“Semua tergantung kebijakan yang mulia,” sahut Mahapatih Takalo, Prabu Kanji lalu ajak mahapatih-nya ini lanjutkan rapat berdua.Tentu saja topik utamanya tak jauh-jauh dari rencana persekongkolan jahat serta soal Pangeran Japra yang kini sudah kembali ke Istana.Mahapatih Takalo yang juga sepupu Prabu Kanji tahu betul, kehadiran Japra pasti akan bikin geger keluarga Prabu Kanji ini.Dan tebakan sang mahapatih jadi kenyataan, kembalinya Japra membuat heboh keluarga Istana Kerajaan Daha.“Bakal timbul masalah baru…ini semua pasti berasal dari permaisuri,” batin Mahapatih Takalo sambil menghela nafas dalam di perjalanan pulang, setelah bertemu Prabu Kanji.Putri Ela, sang permaisuri memiliki dua anak laki-laki yang sudah dewasa, yakni Pangeran Daha, Pengeran Somali dan Putri Arum, yang kini berusia 20 tahun dan 18 tahun, serta si putri jelita yang berusia 16 tahun.Bahkan dari beberapa selir, Prabu Kanji juga memiliki beberapa anak laki-laki dan pastinya beberapa putri.Pangeran Daha da
“Aku hanya bertanya, di mana Putri dari Tiongkok itu di sekap Pendekar Gledek dan rekannya si Sawon itu?” suara Japra sangat dingin, hingga kedua orang ini langsung meremang bulu kuduknya.Mereka tak menyangka akan bertemu orang yang sangat sakti, karena mampu bikin mereka kaku tanpa menyentuh. Ditambah malam hari dan baju Japra yang hitam-hitam, hingga menambah keangkeran pendekar ini.Ini sangat hebat dan luar biasa, bisa bikin mereka kaku, batin mereka mulai ketakutan. Apalagi keduanya bukannya orang yang lemah, tapi memiliki kesaktian yang lumayan tinggi.Japra lalu kibas tangannya dengan pelan, sehingga Akoi bisa bicara. “Si-siapa kamu?” tanyanya suara terbata, nyalinya sudah terbang.“Tak perlu kamu tanya siapa aku, jawab saja pertanyaanku tadi!” sahut Japra lagi sambil menatap tajam wajah Akoi.Japra lalu ambil golok yang tadi sempat di pegang Akoi, lalu golok itu lalu ‘Singgg….! Japra lempar begitu saja.Dan hebatnya menancap hingga gagangnya di batang pohon yang lumayan ting
Kedatangan Japra yang bak hantu membuat ke 5-nya kaget bukan main. Japra hanya tersenyum dingin. Mereka yang tadinya aseek menikmati arak sampai gelagapan bangkit.“Di mana Sawon dan Pendekar Gledek, suruh mereka keluar untuk hadapi aku!” suara Japra amat dingin.Tak beda jauh dengan tempat ini yang berhawa menusuk tulang, karena berada di pinggiran bukit Meratus. Inilah yang membuat ke 5 orang ini sengaja minum arak.“Heii bangsat, mau apa kamu mencari keduanya, hadapi aku dulu!” bentak salah seorang yang berjaga itu marah, apalagi melihat kepongahan Japra.Pria dengan kumis tebal dan gigi kuning tanda jarang bersikat gigi langsung petentang petenteng.Tapi baru saja selesai mengucapkan kalimat itu, tubuhnya langsung terlempar dan menabrak dinding bangunan tua ini dan pingsan seketika. Ke 4 rekannya kaget bukan kepalang.Japra terlihat seperti menepuk nyamuk saja, padahal dia sudah gunakan tenaga dalamnya yang hebat, untuk beri pelajaran ke centeng pongah itu.“Heii siapa yang ganggu
Sawon menulikan telinga mendengar ejekan ini, Sawon yang sudah marah sekali terus menerjang maju dengan goloknya. Japra malah tertawa saja, dengan kegesitan tubuhnya, semua serangan itu luput.Japra ingin tahu sampai di mana kehebatan si Pendekar Golok Beracun ini. Bahkan kembali dengan ilmu kanuragannya yang sudah sempurna, semua hawa beracun ini sengaja Japra balikan ke Sawon kembali.Akibatnya Sawon mengalami sesak nafas, termakan racunnya sendiri yang di retur Japra secara lihai.Sawon sebenarnya juga sudah terbang nyalinya, semua jurus-jurus hebatnya mental, tanda Japra benar-benar pendekar sakti yang bahkan mengalahkan guru-gurunya.Untung saja Sawon memiliki tenaga dalam yang kuat, sehingga racun-racun itu tidak membahayakan dirinya.Tapi tak urung membuat gerakannya mulai kacau, racun miliknya itu tetap berbahaya, walaupun dia tak termakan racunnya sendiri.Bangsat, si Japra benaran hebat, batin Sawon yang kini mulai gentar tak terkira, lenyap kepongahannya.Sudah lebih 100 j
Japra sesaat bingung, kemana dia harus melacak Putri Li Me yang dikatakan kabur dari penyekapan Sawon cs ini.Dan ini yang bikin dia kepikiran juga, walaupun hatinya agak tenang, Putri Li Me di katakan bukan orang yang lemah, dia mempunyai ilmu kanuragan yang lumayan tinggi.Berarti putri ini pasti akan cari jalan pulang, kurasa dia tak berani ke Kerajaan Daha, karena di pikirnya Pendekar Gledek dan Sawon itu bagian dari kerajaan ini.“Kalau ke Utara, artinya masuk wilayah Kerajaan Loksana, ke Selatan menuju ke kotaraja Daha, ke arah Timur masuk wilayah kerajaan Barito Timur dan kerajaan Hilir Sungai…apakah aku harus ke Barat…?” gumam Japra seorang diri.Sambil membawa kuda rampasan milik Akoi dan kini hanya berjalan santai saja, sesuai keinginan Japra, yang masih kebingungan harus kemana lacak keberadaan putri tersebut.Berpikir ke sana, Japra pun akhirnya mengarahkan kudanya abu-abunya ini ke arah Barat, dia sekaligus ingin berpetualang ke daerah yang belum pernah di datanginya.Ja
“Kami saja hanya khusus berdagang dengan mereka, mikir 1000X untuk cari perkara dengan kekaisaran besar itu, walaupun kini yang jadi kaisar adalah keturunannya yang ke 4!” kali ini tuan Edric beri peringatan ke orang lokal tersebut. “Justru pimpinan kami ini sangat cerdik, kami tidak minta emas atau perak. Tapi minta mereka bantu untuk rebut kerajaan ini.""Jadi si putri itu dimanfaatkan sebagai sandera dan jaminan, agar Kekaisaran Mongolia kirim pasukan besar, tapi buat bantu gerakan kami, saat ini memberontak percuma, kerajaan ini sangat kuat, karena bersekutu dengan Kerajaan dari Java!” bantah si orang lokal ini.Japra pun berdebar-debar. Tak salah lagi, pasti Putri Li Me yang mereka tahan, aku harus ikuti orang itu, di mana Putri Li Me mereka sembunyikan,” batin Japra.Japra juga kaget, setahunya kekaisaran Mongolia itu berada jauh di daerah Tibet, ini artinya mereka berhasil kuasai wilayah daratan Indo Tiongkok yang luar biasa luasnya itu, walaupun mungkin tidak 100 persen mer
“Benar tuan, akulah orang itu…!” sahut Japra, Ki Juri yang berada di dekat orang tua ini kaget bukan main, sedangkan si orang tua itu hanya senyum di kulum.“Bagus…agar kamu tak salah langkah, ada baiknya kamu tahu siapa kami ini, silahkan duduk Japra!” kata orang tua ini ramah.“Maaf…siapakah Kisanak berdua ini..?” Japra pun balik bertanya dan kini duduk berhadapan dengan dua orang ini, sikapnya tetap sopan.Orang tua ini elus jenggotnya yang sudah dwi warna, walaupun pandangannya, tapi Japra paham, kehebatan orang ini jauh di atas Ki Juri.“Japra, namaku Ki Sanus, aku beruntung pernah bertemu Ki Durga secara tak sengaja saat merantau ke Selatan dan disempurnakan ilmu kanuragan oleh si dewa persilatan itu. Setelah sebelumnya sempat bentrok dengan 2 pendekar hewan dan aku terluka parah. Dari sanalah aku tahu banyak tentang kamu!”Pengakuan Ki Sanus melegakan Japra, iapun menghela nafas plong, setidaknya dia tidak masuk ke sarang penjahat.Karena Ki Sanus pernah bentrok dengan 2 Pende
“Mereka punya senjata hebat, berupa peledak, makanya kami gunakan beragam siasat agar kerajaan ini kelak terbebas dari penjajahan,” kata Ki sanus penuh semangat, walaupun intonasi suaranya tetap tenang. Ki Sanus juga bilang, misinya ke Selatan, sebenarnya ingin minta bantuan Kerajaan Daha. Tapi tak di sangka dia malah bentrok dengan dua pendekar hewan dan terluka parah hampir tewas, sebelum akhirnya secara kebetulan beruntung di tolong Ki Durga. “Yang bikin pusing lagi, dua pendekar hewan itu justru kini memihak raja sekarang, makin kacau kerajaan ini. Orang-orang jahat kelilingi elit kerajaan, ini makin berbahaya bagi kerajaan dan rakyat…!” cetus Ki Sanus.Kagetlah Japra, dua musuh besarnya kembali berpetualang jauh hingga ke kerajaan ini dan malah bisa jadi orang kepercayaan penguasa Kerajaan Kubu Raya.“Ini tak bisa di biarkan,” geram Japra dalam hati.Japra lalu menyela dan kisahkan dua pendekar hewan itu awalnya 3 orang, tapi salah satunya sudah dia tewaskan, setelah bikin u