Akan mengecewakan jika tuan muda klan Ming tidak terlihat memukau di mata mereka.
Orang yang disebut sebagai tuan muda klan Ming maju ke depan dengan pakaian berwarna emasnya. Dia memancarkan aura yang begitu angkuh, dominan dan penuh kesombongan. Seolah hanya dirinya sendiri yang berdiri dipuncak.
Tatapannya mengungkapkan sedikit kesombongan begitu menyapu seluruh penonton. Kemudian dia kembali mengalihkan pandangannya pada batu yang ada di depannya, tanpa mengatakan apapun, dia langsung mengangkat batu itu dengan kedua tangannya.
Terlihat sangat mudah, dia menempatkan batu itu di atas kepalanya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Semua orang yang melihatnya terkejut, bahkan para penatua dan inspektur sekte yang hadir berdecak kagum.
"Hanya bongkahan batu kecil ini dapat menghalangiku memasuki Sekte Macan Hitam? Tidakkah persyaratan ini terlalu mudah?" ujar Ming Tian Lei, tuan muda klan Ming dengan santainya.
Salah satu dari delapan penatua yang hadir di sana berkata, "80 jin! Aku tidak mengira dia akan begitu kuat diusianya yang masih belia."
"Memang, sepertinya rumor tentang tuan muda klan Ming ini sama sekali tidak berlebihan. Dia memang kuat dan pantas dipuji banyak orang..."
"Aku ingin tahu apakah dia bersedia menjadi muridku..."
Seluruh penonton kembali dari keterkejutannya. Mereka sama sekali tidak mengira kalau kekuatan Ming Tian Lei akan sangat kuat, dia bahkan dapat mengangkat batu seberat 70 jin dengan begitu mudahnya.
Ming Tian Lei kembali ke tempat semula, ada begitu banyak orang yang ingin berkenalan dengannya, tapi Ming Tian Lei mengabaikan mereka semua.
Setelah pertunjukkan Ming Tian Lei tadi, tidak ada satupun peserta yang mampu membuat semua orang terpukau seperti yang Ming Tian Lei lakukan. Perlahan hanya ada beberapa orang yang tersisa, salah satunya adalah Hao Li.
"Nomor 160!"
Begitu nomor peserta Hao Li disebutkan, dia maju ke depan dengan langkah penuh percaya diri. Tatapannya tetap tenang menatap sekeliling, ada beberapa orang yang melemparkan tatapan tak suka padanya. Mereka adalah orang-orang yang mendengar ucapan Hao Li tadi.
Dalam hatinya Hao Li hanya bisa menghela napas pelan, tampaknya di hari pertamanya dia memasuki kota Kerajaan, sudah ada sekelompok orang yang tidak suka padanya.
"Bukankah dia adalah orang sombong itu bukan?"
"Benar! Dia mengatakan kalau ukur kekuatan ini terlalu mudah baginya. Benar-benar sombong!"
"Sekarang kita akan lihat sekuat apa dirinya itu! Kalau saja dia tidak lebih kuat dibandingkan dengan tuan muda klan Ming, maka dia hanyalah sampah yang seharusnya tidak diterima oleh Sekte Macan Hitam!"
Hao Li mengabaikan beberapa bisikan yang terdengar olehnya, tapi dia juga sama sekali tidak menunjukkan kalau dia tenang. Api amarah terlihat di kedua matanya, berusaha tenang adalah yang tengah dia lakukan sekarang.
Tidak baik mengundang keributan di tengah kerumunan.
Hao Li berjalan mendekati bongkah batu yang ada di depannya, dia menempatkan kedua tangannya tepat di kedua sisi batu itu. Perlahan dia mengangkatnya.
Semua orang memperhatikannya, terutama mereka yang mendengar perkataan Hao Li sebelumnya. Namun apa yang mereka lihat selanjutnya membuat mereka semua tertegun.
Remaja bernomor-kan 160 itu bahkan sama sekali tidak mengangkat batu dari permukaan tanah.
Sementara itu di dalam pikiran Hao Li, dia memikirkan beberapa cara agar tidak menarik perhatian semua orang seperti yang kakek dan bibinya katakan.
"Haruskah aku menggunakan setengah kekuatanku? Tidak... Tetap saja aku akan terlihat sangat kuat dimata mereka. Atau haruskah aku berpura-pura lemah? Kalau begitu aku akan diremehkan mereka. Aih... Benar-benar dilema!"
Sudah hampir dua menit dia tetap jongkok dengan kedua tangan yang masih setia berada di kedua sisi batu.
"Hahaha! Dia mengatakan kalau tahapan ukur kekuatan ini terlalu tidak menantang, tapi sekarang dia sama sekali tidak mengangkatnya!"
"Dia hanya katak di dalam sumur! Benar-benar bodoh!"
"Aku lupa terakhir kali dapat tertawa seperti ini, dia benar-benar bisa membuatku tertawa keras! Hahaha!"
Disisi lain, Ming Wu dan Ming Fei menundukkan kepalanya, malu. Mereka tidak habis pikir dengan pola pikir Hao Li, Ming Fei melirik sang ayah dan bertanya, "Ayah, apa yang Hao Li lakukan?"
Ming Wu menggelengkan kepalanya pelan, "Entahlah, tapi sepertinya pikirannya sedikit terganggu. Aku akan mengingatkannya."
Dia menggunakan telepati kepada Hao Li dan berkata, "Hao Li, apa yang kau pikirkan? Mengapa kau tidak mengangkatnya? Kau seharusnya bisa mengangkatnya dengan sedikit kekuatanmu bukan?"
Hao Li melirik kakeknya yang ada di sudut alun-alun, dia mengerutkan keningnya kemudian bergumam, "Sedikit? Ketika kakek mengatakan itu, biasanya aku menggunakan setengah kekuatanku. Baiklah, aku akan mencobanya."
Hao Li dengan ringan mengangkat bongkahan batu itu dengan kedua tangannya, tapi kemudian...
'Woshh!'
Lagi-lagi semua orang terpaku, namun dalam konteks yang berbeda.
"Di-dia m-melemparnya?!"
"Astaga! Apa yang baru saja aku saksikan?""Apakah dia melemparkan batu itu dengan begitu mudahnya? Bukankah tadi dia sama sekali tidak bisa mengangkatnya?!""Ini... Bagaimana bisa...""Kekuatannya seharusnya jauh melebihi tuan muda klan Ming, bisa 100 jin atau bahkan lebih. Hanya para penatua yang bisa mengukur kekuatannya!"Semua penonton yang melihat bagaimana Hao Li melemparkan batu itu dengan begitu mudah jelas membuat mereka semua terkejut. Sama sekali tidak pernah mereka bayangkan akan ada seorang remaja yang mampu melemparkan batu yang begitu besar untuk seusianya.Para penatua dan inspektur sekte yang melihatnya juga tercengang, beberapa penatua bahkan berdiri untuk memastikan apakah yang mereka saksikan memang benar atau hanya khayalan mereka belaka.'Pluk!'Begitu batu yang tadi Hao Li lempar jatuh kembali ke permukaan tanah, baru semua orang tahu sadar kalau apa yang mereka saksikan memang nyata."
Jin Wen Dao yang menyaksikan perdebatan antara Hao Li dan Ming Wu hanya bisa mengerutkan keningnya kebingungan. Dia bisa melihat kalau Hao Li enggan menjadi salah satu pasukan elit Asosiasi Perdagangan, dan dia hanya mampu menyayangkannya."Aku mengerti, tapi meski begitu, kau tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan kepada Asosiasi Perdagangan, dan ambil ini jika kau ingin membeli sesuatu, semua pedagang yang ada di kota Kerajaan akan memberikanmu tambahan diskon 10%. Walau tidak besar, tapi itu lumayan untuk menghemat sedikit uang mu..." ujar Jin Wen Dao seraya menyerahkan papan seukuran telapak tangan yang terdapat namanya di atasnya.Ada juga simbol khas Asosiasi Perdagangan, yang artinya papan nama ini milik Asosiasi Perdagangan sekaligus milik Jin Wen Dao sendiri.Hao Li menerimanya, dia tidak akan menolak pemberian Jin Wen Dao selagi dia masih bisa menerimanya. Alasan mengapa dia tidak ingin menjadi pasukan elit Asosiasi Perdagangan, it
Zhang Yu dan semua penatua Sekte Macan Hitam yang hadir terdiam begitu mereka melihat anak yang tidak membaca dan menulis itu dengan mudah menjawab semua pertanyaan yang Zhang Yu lemparkan.Perlu diketahui bahwa pertanyaan yang Zhang Yu lemparkan kepada anak itu berbeda dengan yang lainnya walau masih dalam tingkat kesulitan yang dianggap rendah. Meski begitu, Zhang Yu tak ayal melemparkan beberapa pertanyaan yang cukup sulit untuk usia remaja, tapi anak itu masih dengan mudah menjawabnya seolah dia membacanya."Ini... Ini bagaimana mungkin? Aku telah melemparkan 50 pertanyaan dan 20 diantaranya adalah pertanyaan yang hanya murid pelataran dalam yang tahu, tapi dia masih dengan mudahnya menjawab semua pertanyaan..." Zhang Yu tertegun, dia benar-benar kehabisan kata-kata kali ini.Jika Hao Li adalah anak yang bisa membaca dan menulis seperti pada umumnya, mungkin dia tidak akan terlalu terkejut, karena bisa saja Hao Li mendapatkan semua pengetah
Mau tidak mau Ming Tian Lei harus menunda 'acara' balas dendamnya kepada Hao Li. Jin Wen Dao yang berdiri di belakang Hao Li sama sekali tidak mudah dia tangani, sekalipun ayahnya berdiri di sisinya.Kembali ke pusat alun-alun, Zhang Yu dengan telaten mengumumkan hasil dari kerja keras setiap peserta, dan dari sekian banyak peserta yang menjawab pertanyaan di sesi pemahaman ini, hanya ada 80 orang yang lulus, selebihnya gagal karena kurangnya nilai mereka.Tentu saja Ming Tian Lei termasuk di dalamnya, dan dia hanya satu tingkat lebih rendah dibandingkan dengan Hao Li. Masih ada dua remaja lainnya yang memiliki nilai sama rata dengan tuan muda klan Ming itu, mereka adalah Fang Hu dan Li Jiao.Ketika Hao Li memperhatikan beberapa penonton yang asik berkomentar, tampaknya latar belakang Fang Hu hampir sama dengan tuan muda klan Ming. Fang Hu berasal dari klan Fang, walau dia bukanlah sosok penting seperti tuan muda klan Ming, kepintaran dan kekuatannya
Gu Bao Yi menatap kedua mata Hao Li yang cukup tenang, hal itu membuatnya kagum. Hanya mereka yang memiliki mental dan kepercayaan diri yang kuat yang bisa tetap tenang ketika di hadapkan dengan lawan yang kuat.Hao Li dan Gu Bao Yi saling berhadapan, keduanya melemparkan tatapan tajam kepada lawannya. Hao Li menghentakkan kakinya, gerakannya yang cepat dan liar jelas membuat Gu Bao Yi linglung untuk sementara.Semua orang yang melihat kecepatan Hao Li layaknya seekor macan tak bisa menahan keterkejutan mereka. Bagaimanapun Hao Li sangatlah muda, memiliki kecepatan seperti itu jelas membuat mereka semua keheranan.Gu Bao Yi juga mengerutkan keningnya, tidak pernah dia bayangkan kalau remaja yang kali ini berhadapan dengannya ahli dalam gerakan. Tentu saja hal itu tidak membuat Gu Bao Yi berpikir kalau dirinya akan kalah dari remaja belaka.Gu Bao Yi mulai bergerak, menandakan dirinya juga siap akan pertarungan. Hao Li melambaikan k
Sesi Uji Kekuatan terus berlanjut, dari sekian banyak calon murid yang maju di sesi ini, yang memenangkan pertandingan hanya ada empat orang.Hao Li, Fang Hu, Ming Tian Lei, Li Jiao dan Bing Weilan. Secara mengejutkan ada gadis lain yang bakatnya setara dengan dengan Li Jiao. Bing Weilan sendiri berasal dari klan yang tidak terlalu mencolok di kota Kerajaan, Klan Bing. Dapat melahirkan Bing Weilan adalah keberuntungan mereka.Setelah sesi Uji Kekuatan selesai, Zhang Yu kembali mengumpulkan semua calon murid ke tengah alun-alun kota, dan untuk lima orang yang bertahan di sesi Uji Kekuatan berdiri di barisan paling depan untuk menerima penghargaan dari sekte secara langsung."Selamat kepada Hao Li, Ming Tian Lei, Fang Hu, Li Jiao dan Bing Weilan. Mereka berhasil lulus di sesi Uji Kekuatan ini..." ujar Zhang Yue, kemudian dia membuka nampan yang bertudungkan kain merah, terlihat di dalamnya lima helai rumput berwarna ungu yang memancarkan energi R
Usai seleksi murid baru Sekte Macan Hitam, semua orang yang ada di alun-alun kota sebelumnya mulai membubarkan diri mereka. Termasuk orang-orang dari Sekte Macan Hitam, hanya Zhang Yu dan tiga inspektur yang masih tinggal di kota Kerajaan.Untuk 80 orang yang berhasil lulus, mereka diberi waktu selama satu bulan untuk tetap bersama dengan kerabat mereka. Bagaimanapun kehidupan mereka begitu tiba di dalam sekte akan sepenuhnya berbeda, tidak bisa keluar sekte tanpa meminta izin dan akan ada banyak peraturan lain.Hao Li kembali bersama Ming Wu dan Ming Fei, sebelumnya Jin Wen Dao juga berpamitan kepada Ming Wu dan Ming Fei sebagai wali Hao Li. Jin Wen Dao berusaha membangun hubungan yang baik dengan mereka begitu melihat potensi Hao Li di jalan bela diri sangatlah tinggi.Selama di perjalanan, Hao Li bertanya, "Bibi, bisakah kau mengajarkanku membaca dan menulis? Rasanya sangat memalukan di usiaku ini aku sama sekali tidak bisa melakukan k
Tentu saja pemikiran penatua Yu secara tidak langsung menyelamatkan penatua Jing, jika dia menurutinya tentunya. Kekuatan Ming Fei yang berada di tahapan Transformasi Jiwa bisa dengan mudah meratakan seluruh Sekte Macan Hitam menjadi abu."Apa yang kau katakan masuk akal. Sepertinya aku hanya bisa memendam ide ini sendirian, aku hanya ingin tahu keterampilan macam apa yang anak itu kembangkan sampai memiliki kekuatan tubuh sekuat itu?" gumam Penatua Jing, dia benar-benar ingin tahu keterampilan macam apa yang Hao Li gunakan.Sementara itu jauh di dalam hutan, seorang remaja belasan tahun duduk dengan tenang di atas bebatuan di dalam gua. Remaja itu tidak lain adalah Hao Li, dia sengaja memilih tempat yang cukup jauh dari tempat tinggalnya agar lebih leluasa, bagaimanapun dia tidak ingin mengungkapkan keberadaan Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhnya dalam waktu dekat.Jika Ming Wu dan Ming Fei melihat cara Hao Li berkultivasi, mereka pastinya
Meski dia bisa menggunakan beberapa keterampilannya, yang merupakan kartu truf nya, itu jelas akan menghabiskan banyak Qi Spiritual. "Adik kecil, aku akui kau cukup mampu sampai bisa membuatku seperti ini. Namun sayang sekali, kau akan kalah sekarang, meski begitu, aku tidak akan membuatmu terlalu menderita, yakinlah..." ujar Ou Yuan.Ototnya yang menonjol semakin membesar, auranya meningkat drastis, dia berbeda dengan sosok Ou Yuan sebelumnya. Hao Li langsung siaga, dia mengalirkan Qi-nya ke seluruh tubuhnya berniat untuk mengaktifkan pertahanannya. Melawan Ou Yuan dalam kondisi seperti ini jelas bukan pilihan yang bijak, dia tahu itu dengan baik. Tubuh besar Ou Yuan melesat secepat kilat, retakan yang cukup besar muncul di tempat dia berdiri sebelumnya. "Pukulan Raksasa!" teriak Ou Yuan saat melayangkan serangannya ke arah Hao Li. Bayangan tinju emas yang besarnya dua kali lipat dari tubuhnya muncul di depan tinju Ou Yuan. Hao Li serta semua orang yang ada di sana bisa merasaka
Ou Yuan, nama yang tidak asing di pelataran inti Sekte Macan Hitam. Namanya sangat terkenal diantara para murid inti, sikapnya yang jujur dan lugas jelas disukai banyak orang, hanya saja dia cukup arogan dan berpikir bahwa setiap orang tidak selevel dengannya. Kalaupun dia kalah dalam pertarungan, dia akan berpikir bahwa orang yang mengalahkannya lebih tua, atau dia tidak akan mengalami kekalahan itu. Meski kepribadian arogannya itu sedikit tidak disukai, tetap saja itu tidak menghentikan kearoganan seorang Ou Yuan, kultivator yang fokus pada pelatihan fisik, berbeda dengan kebanyakan kultivator yang akan lebih fokus pada tingkat kemurnian Qi Spiritual. Dan sekarang kultivator dengan fisik mengerikan itu berhadapan dengan seorang remaja berusia 15 tahun di tengah lapangan. Pemandangan diantara keduanya sangat kontras, yang satu berbadan besar layaknya raksasa, sedangkan yang satunya berbadan kecil. Tidak ada satupun di antara mereka yang menonton berpikir bahwa Hao Li akan memenan
Pria yang baru saja menghampirinya itu adalah Ba Ping, murid termuda sebelum dia menjadi murid inti. Baik itu bukit Yingluo maupun dua bukit lainnya, murid baru biasanya akan menjadi kacung pata senior, tapi tidak selamanya. Bisa dikatakan itu adalah bentuk pengakraban diri kepada murid inti baru. Kepribadian para murid inti cukup eksentrik, jadi biasanya mereka agak sulit untuk didekati. Bagaimanapun hanya orang-orang jenius yang bisa menjadi murid inti, dan mereka biasanya berbangga diri di hadapan murid lainnya. Jadi para senior memutuskan untuk menekan rasa kebanggaan itu dengan tradisi yang selalu mereka ulangi. Ba Ping merangkul bahu Hao Li begitu saja, "karena sekarang aku senior mu, aku akan menjagamu! Hahaha!" tawanya puas. Sebagai orang yang dirangkul, Hao Li hanya tersenyum canggung sebagai tanggapan. Siapa yang ingin meminta perlindungan dari orang aneh sepertimu? Ba Ping membawa Hao Li ke tengah lapangan pelatihan, semua murid inti langsung mengalihkan pandangan mereka
Wilayah pelataran inti Sekte Macan Hitam berada di tempat yang cukup jauh, memerlukan berkuda selama kurang lebih satu jam atau berjalan selama 3 jam. Hanya pelataran dalam dan pelataran luar sekte yang di satukan, sedangkan wilayah pelataran inti berada di tempat lain. Tujuannya untuk mengembangkan bakat jenius sekte yang tak ingin diganggu oleh faktor luar. Wei Chuyan adalah contohnya, dia mungkin bukan salah satu murid inti, tapi posisinya hampir sama mengingat dia adalah murid Pelindung Sekte. Gadis itu jarang sekali terlihat di dunia luar dan hanya bertemu dengan orang-orang sebayanya selama beberapa kali dalam setahun.Wei Chuyan menghabiskan waktunya dalam pengasingan untuk membuat dirinya lebih kuat. Setelah pergi meninggalkan pelataran luar, Hao Li dan Ning Hua diantar oleh Penatua Yu pergi ke wilayah pelataran dalam menggunakan binatang spiritual yang dimilikinya. Lokasi pelataran inti yang lumayan jauh hanya ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menaiki binatang spiritua
Zhong Ling dan Zhao Er yang mendengar semua itu langsung mendatangi Hao Li dan menanyakannya secara langsung, mereka sedikit tidak yakin dengan rumor yang tersebar. "Hao Li, apakah kau benar-benar membunuh kultivator tahapan Inti Jiwa?" tanya Zhong Ling menatap Hao Li di depannya dengan kedua mata berbinar. Hao Li yang dihadapkan dengan kedua temannya itu hanya terkekeh kecil, dia dengan santai menjawab, "benar..."Kali ini bagian Zhao Er yang maju sedikit mendorong Zhong Ling menjauh, "benarkah? Bagaimana bisa? Bukankah kau berada di tahapan awal Pembentukan Pondasi?"Hao Li kembali menjawab dengan santai, "mengenai itu, kalian akan tahu sendiri nanti. Sepertinya semua orang tengah berkumpul, bagaimana kalau kita ikut berkumpul bersama mereka?"Zhong Ling dan Zhao Er menganggukkan kepalanya setuju, akhirnya mereka bertiga bergabung ke dalam pesta dan dengan asik memakan banyak hidangan lezat. Suasana pesta begitu meriah, para
Kompetisi Bela Diri tahun sekarang membuat nama beberapa orang menjadi lebih terkenal, terutama Hao Li dan Ning Hua. Keduanya adalah kuda hitam yang paling menonjol diantara mereka yang ikut serta di Kompetisi Bela Diri. Bersamaan dengan nama mereka yang semakin menyebar, beberapa pihak juga mulai memandang Sekte Macan Hitam lebih tinggi. Mulanya kehadiran Wei Chuyan sudah membuat banyak akademi dan sekte ketakutan, tapi sekarang dengan hadirnya Hao Li serta Ning Hua, kekuatan Sekte Macan Hitam telah meningkat banyak. Namun sayangnya selalu ada pihak yang membenci mereka meski mereka tidak melakukan kesalahan, Sekte Naga Bulan yang dipimpin oleh Pang An diam-diam memulai gerakannya untuk menjatuhkan Sekte Macan Hitam.Sepertinya yang tengah dia lakukan sekarang, semua penatua dan para tokoh penting Sekte Naga Bulan berkumpul di satu tempat, mereka semua merundingkan masalah yang menurut mereka kian serius setiap harinya. "Pohon tumbuh semakin t
Fu Xiang yang melihat itu hanya bisa mendesah pelan, dia awalnya mengira Hao Li, murid jenius mereka akan meninggalkan sekte dan pergi ke pihak yang lebih menjanjikan, tapi nyatanya Hao Li menolak untuk memasuki Sekte Utama dan tetap tinggal di Sekte Macan Hitam. Meski begitu, Hao Li tetap mendapatkan beberapa barang sebagai imbalannya. Mendapatkan posisi pertama di Kompetisi Bela Diri memang sebuah penghargaan, yang artinya di generasi itu, Hao Li-lah yang paling kuat. Alih-alih tetap terfokus kepada Hao Li, Hao Guai menatap Ning Hua dan Wei Chuyan. Sebagai pemegang posisi kedua dan ketiga, keduanya akan dipilih oleh ketiga penatua untuk memasuki sekte mereka. Tapi pernyataan Ning Hua sekali lagi menimbulkan kebingungan pada publik, pasalnya dia juga menolak untuk memasuki Sekte Utama dan akan tetap berada di Sekte Macan Hitam. "Aku tidak mengira akan ada dua jenis orang bodoh yang memiliki untuk tetap tinggal di tempat kumuh itu," gumam Pang
Perkataan bernada tegas itu mengejutkan semua orang yang ada, mereka menolehkan kepala mereka ke sumber suara dan menemukan seorang pria dewasa memakai jubah emas berdiri di tengah kerumunan. Hao Wen dan beberapa orang Istana yang melihat sosoknya langsung menundukkan kepala mereka hormat, "Yang Mulia..."Kedatangan Hao Guai yang tiba-tiba membuat semua orang Istana terkejut, kecuali Hao Wen, semua orang tidak tahu kalau Hao Guai diam-diam menonton Kompetisi Bela Diri di ruangannya. Hao Guai perlahan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Hao Li, dia mengumbar senyum penuh kebahagiaan ketika melihat Hao Li. Dia tidak mengira anak dari saudara baptisnya akan memiliki kekuatan yang mencengangkan bahkan mampu membunuh kultivator tahapan Inti Jiwa. Dia kembali mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya dan berkata dengan tenang, "anak ini telah memenangkan Kompetisi Bela Diri dengan kekuatannya, dia berhak memilih untuk memasuki sekte dari Kekaisaran
!!BACA SAMPAI AKHIR!! Setelah hiatus dua minggu, saya kembali update menyapa kalian semua. Maaf untuk kepergian saya selama dua minggu ini, dari tanggal 20 sampai akhir maret itu bener-bener sibuk sama kegiatan mempersiapkan UKK (Uji Kompetensi Kejuruan) yang menentukan lulus tidaknya sekolah. Pulang sore terus dan itupun gak nentu, jadi saya gak ada waktu untuk ngetik ini novel.Buat kalian yang mikir 'kan abis pulang bisa ngetik', tidak semudah itu ya... Saya ingin rehat di rumah, untuk ngetik novel ini itu se-chapternya bisa ngabisin sejam-an, sedangkan saya update biasanya dua chapter. Gak ada waktu buat me time, yang seharusnya istirahat malah ngetik, nanti saya sakit siapa yang mau tanggung jawab? Kalo hari-hari biasa, sebelum UKK itu sekolahnya cuma sampe jam 10-an, bahkan kadang daring jadi banyak waktu, beda kalau udah mulai pengayaan yang selesainya jam 4-an. Sekedar info, saya biasanya ngetik dari abis dzuhur (1 chapter) dilanjut abis ma