Share

102. Empat Pilar Naga

Suara api membakar arang di obor mendominasi ruang remang. Cahaya hanya berada di sekitar obor, banyak tempat gelap di belakang pilar-pilar besar berpahat naga.

Zhou tak berani mendahului guru untuk berkata. Untuk tenang susah, karena kaki kesemutan, tapi dia bertekad duduk tenang.

Akhirnya, pecah juga suasana mencekam.

"Apa tua bangka itu tidak menitipkan sesuatu kepadamu? Beri tahu semuanya, Nak."

Zhou bangkit tertunduk-tunduk memberi gulungan yang menjadi wasiat. Dia kembali duduk.

"Guru, boleh selonjor, kakiku--"

"Bebas," sahut Tao Jin lebih fokus pada gulungan.

Aura putih muncul dari badan Tao Jin, telunjuk dan jari tengah menyatu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status