Beranda / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 34: Bentrok dengan Ki Birawa

Share

Bab 34: Bentrok dengan Ki Birawa

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-13 00:03:18

Dengan indahnya wanita ini bergerak cepat dan serangan itu luput. Japra yang tak keburu mencegah pun sampai heran dan kagum, kedua wanita ini bukan pendekar sembarangan.

“Heeh...kamu punya kepandaian juga, rasakan ini!” Ki Birawa yang marah bersiap kembali menyerang dengan jurus yang lebih mengerikan.

Tangannya sampai berbunyi kerototan, tanda sangat marah dengan kelancangan gadis cantik itu, yang mampu hindari serangannya tadi.

Japra langsug berdiri dan mencegah perbuatan Ki Birawa. Dia paham, kedua wanita ini dam-diam ingin membantunya. Sehingga dia tak ingin celakakan keduanya, walaupun belum kenal siapa mereka.

“Tahan guru, baiklah aku ikut guru!” Japra bersuara dan Ki Birawa lalu mengurungkan niatnya. Sambil mendelik marah pada kedua wanita ini

“Awas kalian,” dengus Ki Birawa. 

Kedua wanita ini malah senyum saja, cuek dengan ancaman Ki Birawa ini, karena mereka belum kenal siapa tokoh golongan hi

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 35: Dikeroyok 5 Pendekar Jahat

    Makin panaslah kuping Ki Birawa, pertandingan ini sebenarnya seimbang, walaupun Japra kalah pengalaman, tapi dia menang tenaga dan jurusnya lebih murni.Lama-lama Ki Birawa mulai terdesak, tapi Japra tak tega mengalahkan gurunya ini. Justru inilah kelemahannya dan berakibat jelek buatnya.Ki Birawa tahu hal ini, dia benar-benar kaget bukan kepalang, seakan dianggap remah murdinya ini. Dengan siapa Japra berguru, kenapa kini makin lihai dan hebat saja, pikirnya keheranan.“Heii bangsat kalian berdua, cepat bantu aku bunuh si murid murtad ini. Tanpa buang waktu Ki Anom dan Pendekar Codet turut mengeroyok, mereka berdua sebenarnya masih dendam dengan kekalahan hampir 7 tahunan yang lalu dengan Japra.Kini terbukalah kesempatan untuk membalas kekalahan tersebut, mereka lupakan soal kesopanan, 3 pendekar tua dan sangat ditakuti di dunia persliatan, justru mengeroyok seorang pemuda yang belum banyak pengalaman.Barulah Japra merasakan kerepotan, 3

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 36: Japra Keok

    “Hiatttt….!” Serangkum serangan dahsyat menerpa punggung Japra yang telat menghindar, karena sedang tertindih serangan 4 orang lainnya, yang tak kalah dahsyatnya.Japra tak sempat lagi menghindar, bahkan dia juga tak sempat menangkis serangan mematikan ini. Posisi Japra kini terjepit dari semua jurusan.Japra terpaksa hanya kerahkan tenaga dalamnya yang hebat, agar pukulan ini tidak menghancurkan isi tubuhnya. Dia kenal betul serangan ini, tapi kaget dengan efeknya yang luar biasa.Buggh…Japra terjengkang, dia secepat kilat bangkitl alu…ketika akan membalas, tiba-tiba dia pun jatuh dan pingsan seketika, jantungnya seakan berhenti berdetak.Pukulan Ki Birawa itu adalah jurus yang disebut Jurus Halilintar Mengamuk. Pukulan yang dahsyat dan keji, berbahaya bukan main.Karena baru terkena angin pukulannya saja lawan yang kurang kuat tentu akan roboh dengan tubuh dalam keracunan!Ke 5 orang ini sampai melong

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 37: Kokoh Bertahan Tak Mengaku

    Bujukan halus Ki Anom mental, Japra hanya dia diam tak menyahuti ucapan ini. Japra kini pasrah, tubuhnya benar-benar tak berdaya, totokan lihai Ki Birawa membuatnya tak bisa bergerak, kecuali bicara.Di tambah lagi tubuhnya di ikat kuat di sebuah tiang yang ada dalam ruangan ini, tangan di atas dan kaki dirapatkan lalu di ikat sangat kuat.Benar-benar sebuah siksaan berat yang Japra alami. Japra ingat ketika berada di padepoan Ular Hitam, anak buah Ki Boka kalau menyiksa orang, persis seperti yang dia alami saat ini, tak peduli tahanan itu pria atau wanita.Kini terbuka mata Japra, betapa jahatnya kelompok golongan hitam ini.“Simpan bujukanmu itu Ki Anom, lagian buat apa juga aku balik dengan Putri Reswari yang udah tua dan nggak enak lagi. Masih banyak yang lebih muda. Bisa aku cari sendiri tanpa perlu bantuan kamu!” dengus Japra keluarkan kemangkelan hatinya.Jenderal Bugi dan Temanggung Odol sampai memerah wajahnya, marah junj

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 38: Ditolong Ki Samonang dan Dua Muridnya

    “Maafkan aku guru Pangeran Wasi, Mahaguru Ki Durga juga ayah dan bunda asliku, aku belum bisa berbhakti…mungkin besok, atau besoknya lagi nyawaku sudah selesai,” keluh Japra, dan kini hanya menghela nafas panjang, sambil menahan nyeri luar biasa di tubuhnya.Andai Japra tak punya daya tahan tubuh yang hebat, bisa jadi dia akan tewas sejak beberapa hari yang lalu.Japra lalu pejamkan mata, sekaligus redakan siksaan di tubuhnya. Namun setiap kali ingin keluarkan tenaga dalam, usahanya selalu gagal.Sehari setelah tak di siksa, tanpa Japra sadari, 10 penjaga yang ditempatkan Ki Birawa menjaganya di luar tahanan ini tergeletak tanpa nyawa.Dua sosok tubuh ramping dan gunakan cadar bergerak lincah dan gesit. Sekali sentak, kunci tahanan mereka jebol.Japra yang tenggelam dalam semedinya terbangun. Tapi karena dia tak berdaya, mata hanya menatap saja dua orang bercadar ini mulai memutuskan tali ulet yang mengikat tangan dan kakinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 39: Jadi Manusia Biasa Lagi

    Japra pun menghela napas panjang, akhirnya Japra pun apa adanya ceritakan hubungannya dengan Ki Birawa dan kenapa dia panggil guru. Termasuk pertemuannya dengan Ki Palung, yang memberikannya sebuah peta.“Hmm…benar kata mahaguru Ki Durga, kamu sebenarnya bukan orang jahat, hanya nasib yang membawamu jadi murid Ki Boka dan Ki Birawa. Tapi kini kamu sudah paham, syukurlah kamu tak terlalu jauh masuk ke golongan mereka!”Ki Samonang mengelus jenggotnya dan kini duduk di depan Japra, diikuti Lusia dan Wulani.“Maafkan aku Ki Samonang, aku saat itu belum terlalu paham soal golongan hitam dan putih…hingga dulu bersikap kurang ajar..!” Japra bersuara lirih sambil pejamkan matanya, menahan sakit yang kembali kumat.“Tak apa Japra, aku tak pernah marah apalagi dendam, wajar juga kamu dulu yang masih kecil bersumpah, tapi tak paham artinya.""Sekarang aku justru mikir bagaimana menyelamatkan kamu dari racun berbaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 40: Dilatih Langsung Ki Durga

    “Mahaguru…!” dengan usaha keras Japra langsung bangkit dan bersimpuh didepan pemilik suara, yang ternyata Ki Durga adanya.Nasib Japra secara tak sengaja tertolong si Dewa Persilatan, yang menemukannya pingsan di hutan dan membawanya ke dalam gua ini.Ki Durga yang berjalan ke mana kakinya melangkah awalnya tak kenal siapa Japra, tapi setelah membalik tubuh pendekar muda ini, dia pun menganggukan kepala.“Fisiknya hebat, kena racun yang bisa membunuhnya hitungan hari masih mampu berjalan sejauh ini,” gumamnya kagum.Lalu dengan tongkatnya dia congkel tubuh Japra, dan dengan entengnya tubuh kurus itu memondong tubuh tinggi besar Japra, seakan angkat sebuah benda ringan saja.Bahkan gerakan kakek Durga seolah terbang saja saking cepatnya, kakinya seolah tak menjejak tanah.Sampai di sebuah gua, dengan kesaktian yang sukar di ukur lagi saking hebatnya, Ki Durga bersihkan semua racun di tubuh Japra.Kini Jap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 41: Misteri Jatidirinya Ada Pada Maharaja Kanji

    Kembali dia dengan semangat luar biasa menyedot batu, besarnya tak main-main, yakni sebesar kerbau.Batu besar itu bergerak sangat cepat ke arahnya, bak didorong 15 orang sekaligus.Blarrrrr….batu itu pecah jadi kerikil kecil, saat Japra menghantamnya dengan jurus Halilintar yang sangat panas.“Japra, saat kamu gunakan ilmu jurus lintah itu, kamu harus bisa memecahnya, satu buat menyedot, satu buat pertahanan!”Kembali Ki Durga beri petunjuk melalui suara jarak jauh buat murid istimewanya ini.“Baik mahaguru!” sahut Japra yang masih berkelebatan ke sana kemari.Wajahnya makin ceria, ketampananya yang selama ini banyak mendungnya berubah total. Suka senyum sendiri dan kadang tertawa.Wajah Japra tanpa dirinya sadari, makin menunjukan kegantengannya dan mirip dengan pria muda yang hadir dalam mimpinya, dan jadi rahasia besarnya.Ki Durga kembali berikan petunjuk-petunjuk dan Japra benar-benar gembir

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 42: Kembali Turun Gunung

    Japra pun lalu genjot tubuhnya dan pergi secepat kilat ke arah Timur, tidak jadi ke arah Selatan, dimana Kerajaan Daha berada.Gerakannya saat ini dan 6-7 bulanan yang lalu berubah total, sangat cepat seolah terbang saja, bahkan setelah berlari cepat hingga 3 jam tanpa henti, nafasnya biasa-biasa saja.Begitu tiba di sebuah desa yang ramai, tujuan pertama Japra adalah, cari pakaian mewah kesukaannya, warna hitam, juga sepatu kulit yang mengkilap.Pendekar Bukit Meratus pun menjelma jadi pemuda perlente bak bangsawan tinggi. Ditambah senyum manis yang selalu menghias bibirnya.Soal uang, seperti biasa, Japra ambil dari para perampok yang dia hajar, usai lakukan aksi jahat mereka. Japra tak berdiam diri saat ada kejahatan di depan matanya.Termasuk sangat dermawan bagi-bagi cuan hasil rampokan buat warga miskin. Nama Pendekar Bukit Meratus pun makin bergema di mana-mana.Tanpa Japra ketahui, semenjak berlatih selama 6 bulanan lebih di ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15

Bab terbaru

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 515: Jadi Anak Angkat Pangeran Boon Me

    Pendekar sakti ini memang hanya punya dua anak, yakni Putri Dao yang kini ikut Pangeran Akmal, suaminya di Kerajaan Loksana dan Pangeran Durga ini.“Sudah tahu kedua kakekmu mangkat, kamunya malah lambat balik sini, ngelayap kemana sih?” sungut Putri Kalia memarahi Pangeran Durga.Sekaligus sama terkejut dengan suaminya, karena mertuanya yang mantan maharaja itu sudah mangkat.Putri Kalia tetap cantik di usia setengah tuanya, tapi dia heran menatap wajah Bafin, sahabat anaknya ini.“Ganteng banget, siapa anak ini, sayangnya badannya kurus...?” batin Putri Kalia.Bafin sendiri sangat kagum menatap Pangeran Boon Me yang tadi sudah terbang dengan rajawali raksasa dan Putri Kalia ini, dia langsung minder dengan kedua keturunan bangsawan ini.Selain sangat kaya raya bahkan terkaya di Lembah Rajawali ini, pakaian mereka juga perlente, bahkan tetap terlihat sangat tampan dan cantik, walaupun usia keduanya sudah 50 tahunan lebih.Suasana berkabung langsung terlihat di Lembah ini, karena mangk

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 514: Jadi Saudara Angkat

    “Sudahlah, ayo bantu aku kuburkan jasad kakek, sesuai wasiatnya, kuburkan di halaman pesanggrahan ini, di samping makam sahabatnya, yang juga kakek angkatku,” ajak Pangeran Durga.Proses penguburan sederhana ini berlangsung cepat, karena keduanya sama-sama remaja sakti.Kini keduanya duduk bersimpuh di samping dua kuburan ini.Bafin kadang melirik ke Pangeran Durga, kagum sekali dia melihat betapa tenang dan berwibawanya cucu Kakek Japra ini.Padahal tadi Pangeran Durga bilang usianya baru 17 tahunan, artinya hanya selisih 3 tahunan dengan usianya yang kini menginjak 14 tahun.Pangeran Durga duluan cerita.Dia sengaj menyusul ke sini karena di suruh ayahnya, Pangeran Boon Me, sebab neneknya Putri Dehea baru 3 mingguan yang lalu mangkat, setelah berkunjung ke Lembah Rajawali, setelah lama di Lembah Neraka.Awalnya dia ingin beritahu kakeknya ini, untuk beri kabar soal nenek Putri Dehea, tak di sangka, si kakek sakti ini juga mangkat hari ini.“Bafin…sebelum bertemu kedua kakekku di hut

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 513: Pangeran Durga

    Kakek Japra yang melihat ini senyum kecil. Dia mengangguk-anggukan kepala, tanda mengagumi kehebatan Bafin ini.“Hebat sekali anak ini, benar-benar anak istimewa, dia dengan mudah paham apa yang ku ajarkan, anak ajaib! Pasti orangtuanya bukan orang sembarangan,” batin kakek Japra, sekaligus menebak-nebak, anak siapakah Bafin ini.Kemudian kakek Japra mulai menyalurkan hawa sakti di ke tubuhnya yang terluka dalam, yang justru memperburuk keadaan kakek sakti iniketika tadi oper hawa saktinya buat Bafin.Sehingga dadanya makin sesak tenaganya juga makin lemah. Tapi pendekar hebat ini tetap bisa tersenyum dan rasa sesak di dadanya bisa dia tekan, dengan salurkan kemampuan tenaga dalamnya yang memang istimewa ini.Bahkan dengan kekuatan tersisa yang saat ini dia miliki, Kakek Japra pun tetap kirim suara sakti berupa petunjuk ini dan itu, yang hanya Bafin yang mendengar.Sehingga Bafin pun makin semangat dan tak kenal lelah terus berlatih jurus baru ini. Dia hanya berhenti kalau sangat lela

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 512: Wasiat Kakek Slegean

    Begitu Bafin buka matanya dia kaget, saat ini mereka tidak lagi berada di sebuah hutan, tapi di sebuah rumah mirip pesangggrahan.Tanpa Bafin sadari, pesanggrahan ini dulunya milik Putri Reswari dan di sini pula Pendekar Putul bertemu neneknya tersebut dan di berikan wasiat jurus pedang pencabut nyawa.Tempat ini juga sebagai pertemuan favorit Japra dan Putri Reswari untuk lepas kangen, dan mereka biasanya bersama hampir seminggu.“Bagaimana caranya kakek Japra membawaku ke sini, tanpa aku tahu?” batin Bafin sambil menghela nafas lega, sebab kini dia sudah sehat kembali.“Kek…?” dengan perlahan Bafin membangunkan kakek Japra yang terlihat masih terpejam matanya dan sedang lakukan semedi.“Iya anak baik ada apa?” Japra menyahut sambil membuka matanya yang sama tajamnya seperti milik Bafin.“Kita di mana dan di mana Kakek Slengean?” tanya Bafin, karena di sini hanya dia saja berduaan. Japra malah tersenyum kecil lalu hela nafas panjang.“Sahabatku itu sudah duluan pergi ke tempat abadi

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 511: Hampir Kalah

    Diam-diam si kakek yang dulu membiarkan rambutnya riap-riapan, tapi berubah rapi setelah sering di marahi cucu kesayangannya, Putri Dao, kini sudah terluka dalam.Keroyokan yang dilancarkan Pendekar Ulat Beracun dan 9 orang temannya sungguh hebat. Apalagi mereka masih muda dan tenaganya kuat-kuat.Japra tahu hal ini, dia diam-diam usap punggung sahabatnya ini, hingga nafas Kakek Slengean normal lagi.Merah padamlah wajah Raja Iblis, hinaan si Kakek Slengean yang sesuai dengan julukannya, suka ngomong apa adanya, benar-benar bikin dia seolah tak ada muka lagi di depan dua pendekar kosin ini. Raja Iblis Cs menulikan telinga dengan ejekan yang bikin panas kuping dan hatinya ini, kini dia keluarkan tenaga dalamnya yang hebat diikuti ke 14 orang lainnya.Pertarungan kini berubah menjadi lebih dahsyat, karena gunakan tenaga dalam yang tak terlihat.Hiatttttt….!Raja Iblis dan 4 rekannya mulai serang Pendekar Bukit Meratus dan 10 orang lainnya serang Kakek Slengean.Bafin yang kini dapat

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 510: Hadapi Keroyokan Raja Iblis

    Biarpun dirinya terlihat santai, tapi kedua matanya yang tak kalah tajam dari mata Japra tentu saja awas melihat gerakan si Pendekar Ular Beracun ini.“Bafin, jangan sampai kamu bentrok langsung dengan tangannya, tangan itu mengandung racun yang sangat jahat dan berbahaya.”Tiba-tiba ada suara dan Bafin langsung kaget dan senang, yang kirim suara itu adalah Pendekar Bukit Meratus. Bafin pun dengan cerdik ikuti perintah ini. Serangan ini bukan main-main, si Pendekar Ular Beracun agaknya ingin secepatnya selesaikan pertarungan ini, sehingga jurus yang dia keluarkan langsung tingkat tinggi.Bahkan setiap kali lancarkan serangan, tercium bau amis yang bikin kepala Bafin pusing. Tapi dia ingat, jurus miliknya sebenarnya beracun, sehingga tak ragu Bafin keluarkan jurusnya ini."Hmm...sama-sama beracun, tapi milik Bafin belum sempurna jurusnya, justru bisa merugikan dirinya sendiri," batin Japra. Dengan gerakan kaki ajaibnya, Bafin mampu menghindar, dia juga kini mulai keluarkan jurus meg

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 509: Raja Iblis Musuh Japra dan Kakek Slengean

    “Ih pakaian kamu kok sama warganya dengan sahabatku ini, suka ya warna abu-abu,” ceplos Kakek Slengean.“Iya kek, suka saja, enak di lihat, warnanya enggak menyolok, tapi juga tidak terlalu gelap,” sahut Bafin. Japra hanya senyum kecil saja, si bocah nanggung ini miliki kesamaan dengannya soal warna pakaian.“Jangan-jangan kamu ini turunan raja, wajah kamu kayak cewek saja, cakep tau ndak,” seloroh kakek slengean, hingga Japra ikutan menatap wajah Bafin dan si kakek sakti ini baru nyadar, wajah Bafin memang sangat tampan.'Kakek kok ngelantur mulu, siapa sih musuh kakek berdua?" potong Bafin tak sabaran."Orang itu berjuluk Raja Iblis, aku sendiri tak tahu siapa dia sebenarnya, dia ajukan tantangan pada kami berdua. Dengan alasan kami sudah membinasakan guru-guru mereka, nah siapa guru mereka, aku sendiri sudah lupa..?" kali ini Japra yang menyahut pertanyaan Bafin."Aku pun tak tahu, siapa guru mereka, tapi kalau urusan berkelahi, woww itu hoby aku sejak muda. Apalagi ada yang nantan

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 508: Bertemu Dua Kakek Sakti

    “Aku hanya seorang penggembara kek, namaku Bafin,” Bafin langsung kenalkan diri.“Masih muda sudah jadi penggembara, hebat juga kamu, siapa gurumu Bafin?” tanya si kakek tua ini dengan senyum ramah.Beda sekali dengan Pendekar Gledek dulu, yang suka pasang wajah masam, kayak abis makan jeruk asam saja. Wajah kakek ini menimbulkan ketenangan dan kedamaian, juga rasa suka.Namun belum juga Bafin menjawab, tiba-tiba terdengar suara yang makin lama makin nyaring dan memekan telinga.Bafin langsung kerahkan tenaga dalamnya, tapi suara itu tetap nyaring dan seakan menusuk-nusuk telinganya.Dia sampai terduduk di sisi kakek ini dan meramkan mata sambil kerahkan kesaktiannya. Si kakek tua ini makin lebar senyumnya, seakan tahu kalau Bafin bukan anak sembarangan.Namun suara itu makin hebat saja, tiba-tiba Bafin merasa punggungnya seperti di usap dan suara yang menusuk kuping itu tiba-tiba berubah jadi sayup-sayup saja di kupingnya.Telinganya tak lagi terasa sakit dan kini dia bisa membuka ma

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 507: Tragedi Keluarga Renggo

    Berpikir sampai di sini, dengan kelihaiannya yang tentu saja sangat tinggi, Bafin mencongkel jendela dan…dia pun dengan gerakan yang luar biasa cepatnya, tangan Bafin seolah mengusap, lalu tubuh keduanya yang sedang asyik menyatu ini kaku, tak bisa di gerakan lagi.Bafin sudah gunakan jurus usap gledek, yang membuat keduanya kaku bak patung dan mulut terkunci. Mereka juga tak tahu siapa yang melakukan ini.Sebab semua itu dilakukan Bafin luar biasa cepatnya dan tubuhnya kembali hilang dari pandangan kedua orang yang sedang memadu cinta ini.Inilah salah satu jurus hebat yang diajarkan Pendekar Gledek buat murid terakhirnya ini dan sudah sempurna Bafin kuasai, tinggal di matangkan saja lagi.Setelah itu Bafin pun pergi dan dia keliling-keliling saja sampai ke kampug sebelah, melihat desa-desa itu yang sudah lebih 5 tahunan di tinggalkannya.Sorenya, seperti biasa Renggo pulang dan dia heran, pintu rumah depan tak terkunci dan ada kuda nangkring di halaman rumahnya ini.Dia panggil-pan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status