Share

422. Part 10

Leher Baraka diciumi, kadang digigit-gigit kecil. Baraka merasa sedang diambang maut, seakan darahnya akan dihisap habis oleh makhluk yang menyeramkan sejenis drakula. Baraka memejamkan mata menahan niat untuk mendorong kepala itu dari lehernya.

"Apakah kau masih belum bergairah walah sudah kuciumi seperti tadi?"

Baraka gelengkan kepala dengan wajah sedih. Tahu-tahu si gembrot menyeringai bagaikan menemukan akal untuk membangkitkan semangat bercinta Baraka. Sebuah tembang riang didendangkan sambil tubuhnya meliuk-liuk memamerkan tantangan bercumbunya.

"La, la, la, la... Li, li, li, li..."

Tubuh gemuk yang tak cukup satu pelukan Baraka itu semakin berani melenggak-lenggok dengan rambut bersanggul mulai dilepaskan. Rambut itu kini terurai. Biasanya rambut terurai adalah ajakan seorang wanita untuk saling memadu kemesraan dan dapat membangkitkan selera bagi si lelaki. Tapi yang dialami Baraka kalau itu justru semakin membuatnya ingin lari.

"Malah kaya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status