Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 36: Japra Keok

Share

Bab 36: Japra Keok

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-07-13 00:15:46

“Hiatttt….!” Serangkum serangan dahsyat menerpa punggung Japra yang telat menghindar, karena sedang tertindih serangan 4 orang lainnya, yang tak kalah dahsyatnya.

Japra tak sempat lagi menghindar, bahkan dia juga tak sempat menangkis serangan mematikan ini. Posisi Japra kini terjepit dari semua jurusan.

Japra terpaksa hanya kerahkan tenaga dalamnya yang hebat, agar pukulan ini tidak menghancurkan isi tubuhnya. Dia kenal betul serangan ini, tapi kaget dengan efeknya yang luar biasa.

Buggh…Japra terjengkang, dia secepat kilat bangkitl alu…ketika akan membalas, tiba-tiba dia pun jatuh dan pingsan seketika, jantungnya seakan berhenti berdetak. 

Pukulan Ki Birawa itu adalah jurus yang disebut Jurus Halilintar Mengamuk. Pukulan yang dahsyat dan keji, berbahaya bukan main.

Karena baru terkena angin pukulannya saja lawan yang kurang kuat tentu akan roboh dengan tubuh dalam keracunan!

Ke 5 orang ini sampai melong

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 37: Kokoh Bertahan Tak Mengaku

    Bujukan halus Ki Anom mental, Japra hanya dia diam tak menyahuti ucapan ini. Japra kini pasrah, tubuhnya benar-benar tak berdaya, totokan lihai Ki Birawa membuatnya tak bisa bergerak, kecuali bicara.Di tambah lagi tubuhnya di ikat kuat di sebuah tiang yang ada dalam ruangan ini, tangan di atas dan kaki dirapatkan lalu di ikat sangat kuat.Benar-benar sebuah siksaan berat yang Japra alami. Japra ingat ketika berada di padepoan Ular Hitam, anak buah Ki Boka kalau menyiksa orang, persis seperti yang dia alami saat ini, tak peduli tahanan itu pria atau wanita.Kini terbuka mata Japra, betapa jahatnya kelompok golongan hitam ini.“Simpan bujukanmu itu Ki Anom, lagian buat apa juga aku balik dengan Putri Reswari yang udah tua dan nggak enak lagi. Masih banyak yang lebih muda. Bisa aku cari sendiri tanpa perlu bantuan kamu!” dengus Japra keluarkan kemangkelan hatinya.Jenderal Bugi dan Temanggung Odol sampai memerah wajahnya, marah junj

    Last Updated : 2024-07-14
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 38: Ditolong Ki Samonang dan Dua Muridnya

    “Maafkan aku guru Pangeran Wasi, Mahaguru Ki Durga juga ayah dan bunda asliku, aku belum bisa berbhakti…mungkin besok, atau besoknya lagi nyawaku sudah selesai,” keluh Japra, dan kini hanya menghela nafas panjang, sambil menahan nyeri luar biasa di tubuhnya.Andai Japra tak punya daya tahan tubuh yang hebat, bisa jadi dia akan tewas sejak beberapa hari yang lalu.Japra lalu pejamkan mata, sekaligus redakan siksaan di tubuhnya. Namun setiap kali ingin keluarkan tenaga dalam, usahanya selalu gagal.Sehari setelah tak di siksa, tanpa Japra sadari, 10 penjaga yang ditempatkan Ki Birawa menjaganya di luar tahanan ini tergeletak tanpa nyawa.Dua sosok tubuh ramping dan gunakan cadar bergerak lincah dan gesit. Sekali sentak, kunci tahanan mereka jebol.Japra yang tenggelam dalam semedinya terbangun. Tapi karena dia tak berdaya, mata hanya menatap saja dua orang bercadar ini mulai memutuskan tali ulet yang mengikat tangan dan kakinya.

    Last Updated : 2024-07-14
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 39: Jadi Manusia Biasa Lagi

    Japra pun menghela napas panjang, akhirnya Japra pun apa adanya ceritakan hubungannya dengan Ki Birawa dan kenapa dia panggil guru. Termasuk pertemuannya dengan Ki Palung, yang memberikannya sebuah peta.“Hmm…benar kata mahaguru Ki Durga, kamu sebenarnya bukan orang jahat, hanya nasib yang membawamu jadi murid Ki Boka dan Ki Birawa. Tapi kini kamu sudah paham, syukurlah kamu tak terlalu jauh masuk ke golongan mereka!”Ki Samonang mengelus jenggotnya dan kini duduk di depan Japra, diikuti Lusia dan Wulani.“Maafkan aku Ki Samonang, aku saat itu belum terlalu paham soal golongan hitam dan putih…hingga dulu bersikap kurang ajar..!” Japra bersuara lirih sambil pejamkan matanya, menahan sakit yang kembali kumat.“Tak apa Japra, aku tak pernah marah apalagi dendam, wajar juga kamu dulu yang masih kecil bersumpah, tapi tak paham artinya.""Sekarang aku justru mikir bagaimana menyelamatkan kamu dari racun berbaha

    Last Updated : 2024-07-14
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 40: Dilatih Langsung Ki Durga

    “Mahaguru…!” dengan usaha keras Japra langsung bangkit dan bersimpuh didepan pemilik suara, yang ternyata Ki Durga adanya.Nasib Japra secara tak sengaja tertolong si Dewa Persilatan, yang menemukannya pingsan di hutan dan membawanya ke dalam gua ini.Ki Durga yang berjalan ke mana kakinya melangkah awalnya tak kenal siapa Japra, tapi setelah membalik tubuh pendekar muda ini, dia pun menganggukan kepala.“Fisiknya hebat, kena racun yang bisa membunuhnya hitungan hari masih mampu berjalan sejauh ini,” gumamnya kagum.Lalu dengan tongkatnya dia congkel tubuh Japra, dan dengan entengnya tubuh kurus itu memondong tubuh tinggi besar Japra, seakan angkat sebuah benda ringan saja.Bahkan gerakan kakek Durga seolah terbang saja saking cepatnya, kakinya seolah tak menjejak tanah.Sampai di sebuah gua, dengan kesaktian yang sukar di ukur lagi saking hebatnya, Ki Durga bersihkan semua racun di tubuh Japra.Kini Jap

    Last Updated : 2024-07-15
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 41: Misteri Jatidirinya Ada Pada Maharaja Kanji

    Kembali dia dengan semangat luar biasa menyedot batu, besarnya tak main-main, yakni sebesar kerbau.Batu besar itu bergerak sangat cepat ke arahnya, bak didorong 15 orang sekaligus.Blarrrrr….batu itu pecah jadi kerikil kecil, saat Japra menghantamnya dengan jurus Halilintar yang sangat panas.“Japra, saat kamu gunakan ilmu jurus lintah itu, kamu harus bisa memecahnya, satu buat menyedot, satu buat pertahanan!”Kembali Ki Durga beri petunjuk melalui suara jarak jauh buat murid istimewanya ini.“Baik mahaguru!” sahut Japra yang masih berkelebatan ke sana kemari.Wajahnya makin ceria, ketampananya yang selama ini banyak mendungnya berubah total. Suka senyum sendiri dan kadang tertawa.Wajah Japra tanpa dirinya sadari, makin menunjukan kegantengannya dan mirip dengan pria muda yang hadir dalam mimpinya, dan jadi rahasia besarnya.Ki Durga kembali berikan petunjuk-petunjuk dan Japra benar-benar gembir

    Last Updated : 2024-07-15
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 42: Kembali Turun Gunung

    Japra pun lalu genjot tubuhnya dan pergi secepat kilat ke arah Timur, tidak jadi ke arah Selatan, dimana Kerajaan Daha berada.Gerakannya saat ini dan 6-7 bulanan yang lalu berubah total, sangat cepat seolah terbang saja, bahkan setelah berlari cepat hingga 3 jam tanpa henti, nafasnya biasa-biasa saja.Begitu tiba di sebuah desa yang ramai, tujuan pertama Japra adalah, cari pakaian mewah kesukaannya, warna hitam, juga sepatu kulit yang mengkilap.Pendekar Bukit Meratus pun menjelma jadi pemuda perlente bak bangsawan tinggi. Ditambah senyum manis yang selalu menghias bibirnya.Soal uang, seperti biasa, Japra ambil dari para perampok yang dia hajar, usai lakukan aksi jahat mereka. Japra tak berdiam diri saat ada kejahatan di depan matanya.Termasuk sangat dermawan bagi-bagi cuan hasil rampokan buat warga miskin. Nama Pendekar Bukit Meratus pun makin bergema di mana-mana.Tanpa Japra ketahui, semenjak berlatih selama 6 bulanan lebih di ba

    Last Updated : 2024-07-15
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 43: Pendekar Bukit Meratus Beraksi Lagi

    “Nah para babi, dua sahabatku mengaso dulu, kalian kini hadapi aku, eh yang benjol jidatnya, mending sono mandi di lumpur, biar sembuh otaknya dan balik jadi manusia!” kembali Japra mengejek, hingga si kepala genk ini murka bukan kepalang.“Bangsat, darimana monyet hitam ini muncul,” bentaknya marah.Japra memang sudah kembali ke jati dirinya, dia memakai baju kesukaannya yang berwarna hitam, tetap perlente dan tentu saja makin membuatnya gagah perkasa.Japra hanya tertawa kecil, diapun bersilat bak monyet mabuk, saat ke 10 orang ini menyerbunya sekaligus.“Eit luput, deeeh badannya, dasar bau babi, mau muntah ajee akiuuu…!” ejek Japra sambil menendang sembarangan, tapi tendangan ini bukan sembarang tendangan.Begitu kakinya bergerak, 3 orang langsung terguling-guling, lalu tersungkur di sebuah lumpur basah, wajah mereka pun berlepotan lumpur hitam.“Ha-ha-ha, persis babi,” ejek Ja

    Last Updated : 2024-07-16
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 44: Bersahabat dengan 3 Pendekar Golok Putih

    Sesaat Ki Ulai dan Ki Usu saling pandang. “Silahkan Japra,” Ki Ulai langsung buka bajunya dan mempersilahkan Japra mengobatinya, dengan menyodorkan punggungnya.Ki Usu yang dulu ngotot ingin musnahkan kekuatan Japra, hanya menatap saja, dia masih ragu dan rada-rada curiga dengan Japra.Beda dengan Ki Ulai, yang gayanya mirip Ki Samonang, selalu tenang dan penuh perhitungan saat bertindak.Japra mulai salurkan tenaga dalamnya yang murni dan bebas racun, dia sengaja gunakan jurus yang sama, yang kali ini tidak beracun.Ki Ulai percaya, sebagai mantan murid Ki Birawa, Japra lah yang bisa keluarkan racun jahat ini dari tubuhnya.Walaupun sudah diobatinya, bahkan dengan bantuan pendekar lainnnya. Tapi pukulan halilintar yang beracun ini harus gunakan tenaga dalam yang sama untuk dikeluarkan dan dibersihkan.Asap tipis berwarna gelap mulai keluar dari ubun-ubun Ki Ulai, saat Japra terus meningkatkan tenaga dalamnya ini.Dahi Jap

    Last Updated : 2024-07-16

Latest chapter

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 581: Akhirnya Bersatu Lagi

    Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 580: Ketika Sang Permaisuri Marah

    Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 579: 5 Selir di Culik

    Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 578: Barengan Hamil

    “Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 577: Hukuman Buat 10 Pendekar Golok Setan

    Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 576: 5 Bidadari Lembah Iblis

    Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 575: Pangeran dan 5 Selir

    Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 574: Minta Jadi Selir

    Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 573: Nya Laras Cs Ingin Ikut

    Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status