Share

570. Part 10

Tubuhnya melayang menerabas semak berduri. Suaranya pun hilang dari pendengaran tiga perempuan patah hati itu. Dirgo Mukti sendiri sebenarnya juga terhempas ke mana-mana. Mungkin akan lebih jauh terpentalnya dibanding Datuk Marah Gadai. Tetapi, tangan Peri Malam berhasil memegangi kaki Dirgo Mukti yang hampir terbawa terbang hembusan badai dahsyat itu. Sambil berpegangan pada pohon, Peri Malam mempertahankan tubuh Dirgo Mukti yang merayap-rayap bagaikan buaya tanpa kaki.

"Bantu aku menahan tubuhnya!" Teriak Peri Malam saat itu, dan Selendang Maut pun menahan pundak Dirgo Mukti dengan kedua kakinya. Pundak itu tak bisa maju karena mendapat tahanan dua kaki dari depan, sedangkan kedua tangan dan pundak Selendang Maut menahan diri ke salah satu batang pohon. Ia pun bertahan sekuat tenaga agar tidak ikut terlempar oleh hembusan angin badai yang menggila itu. Saat-saat berikutnya, badai itu reda. Suasana di sekitar telaga persis bumi yang habis mengalami kiamat.

Padahal dar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status