Sehari sebelum acara perhelatan ulang tahun raja, Katy menerima baju yang sudah dipesan oleh Prince Hector. Tobias sendiri yang mengirimkan secara langsung.Prince Hector ingin memastikan baju harus diterima oleh Katy sendiri. Begitu Katy menerima baju tersebut dia lalu membuka bungkusan yang dikemas dengan rapi dan cantik.Sebuah baju berwarna dark blue polos semata kaki terbuat dari dua bahan yakni campuran sutra dan rayon lembut. Gaun ini memberikan sentuhan modern tidak terlalu kuno. Sangat cocok untuk dikenakan pada pesta kaum elit. Bagian atas terbuka agak lebar sehingga menampilkan kulit yang lembut dan bersinar bagi pemakainya. Sangat kontras dengan warna kulit Katy.Rupanya Prince Hector mempunyai selera yang tinggi dan tidak bisa diremehkan. Dia cukup handal dalam memilih gaun yang akan dikenakan oleh wanita yang diinginkannya.Katy mencoba gaun itu ternyata cukup pas dibadan. Kesannya mewah namun elegant. Dia hanya tinggal menyesuaikan gaya rambut dan perhiasan yang cocok s
"Tunggu disini, aku ambilkan minuman," Prince Hector beranjak pergi meninggalkan Katy berdiri sendiri. Katy mundur kebelakang untuk menghindari tatapan banyak orang terutama gadis-gadis yang ingin diperhatikan oleh Prince Hector.Dari samping 2 gadis menghampiri Katy. Sikapnya pongah dan arogant. "Apakah kamu pacar Prince Hector. Sepertinya wajahmu tidak asing bagi kami," kata gadis yang memakai gaun berwarna hijau pastel dengan leher model draperi."Mungkin wajahku pasaran sehingga banyak kemiripan," sahut Katy dingin."Jangan sombong, berapa lama kamu bisa jadi pacar Prince Hector. Bisa jadi besok kamu akan ditendang,"ucap gadis satunya.Katy malas menanggapi perkataan kedua gadis itu. Matanya mencari Nyonya Hana dan Dorothy. Mereka berangkat lebih dulu tapi Katy tidak menemukan sosoknya.Salah satu dari gadis itu rupanya ingin membuat ulah dengan cara mempermalukan Katy. Dia memberi isyarat kepada temannya. Temannya mengerti apa yang dimaksud. Dia lalu mengambil 2 gelas minuman d
Nampak dari kejauhan berdiri dianak tangga, sepasang mata menyipitkan pandangannya. Seorang wanita memegang gelas anggur sedari tadi melihat kearah Prince Hector dan Katy dengan fokus.Pakaian yang dikenakan wanita ini tidak murah dan make upnya sedikit tebal. Bibirnya dipoles dengan gincu merah terang. Dari arah belakang wanita lain menghampiri dirinya sambil bertanya," Siapa yang kamu lihat,""Rasanya aku mengenal wanita yang berdansa dengan putra mahkota," jawab wanita bergincu tebal."Darimana kamu mengenalnya. Putra mahkota tidak sembarang memilih pasangan pesta apalagi ini adalah ulang tahun Raja yang juga ayahnya sendiri," jawab wanita paruh baya yang berdiri disampingnya."Ayo kita kesana. Aku ingin melihat dengan jelas apakah perkiraanku benar atau tidak," ucapnya sambil turun dari tangga mendekat ke arena dansa.Begitu sampai disana matanya dengan tajam mengamati wanita yang melenggak-lenggok dengan Prince Hector. Tidak terbantahkan bahwa pasangan ini terlihat sempurna, h
Pagi hari pintu kamar Katy digedor dari luar dengan keras."Katy...buka pintu...Katy....banguun!!"Sayup-sayup Katy mendengar suara yang tidak jelas datangnya, seakan-akan memanggil namanya. Dia berada disebuah padang rumput. Tanah disekitarnya dipenuni dengan rumput yang tebal. Pohon angsana berbunga dengan indahnya.Musim semi memberi kebahagiaan tersendiri dihati Katy. Tempat ini adalah tempat favoritnya dalam berlatih menari. Tarian yang diajarkan ibunya dulu selalu diulangnya sehingga tidak ada satupun gerakan yang terlewatkan.Dia mulai menggerakkan tubuhnya seirama dengan angin yang berhembus sepoy-sepoy. Gemulai gerak tubuh dan tangannya menghasilkan harmonisasi yang sempurna.Anak laki-laki yang berada diatas pohon tidak berkedip saat memandang Katy. Dia terus mengawasi Katy sampai selesai menari. Begitu Katy menyelesaikan tariannya dia turun dari pohon dan menghampiri dirinya.Pada saat itulah mereka pertama kali bertemu dan melihat satu sama lain."Katy banguunn!!!...buka p
Semalam Prince Hector susah tidur. Setelah mengantarkan Katy pulang dia kembali ke istana Blue Safir atau disebut juga Blue Kastil, tempat tinggalnya. Dia tidak bisa memejamkan mata barang sedikitpun. Bayangan wanita itu menari-nari dikepalanya.Dia teringat gadis yang bernama Katherina. Gadis masa kecil yang membuat dirinya kagum dengan talenta yang dimilikinya. Namun dia menghilang tanpa diketahui rimbanya. Siapa yang bisa mengenali setelah 15 tahun berselang. Seperti apa wajahnya saat dia dewasa. Sekilas ada kemiripan dengan Katy namun Itu adalah gambaran yang samar.Tiba-tiba tadi malam 2 orang wanita seolah mengenalnya dan menyebut nama Katherina. Sebenarnya apa hubungan antara Katy dengan kedua wanita tersebut. Kalau dipikir memang ada kemiripan nama Katy kependekan dari Katherina.Namun Katy mengatakan tidak mengenalnya dan dia menderita hilang ingatan alias amnesia setelah kecelakaan. Apakah itu cuma alasan?Hector hanya bisa membolak-balikkan tubuhnya kesana kemari sampai ak
"Lepaskan...!" Katy berusaha melepaskan diri dari gengaman Prince Hector. Pria ini justru mencengkeram pergelangan tangannya makin keras.Dia membawa Katy ketempat minum yang letaknya tidak jauh dari toko obat.Dorothy ikut keluar, ingin mengejar Katy tapi langkahnya ditahan oleh kedua pengawal Tobias dan Wade."Bawa aku kekamar khusus," Prince Hector memerintahkan kepada pelayan yang membungkuk dengan hormat dan membawa mereka berdua keruang tersendiri yang biasa digunakan kalangan atas yang tidak ingin terganggu privasinya.Didalam kamar yang tidak terlalu luas tangan Katy dilepas."Katakan padaku darimana kamu mendapatkan dan apa kamu mengkonsumsi obat ini?" Ada kekuatiran dalam diri pria ini sehubungan dengan obat yang dipegangnya."Tidak..," jawab Katy sambil menahan bibirnya supaya tidak tertawa. Pria ini mengira obat ini miliknya."Jadi kenapa kamu ingin membelinya. Apa kamu tidak tahu kalau obat ini obat keras dan harus ditebus dengan resep dokter, tidak bisa dibeli sembaran
Tangan Katy mendorong dada Hector untuk menjauh namun kekangan ditubuhnya terasa berat."Baiklah aku mengatakan apa yang aku dengar tapi tuan tidak boleh marah," jawab Katy pasrah."Apa itu..," suaranya serak ditelinga Katy. "Kabarnya tuan menderita lemah pria karena setiap bermesraan dengan gadis yang menemani tidak sekalipun tuan tidur dengan mereka. Padahal banyak dari mereka menginginkan hal yang lebih mendalam dari sekedar permainan," jawabnya terus terang sudah kepalang tanggung tidak perlu basa-basi.Mata Prince Hector melotot kearahnya seperti jamur kancing dimusim hujan."Jadi itu yang kamu dengar. Bukankah kamu pernah melihat bagaimana aku bermain-main dengan gadis ditempatmu, menurutmu apakah aku tidak punya kemampuan untuk melakukan yang lebih jauh lagi? Ataukah aku harus menunjukkan kepadamu apakah kabar itu benar atau salah. Bukankah lebih baik kamu membuktikannya sendiri?" ucap Prince Hector dengan satu tangannya berada dipunggung Katy dan merapatkan tubuh wanita ini m
Sebuah cawan yang dililit ular. Meskipun gambar itu tidak bagus bahkan bisa dikatakan jelek tapi Barney bisa tahu. Dia sudah berpuluh-puluh tahun mendalami obat-obatan dan sebagai pedagang dia mengetahui seluk beluk lingkaran perdagangan obat beserta logonya."Apakah kamu tidak salah temanmu mendapatkan obat dengan gambar seperti ini?" tanya paman Barney."Tidak...memangnya kenapa paman," tanya Katy dengan cemas."Logo seperti ini digunakan oleh pedagang dari timur yang khusus menjual obat keras dan mereka merupakan penjual yang kejam mempunyai jaringan khusus ketiap wilayah untuk menjual obatnya secara ilegal," kata Barney Katy merasa sangat bersemangat setelah mendengar penuturan dari Barney. Dia akan meminta penjelasan lebih lanjut tentang jaringan penjual obat terutama yang ada diwilayah kerajaan dan sekitarnya, apakah ada hubungan antara kematian Megan dan penculikan Brenda."Aku pernah ditawari untuk menjual obat semacam itu tapi aku tidak mau karena sekali masuk kejaringan mak