"TOLOOOONG ...!!!"Baru saja Mahasura menginjakan kakinya di Kota Selatan yang merupakan ibukota dari Kerajaan Naga Selatan, sudah terdengar suara wanita minta tolong sambil berlari melewati Mahasura."Bibi! Apa yang terjadi, Bik!" tanya Mahasura tapi dengan tegas meminta jawaban.Wanita ini tampak ketakutan.Bibirnya gemetaran tidak bisa bicara.Mahasura akhirnya membiarkan wanita ini pergi dari hadapannya.Banyak kelihatan asap yang mengepul dari sesuatu yang terbakar di sepanjang Kota Selatan ini.Kota Selatan benar-benar kacau tanpa adanya pasukan kerajaan yang mengatasinya."Kemana pasukan kerajaan? Padahal ini ibukota kerajaan, seharusnya banyak pasukan kerajaan yang menjaga kota ini!" pikir Mahasura.Bahkan tidak ada penjagaan di pintu gerbang Kota Selatan, yang menjadi tanda tanya bagi Mahasura.Apa yang sedang terjadi di Kota Selatan ini?Kenapa kota ini tampak porak poranda dan kacau sekali.Beberapa penduduk kota ini tampak berlari keluar dari gerbang kota melewatinya lagi.
Mahasura yang sedang kebingungan dengan kekacauan Kota Selatan ini melihat seorang pemuda yang mirip pendekar di salah satu sudut Kotaa Selatan."Maaf kisanak, apa sebenarnya yang sedang terjadi di Kota Selatan ini?" tanya Mahasura."Kamu ini pendatang baru di kota ini ya?" tanya pemuda yang mirip pendekar ini."Benar sekali! Aku baru datang dari Kerajaan Sembilan Naga, tapi sudah menjumpai keadaan kota yang benar-benar kacau ini!" jelas Mahasura,"Kota ini memang sedang dilanda prahara! Katanya sih kota ini sedang diserang kawanan bandit yang mempunyai naga!' ujar pendekar ini."Pantas saja kota ini terbakar habis! Tapi, apa benar naga yang melakukan semua ini?" tanya Mahasura lagi."Aku tidak tahu! Aku baru sampai di kota ini!" sahut pendekar ini."Kamu juga baru sampai? Siapa namamu, kisanak?" tanya Mahasura."Aku Shankara, kalau kamu namanya siapa?" tanya pendekar ini."Aku, Mahasura!" jawab Mahasura singkat."Ada kepentingan apa sampai Mahasura datang ke Kota Selatan di Kerajaan
Kawanan bandit makin merajalela di Kota Selatan ini.Mahasura melihat seorang pria yang berpakaian seperti bangsawan sedang melawan puluhan Bandit yang mengepungnya."Hahaha ... mati kamu sekarang!" seru salah satu bandit yang menebaskan pedangnya.Pria bangsawan ini tampak terkejut dengan serangan tiba-tiba ini tanpa sempat lagi menghindari tebasan pedang. Nyawanya sudah di ujung tanduk.Blaasst!Seberkas sinar putih langsung mengenai tangan bandit ini dan mementalkan pedangnya."Siapa yang berani menyerangku?" ujar bandit ini melihat sekeliling.Pandangannya langsung berhenti kepada Mahasura yang masih dalam posisi menyerang dengan tapak dewa naganya."Serang dia!" perintah bandit yang ternyata pimpinan bandit lainnya ini, sambil tangannya diarahkan ke Mahasura.Serentak puluhan bandit ini mengepung Mahasura."Dasar bandit pengecut! Cuih! Beraninya main keroyok!" seru Mahasura dengan ejekan."Seharusnya kamu tidak ikut campur!Sekarang matilah!' seru pimpinan bandit sambil mengayunka
Ternyata bandit yang menyerang Kota Selatan ini bukanlah bandit biasa, melainkan bandit yang ingin menguasai Negeri Naga Selatan.Mahasura bersama Raja Darmawangsa masih harus mengusir ratusan bandit yang mengepung istana kerajaan."Aku mohon padamu kisanak, keluargaku ada di dalam istana! Aku sangat berhutang budi apabila kisanak bisa membebaskan keluargaku dari cengkraman bandit ini!" harap Raja Darmawangsa."Kenapa Kota Selatan bisa terbakar habis begini, Paduka?" tanya Mahasura yang masih penasaran padahal Raja Darmawangsa sudah menjelaskan padanya kalau kota ini terbakar oleh semburan api naga."Panggil saja namaku, Mahasura!"Mahasura masih tidak percaya kalau saat ini masih ada naga yang hidup dan melakukan kerusakan sebesar ini. Pendekar Dewa Naga ini hanya berpikir satu-satunya naga yang hidup adalah naga samudra yang hidup di Samudra Naga."Jangan sungkan ... panggil namaku saja, Darmawangsa!" ujar Raja Darmawangsa. "Ketua bandit ini sudah pergi dari sini setelah mendengar
Istana Kerajaan Naga Selatan tampak kokoh berdiri di ujung selatan Kota Selatan ini dengan megahnya.Sisi selatan istana kerajaan ini menghadap ke samudra luas sedangkan sisi utaranya menghadap ke Kota Selatan yang ramai.Tampak ratusan bandit mengepung istana yang masih tertutup ini."Kalau kalian tidak keluar sekarang, akan kami bakar istana ini beserta kalian di dalamnya!" ancam pimpinan bandit ini.Para pasukaan di dalam istaana yang kokoh ini agak ragu untuk bertahan mendengar ancaman dari pimpinan bandit yang mengepung istana ini.Mahasura yang tiba di dekat istana kerajaan ini bersama Darmawangsa mulai merasa khawatir dengan masih banyaknya bandit yang mengepung istana kerajaan.Tadinya mereka mengira hanya tinggal sedikit bandit di depan istana karena sebagian besar sudah dilumpuhkan oleh Mahasura."Aku akan maju ke hadapan mereka! Paduka Raja di sini terlebih dahulu! Mereka tidak mengenalku, jadi mereka tidak akan langsung menyerangku!" ujar Mahasura."Jangan ke sana, Mahasur
"Aku tahu satu tempat untuk menahan dan menyembunyikan anggota bandit Naga Iblis ini, Mahasura!" seru Raja darmawangsa yang mulai bersemangat kembali setelah berhasil menaklukan hampir setengan dari Bandit Naga Iblis yang mengepung istana termasuk pimpinan bandit ini."Lebih baik kita cepat menyembunyikan mereka sebelum anggota bandit lainnya mulai curiga dan menyusul ke sini!' saran Mahasura."Bagaimana cara membawa mereka semua ke sana?" ta.ya Raja Darmawangsa."Tadi aku melihat ada beberapa kereta kuda di pinggiran Kota Selatan. Kita bawamereka semua menggunakan kereta kuda saja!" saran Mahasura.Tanpa kesulitan yang berarti mahasura beserta Raja Darmawangsa berhasil menyembunyikan semua anggota bandit Naga Iblis ini ke dalam sebuah bangunan yang tersembunyi, padahal letaknya di pusat kota."Bangunan ini menjadi tempat mainanku sewaktu aku kecil, tapi sampai sekarang tidak ada yang bisa menemukannya. Suatu keanehan juga bagiku ... jadi kita aman menyembunyikan mereka di sini!" ujar
Pagi sudah menjelang.Seluruh penghuni istana menunggu dengan perasaan khawatir datangnya naga besar yaang bisa menghancurkan seluruh kota beserta isinya ini.Tidak terkecuali Mahasura dan Raja Darmawangsa yang khawatir kalau naga besar ini langsung menyerang kota dan istana tanpa peringatan terlebih dahulu.Mereka tidak memiliki naga untuk mengimbangi atau meredam naga raksasa yang dimiliki ketua bandit Naga Iblis ini."Semua bersembunyi! Kita akan buat istana ini seakan kosong tanpa ada seorang pun di dalamnya!"Tiba-tiba terbersit ide di pikiran Mahasura yang bisa mencegah naga raksasa ini membakar habis kota."Kenapa kita harus bersembunyi, Mahasura?" tanya Raja Darmawangsa."Kita harus membuat naga besar ini mendarat agar kita bisa membekuk ketua Bandit Naga Iblis ini!" ujar Mahasura. "Kalau dia melihat kondisi istana kosong, pasti dia akan penasaran dan turun melihatnya!""Benar juga katamu, Mahasura!" Raja Darmawangsa langsung memerintahkan semua penghuni istana untuk masuk ke
Mahasura menganggap serius semua perkataan Shankara, karena Darmawangsa juga membenarkan cerita Shankara kalau ayahnya Sakya Aryawangsa si Pendekar Tapak Naga Samudra pernah mengunjungi istana kerajaan untuk memperingatkan adanya serangan dari Bandit Naga Iblis, tapi saat itu Raja Darmawangsa tidak mempercayainya."Aku menyesal tidak mempercayai ucapan ayahmu ini, Mahasura! Seandainya saja aku percaya, tentu keadaan Kota Selatan tidak akan sekacau ini!' ujar Raja Darmawangsa."Jadi, ayahku sempat memperingati Paduka?" tanya Mahasura."Benar, Mahasura! Saat itu aku tidak percaya padanya! Kerajaan Naga Selatan sangat kuat, jadi bagiku sangat mustahil bisa dikalahkan begitu saja!" ujar Raja Darmawangsa."Paduka tahu, ayahku hendak kemana?'" tanya Mahasura."Aku minta maaf padamu, Mahasura! Aku malahan menuduh ayahmu bersekongkol hendak menguasai Kerajaan Naga Selatan sehingga ayahmu melarikan diri dari Kota Selatan. Setahuku ada Pendekar pengembara sakti menolongnya lolos saat itu!" jela
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn