"Astaga! Apa yang baru saja aku saksikan?"
"Apakah dia melemparkan batu itu dengan begitu mudahnya? Bukankah tadi dia sama sekali tidak bisa mengangkatnya?!"
"Ini... Bagaimana bisa..."
"Kekuatannya seharusnya jauh melebihi tuan muda klan Ming, bisa 100 jin atau bahkan lebih. Hanya para penatua yang bisa mengukur kekuatannya!"
Semua penonton yang melihat bagaimana Hao Li melemparkan batu itu dengan begitu mudah jelas membuat mereka semua terkejut. Sama sekali tidak pernah mereka bayangkan akan ada seorang remaja yang mampu melemparkan batu yang begitu besar untuk seusianya.
Para penatua dan inspektur sekte yang melihatnya juga tercengang, beberapa penatua bahkan berdiri untuk memastikan apakah yang mereka saksikan memang benar atau hanya khayalan mereka belaka.
'Pluk!'
Begitu batu yang tadi Hao Li lempar jatuh kembali ke permukaan tanah, baru semua orang tahu sadar kalau apa yang mereka saksikan memang nyata.
"Anak ini sama sekali tidak sederhana!"
"Dia harus memasuki Sekte Macan Hitam sebelum diambil oleh sekte lain!"
"Dia akan menjadi muridku! Siapa saja yang berani menentang keputusanku akan bertarung denganku!"
"Kau ini bodoh atau bagaimana? Dengan kekuatannya, kau bahkan sama sekali tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi gurunya. Baginya, tidak lama lagi dia akan menjadi sekuat kita!"
Perdebatan terjadi di antara para penatua sekte, mereka jelas sangat menginginkan Hao Li menjadi murid mereka, namun beberapa dari mereka berpikir kalau kualifikasi untuk menjadi guru dari sosok jenius seperti itu akan sangat tinggi.
Sementara itu Hao Li yang mengira semuanya akan bai-baik saja malah menghela napasnya pelan, tampaknya dia mengeluarkan terlalu banyak kekuatan. Padahal dia hanya menggunakan setengah dari seluruh kekuatannya.
Ming Wu dan Ming Fei yang menontonnya dari sisi lain menggelengkan kepala mereka pelan, Ming Fei dengan pelan berkata, "Sepertinya dia salah mengartikan perkataan ayah, memang apa yang ayah katakan padanya sampai dia mengeluarkan terlalu banyak kekuatan?"
Ming Wu terlihat bingung, sejenak dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menjawab, "Aku hanya mengatakan kalau dia seharusnya bisa mengeluarkan sedikit kekuatannya..."
Mendengar itu, lagi-lagi Ming Fei menghela napas, "Harusnya ayah tahu kalau Hao Li mengartikan sedikit itu berarti setengah. Kekuatannya saja mencapai 750 jin, ayah bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada batu kecil itu jika dia mengangkatnya dengan setengah kekuatannya, bukan?"
"Baiklah... Baiklah, kalau begitu aku minta maaf. Lagipula, bukankah seharusnya kau memberikan sedikit pengetahuan umum kepadanya?"
"Eh? Apa ayah berusaha untuk menyudutkanku?"
Ming Wu kembali terdiam, wajahnya menghadap ke bawah menatap tanah. Jika seseorang bertanya kepadanya siapa yang paling dia takuti selain mendiang istrinya, jelas orang itu adalah anaknya, Ming Fei.
Hao Li yang masih berada di tengah pusat perhatian segera berjalan ke tepian, berusaha untuk tidak mengalihkan perhatian semua orang. Tapi nyatanya bahkan setelah dia berada di antara penonton, tatapan intens dari banyak orang tetap tertuju padanya.
Dia mendekati bibi dan kakeknya, kemudian dia berkata, "Kakek, apakah ada yang salah denganku? Bukankah aku hanya melemparkan batu? Mengapa mereka sangat tertarik padaku?"
Ming Wu terkekeh pelan, dia lupa fakta kalau Hao Li hanyalah seorang remaja kecil yang tidak tahu apa-apa, walaupun Hao Li kuat, di usianya yang sekarang, seharusnya dia menikmati masa mudanya terlebih dahulu.
"Aku sudah memberitahumu sebelumnya. Kekuatanmu akan menarik perhatian semua orang, sekalipun kau menganggapnya tidak ada yang menarik sama sekali. Tapi lain halnya dengan mereka, tuan muda klan Ming saja yang memiliki kekuatan 80 jin sudah dianggap sebagai jenius teratas di kota Kerajaan, lalu bagaimana denganmu? Kau bisa membayangkannya sendiri."
"Haih... Sepertinya berusaha untuk tidak mencolok adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Karena nasi sudah menjadi bubur, aku tidak bisa berbuat apapun sekarang..."
Dia kembali duduk dan menonton setiap peserta yang berusaha mengangkat batu di tengah alun-alun. Setelah Hao Li memperlihatkan kemampuannya, tidak ada satupun peserta yang bisa menarik perhatian semua orang setelahnya.
Ming Tian Lei yang melihat ketenarannya direbut oleh orang asing jelas membuatnya marah. Alasan dia mengikuti seleksi murid Sekte Macan Hitam ini selain untuk memasuki sekte, dia juga ingin membangun reputasinya sendiri dan berdiri dipuncak ketenaran.
Namun orang lain dengan mudah merebutnya darinya, beberapa orang yang tadi ingin berhubungan baik dengannya juga mulai mundur dan samar-samar dia mendengar kalau mereka akan mendekati dan menjalani hubungan baik dengan pemuda bernomor-kan 160 itu.
Benar-benar menyebalkan!
"Harusnya yang menjadi bintang adalah aku! Berani sekali dia mencuri ketenaran yang seharusnya menjadi milikku! Dia akan menerima akibatnya!" ujar Ming Tian Lei penuh dendam. Dia tidak bisa membiarkan saingannya menerima semua pujian sedangkan dirinya berdiri di sisi lain kesepian.
Seorang pria paruh baya datang menghampiri Hao Li, cara jalannya yang tegak menunjukkan kewibawaan yang tinggi. Beberapa orang yang menghalangi jalannya secara alami mulai memberikan jalan kepadanya.
Hao Li, Ming Wu dan Ming Fei mengerutkan kening mereka keheranan. Siapa pria paruh baya ini?
"Generasi muda akan menyusul generasi tua dengan cepat. Tampaknya dalam beberapa tahun lagi, kami, para sesepuh harus mulai mundur dari jalan bela diri dan beristirahat..." ucap pria paruh baya itu tiba-tiba.
Kerutan di dahi Hao Li semakin jelas terlihat, dia kemudian mengangkat suaranya, "Maaf sebelumnya, tapi siapa anda?"
"Aku lupa memperkenalkan diriku. Aku adalah kepala perdagangan di kota kerajaan, Jin Wen Dao. Kau bisa memanggilku paman Jin. Aku lihat kemampuanmu sebelumnya, dan itu membuatku terkejut, aku sama sekali tidak pernah mengira akan ada harimau ganas lain selain tuan muda klan Ming, tidak, haruskah aku menggambarkan-mu sebagai sosok naga perkasa? Kau bisa dengan mudah melemparkan batu berat itu ke langit..."
Begitu kerumunan mendengar nama 'Jin Wen Dao', mereka semua menggigil hebat. Konon ada empat nama yang dilarang disebutkan secara sembarangan di dalam kota Kerajaan, nama tiga kepala klan utama dan kepala perdagangan, Jin Wen Dao. Hanya orang-orang yang memiliki kualifikasi seperti penatua dari Sekte Macan Hitam yang pantas menyebutkan nama mereka.
Hao Li yang memang tidak tahu siapa Jin Wen Dao dan posisinya di kota Kerajaan, dia terus menatap kedua mata gelap Jin Wen Dao tanpa merasa takut sekalipun. Beberapa orang yang melihatnya jelas terkejut, awalnya mereka mengira kalau remaja bernomor-kan 160 itu akan memberikan hormat kepada Jin Wen Dao, tapi nyatanya tidak.
Jin Wen Dao sendiri cukup terkejut, tapi keterkejutan itu dia pendam sendiri dan berusaha tetap berperilaku ramah kepada remaja di depannya.
Ming Fei yang berdiri di sisi Hao Li bersuara, "Maafkan aku tuan Jin, ini adalah pertama kalinya keponakanku keluar dari rumahnya dan dia tidak mengetahui banyak hal tentang urusan duniawi. Aku yang akan berbicara dengan anda menggantikannya..."
Tatapan Jin Wen Dao teralihkan pada sosok halus yang berdiri di sisi Hao Li, dia tidak lupa melihat pria tua yang berdiri di sisi berlawanan.
"Ah... Pantas saja. Alasanku datang kemari adalah untuk menawarkan kerja sama dengannya. Selaku kepala perdagangan di kota Kerajaan, aku memiliki segalanya. Aku bisa memberikan banyak sumber daya kepadanya asalkan dia dapat menjadi pasukan elit untuk Asosiasi Perdagangan ketika dia cukup matang nanti."
Ming Fei merajut kedua alisnya, dia melirik Hao Li, meminta pendapatnya, "Bagaimana? Kau mengerti apa yang tuan Jin ucapkan bukan?"
Meski Ming Fei setiap harinya tinggal di dalam hutan yang jauh dari kerumunan orang. Terkadang ada suatu urusan yang mengharuskannya untuk berpergian ke kota kerajaan, tak jarang dia juga mendengar nama Jin Wen Dao yang sangat dihormati banyak orang.
Hao Li menganggukkan kepalanya, dia tidak sebodoh sampai tidak mengerti apa yang Jin Wen Dao ucapkan. Dia balas berkata, "Saya tahu niatan baik tuan Jin, tapi sayangnya saya harus mengecewakan anda. Kakek tidak akan mengizinkanku melakukannya, dia ingin aku memasuki Sekte Macan Hitam, bukan untuk menjadi pasukan elit Asosiasi Perdagangan."
Ming Wu melebarkan kedua matanya terkejut, mengapa Hao Li menggunakan namanya?
"Eh? Apakah aku mengatakan itu sebelumnya?"
"Kakek, aku masih ingat apa yang kakek katakan padaku tadi..."
"Kau bisa menjadi pasukan elit Asosiasi Perdagangan jika kau mau, aku tidak akan melarangnya..."
"Aku adalah anak yang berbakti dan tidak akan mengecewakan kakek, aku tahu kakek tidak ingin aku melakukannya... Tuan Jin, sekali lagi maafkan aku."
Jin Wen Dao yang menyaksikan perdebatan antara Hao Li dan Ming Wu hanya bisa mengerutkan keningnya kebingungan. Dia bisa melihat kalau Hao Li enggan menjadi salah satu pasukan elit Asosiasi Perdagangan, dan dia hanya mampu menyayangkannya."Aku mengerti, tapi meski begitu, kau tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan kepada Asosiasi Perdagangan, dan ambil ini jika kau ingin membeli sesuatu, semua pedagang yang ada di kota Kerajaan akan memberikanmu tambahan diskon 10%. Walau tidak besar, tapi itu lumayan untuk menghemat sedikit uang mu..." ujar Jin Wen Dao seraya menyerahkan papan seukuran telapak tangan yang terdapat namanya di atasnya.Ada juga simbol khas Asosiasi Perdagangan, yang artinya papan nama ini milik Asosiasi Perdagangan sekaligus milik Jin Wen Dao sendiri.Hao Li menerimanya, dia tidak akan menolak pemberian Jin Wen Dao selagi dia masih bisa menerimanya. Alasan mengapa dia tidak ingin menjadi pasukan elit Asosiasi Perdagangan, it
Zhang Yu dan semua penatua Sekte Macan Hitam yang hadir terdiam begitu mereka melihat anak yang tidak membaca dan menulis itu dengan mudah menjawab semua pertanyaan yang Zhang Yu lemparkan.Perlu diketahui bahwa pertanyaan yang Zhang Yu lemparkan kepada anak itu berbeda dengan yang lainnya walau masih dalam tingkat kesulitan yang dianggap rendah. Meski begitu, Zhang Yu tak ayal melemparkan beberapa pertanyaan yang cukup sulit untuk usia remaja, tapi anak itu masih dengan mudah menjawabnya seolah dia membacanya."Ini... Ini bagaimana mungkin? Aku telah melemparkan 50 pertanyaan dan 20 diantaranya adalah pertanyaan yang hanya murid pelataran dalam yang tahu, tapi dia masih dengan mudahnya menjawab semua pertanyaan..." Zhang Yu tertegun, dia benar-benar kehabisan kata-kata kali ini.Jika Hao Li adalah anak yang bisa membaca dan menulis seperti pada umumnya, mungkin dia tidak akan terlalu terkejut, karena bisa saja Hao Li mendapatkan semua pengetah
Mau tidak mau Ming Tian Lei harus menunda 'acara' balas dendamnya kepada Hao Li. Jin Wen Dao yang berdiri di belakang Hao Li sama sekali tidak mudah dia tangani, sekalipun ayahnya berdiri di sisinya.Kembali ke pusat alun-alun, Zhang Yu dengan telaten mengumumkan hasil dari kerja keras setiap peserta, dan dari sekian banyak peserta yang menjawab pertanyaan di sesi pemahaman ini, hanya ada 80 orang yang lulus, selebihnya gagal karena kurangnya nilai mereka.Tentu saja Ming Tian Lei termasuk di dalamnya, dan dia hanya satu tingkat lebih rendah dibandingkan dengan Hao Li. Masih ada dua remaja lainnya yang memiliki nilai sama rata dengan tuan muda klan Ming itu, mereka adalah Fang Hu dan Li Jiao.Ketika Hao Li memperhatikan beberapa penonton yang asik berkomentar, tampaknya latar belakang Fang Hu hampir sama dengan tuan muda klan Ming. Fang Hu berasal dari klan Fang, walau dia bukanlah sosok penting seperti tuan muda klan Ming, kepintaran dan kekuatannya
Gu Bao Yi menatap kedua mata Hao Li yang cukup tenang, hal itu membuatnya kagum. Hanya mereka yang memiliki mental dan kepercayaan diri yang kuat yang bisa tetap tenang ketika di hadapkan dengan lawan yang kuat.Hao Li dan Gu Bao Yi saling berhadapan, keduanya melemparkan tatapan tajam kepada lawannya. Hao Li menghentakkan kakinya, gerakannya yang cepat dan liar jelas membuat Gu Bao Yi linglung untuk sementara.Semua orang yang melihat kecepatan Hao Li layaknya seekor macan tak bisa menahan keterkejutan mereka. Bagaimanapun Hao Li sangatlah muda, memiliki kecepatan seperti itu jelas membuat mereka semua keheranan.Gu Bao Yi juga mengerutkan keningnya, tidak pernah dia bayangkan kalau remaja yang kali ini berhadapan dengannya ahli dalam gerakan. Tentu saja hal itu tidak membuat Gu Bao Yi berpikir kalau dirinya akan kalah dari remaja belaka.Gu Bao Yi mulai bergerak, menandakan dirinya juga siap akan pertarungan. Hao Li melambaikan k
Sesi Uji Kekuatan terus berlanjut, dari sekian banyak calon murid yang maju di sesi ini, yang memenangkan pertandingan hanya ada empat orang.Hao Li, Fang Hu, Ming Tian Lei, Li Jiao dan Bing Weilan. Secara mengejutkan ada gadis lain yang bakatnya setara dengan dengan Li Jiao. Bing Weilan sendiri berasal dari klan yang tidak terlalu mencolok di kota Kerajaan, Klan Bing. Dapat melahirkan Bing Weilan adalah keberuntungan mereka.Setelah sesi Uji Kekuatan selesai, Zhang Yu kembali mengumpulkan semua calon murid ke tengah alun-alun kota, dan untuk lima orang yang bertahan di sesi Uji Kekuatan berdiri di barisan paling depan untuk menerima penghargaan dari sekte secara langsung."Selamat kepada Hao Li, Ming Tian Lei, Fang Hu, Li Jiao dan Bing Weilan. Mereka berhasil lulus di sesi Uji Kekuatan ini..." ujar Zhang Yue, kemudian dia membuka nampan yang bertudungkan kain merah, terlihat di dalamnya lima helai rumput berwarna ungu yang memancarkan energi R
Usai seleksi murid baru Sekte Macan Hitam, semua orang yang ada di alun-alun kota sebelumnya mulai membubarkan diri mereka. Termasuk orang-orang dari Sekte Macan Hitam, hanya Zhang Yu dan tiga inspektur yang masih tinggal di kota Kerajaan.Untuk 80 orang yang berhasil lulus, mereka diberi waktu selama satu bulan untuk tetap bersama dengan kerabat mereka. Bagaimanapun kehidupan mereka begitu tiba di dalam sekte akan sepenuhnya berbeda, tidak bisa keluar sekte tanpa meminta izin dan akan ada banyak peraturan lain.Hao Li kembali bersama Ming Wu dan Ming Fei, sebelumnya Jin Wen Dao juga berpamitan kepada Ming Wu dan Ming Fei sebagai wali Hao Li. Jin Wen Dao berusaha membangun hubungan yang baik dengan mereka begitu melihat potensi Hao Li di jalan bela diri sangatlah tinggi.Selama di perjalanan, Hao Li bertanya, "Bibi, bisakah kau mengajarkanku membaca dan menulis? Rasanya sangat memalukan di usiaku ini aku sama sekali tidak bisa melakukan k
Tentu saja pemikiran penatua Yu secara tidak langsung menyelamatkan penatua Jing, jika dia menurutinya tentunya. Kekuatan Ming Fei yang berada di tahapan Transformasi Jiwa bisa dengan mudah meratakan seluruh Sekte Macan Hitam menjadi abu."Apa yang kau katakan masuk akal. Sepertinya aku hanya bisa memendam ide ini sendirian, aku hanya ingin tahu keterampilan macam apa yang anak itu kembangkan sampai memiliki kekuatan tubuh sekuat itu?" gumam Penatua Jing, dia benar-benar ingin tahu keterampilan macam apa yang Hao Li gunakan.Sementara itu jauh di dalam hutan, seorang remaja belasan tahun duduk dengan tenang di atas bebatuan di dalam gua. Remaja itu tidak lain adalah Hao Li, dia sengaja memilih tempat yang cukup jauh dari tempat tinggalnya agar lebih leluasa, bagaimanapun dia tidak ingin mengungkapkan keberadaan Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhnya dalam waktu dekat.Jika Ming Wu dan Ming Fei melihat cara Hao Li berkultivasi, mereka pastinya
Hao Li terbangun, langit gelap menyapa kedua matanya. Dia menggelengkan kepalanya seedikit unutk mengusir pusing yang mendera kepalanya. Dia teringat kejadian beberapa waktu lalu, saat dia berhasil memasuki tahapan Kondensasi Qi tingkat pertama, saat itu pula dia merasakan sakit kepala bersamaan dengan banyak ingatan aneh memasuki kepalanya."Sepertinya kejadian yang sama terulang. Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhku benar-benar menyiksaku. Apa setiap aku mengalami terobosan, aku akan kembali merasakan sakit kepala itu lagi? Menyebalkan!" gumam Hao Li kesal. Sekuat apapun tekadnya jika dia terus menerus dihadapkan dengan rasa sakit yang bahkan membuatnya pingsan, dia enggan untuk terus berjalan di jalur bela diri. Semuanya ada batasan, termasuk rasa sakit yang bisa dia terima.Hao Li meregangkan tubuhnya sejenak, dia memeriksa ingatannya yang tampaknya semakin banyak memori asing memasuki kepalanya. Jika sebelumnya memori aneh yang memasuki kepalanya hanyalah sebes
Meski dia bisa menggunakan beberapa keterampilannya, yang merupakan kartu truf nya, itu jelas akan menghabiskan banyak Qi Spiritual. "Adik kecil, aku akui kau cukup mampu sampai bisa membuatku seperti ini. Namun sayang sekali, kau akan kalah sekarang, meski begitu, aku tidak akan membuatmu terlalu menderita, yakinlah..." ujar Ou Yuan.Ototnya yang menonjol semakin membesar, auranya meningkat drastis, dia berbeda dengan sosok Ou Yuan sebelumnya. Hao Li langsung siaga, dia mengalirkan Qi-nya ke seluruh tubuhnya berniat untuk mengaktifkan pertahanannya. Melawan Ou Yuan dalam kondisi seperti ini jelas bukan pilihan yang bijak, dia tahu itu dengan baik. Tubuh besar Ou Yuan melesat secepat kilat, retakan yang cukup besar muncul di tempat dia berdiri sebelumnya. "Pukulan Raksasa!" teriak Ou Yuan saat melayangkan serangannya ke arah Hao Li. Bayangan tinju emas yang besarnya dua kali lipat dari tubuhnya muncul di depan tinju Ou Yuan. Hao Li serta semua orang yang ada di sana bisa merasaka
Ou Yuan, nama yang tidak asing di pelataran inti Sekte Macan Hitam. Namanya sangat terkenal diantara para murid inti, sikapnya yang jujur dan lugas jelas disukai banyak orang, hanya saja dia cukup arogan dan berpikir bahwa setiap orang tidak selevel dengannya. Kalaupun dia kalah dalam pertarungan, dia akan berpikir bahwa orang yang mengalahkannya lebih tua, atau dia tidak akan mengalami kekalahan itu. Meski kepribadian arogannya itu sedikit tidak disukai, tetap saja itu tidak menghentikan kearoganan seorang Ou Yuan, kultivator yang fokus pada pelatihan fisik, berbeda dengan kebanyakan kultivator yang akan lebih fokus pada tingkat kemurnian Qi Spiritual. Dan sekarang kultivator dengan fisik mengerikan itu berhadapan dengan seorang remaja berusia 15 tahun di tengah lapangan. Pemandangan diantara keduanya sangat kontras, yang satu berbadan besar layaknya raksasa, sedangkan yang satunya berbadan kecil. Tidak ada satupun di antara mereka yang menonton berpikir bahwa Hao Li akan memenan
Pria yang baru saja menghampirinya itu adalah Ba Ping, murid termuda sebelum dia menjadi murid inti. Baik itu bukit Yingluo maupun dua bukit lainnya, murid baru biasanya akan menjadi kacung pata senior, tapi tidak selamanya. Bisa dikatakan itu adalah bentuk pengakraban diri kepada murid inti baru. Kepribadian para murid inti cukup eksentrik, jadi biasanya mereka agak sulit untuk didekati. Bagaimanapun hanya orang-orang jenius yang bisa menjadi murid inti, dan mereka biasanya berbangga diri di hadapan murid lainnya. Jadi para senior memutuskan untuk menekan rasa kebanggaan itu dengan tradisi yang selalu mereka ulangi. Ba Ping merangkul bahu Hao Li begitu saja, "karena sekarang aku senior mu, aku akan menjagamu! Hahaha!" tawanya puas. Sebagai orang yang dirangkul, Hao Li hanya tersenyum canggung sebagai tanggapan. Siapa yang ingin meminta perlindungan dari orang aneh sepertimu? Ba Ping membawa Hao Li ke tengah lapangan pelatihan, semua murid inti langsung mengalihkan pandangan mereka
Wilayah pelataran inti Sekte Macan Hitam berada di tempat yang cukup jauh, memerlukan berkuda selama kurang lebih satu jam atau berjalan selama 3 jam. Hanya pelataran dalam dan pelataran luar sekte yang di satukan, sedangkan wilayah pelataran inti berada di tempat lain. Tujuannya untuk mengembangkan bakat jenius sekte yang tak ingin diganggu oleh faktor luar. Wei Chuyan adalah contohnya, dia mungkin bukan salah satu murid inti, tapi posisinya hampir sama mengingat dia adalah murid Pelindung Sekte. Gadis itu jarang sekali terlihat di dunia luar dan hanya bertemu dengan orang-orang sebayanya selama beberapa kali dalam setahun.Wei Chuyan menghabiskan waktunya dalam pengasingan untuk membuat dirinya lebih kuat. Setelah pergi meninggalkan pelataran luar, Hao Li dan Ning Hua diantar oleh Penatua Yu pergi ke wilayah pelataran dalam menggunakan binatang spiritual yang dimilikinya. Lokasi pelataran inti yang lumayan jauh hanya ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menaiki binatang spiritua
Zhong Ling dan Zhao Er yang mendengar semua itu langsung mendatangi Hao Li dan menanyakannya secara langsung, mereka sedikit tidak yakin dengan rumor yang tersebar. "Hao Li, apakah kau benar-benar membunuh kultivator tahapan Inti Jiwa?" tanya Zhong Ling menatap Hao Li di depannya dengan kedua mata berbinar. Hao Li yang dihadapkan dengan kedua temannya itu hanya terkekeh kecil, dia dengan santai menjawab, "benar..."Kali ini bagian Zhao Er yang maju sedikit mendorong Zhong Ling menjauh, "benarkah? Bagaimana bisa? Bukankah kau berada di tahapan awal Pembentukan Pondasi?"Hao Li kembali menjawab dengan santai, "mengenai itu, kalian akan tahu sendiri nanti. Sepertinya semua orang tengah berkumpul, bagaimana kalau kita ikut berkumpul bersama mereka?"Zhong Ling dan Zhao Er menganggukkan kepalanya setuju, akhirnya mereka bertiga bergabung ke dalam pesta dan dengan asik memakan banyak hidangan lezat. Suasana pesta begitu meriah, para
Kompetisi Bela Diri tahun sekarang membuat nama beberapa orang menjadi lebih terkenal, terutama Hao Li dan Ning Hua. Keduanya adalah kuda hitam yang paling menonjol diantara mereka yang ikut serta di Kompetisi Bela Diri. Bersamaan dengan nama mereka yang semakin menyebar, beberapa pihak juga mulai memandang Sekte Macan Hitam lebih tinggi. Mulanya kehadiran Wei Chuyan sudah membuat banyak akademi dan sekte ketakutan, tapi sekarang dengan hadirnya Hao Li serta Ning Hua, kekuatan Sekte Macan Hitam telah meningkat banyak. Namun sayangnya selalu ada pihak yang membenci mereka meski mereka tidak melakukan kesalahan, Sekte Naga Bulan yang dipimpin oleh Pang An diam-diam memulai gerakannya untuk menjatuhkan Sekte Macan Hitam.Sepertinya yang tengah dia lakukan sekarang, semua penatua dan para tokoh penting Sekte Naga Bulan berkumpul di satu tempat, mereka semua merundingkan masalah yang menurut mereka kian serius setiap harinya. "Pohon tumbuh semakin t
Fu Xiang yang melihat itu hanya bisa mendesah pelan, dia awalnya mengira Hao Li, murid jenius mereka akan meninggalkan sekte dan pergi ke pihak yang lebih menjanjikan, tapi nyatanya Hao Li menolak untuk memasuki Sekte Utama dan tetap tinggal di Sekte Macan Hitam. Meski begitu, Hao Li tetap mendapatkan beberapa barang sebagai imbalannya. Mendapatkan posisi pertama di Kompetisi Bela Diri memang sebuah penghargaan, yang artinya di generasi itu, Hao Li-lah yang paling kuat. Alih-alih tetap terfokus kepada Hao Li, Hao Guai menatap Ning Hua dan Wei Chuyan. Sebagai pemegang posisi kedua dan ketiga, keduanya akan dipilih oleh ketiga penatua untuk memasuki sekte mereka. Tapi pernyataan Ning Hua sekali lagi menimbulkan kebingungan pada publik, pasalnya dia juga menolak untuk memasuki Sekte Utama dan akan tetap berada di Sekte Macan Hitam. "Aku tidak mengira akan ada dua jenis orang bodoh yang memiliki untuk tetap tinggal di tempat kumuh itu," gumam Pang
Perkataan bernada tegas itu mengejutkan semua orang yang ada, mereka menolehkan kepala mereka ke sumber suara dan menemukan seorang pria dewasa memakai jubah emas berdiri di tengah kerumunan. Hao Wen dan beberapa orang Istana yang melihat sosoknya langsung menundukkan kepala mereka hormat, "Yang Mulia..."Kedatangan Hao Guai yang tiba-tiba membuat semua orang Istana terkejut, kecuali Hao Wen, semua orang tidak tahu kalau Hao Guai diam-diam menonton Kompetisi Bela Diri di ruangannya. Hao Guai perlahan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Hao Li, dia mengumbar senyum penuh kebahagiaan ketika melihat Hao Li. Dia tidak mengira anak dari saudara baptisnya akan memiliki kekuatan yang mencengangkan bahkan mampu membunuh kultivator tahapan Inti Jiwa. Dia kembali mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya dan berkata dengan tenang, "anak ini telah memenangkan Kompetisi Bela Diri dengan kekuatannya, dia berhak memilih untuk memasuki sekte dari Kekaisaran
!!BACA SAMPAI AKHIR!! Setelah hiatus dua minggu, saya kembali update menyapa kalian semua. Maaf untuk kepergian saya selama dua minggu ini, dari tanggal 20 sampai akhir maret itu bener-bener sibuk sama kegiatan mempersiapkan UKK (Uji Kompetensi Kejuruan) yang menentukan lulus tidaknya sekolah. Pulang sore terus dan itupun gak nentu, jadi saya gak ada waktu untuk ngetik ini novel.Buat kalian yang mikir 'kan abis pulang bisa ngetik', tidak semudah itu ya... Saya ingin rehat di rumah, untuk ngetik novel ini itu se-chapternya bisa ngabisin sejam-an, sedangkan saya update biasanya dua chapter. Gak ada waktu buat me time, yang seharusnya istirahat malah ngetik, nanti saya sakit siapa yang mau tanggung jawab? Kalo hari-hari biasa, sebelum UKK itu sekolahnya cuma sampe jam 10-an, bahkan kadang daring jadi banyak waktu, beda kalau udah mulai pengayaan yang selesainya jam 4-an. Sekedar info, saya biasanya ngetik dari abis dzuhur (1 chapter) dilanjut abis ma