Ketika tubuhnya masih belum bisa digerakkan, Devil melesat keaarah Lixuan. Tubuhnya terhempas keatas langit langit, semua itu disebabkan oleh pukulan keras yang telak mengenai perutnya. Tak puas puasnya menyiksa anak dibawah umur itu, Devil melompat lalu melakukan tendangan tumit tepat mengenai punggungnya. Tubuhnya terhempas kebawah, lubang pun tercipta karena benturan itu. Pandangan Lixuan mulai kabur, mungkinkah dia sudah mati? Nafas miliknya semakin menipis, dia tak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya. Ingatan ingatan masa lalunya mulai kabur, "sial mengapa aku sangat tak berguna bagi siapapun," ucap Lixuan disisa sisa tenaganya. Ketika dia melihat kegelapan itu tiba tiba muncul titik cahaya, perlahan tapi pasti cahaya itu mulai membesar. Lixuan mengucek matanya, didepannya itu ada Florin yang berdiri siap untuk memeluk Lixuan. Tentunya dia tak melewatkan kesempatan itu, Lixuan pun lari lalu memeluk ibunya itu. Belaian lembut yang sempat menghilang itu kini akhirnya dirasakan
Namun semua itu tak memenuhi harapannya, Devil melindungi dirinya dengan bola cangkang berwarna gelap. Beberapa menit kemudian dia keluar dari bola itu, tak ada luka yang terlihat sama sekali. Ternyata usaha Lixuan dengan mengorbankan dirinya gagal sepenuhnya, entah apa jadinya jika dia mengetahui itu. Devil pun berjalan mendekati tubuh Lixuan yang tak bergerak itu, ketika dia sudah berada didekat Lixuan. Devil mengarahkan telapak tangannya kearah anak itu. Apa yang sedang dia lakukan? "Ku akui kau sungguh hebat Lixuan, namun saat ini kau tak boleh mati ditempat ini," ucap Devil. Sinar gelap masuk kedalam tubuh Lixuan, perlahan tapi pasti tubuhnya sembuh seperti sedia kala. Ha mengapa dia menyembuhkan Lixuan? Bukankah itu adalah tindakan konyol. Secara logika Lixuan adalah musuh yang merepotkan jika dia sudah menjadi kuat. Jika dia ingin membunuh Lixuan sekarang lah waktunya. Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh orang ini? Hanya dialah yang tahu jawabannya. Selesainya menyemb
Namun semua itu tak memenuhi harapannya, Devil melindungi dirinya dengan bola cangkang berwarna gelap. Beberapa menit kemudian dia keluar dari bola itu, tak ada luka yang terlihat sama sekali. Ternyata usaha Lixuan dengan mengorbankan dirinya gagal sepenuhnya, entah apa jadinya jika dia mengetahui itu. Devil pun berjalan mendekati tubuh Lixuan yang tak bergerak itu, ketika dia sudah berada didekat Lixuan. Devil mengarahkan telapak tangannya kearah anak itu. Apa yang sedang dia lakukan? "Ku akui kau sungguh hebat Lixuan, namun saat ini kau tak boleh mati ditempat ini," ucap Devil. Sinar gelap masuk kedalam tubuh Lixuan, perlahan tapi pasti tubuhnya sembuh seperti sedia kala. Ha mengapa dia menyembuhkan Lixuan? Bukankah itu adalah tindakan konyol. Secara logika Lixuan adalah musuh yang merepotkan jika dia sudah menjadi kuat. Jika dia ingin membunuh Lixuan sekarang lah waktunya. Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh orang ini? Hanya dialah yang tahu jawabannya. Selesainya menyemb
"ya ya aku akan menuruti apa yang kau mau itu, lagian umurku sudah tua. Akan tetapi ijinkan aku untuk membunuh para penghianat yang ada di ruangan ini," ucap Hiau. Dia pun turun dari kursi emasnya berjalan menuju keaarah orang orang, pada saat ini mereka gemetar, keringat di dahi mengucur tak terkira. Satu punggawa militer terkenal angkat kaki dari posisinya, dia bersiap untuk melindungi para rekan rekannya yang tak bersalah. "Yang mulia Carcilo, kau pergilah dari ruangan ini, tempat ini sangat berbahaya untuk mu," ucap punggawa militer. Dia menarik pedangnya, pedang mengarah tepat didepan Hiau. Dia sebenarnya tak yakin bisa mengalahkan rajanya, namun walaupun begitu dia tetap akan melakukan itu. Keinginannya untuk merevolusi kerajaan sungguh besar, apapun pengorbanan yang dibutuhkan pasti akan dilakukan olehnya. "Aku tak akan melakukan itu, ayah berhentilah untuk melakukan itu. Jika orang orang ini mati maka kerajaan ini juga akan ikut hancur lalu mati dengan menggemaskan," ucap
"Kakak kakak, ah akhirnya dia sadarkan diri, paman kakak sudah sadarkan diri," ucap anak ikan buntal. Lixuan saat ini masih terbaring dikasur lembut yang ada didalam kapal selam. Kepalanya masih berputar putar akibat serangan telak yang mengenainya sebelumnya. Itu menyebabkan semua pasangannya terlihat kabur. Walaupun sebelumnya dia sudah disembuhkan oleh Haven, Lixuan tetap merasakan efek sampingnya. Itu lah bukti seberapa mengerikan serangan yang dilancarkan oleh Devil. Haven yang mengurus Oliv itu segera menuju keaarah Lixuan berada ketika mendapatkan panggilan dari anak ikan buntal. Ketika dia sudah melewati beberapa inci dari lantai yang sebelumnya dipijaknya, dia pun berkata, "Lixuan apakah kepalamu sakit?" Sebuah pertanyaan yang membuktikan bahwa Haven berpengalaman dengan penyelematan darurat, dia seolah olah menjadi dokter yang berpengalaman. Semua orang pasti sudah tahu kepala milik organ penting untuk tubuh manusia, jika organ itu mengalami kerusakan maka akan berefek
Akhirnya kedamaian sudah didapatkan oleh penghuni lautan, sudah sekitar satu Minggu berlalu. Selama itu tak ada insiden penting yang melanda mereka, selama itu juga Lixuan hanya terbaring diatas kasur lembut untuk menyembuhkan luka luka miliknya.Pertempuran yang membuat dirinya berubah itu menjadi titik balik dari sudut pandang yang dia miliki. Pada saat ini dia sudah sepenuhnya percaya diri dengan dirinya sendiri. Ditanah lapang yang hanya ada rumput hijau nan indah itu terdapat orang orang yang sedang merayakan kemenangan, tidak bukan itu. Yang sebenarnya mereka rayakan adalah hari pernikahan milik Eizen dan Oliv. Janji suci telah terucapkan, kehidupan sehidup semati akan mereka jalankan. Pernikahan ini nantinya akan berefek besar pada perang besar yang disebut perang raja. Namun Itu masih jauh dimasa depan nanti.Haven yang terlalu sombong itu diusir oleh gerombolan rekan rekannya, semua itu disebabkan oleh dia yang terlalu sering menceritak
Dua senjata saling beradu, kedua belah pihak sama sama menggenggam senjata belati, orang itu tidak lain tidak bukan adalah Qou Lin dan Rin er. Pada saat ini mereka sedang melakukan pertarungan singgel, sudah sekitar tiga bulan mereka melakukan itu. Saat ini posisi mereka masih seimbang yaitu 15 kalah dan 15 menang. Qou Lin dan Lixuan menjalani hubungan yang cukup akrab, namun ada perbedaan pemikiran dari kedua orang itu. Lixuan yang percaya setamina penting dan Qou Lin yang percaya bahwa teknik lebih penting.Kedua ideologi itu bertabrakan sehingga menyebabkan hubungan kompleks pada diri mereka. Sebagai pembuktian dari pemikiran masing mereka melakukan duel."Ayo Lixuan kau pasti menang, kalahkan kakak ku agar dia sadar atas kesalahannya," ucap Rin er. Disisi arena pertarungan itu terdapat haven dan Rin er. Mereka selalu menonton pertarungan yang dilakukan oleh mereka berdua. Rin er amat setuju dengan Lixuan, jadi dia tak akan mendukun
Lixuan sudah berada didalam kamarnya, pada saat ini dia menghidupkan lentera api untuk membaca surat yang digenggamnya itu. Lixuan pun membuka isinya, mau bagaimana lagi dia sudah tak sabar untuk mengetahui kabar Sasa di desa.Lixuan pun mulai membaca satu persatu huruf yang tertera di kertas itu. Awalnya sih surat itu hanya berisikan basa basi keseharian Sasa. Dia saat ini sudah berhasil menguasai dua jurus yang cukup tangguh. Bisa dibilang perkembangan Sasa sama pesatnya seperti Lixuan, itu semua berawal dari Lixuan yang mengirim surat balasan pada Sasa. Dia memberi tahu wanita itu bahwa dirinya berhasil membangkitkan energi Yin dan Yang. Yang konon katanya adalah energi langka. Hanya orang orang tertentu saja yang mampu untuk membangkitkan energi itu."Ha apa, apakah isi surat ini benar," ucap Lixuan.Dia terkejut ketika membacanya isi surat hampir di penghujung surat. Entah apa informasi yang dibacanya itu."Sialan pembalasan dendam untuk ayahku tak akan terjadi jika paman bodoh