Share

450. Part 18

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-12 01:03:31

Payung Cendana sengaja berhenti bicara. Kenapa coba? Karena ada sesuatu yang mengganjal hatinya dan membuatnya takut meneruskan ucapannya. Namun bagi Baraka itu sesuatu yang menjengkelkan. Ia harus tahu apa kelanjutan ucapan itu supaya hatinya nggak penasaran, supaya kalau makan pun bisa habis banyak. Maka Baraka mendesak agar Payung Cendana mau teruskan kata-katanya...

"Rasanya nggak ada yang perlu kau ketahui lagi tentang pribadiku."

"Kalau kamu nggak mau teruskan ucapanmu, aku akan terjun ke bawah dan mati di lautan sana!"

"Terjunlah," kata Payung Cendana sambil sunggingkan senyum. Tapi Baraka toh nggak benar-benar berani terjun.

Dia malah tersenyum dan berkata penuh kelembutan, "Kalau aku terjun, aku akan mati. Kalau aku mati, lalu siapa yang akan menangisi kematianku? Wanita mana yang akan merasa kehilangan diriku? Aku nggak mau, ah! Kecuali kalau memang ada wanita yang mau menangisi kematianku, mau merasa kehilangan diriku, maka aku akan terjun ke b

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Kera Sakti   451. Part 19

    "Hanya ada enam jebakan di lorong itu. Semua jebakan bisa dihindari dengan tidak menginjak lantai berhias bunga putih. Karena lantai berhias bunga putih itu adalah kunci pembuka jebakan maut. Jangan diinjak, ya!" ujar Ki Parma Tumpeng kepada Baraka.Pesan itu diingat betul oleh Baraka. Maka ketika Baraka temukan lorong tersebut, ia sudah tahu bagaimana caranya masuk lorong. Letak lorong itu ada di celah tebing karang. Jalan menuju mulut lorong terhitung sempit. Hanya cukup untuk satu orang. Kanan-kirinya dinding tebing yang tinggi. Tak ada orang jualan apa-apa di sana.-o0o-Lorong itu sendiri juga bermulut kecil. Hanya cukup dimasuki satu orang dalam keadaan merundukkan kepala. Keadaan di dalamnya memang gelap, sebab nggak ada yang pasang patromaks di sana. Tapi Baraka sudah siapkan obor dari pelepah daun pepaya. Obor itu disulut dengan menggunakan ilmu tenaga dalam yang bisa keluarkan api. Dengan menggunakan obor itu, Baraka menyusuri lorong bongkok. Dikatakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Pendekar Kera Sakti   452. Gairah Sang Ratu

    DIDALAM ALMARI, Baraka penuh gerutu dan kejengkelan. Perlu dicatat pula, salah satu gerutuannya berbunyi demikian: "Dasar pelayan nggak tahu diri, seenaknya aja ngunci almari! Apa nggak tahu ada orang di sini? Kalau begini kan bisa bikin aku mati kehabisan udara inti! Sial! Kudoakan biar nggak laku kawin seumur hidup!" Baraka nggak tahu kalau pelayan itu sudah punya suami dan punya dua anak.Suasana di dalam kamar sudah sepi. Itu artinya kamar dalam keadaan kosong. Sang Ratu nggak ada, sang pelayan pun nggak ada, Baraka segera nekat menjebol almari dengan menyentakkan kedua tangan ke depan dalam tiga hitungan."Satu... dua... tigaaa...!"Blukk..!Yang terjadi cuma timbulnya suara kayak gitu. Pintu almari nggak jebol juga tuh. Padahal Baraka sudah pakai tenaga cukup kuat dalam sentakan tadi. Kayaknya nggak masuk akal deh; lengan kekar berotot mirip Arnold Schwarzenegger kok nggak bisa menjebol pintu almari, kan aneh tuh. Ya, nggak? Otomatis sang pemuda ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Pendekar Kera Sakti   453. Part 2

    "Jangan meremehkan kemampuanku di bidang racun meracun, ya? Racun apa yang nggak bisa kutawarkan kekuatannya. Semuanya nggak bisa! Maksudku.. semuanya nggak bisa diremehkan. Sedangkan racun yang sangat berbahaya yang kuderita akibat serangan temannya Baraka yang gembrot itu saja akhirnya bisa kulawan, apalagi hanya racun 'Tengkuk Setan'! Racun tengkukmu pun bisa kuleyapkan dalam sekejap, tahu!""Maaf, Gusti Ratu!""Lain kali kalau bicara hati-hati, ya?""Baik Gusti!""Ambil Kitab Pawang Racun!""Untuk apa, Gusti!""Aku mau cari di kitab itu, apakah ada ramuan atau cara untuk sembuhkan racun 'Tengkuk Setan' itu, Tolol!""O, iya.. baik! Baik, Gusti!" kata Rembulan Pantai dengan tergopoh-gopoh saking takutnya.Setelah jauh dari sang Ratu, gadis berusia dua puluh satu tahun itu menggerutu sendiri, "Katanya semua racun bisa ditangkal, kok masih mau coba-coba cari penangkalnya dalam kitab aneka resep racun! Uuh.. dasar egois!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Pendekar Kera Sakti   454. Part 3

    Ratu Cadar Jenazah mendenguskan napas kesalnya. Ia maju dalam kepungan dan berseru, "Ada apa ini! Minggir, minggir, minggir...!"Para pengepung melebarkan jarak membuka jalan, Ratu Cadar Jenazah masuk ke tengah lingkaran mereka, berhadapan dengan perempuan sebayanya yang tampak sedikit bungkuk."Oh, kamu rupanya yang berani bikin onar di sini, Dardanila!""Ya, aku sengaja bikin onar di sini karena nggak boleh ketemu kamu, Wulandita!"Wah, seru nih. Ratu Cadar Jenazah ketemu dengan Ratu Geledek Hitam. Sama-sama ratu tapi kesaktiannya berbeda. Entah unggul mana. Yang jelas Ratu Geledek Hitam yang bernama asli Dardanila itu menampakkan sikap keberaniannya di depan Ratu Cadar Jenazah.Masih ingat Dardanila? Perempuan cantik yang menjadi salah satu korban 'Racun Penakluk Hawa' yang dimiliki Baraka. Soalnya dia pernah merasakan bercumbu dengan Pendekar Kera Sakti itu, dan dia nggak tahu kalau dalam darah kemesraan Baraka itu mengandung racun yang bikin o

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Pendekar Kera Sakti   455. Part 4

    Clappp...!"Heaah...!” Dardanila lompat dan bersaito di udara satu kali. Sepasang sinar merah itu luput dari sasaran, lewat di bawah kakl Dardanila.Wuttt..! Duarr.. !Terdengar suara ledakan di belakang Dardanila yang sudah berdiri tegak kembali itu. Rupanya sinar merah itu mengenai dua prajurit yang mengepung di belakang Dardanila. Kedua prajurit itu tubuhnya entah ke mana. Yang jelas tangannya ke selatan, kakinya ke utara, kepalanya ada di timur dan yang lainnya menyebar tak tentu arah tanpa tinggalin alamat segala. Kedua prajurit itu pecah dihantam sinar merah dari ratunya."Sadis!" gumam prajurit yang lain, lalu menepi pelan-pelan, takut jadi korban salah sasaran. Jarak Dardanila dan Wulandita menjadi lebih dekat lagi, sehingga dengan satu lompatan cepat Dardanila menyerang Wulandita.Wuttt...!Kakinya berkelebat menendang kepala bercadar hitam itu. Tapi tangan Wulandita cukup trampil. Kaki itu dihantam dengan kepalan tangan berte

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Pendekar Kera Sakti   456. Part 5

    "Nah, kenapa masih tanya juga!" ketus sang Ratu, dan Rembulan Pantai diam menunduk, tapi hatinya membatin, "Memang kita nggak punya kuda betina, habis elu takut bersaing sih!"Rembulan Pantai segera perintahkan salah seorang prajurit untuk siapkan kuda tunggangannya sang Ratu. Langkah sang Ratu pun segera diikuti, karena memang begitulah tugas Rembulan Pantai; selalu siap mendampingi sang Ratu ke mana pun perginya, kecuali ke kamar pribadi dan ke kamar mandi.Tapi langkah mereka tertahan oleh sapaan lelaki yang datang dari kejauhan."Wulandita...!”Lelaki itu berlari cepat bagaikan daun dihembus angin. Tahu-tahu sudah ada di depan pintu gerbang dalam jarak sekitar iima tombak dari sang Ratu."Lagi-lagi kau yang datang, Panji Gosip!" ujar sang Ratu dengan nada muak. "Apakah kau sudah berhasil menangkap Baraka?""Belum, tapi...""Pulanglah!" sahut sang Ratu. "Sudah kukatakan, kau boleh datang menemuiku kalau kau sudah membawa buro

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Pendekar Kera Sakti   457. Part 6

    "Aku harus ganti pakaian perang. Sasaran utamaku adalah ke kaki Bukit Kayangan. Karena kudengar Baraka itu berasal dari puncak Bukit Kayangan. Dan.. o, ya.. sebaiknya aku pakai pakaian yang belahan dadanya agak lebar, ah! Siapa tahu pemuda itu benar-benar tampan dan menawan seperti omongan orang-orang dan pengaduan si Janda Keramat beberapa waktu yang lalu. Ah, tapi... dia tertarik dengan tubuhku nggak, ya? Kalau dilihat di kaca seperti saat ini sih, tubuhku sangat indah tanpa selembar kain begini."Di dalam almari Baraka panas dingin. Ia ingin mengintip tapi nggak ada lubang yang bisa dipakai ngintip. Padahal ia punya bayangan yang menggugah kenakalan otaknya."Sialan! Dia pasti nggak pakai selembar benang pun nih. Aduh, padahal ini kesempatan baik untuk membuktikan kata-kata Payung Cendana bahwa sang Ratu itu cantik dan sexy. Kayak apa sih sexynya?"Baraka diam tak bergerak, karena suara sang Ratu semakin dekat, tepat di depan almari."Jubah kuningnya u

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Pendekar Kera Sakti   458. Part 7

    "Emangnya gue tuli! He, he, he..!" jawab suara Raja Dedemit.Dari dulu memang sang Raja Dedemit ini suka bercanda, nggak heran kalau meski sudah jadi pedang pun masih suka bercanda."Paduka, aku terkurung di dalam almari nih!""Lha kok bisa?""Ceritanya panjang deh. Tolongin dong, aku mau keluar nih!""Ini almarinya siapa?""Ratu Cadar Jenazah!""Lagian kamu pendekar kok macam-macam aja tingkahnya. Masuk almari cewek segala. Kamu jangan playboy banget, ah! Itu nggak baik.""Idilih..! Dimintai tolong. Kok malah kasih nasihat! Aku kegerahan nih. Aku mau pakai Pedang Raja Dedemit buat mecahin pintu almari ini, ya?""Kamu ini kok kerjanya ngerusak barang orang""Kok melantur sih! Kalau Paduka nggak mau tolong aku, pedang ini mau kubuang ke tong sampah, biar digondol anjing iho!""Jangan, jangan..!" terdengar nada cemas dari suara sang Raja Dedemit yang tampak dalam wujud pedang bercahaya ungu itu. Kata Raja Ded

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1263. Part 5

    "Sayang sekali sewaktu Baraka ada di tempat kita, aku dan Pita Biru sedang menjalankan tugas ke Pulau Gayung, sehingga aku dan Pita Biru tidak melihat seperti apa ketampannya.” Desah resah Kesuma Sumi"Sudah, sudah..., jangan bicara soal ketampanannya. Nanti kalian terkulai lemas membayangkannya!" sergah Rindu Malam. "Sebaiknya kita pergi temui Sumbaruni di pantai semberani!""Apakah Sumbaruni alias Pelangi Sutera itu mengenal Pendekar Kera Sakti?!"Rindu Malam menjawab dengan mulut runcing, "Bukan hanya kenal, tapi juga jatuh cinta kepada Pendekar Kera Sakti!"Kesuma Sumi menyahut. "Kalau begitu, ku rasa Pendekar tampan itu sedang terlena dalam pelukan Sumbaruni!?"Rindu Malam tarik napas dalam-dalam, karena masih ada sisa kecemburuan yang bikin dia deg-deg-an. Betapa pun juga ia harus bisa sisa kecemburuan itu karena takut melanggar peringatan dari ratunya."Jangan bayangkan dia ada dalam pelukan Sumbaruni. Bayangkan saja dia ada dal

  • Pendekar Kera Sakti   1262. Part 4

    Dari semadi yang dilakukannya, Ratu Asmaradani mendapatkan petunjuk kalau kalau Baraka adalah sang pewaris para dewa. Maka, Ratu Asmaradani pun mengirim ilmu 'merambah bhatin' untuk hadir ke alam mimpi Baraka. Tetapi sudah beberapa kali hal itu dilakukan, ternyata Baraka belum datang juga. Terpaksa tiga utusan diperintahkan mencari Pendekar tampan yang namanya sering menjadi bahan pembicaraan para tokoh rimba persilatan itu. Sebab Ratu Asmaradani curiga, pasti ada kesulitan yang di alami Baraka sehingga pemuda itu tidak bisa datang ke negeri Samudera Kencana. Karenanya, sang Ratu berpesan kepada Rindu Malam, jika ada sesuatu yang menyulitkan sang Pendekar Kera Sakti, Rindu Malam bergegas membantu melepaskan si Pendekar tampan itu dari kesulitan tersebut. Kesulitan apa yang dihadapi Baraka sebenarnya?Titik pangkal kesulitan itu terletak pada hilangnya Pedang Kayu Petir yang sebenarnya sudah ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu namun pedang tersebut jatuh k

  • Pendekar Kera Sakti   1261. Part 3

    Kapak bergagang panjang dicabut dari selipan sabuk, lalu tubuh Roh Gepuk berkelebat menerjang Pita Biru. Tapi mendadak tubuh itu terpental ke samping. Baru saja melompat belum jauh dari tempat, sebuah pukulan jarak jauh tanpa sinar dilepaskan dari tangan Kusuma Sumi. Roh Gepuk terpekik pendek. Lalu jatuh tak tentu keseimbangan.Pita Biru memandang Kusuma Sumi dengan sikap masih berdiri tegak dan kedua kaki sedikit merenggang. Saat itu Kusuma Sumi segera melangkah maju dan berkata dengan tegas. “yang ini biar kutangani, mundurlah!”Pita Biru segera melompat ke samping. Kejap berikut sudah berdiri tak jauh dari Rindu Malam, yang bersidekap dengan tenang di bawah pohon. Dan ketika Roh Gepuk bangkit kembali, ia terkesiap melihat lawannya sudah berganti pakaian. Tapi segera sadar, bahwa lawannya bukan berganti pakaian, tetapi berganti orang.“Kau yang akan menggantikan nyawa temanmu itu untuk menebus nyawa temanku, ha?!”Kusuma Sumi dia

  • Pendekar Kera Sakti   1260. Part 2

    “Ya, kami tahu. Tapi Nila Cendani sudah mati, kabarnya dibunuh Pendekar Kera Sakti. Entah benar atau tidak, kami tidak ikut terbunuh waktu itu. Tapi kami tahu, Ratu Samudera Kencana pernah terlibat bentrokan dengan Nila Cendani dan mengejarnya sampai ke Teluk Sumbing. Tentunya ratumu tahu dimana Teluk itu berada. Tentu ratumu pun tahu bahwa disana terpendam harta karun rampasan Nila Cendani semasa menjadi ketua Rompak Samudera. Dan tentunya sebagai anak buah Ratu Asmaradani, kalian juga diberitahu letak Teluk itu, untuk sewaktu-waktu menggali harta karun disana”.“Ratu kami tidak pernah memikirkan harta yang bukan miliknya. Kami sudah cukup kaya tanpa merampas harta yang bukan milik kami!” Kata Rindu Malam.Roh Gepuk segera menyahut, “Begini saja nona-nona cantik. Aku akan membuka sayembara. Barang siapa di antara kalian ada yang bisa menyebutkan dimana letak Teluk Sumbing. Akan mendapat hadiah dikawinkan dengan temanku ini, si Cucur Sangi

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status