Mahasura menganggap serius semua perkataan Shankara, karena Darmawangsa juga membenarkan cerita Shankara kalau ayahnya Sakya Aryawangsa si Pendekar Tapak Naga Samudra pernah mengunjungi istana kerajaan untuk memperingatkan adanya serangan dari Bandit Naga Iblis, tapi saat itu Raja Darmawangsa tidak mempercayainya."Aku menyesal tidak mempercayai ucapan ayahmu ini, Mahasura! Seandainya saja aku percaya, tentu keadaan Kota Selatan tidak akan sekacau ini!' ujar Raja Darmawangsa."Jadi, ayahku sempat memperingati Paduka?" tanya Mahasura."Benar, Mahasura! Saat itu aku tidak percaya padanya! Kerajaan Naga Selatan sangat kuat, jadi bagiku sangat mustahil bisa dikalahkan begitu saja!" ujar Raja Darmawangsa."Paduka tahu, ayahku hendak kemana?'" tanya Mahasura."Aku minta maaf padamu, Mahasura! Aku malahan menuduh ayahmu bersekongkol hendak menguasai Kerajaan Naga Selatan sehingga ayahmu melarikan diri dari Kota Selatan. Setahuku ada Pendekar pengembara sakti menolongnya lolos saat itu!" jela
Desa Pendekar sebenarnya bukan bagian dari Kerajaan Naga Selatan karena desa ini merupakan desa yang berdiri sendiri.Hanya saja letaknya yang berada di tengah-tengah wilayah Kerajaan Naga Selatan membuat Desa Pendekar bergabung sebagai salah satu wilayah Kerajaan Naga Selatan agar memiliki jalan keluar dari desa ini.Desa ini cukup asri dan indah dipandang karena pepohonan masih banyak menghiasi desa ini.Hanya saja sifat penduduk asli desa ini yang selalu curiga dengan pendatang asing membuat Desa Pendekar sulit berkembang.Mahasura menjumpai salah satu penduduk desa lagi."Nona! Apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Mahasura mencoba bersikap sopan."Bertanya apa, kisanak?" tanyanya."Apa Pendekar Pengembara Sakti pernah singgah di Desa Pendekar?""Kalau pertanyaan mengenai pendekar ada baiknya kisanak tanyakan di komunitas pendekar yang ada di desa ini! Kalau kami yang hanya penduduk biasa tidak ikut campur urysan penbdekar!" je;las wanita ini."Ada di mana komunitas pendekar ini?
"Tunggu dulu!" seru Mahasura saat Astrid langsung melepaskan seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya.Mahasura sempat terkesima melihat indahnya tubuh Astrid, tapi bukan itu tujuan utamanya mengajak Astrid masuk ke kamarnya."Tuan Muda ingin pemanasan dahulu? Aku bisa berikan apa yang Tuan Muda mau!" kata Astrid dengan manjanya tanpa berusaha mengenakan pakaiannya kembali.Tentu saja Mahasura tambah gugup menghadapi keagresifan Astrid ini."Kita bicara dahulu, dan kenakan dahulu pakaianmu! Kita punya waktu semalaman apabila hendak melakukannya!" seru Mahasura yang akhirnya berhasil mengendalikan perasaannya yang tidak karuan."Apa aku melakukan kesalahan, Tuan Muda?" tanya Astrid mulai ketakutan."Tidak ... tidak ada yang salah! Kenapa kamu jadi ketakutan begitu?" tanya Mahasura."Kami tidak boleh melakukan kesalahan, Tuan Muda! Kami akan dihukum berat kalau melakukan kesalahan!' ujar Astrid sambil menangis.Mahasura terpaksa memeluk gadis yang belum mengenakan pakaiannya ini untuk m
Mahasura makin merasakan misteri yang besar yang terjadi di Desa Pendekar saat mengetahui kalau komunitas pendekar hanyalah komunita untuk mengejek pendekar dunia persilatan.Semula dia mengira kalau komunitas pendekar ini beranggotakan pendekaar yang telah memilih menjadi penduduk biasa tapi tetap rindu dengan segala sesuatu tentang kependekaran."Apa yang sebenarnya terjadi di Desa Pendekar ini? Kemana semua pendekar yang ada?" tanyanya dalam hati.Mahasura berharap Astrid dapat menceritakan sedikit kisah tentang Desa Pendekar ini, untuk menguak misteri yang terjadi di desa ini.Sesampainya di kamarnya, Astrid menghilang.Padahal sebelumnya gadis ini sedang tertidur nyenyak, dan dia tidak melihat sosok gadis ini keluar melewatinya saat dia mengikuti acara komunitas pendekar ini."Tadi dia masih tidur, kenapa sekarang menghilang? Apa yang terjadi pada dirinya?"Mahasura mulai panik dengan kondisi yang dialaminya."Aku harus tenang! Jangan sampai mereka ini tahu kalau aku adalah Pende
"Kenapa Tuan Muda berkata seperti itu?" tanya Ishana sambil melepaskan seluruh pakaiannya. "Aku tulus melayani Tuan Muda! Tidak ada yang mengawasi Tuan Muda!" Apabila di kondisi yang normal, tentu Mahasura tidak akan melewatkan tubuh yang putih, tinggi, dan langsing sempurna ini.Tapi, sekarang Mahasura merasa nyawanya terancam.Kehadiran Ishana yang menemaninya di kamarnya hanyalah untuk mengulur waktu saja.Tanpa bermaksud menyakiti, Mahasura menotok tubuh Ishana dan dibaringkannya di atas tempat tidur."Maafkan aku, Ishana! Kamu mungkin tidak tahu apa yang telah kamu lakukan!" ujar Mahasura yang langsung menyelimuti gadis ini.Mahasura yang berusaha menyelinap keluar melihat banyak penduduk desa mengerumuni penginapan tempatnya menginap sebelumnya."Aku tidak bisa keluar dari pintu depan penginapan," gerutu Mahasura dengan perasaan kesal.Terpaksa dia kembali lagi ke kamarnya untuk keluar melalui jendela menuju atap penginapan.Terdengar olehnya perkataan penduduk desa yang mengep
"Kenapa kamu ke sini?"Terdengar suara seseorang tapi hanya samar-samar terdengar oleh Mahasura."Siapa yang menyuruhmu ke Desa Pendekar ini? Berarti kamu dijebak, Mahasura!" ujar suara ini lagi."Kamu siapa?" tanya Mahasura lemah.Bahkan suaranya tidak terdengar sama sekali di tengah tubuhnya yang dibopong oleh seseorang yang menolongnya dari Desa Pendekar."Seharusnya kamu tidak mencariku ke Desa Pendekar? Kenapa tidak ada yang memperingatkan dirimu kalau desa itu sangat berbahaya!" seru orang yang melarikannya dari Desa Pendekar.Kemungkinan besar orang ini adalah pendekar, karena sekilas Mahasura melihat pendekar ini menjatuhkan beberapa penduduk desa yang mencoba menghadangnya dengan mudah."Siapa dewa penolongnya ini? Seandainya saja dia tidak terkena racun dari gadis sial*n itu, tentu tidak akan sulit melawan penduduk Desa Pendekar yang aneh ini."Mahasura hanya merasakan tubuhnya terus dibawa menjauh dari Desa pendekar yang menakutkan ini."Kamu tenang saja! Aku tidak akan men
"Aku sudah berjanji pada ayahmu dan juga kakekmu untuk mengajarimu ilmu bela diri. Mahasura Arya!" seru Pendekar Pengembara Sakti ini. "Tadinya aku akan ke Desa Naga untuk menemuimu, tapi kamu yang datang menemuiku!""Ayahku kemana, Tuan Pendekar?" tanya Mahasura."Bukannya Shankara sudah memberitahukanmu kalau ayahmu pergi ke tiga tempat yang bagaikan negeri dongeng itu?" tanya Caraka Sagara."Tuan Pendekar kenal dengan Shankara juga?" tanya Mahasura."Shankara banyak membantu ayahmu! Walaupun terkenal sebagai Bandit Naga Iblis, tapi Shankara selalu baik kepada ayahmu, dan juga terhadap dirimu!" ujar Caraka Sagara."Kenapa ayahku tidak pergi ke Desa Naga saja? Kenapa harus mengutrus Tuan Pendekar?' tanya Mahasura yang bingung dengan keputusan ayahnya."Aku tidak tahu, Mahasura! Kamu tanyakan saja kepada ayahmu nanti kalau kalian sudah ditakdirkan untuk bertemu! Kejadian di Desa Pendekar telah membawamu kembali ke Desa Naga! Ini adalah takdir yang telah ditentukan, hanya caranya saja
"Sekarang kita latih dahulu Jurus Cakar Naga. Untuk sementara menggunakan tenaga dalam dahulu, karena melatih chi memerlukan waktu yang cukup lama. Paman khawatir tidak punya waktu sebanyak itu untuk melatihmu!" ujar Caraka."Baik, paman! Terserah paman saja!" ujar Mahasura."Jurus Cakar Naga Tengkorak!""Nama jurusnya agak menyeramkan, paman!" seru Mahasura."Jurus ini mengandalkan cakar dengan tulang yang kuat, yang dapat melukai lawan setajam pedang! Sebenarnya dengan chi akan lebih mudah tapi mengandalkan tenaga dalam juga bisa, Mahasura!"Caraka langsung memperagakan jurus cakar yang berdesing-desing menunjukkan tenaga yang kuat.Setiap cakar berayun pasti menghasilkan tenaga yang sangat kuat.Sebanyak 36 gerakan yang diperagakan Caraka untuk jurus ini, tapi tanpa kesulitan Mahasura bisa menyamai gerakan Caraka hanya dalam waktu singkat saja."Hebat, Mahasura! Aku saja tidak secepat itu mempelajari jurus pertama ini.""Jurus yang hebat, paman!" seru Mahasura."Kita lanjut jurus b
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn