Kedatangan Japra yang bak hantu membuat ke 5-nya kaget bukan main. Japra hanya tersenyum dingin. Mereka yang tadinya aseek menikmati arak sampai gelagapan bangkit.“Di mana Sawon dan Pendekar Gledek, suruh mereka keluar untuk hadapi aku!” suara Japra amat dingin.Tak beda jauh dengan tempat ini yang berhawa menusuk tulang, karena berada di pinggiran bukit Meratus. Inilah yang membuat ke 5 orang ini sengaja minum arak.“Heii bangsat, mau apa kamu mencari keduanya, hadapi aku dulu!” bentak salah seorang yang berjaga itu marah, apalagi melihat kepongahan Japra.Pria dengan kumis tebal dan gigi kuning tanda jarang bersikat gigi langsung petentang petenteng.Tapi baru saja selesai mengucapkan kalimat itu, tubuhnya langsung terlempar dan menabrak dinding bangunan tua ini dan pingsan seketika. Ke 4 rekannya kaget bukan kepalang.Japra terlihat seperti menepuk nyamuk saja, padahal dia sudah gunakan tenaga dalamnya yang hebat, untuk beri pelajaran ke centeng pongah itu.“Heii siapa yang ganggu
Sawon menulikan telinga mendengar ejekan ini, Sawon yang sudah marah sekali terus menerjang maju dengan goloknya. Japra malah tertawa saja, dengan kegesitan tubuhnya, semua serangan itu luput.Japra ingin tahu sampai di mana kehebatan si Pendekar Golok Beracun ini. Bahkan kembali dengan ilmu kanuragannya yang sudah sempurna, semua hawa beracun ini sengaja Japra balikan ke Sawon kembali.Akibatnya Sawon mengalami sesak nafas, termakan racunnya sendiri yang di retur Japra secara lihai.Sawon sebenarnya juga sudah terbang nyalinya, semua jurus-jurus hebatnya mental, tanda Japra benar-benar pendekar sakti yang bahkan mengalahkan guru-gurunya.Untung saja Sawon memiliki tenaga dalam yang kuat, sehingga racun-racun itu tidak membahayakan dirinya.Tapi tak urung membuat gerakannya mulai kacau, racun miliknya itu tetap berbahaya, walaupun dia tak termakan racunnya sendiri.Bangsat, si Japra benaran hebat, batin Sawon yang kini mulai gentar tak terkira, lenyap kepongahannya.Sudah lebih 100 j
Japra sesaat bingung, kemana dia harus melacak Putri Li Me yang dikatakan kabur dari penyekapan Sawon cs ini.Dan ini yang bikin dia kepikiran juga, walaupun hatinya agak tenang, Putri Li Me di katakan bukan orang yang lemah, dia mempunyai ilmu kanuragan yang lumayan tinggi.Berarti putri ini pasti akan cari jalan pulang, kurasa dia tak berani ke Kerajaan Daha, karena di pikirnya Pendekar Gledek dan Sawon itu bagian dari kerajaan ini.“Kalau ke Utara, artinya masuk wilayah Kerajaan Loksana, ke Selatan menuju ke kotaraja Daha, ke arah Timur masuk wilayah kerajaan Barito Timur dan kerajaan Hilir Sungai…apakah aku harus ke Barat…?” gumam Japra seorang diri.Sambil membawa kuda rampasan milik Akoi dan kini hanya berjalan santai saja, sesuai keinginan Japra, yang masih kebingungan harus kemana lacak keberadaan putri tersebut.Berpikir ke sana, Japra pun akhirnya mengarahkan kudanya abu-abunya ini ke arah Barat, dia sekaligus ingin berpetualang ke daerah yang belum pernah di datanginya.Ja
“Kami saja hanya khusus berdagang dengan mereka, mikir 1000X untuk cari perkara dengan kekaisaran besar itu, walaupun kini yang jadi kaisar adalah keturunannya yang ke 4!” kali ini tuan Edric beri peringatan ke orang lokal tersebut. “Justru pimpinan kami ini sangat cerdik, kami tidak minta emas atau perak. Tapi minta mereka bantu untuk rebut kerajaan ini.""Jadi si putri itu dimanfaatkan sebagai sandera dan jaminan, agar Kekaisaran Mongolia kirim pasukan besar, tapi buat bantu gerakan kami, saat ini memberontak percuma, kerajaan ini sangat kuat, karena bersekutu dengan Kerajaan dari Java!” bantah si orang lokal ini.Japra pun berdebar-debar. Tak salah lagi, pasti Putri Li Me yang mereka tahan, aku harus ikuti orang itu, di mana Putri Li Me mereka sembunyikan,” batin Japra.Japra juga kaget, setahunya kekaisaran Mongolia itu berada jauh di daerah Tibet, ini artinya mereka berhasil kuasai wilayah daratan Indo Tiongkok yang luar biasa luasnya itu, walaupun mungkin tidak 100 persen mer
“Benar tuan, akulah orang itu…!” sahut Japra, Ki Juri yang berada di dekat orang tua ini kaget bukan main, sedangkan si orang tua itu hanya senyum di kulum.“Bagus…agar kamu tak salah langkah, ada baiknya kamu tahu siapa kami ini, silahkan duduk Japra!” kata orang tua ini ramah.“Maaf…siapakah Kisanak berdua ini..?” Japra pun balik bertanya dan kini duduk berhadapan dengan dua orang ini, sikapnya tetap sopan.Orang tua ini elus jenggotnya yang sudah dwi warna, walaupun pandangannya, tapi Japra paham, kehebatan orang ini jauh di atas Ki Juri.“Japra, namaku Ki Sanus, aku beruntung pernah bertemu Ki Durga secara tak sengaja saat merantau ke Selatan dan disempurnakan ilmu kanuragan oleh si dewa persilatan itu. Setelah sebelumnya sempat bentrok dengan 2 pendekar hewan dan aku terluka parah. Dari sanalah aku tahu banyak tentang kamu!”Pengakuan Ki Sanus melegakan Japra, iapun menghela nafas plong, setidaknya dia tidak masuk ke sarang penjahat.Karena Ki Sanus pernah bentrok dengan 2 Pende
“Mereka punya senjata hebat, berupa peledak, makanya kami gunakan beragam siasat agar kerajaan ini kelak terbebas dari penjajahan,” kata Ki sanus penuh semangat, walaupun intonasi suaranya tetap tenang. Ki Sanus juga bilang, misinya ke Selatan, sebenarnya ingin minta bantuan Kerajaan Daha. Tapi tak di sangka dia malah bentrok dengan dua pendekar hewan dan terluka parah hampir tewas, sebelum akhirnya secara kebetulan beruntung di tolong Ki Durga. “Yang bikin pusing lagi, dua pendekar hewan itu justru kini memihak raja sekarang, makin kacau kerajaan ini. Orang-orang jahat kelilingi elit kerajaan, ini makin berbahaya bagi kerajaan dan rakyat…!” cetus Ki Sanus.Kagetlah Japra, dua musuh besarnya kembali berpetualang jauh hingga ke kerajaan ini dan malah bisa jadi orang kepercayaan penguasa Kerajaan Kubu Raya.“Ini tak bisa di biarkan,” geram Japra dalam hati.Japra lalu menyela dan kisahkan dua pendekar hewan itu awalnya 3 orang, tapi salah satunya sudah dia tewaskan, setelah bikin u
“Iya tuan putri, kelak aku akan bantu kamu beri pelajaran pada penjahat itu,” sahut Japra tanpa sadar.Putri Li Me kaget sendiri, barulah dia sadar sudah terbawa emosi, dia pun kini menatap Japra, entah kenapa tiba-tiba kaget dan seolah melihat…hantu.“Ka-kamu…s-siapa..?” katanya gagap, hingga Japra bingung sendiri, termasuk Ki Sanus dan Ki Juri, bingung kenapa Putri Li Me jadi pelupa.“Aku Japra tuan putri, tadi kan kita sudah saling kenal,” sahut Japra yang gantian kaget, kenapa Putri Li Me mendadak amnesia.“Ahhh iya…maaf…tuan Japra, aku hanya…teringat seseorang di negeriku sendiri, kamu ada kemiripan, tapi kalian tentu saja berbeda!” sahut putri ini lagi buru-buru. Sekaligus legakan hati Ki Sanus dan Ki Juri.Mereka takut kalau-kalau Putri Li Me kenapa-kenapa, bisa kacau planning besar mereka kelak!Japra lalu berdiri dan kembali menjura ke putri ini, lalu ke Ki Sanus dan Ki Juri.“Mohon maaf tuan putri, aku harus permisi malam ini juga, aku punya tugas untuk menyelamatkan anak-an
“Kita bergerak malam hari, agar mudah membawa anak-anak dan istri Ki Sanus.” Kata Japra lalu turun dari pohon besar dan tinggi ini, diikuti Putri Li Me.Mereka juga berbagi tugas, kelak Putri Li Me akan bawa istri Ki Sanus dan Japra tiga anak-anak mantan panglima ini. Bila sudah temukan tempat anak-anak dan istri Ki Sanus di tahan pasukan ini.Putri Li Me setuju, dia bahkan usulkan mereka bergerak berpisah, ini tentu bikin kaget Japra. Dia khawatir Putri Li Me akan berjumpa dua pendekar hewan yang sangat sakti itu.Namun Japra tidak mau ungkapkan itu, ini sama saja dengan meremehkan kemampuan putri cantik ini. Dia hanya pesan agar Putri Li Me hati-hati.Ini bikin Putri Li Me terkesan, kini mereka sengaja bersantai di sebuah lembah yang lumayan jauh dari benteng itu, untuk menunggu malam.Lembah ini sangat indah, dengan hutan-hutannya yang lebat dan nun jauh di sana terlihat Gunung Meratus yang memanjang dan seakan membelah pulau besar ini .“Tuan Putri Li Me, boleh aku bertanya..?” ka