Share

Semakin Terdesak

“Siap?” tanya Rosan setengah berteriak.

“SIAP!” Bertiga serempak membalas sebagai jawaban.

Empat batu meluncur sekaligus, batu itu lebih besar dari kepala orang dewasa. Debu mengepul mengiringinya, batu itu meluncur cepat sekali menuruni lereng perbukitan.

Bum...

Bluk...

Suara batu beradu dengan dinding bukit yang sebagian besar permukaannya juga berupa batu. Batu-batu itu adalah bebatuan yang dikirimkan oleh burung ababil pada kisah di kejauhan.

Empat batu mengenai kepala para prajurit di bawah sana. Mereka terjatuh dari kuda, jatuh ke bawah, kemudian nasibnya tidak ada yang mengetahui, apakah mati atau masih hidup. Empat batu lagi mereka luncurkan, tanpa mengenal kasihan batu itu mengenai empat orang lagi, jatuh ke bawah dan membawa beberapa temannya karena terbentur. Kuda-kuda mereka ketakutan. Empat batu lagi meluncur dari atas dengan kekuatan penuh.

Bum...

Blur..

Blar...

Tapi itu semua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status