“Iya Ngel, kami minta maaf” Ace dan yang lain serentak berkata kepada Angel sembari menundukkan kepala mereka.
“Hehe, sudah-sudah. Angkat kepala kalian, jangan kalian kira, kalian sedang berhadapan dengan hantu, sampai kalian tidak berani menatap wajah ku, hahaha” Angel berkata sembari merangkul Ace dan yang lain.
Tuan Ford keluar dari kantornya bersama dengan kedua pekerjanya dan telah menyelesaikan surat-surat mobil Angel. Lalu, tuan Ford menghentikan langkah kakinya karena melihat Angel merangkul Ace dan yang lain pada saat itu. Kemudian, disaat yang bersamaan, air mata tuan Ford menetes secara perlahan keluar dari kedua matanya.
Lalu, Tuan berjalan perlahan menghampir Angel yang masih merangkul Ace dan yang lain sembari tertawa bersama mereka.
“Pe… Permisi nona.”
Mendengar perkataan tuan Ford, Angel melepaskan rangkulannya secara perlahan dan menoleh kearah tuan Ford,
“Loh, mengapa anda me
Lalu, Angel menutup pintu mobil dan kemudian menginjak pedal gas mobil secara perlahan. Kemudian, setelah pintu Show Room dibuka lebar, Angel langsung tancap gas kearah keluar Show Room dan pergi meninggalkan Show Room dan Juga Ace dan yang lainnya.“Oke, masalah Camille sepertinya sudah selesai. Eh, tapi… Emm… Yah, kita lihat saja besok, bagaimana perlakuannya ketika bertemu denganku, hahaha” Angel berkata sembari mengendarai mobil barunya.Lalu, Angel berjalan menuju rumahnya untuk menyimpan mobil Lamborghini barunya yang sedang ia kendarai pada saat itu.“Eh Camille, sekarang kita bagaimana? Kamu terima di permalukan oleh Angel tadi? Kalau aku sih sampai mati juga nggak bakal terima atas perlakuannya tadi ke kita” Kata salah seorang teman Camille yang mencoba memprovokasi Camille pada saat itu.“Emm… sudahlah, biarkan saja. Dulu dia memang hanyalah seorang pemulung yang tidak berarti. Namun, sekarang d
“Hahaha, iya dong. Keren gak? Kata Angel sembari terus menggenggam stir mobilnya.“Keren banget nona, sumpah demi apapun kalau ini mobil keren banget!” Kata penjaga gerbang itu sembari menggelengkan kepala dan mengacungkan kedua ibu jarinnya karena merasa kagum melihat mobil barunya Angel.“Hahaha, biasa aja kali. Yasudah, buka gerbang nya, saya mau meletakkan mobil ini di garasi.” Kata Angel kepada penjaga gerbang itu.“Ah, baik nona”Penjaga gerbang yang tadi berdiri di dekat mobil Angel, Langsung berlari dan bergegas membuka gerbang setelah mendengar perkataan Angel tadi.Gerbang sudah di buka lebar, Angel langsung menutup pintu mobilnya dan menginjakkan pedal gas mobilnya dan langsung masuk ke halaman rumah.“Ayah, itu mobil siapa?” Tanya anak kedua Jordi yang tengah bermain-main bersama ketiga kakaknya di halaman rumahnya yang kebetulan, Jordi dan istrinya tengah duduk bersantai di d
“Emm… Permisi nona, kita langsung ke meja makan saja, meja makanannya ada dapur nona” Jordi berkata kepada Angel sembari membungkukkan badannya dan mempersilahkan Angel untuk berjalan ke dapur.“Loh, meja makannya sudah ada? Perasaan tempo hari, belum ada meja makan?” Tanya Angel kepada Jordi sembari berjalan perlahan kearah dapur.“Hehe, iya nona. Tadi pagi saya beli pakai uang yang saya simpan untuk bayar uang sewa rumah. Sekarang kan saya tidak perlu lagi untuk bayar uang sewa rumah lagi, jadi tidak ada salahnya saya menggunakan uang itu.”“Loh, kok gitu sih. Kan sudah saya bilang kemarin, kalau kamu butuh apa-apa, bilang saja pada saya, tidak usah sungkan ah”“Emm… saya tidak enak dengan anda nona, saya tidak ingin merepotkan anda. Tidak masalahlah kalau hanya masalah meja makan begini, hahaha”“Berapa rupanya harga meja makan ini?”“Tidak mahal n
“Ah, terima kasih untuk makanannya ya Jordi, Desya. Saya izin pamit, saya ingin bergegas kembali ke asrama kampus saya.” Kata Angel kepada Jordi dan Desya.“Iya nona, terima kasih sudah berkunjung dan menyempatkan waktu untuk makan disini.” Desya menjawab perkataan Angel sembari merapihkan sisa piring bekas makan mereka semua.“Emm.. Nona, apa tidak sebaiknya saya mengantarkan anda ke kampus anda nona? Tolonglah nona, biarkan saya mengantarkan anda untuk pertama kalinya. Saya tidak ingin berdiam diri di sini saja tanpa melakukan kerjaan apapun nona” Jordi berkata kepada Angel.“Hadehhh… Kamu ini keras kepala sekali ya. Yasudah, terserah kamu lah. Kamu pakai mobil SUV yang ada di garasi saja.”“Ah, terima kasih nona. Saya akan segera mengeluarkan mobilnya. Tunggu sebentar ya nona.”Lalu, Jordi berlari menuju garasi dan segera mengeluarkan mobil SUV untuk mengantarkan Angel.&l
“Jor, kamu tunggu disini sebentar ya, saya akan segera kembali.”“Baik nona”Kemudian, Angel keluar dari mobil dan pergi menyebrang jalan menuju anak si pemulung tadi yang tengah duduk di tepi jalan sembari memegangi perutnya.“Hai anak manis, kamu kenapa duduk disini?” Tanya Angel kepada anak itu sembari mengelus-elus rambutnya.“Pe… Perutku sa… Sakit kak” Kata anak itu sembari terus memegangi perutnya.“Duh, mengapa perut kamu bisa sakit sayang? Kamu makan apa tadi?”“A… Aku… Belum ada makan apapun dari tadi pagi kak”“Loh, kenapa kamu tidak makan sayang?”“Ibuku belum mendapatkan makanan sisa dari tadi pagi kak, itu ibu lagi berusaha mencari makanan untuk kami”“Emm… Rumah kamu dimana?”“Kami tinggal di gubuk tua yang jaraknya lumayan jauh dari sini kak”
“I… Iya nona, kami belum ada makan apapun dari tadi pagi. Bahkan, untuk minum saja, kami hanya meminum air ludah kami sendiri sepanjang hari. Ya, mau bagaimana lagi nona, sudah sepanjang hari saya berkeliling bersama dengan anak saya di kota ini. Tapi, belum ada makanan sisa yang kami dapatkan.”“Emm… Begitu ya bu. Ah, kebetulan tadi saya baru saja mampir ke toko roti dan membeli beberapa roti. Ini buk, makan lah”“Horeeeee”Anak perempuan kecil itu langsung mengambil bungkusan roti dari tangannya Angel, kemudian membukanya dan langsung memakan roti itu dengan lahapnya.“Ibu tidak makan? Banyak loh itu?” Tanya Angel kepada ibu dari anak itu yang dari tadi hanya memperhatikan anaknya makan saja.“Ah, saya tidak lapar nona. Itu untuk anak saya saja, dan terima kasih banyak ya nona, untung ada anda, kalau tidak, mungkin anak saya masih kelaparan sampai sekarang.” Kata ibu
“Nah, silahkan masuk duluan bu.”Lalu, ibu itu masuk terlebih dahulu, disusul dengan anaknya yang di gendong Angel dan mereka masuk berdua, Tanpa sadar, karung bawaan ibu tadi tinggal di sebrang jalan.“Nona, karung saya ketinggalan nona”Namun, Jordi terlanjur menginjak pedal gas dan berjalan menjauh dari lokasi karung ibu tadi.“Yahh, sudah jauh bu, bagaimana dong?” Kata Angel dengan wajah sedikit cemas kepada ibu itu sembari memangku anak gadis ibu itu.“Emm… Yasudah lah, tidak masalah nona”Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke gubuk tua milik ibu itu.“Emm… maaf nona, tujuan kita sekarang kemana ya?” Tanya Jordi kepada Angel.“Oh iya, saya belum memberitahu kamu tadi, Kamu tau restaurant mewah dekat sini? Nah, pertama, kita mampir dulu kesana ya.”“Oke nona.”Jordi mengiyakan perkataan Angel dan la
Lalu, tiba-tiba seorang pelayan yang tadi datang menghampiri Angel sembari membawa segelas kecil teh hijau lengkap dengan teko dari tanah liat.“Permisi nona, sembari anda menunggu pesanan anda selesai, silahkan dinikmati teh Da Hong Pao yang tadi anda pesan, untuk Sampel saja nona.” Kata pelayan itu sembari menyuguhkan teh dan teko yang dibawanya tadi di atas meja Angel.“Ah, terima kasih”“Sama-sama nona”Lalu, pelayan itu pergi menuju dapur untuk menyelesaikan pesanan Angel.‘Wah, seumur hidup belum pernah dapat kesempatan untuk minum teh, dan tanpa di sangka-sangka, sekarang malah disuguhkan teh lengkap dengan tekonya, hahaha’ Kata Angel dalam hati.Lalu, Angel menghirup aroma khas yang keluar dari teh itu,‘Wah, gila sih ini, aroma nya wangi banget!’ Kata Angel sembari mendekatkan hidungnya dan menghirup aroma dari teh itu.Lalu, Angel perlahan-lahan menyeruput te