rajang Lebong hancur. Pecah menjadi serpihan-serpihan daging dan tulang yang menyebar ke mana-mana. Bahkan darahnya sendiri tak bisa terkumpulkan. Ada yang membasahi batu, pohon, daun, ilalang, dan ke mana saja tak jelas bentuknya, hanya warna merah yang membuat alam sekitarnya bagai berbunga indah. Sedangkan Pangkas Caling gemetar antara takut dan memendam murka, ia sempat berkata pada dirinya sendiri, "Kalau begini matinya, bagaimana aku bisa meludahi Rajang Lebong? Apanya yang harus kuludahi! Celaka! Ada orang yang membantu kedua pendeta itu! Ilmunya pasti lebih tinggi! Sebaiknya aku harus lekas-l

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status