Share

BAB 34

Author: agus wahyudi
last update Last Updated: 2021-07-17 03:46:19

Teman-teman nya masih saja dengan ekspresi serius memandangi angel yang tengah duduk di atas tempat tidurnya.

Kemudian, angel kembali melirik kearah teman-temannya itu dan mulai merasa sedikit risih. “Oke-oke baiklah. Apa yang kalian inginkan hah!” Angel berkata yang mulai merasa sedikit jengkel karena dari tadi teman-temannya memandangi angel yang seakan-akan ingin melontarkan pertanyaan kepadanya.

“Angel! apakah orang yang berada didalam mobil mewah yang dilihat oleh Fanny tempo hari adalah kamu?!” Cassey dan Chelsea kompak mengatakan hal yang sama, karena dari tadi mereka sudah tidak tahan untuk menanyakan hal ini kepada angel.

Fanny saat itu hanya diam dan menyimak kata-kata Chelsea dan Cassey dan juga penasaran dengan jawaban angel nanti.

“Astaga, dari kemarin malam, kalian terus membahas itu ya. Apa kalian ngg….”

‘Ahh sial! Aku keceplosan’ angel mengumpat dalam ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pemulung Konglomerat   BAB 35

    “Hahaha! Ya sudah, nanti aku ajak kalian semua untuk berkunjung ke restaurant itu” Jawab angel sembari melemparkan senyum kepada teman-temannya kemudian tertawa. “Horeee…” Cassey dan lain-lain berteriak kegirangan sembari memeluk angel dengan hangat. Kemudian, menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 pagi, Cassey dan yang lain kecuali angel, bergegas bersiap-siap untuk pergi bekerja. Setelah bersiap-siap, mereka semua pergi bekerja, kecuali angel. sekarang, angel tidak lagi bekerja sebagi pemulung, ia lebih berfokus kepada hotel miliknya itu. Ia mengecek perkembangan keuangan di sebuah situs khusus yang diberikan oleh Joe tempo hari. Pemasukkan uang dari hotel itu sangat besar. Benar saja, pemasukkan uang dari hotel itu berkisar 500 juta dolar perhari. Perharinya saja mencapai 500 juta dolar, jika dikalikan dalam sebulan? Bahkan setahun? Wah, tanpa campur tangan orang tuanya juga a

    Last Updated : 2021-07-18
  • Pemulung Konglomerat   BAB 36

    “Oke, aku akan memberitahumu, perusahaan/tempat hiburan(hotel/villa/yang lain) apa saja yang keluarga kita miliki atas nama kakak. Oke, yang pertama adalah hotel yang sedang kakak pegang untuk saat ini yang dalam sebulan bisa mencapai 15 millyar dollar. Yang kedua, ada sebuah rumah yang sangat luas yang sekarang ini dibuka untuk umum. Rumah itu terlihat seperti penginapan. Ada banyak kamar yang tersedia di rumah itu. Letak nya berada di negara bagian Florida tepatnya di Palm Beach dekat dengan Samudra Atlantik. Nah, karena rumah itu sangat banyak peminatnya, jadi, income yang kita dapatkan berkisar 30 millyar dollar. 5 millyar dollar masuk ke tabungan rumah itu, 5 dollar masuk ke tabungan keluarga. Nah, yang 20 dollar lagi masuk ke tabungan kakak. Dan yang juga sama, aku tidak bisa menjelaskan ke pada kakak semua nya satu-satu, intinya, selama kakak ingin berlibur atau hanya sekedar makan atau berkunjung di Amerika, kakak hanya perlu men

    Last Updated : 2021-07-18
  • Pemulung Konglomerat   BAB 37

    “Oh. Anda tidak usah khawatir untuk harga nyonya. Jadi begini, saya mengenal seseorang yang cukup berpengaruh di amerika, jadi saya sudah menghubunginya untuk mengatur semuanya untuk kita. Anda hanya sedikit berpura-pura kalau anda yang telah menyiapkan semuanya untuk kami. Anda juga bisa memesan apa saja di restaurant itu nyonya. Dan juga, anda bisa mengajak Rachel untuk makan disana. Apakah anda bersedia nyonya?” Mungkin, angel agak sedikit lancang karena sudah memerintahkan seseorang yang telah menolongnya tempo hari. Tetapi mau bagaimana lagi, ia sudah sangat bingung harus melakukan apalagi untuk sahabatnya itu dan juga ia berniat memastikan apakah keluarganya itu cukup berpengaruh di negara ini. “Em… ya sudah angel, saya bersedia. Tetapi kalau disuruh untuk membayar biaya makanan nanti, jujur, saya belum mampu. Kalau hanya untuk 2 sampai 3 orang saja, mungkin saya akan memesan makanan yang murah, hahaha” Jawab Karin sambil tertawa c

    Last Updated : 2021-07-18
  • Pemulung Konglomerat   BAB 38

    “Halo teman-teman, mari berkumpul kesini, ada yang ingin saya sampaikan kepada kalian semua” Manager toko Fanny berkata. “Hari ini, kita tutup lebih awal. Karena saya diajak ke sebuah acara jamuan oleh pemilik toko ini. Sebentar lagi saya akan pergi ke jamuan itu. Jadi tolong kepada teman-teman semuanya, segera rapihkan toko ini dan setelah itu, tutup saja tokonya, dan kalian semua boleh pulang.” Semua pekerja toko itu termasuk Fanny merasa senang karena bisa pulang lebih awal. Kemudian, mereka semua bergegas merapihkan toko dan kemudian menutup toko. Manager toko itu sudah pergi, mereka pun bisa pulang. Fanny bergegas kembali ke asramah dan berniat untuk beristirahat. ‘Kapan lagi bisa mermalas-malasan di asramah dengan waktu yang cukup lama,hahaha’ Fanny berkata dalam hati. Sesampainya Fanny di asramah, ‘loh! Kok bisa ada angel di kamar asramah? Ku kira

    Last Updated : 2021-07-19
  • Pemulung Konglomerat   BAB 39

    Tetapi sayangnya, tidak ada seorangpun yang mengetahui siapa gadis muda itu. Kami juga sedang berusaha untuk mencari tahu siapa sosok pemilik hotel ternama itu, tetapi sampai sekarang, kami juga tidak bisa mengetahuinya. Mungkin suatu saat, kita semua akan mendapat jawabannya. Pantau terus website kami agar kalian semua bisa mengetahui siapakah sosok dibalik kesuksesan hotel ternama itu.’ ‘ Itu universitas ku untuk sekarang ini’ ‘Hai semua, saya juga seorang mahasiswa yang berasal dari universitas itu’ ‘Wah, saya tidak pernah mendengar kalau di universitas itu ada seorang mahasiswi yang mempunyai hotel. Saya hanya tahu kalau di universitas itu hanyalah anak dari orang-orang kaya. Jikapun ada, mereka hanya seorang anak dari keluarga kaya yang memilik sebuah perusahaan kecil dan tidak lebih.’ Terlihat pada kolom komentar berita itu hampir rata-rata mengaku kalau mereka berasal dari universitas

    Last Updated : 2021-07-19
  • Pemulung Konglomerat   BAB 40

    Yang tadinya angel masih merasa mengantuk, mendengar teman-temannya teriak, spontan, mata angel menjadi tidak mengantuk sama sekali dan jantung angel berdetak kencang. “Angel!” “Wah, sialan kamu angel. aku kira kamu hantu tadi. Untung aku tidak melemparkan ponselku". Kata teman-temannya yang mendengar teriakan yang cukup familiar dan juga tampak wajah yang juga cukup familiar, ternyata itu angel. Mereka semua merasa lega. “Ya tentu saja ini aku. Kalian pikir aku ini apa hah!” Angel membentak teman-temannya karena merasa sangat kaget karena teman-temannya tadi berteriak. “Kami pikir kamu itu hantu, hahaha” Cassey berkata sembari tertawa dan merangkul angel untuk menenagkan angel yang tengah panik. “Ah kalian ini, bikin aku kaget saja, huh!” Jawab angel dengan perasaan kesal. “Hahaha! Ini ngel, kami seda

    Last Updated : 2021-07-19
  • Pemulung Konglomerat   BAB 41

    “Eh, tidak ada apa-apa kok, aku sedang membaca sebuah novel yang sangat lucu nih.” “Iya nih, aku juga sedang membaca novel” Cassey dan Fanny kompak menjawab pertanyaan Chelsea. Setelah Chelsea sudah tidak merasa aneh melihat mereka berdua, Cassey dan Fanny langsung berpamitan dengan Chelsea untuk tidur terlebih dahulu dan Chelsea juga ikut tidur. “Kriiiing” Alarm berdering seperti biasanya pada pukul 06.00 pagi. “Selamat pagi teman-teman ku yang hidup, hahaha” Chelsea menyapa mereka semua dengan penuh semangat. Tampaknya, ia sedang sangat bahagia hari ini. Ada apa dengan hari ini? Ya. Hari ini adalah hari ulang tahun Chelsea. Tetapi, belum sempat Chelsea memberitahukan kepada teman-temannya, Chelsea melihat kearah teman-temannya. “Hei, kalian kenapa? Kok wajah kalian tampak murun

    Last Updated : 2021-07-19
  • Pemulung Konglomerat   BAB 42

    Angel dan teman-teman nya melirik kearah Chelsea, mereka merasa geli dan ingin tertawa, tetapi mereka menahan diri untuk tertawa, jika mereka tertawa, maka usaha mereka hanya sia-sia untuk mengerjai Chelsea. kemudian, mereka mencoba fokus dan kembali ke ekspresi awal mereka. “Sana! Kembali ke tempat duduk mu! Jika kamu mengulanginya lagi, bukan hanya spidol yang akan medarat ke kepalamu, tapi papan tulis ini yang akan terbang menghampirimu.” Dosen itu membentak Chelsea. Kemudian, Chelsea berbalik dan kembali ke tempat duduknya dengan perasaan yang sangat malu. Wajahnya memerah, matanya mulai digenangi air dan sepertinya sebentar lagi air itu akan tumpah dan perlahan menetes keluar dari mata Chelsea. tetapi ia mencoba menarik nafas dalam-dalam dan mencoba menenangkan perasaan nya itu. Biasanya, ketika Chelsea sedang sedih, teman-temannya akan menghibur nya dengan mencoba sedikit tertawa mencoba mengejek Chelsea. tetapi kali ini, tem

    Last Updated : 2021-07-19

Latest chapter

  • Pemulung Konglomerat   BAB 240

    ‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma

  • Pemulung Konglomerat   BAB 239

    “Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he

  • Pemulung Konglomerat   BAB 238

    “Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C

  • Pemulung Konglomerat   BAB 237

    “Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber

  • Pemulung Konglomerat   BAB 236

    “Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu

  • Pemulung Konglomerat   BAB 235

    Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des

  • Pemulung Konglomerat   BAB 234

    “Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq

  • Pemulung Konglomerat   BAB 233

    Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli

  • Pemulung Konglomerat   BAB 232

    Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!

DMCA.com Protection Status