“Nah, silahkan masuk duluan bu.”
Lalu, ibu itu masuk terlebih dahulu, disusul dengan anaknya yang di gendong Angel dan mereka masuk berdua, Tanpa sadar, karung bawaan ibu tadi tinggal di sebrang jalan.
“Nona, karung saya ketinggalan nona”
Namun, Jordi terlanjur menginjak pedal gas dan berjalan menjauh dari lokasi karung ibu tadi.
“Yahh, sudah jauh bu, bagaimana dong?” Kata Angel dengan wajah sedikit cemas kepada ibu itu sembari memangku anak gadis ibu itu.
“Emm… Yasudah lah, tidak masalah nona”
Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke gubuk tua milik ibu itu.
“Emm… maaf nona, tujuan kita sekarang kemana ya?” Tanya Jordi kepada Angel.
“Oh iya, saya belum memberitahu kamu tadi, Kamu tau restaurant mewah dekat sini? Nah, pertama, kita mampir dulu kesana ya.”
“Oke nona.”
Jordi mengiyakan perkataan Angel dan la
Lalu, tiba-tiba seorang pelayan yang tadi datang menghampiri Angel sembari membawa segelas kecil teh hijau lengkap dengan teko dari tanah liat.“Permisi nona, sembari anda menunggu pesanan anda selesai, silahkan dinikmati teh Da Hong Pao yang tadi anda pesan, untuk Sampel saja nona.” Kata pelayan itu sembari menyuguhkan teh dan teko yang dibawanya tadi di atas meja Angel.“Ah, terima kasih”“Sama-sama nona”Lalu, pelayan itu pergi menuju dapur untuk menyelesaikan pesanan Angel.‘Wah, seumur hidup belum pernah dapat kesempatan untuk minum teh, dan tanpa di sangka-sangka, sekarang malah disuguhkan teh lengkap dengan tekonya, hahaha’ Kata Angel dalam hati.Lalu, Angel menghirup aroma khas yang keluar dari teh itu,‘Wah, gila sih ini, aroma nya wangi banget!’ Kata Angel sembari mendekatkan hidungnya dan menghirup aroma dari teh itu.Lalu, Angel perlahan-lahan menyeruput te
“Semoga saja ya tuan. Roti yang diberikan nona Angel ini saja saya sudah banyak-banyak bersyukur dan berterima kasih tuan, dan lagi, kata nona Angel, dia ingin membeli oleh-oleh untuk anak-anak yang ada di gubuk saya, wah, saja semakin deg-degan tuan.”“Hah!? Anak-anak? Anak-anak gimana bu?”“Iya tuan, jadi, kata nona Angel, dia ingin melihat anak-anak yang ada di gubuk saya. Jadi, katanya setelah dia membelikan oleh-oleh nanti, kita akan mengunjungi gubuk tua yang saya miliki.”“Oh, begitu ya, yasudah, kita tunggu saja nona Angel kembali nanti.”“Iya tuan”Percakapan pun selesai.“Permisi nona, pesanan anda sudah selesai.” Kata pelayan tadi kepada Angel.“Sudah selesai? Wah, cepat juga ya. Eh, terima kasih untuk teh nya ya, gila sih ini, teh nya lezat banget.”“Hahaha, sama-sama nona. Tidak sembarangan orang bisa meminum teh ini nona. Han
“Oke, berapa total semuanya?”“Emm… Total harga dari keseluruhan pesanan anda sekitar 2,3 juta nona.”“Oke, saya tidak membawa uang Cash, bisa pakai kartu kredit? Atau transfer?”“Kartu kredit bisa, transfer bisa nona.”“Kartu kredit saja ya, soalnya jarang di pakai, sayang uangnya, hahaha”“Hahaha, yasudah nona, ini mesin penggeseknya”“Oke, sebentar.”Kemudian, Angel menggesekkan Black Cardnya dan memasukkan kode pin dan menyelesaikan pembayaran.“Ting”Pembayaran pun sukses.“Oke, sudah ya”“Oke nona. Dan, bisa kah saya menolong anda membawakan kotak-kotak ini ke mobil anda? Saya akan membawa beberapa pelayan untuk membantu saya membawakan kotak-kotak ini nona”“Ah, baru saja saya ingin memintanya kepadamu, hahaha. Oke, boleh kalau kamu tidak keberatan.”
“Emm… Ceritanya panjang nona. Intinya, saya dan suami saya sudah menceraikan saya demi wanita simpanannya. Usia saya sepertinya sama dengan anda nona, tapi lebih tua sedikit. Usia saya baru 23 tahun nona. Dulu, wajah saya sama cantiknya dengan anda, tapi semenjak suami saya menceraikan anda, saya menjadi banyak pikiran dan saya sedang mengandung anak ketiga waktu itu. Di tambah lagi kotoran-kotoran yang menempel ketika saya memungut barang bekas nona. Jadi lah wajah saya seperti sekarang ini, mulai menua tapi belum waktunya. Yahh, mau bagaimana lagi nona, saya tetap menjalani hidup walaupun tanpa suami saya nona.” Kata Jazlyn sembari menjelaskan beberapa cerita singkat tentang masa lalunya.“Astaga… Saya turut prihatin ya bu. Kalau boleh tau, nama suami Ibu siapa?”“Robert Armando nona”“Oke bu, nanti saya coba bantu cari tau tentang suami Ibu dan memberikan pelajaran buat dia ya”“Ah, bi
Nah, di ujung gang itu adalah jalan buntu, nah di ujung gang, ada sebuah rumah yang sepertinya di susun menggunakan beberapa papan dan kain sebagai atapnya. Ya seperti rumah-rumah yang dimiliki oleh anak jalanan pada umumnya. Mereka menyebutnya dengan sebutan gubuk. Nah, pintu dari rumah itu tidak ada, hanya kain yang di ikat di papan sebagai pintunya. Isi dalam dari gubuk itu tidak ada apa-apa. Hanya ada beberapa bantal yang sangat kusam saja.Lalu, Ketika mobil Angel berhenti, anak-anak yang tadinya tengah asik bermain-main, sekarang mereka semua berlari ketakutan dan masuk kedalam gubuk. Salah seorang dari anak-anak itu menutup pintu masuk. Dan, suasana menjadi hening seketika.Kemudian, mereka semua keluar dari mobil,“Anak-anak, ibu pulang” Kata Jazlyn sembari menggandeng anaknya dan berjalan masuk ke dalam gubuk.Mendengar perkataan Jazlyn, anak-anak yang tadinya ketakutan, sekarang berlari keluar untuk menyambut kedatangan Jazlyn.
Kemudian, Jazlyn dan yang lain nya menikmati makanan yang dibawa oleh Angel. Kemudian, Angel mengambil beberapa foto anak-anak yang tengah makan bersama beramai-ramai di sebuah gubuk kecil itu. mereka tampak sangat bahagia sekali bisa menikmati makanan-makanan itu. suara tawa mengisi berdesing di telinga Angel. Angel seperti sedang melihat adiknya yang tengah makan makanan yang dibawanya dari hasil jerih payahnya dulu. Dan, suasana itu terulang kembali sekarang. Tetesan demi tetesan air mata jatuh dari matanya Angel.“Kak, kok kakak menangis? Kakak mau makanan ini? Kalau kakak mau, sini kak gabung, kita bagi dua, ni masih banyak kok” Kata seorang anak yang tengah makan dan mencoba menawarkan makanannya ke Angel.“Eh, tidak kok, mata kakak tadi hanya kelilipan debu saja, hahaha.” Kata Angel sembari mengusap air matanya.Jordi yang melihat itu jadi teringat akan anak-anaknya dirumah. Dan, dia salut melihat Angel seperti itu. Seumur-umur, be
“Nanti kita berhenti di depan ya Jor” Kata Angel.“Loh, kampus anda kan masih sekitar 20 meter lagi nona?”“Sudahlah, tidak usah banyak Tanya, lakukan saja”“Ba… Baik nona”Jordi memberhentikan mobil sesuai dengan arahan Angel. Lalu, Jordi keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu dan mempersilahkan Angel keluar dari mobil.“Keluarkan kotaknya Jor, dan setelah itu kamu bisa kembali pulang kerumah.”“Loh, ga sekalian saja saya bawakan kotak ini menuju asrama anda nona?”“Ya nggak mungkin lah Jordi, kalau misalkan kamu ikut bersamaku masuk ke kampus, apa kata orang-orang nanti? Astaga…”“Ah, yasudah. Sebentar ya nona”Kemudian, Jordi mengeluarkan kotak yang berisi teh dan memberikannya kepada Angel. Setelah itu, Angel berjalan sembari membawa kotak itu menuju kampus, Jordi masuk kedalam mobil setelah memastik
“Sudah dulu ya Camille, kami ingin mengadakan acara minum teh bersama di kamar asrama kami.” Kata Angel kepada Camille.“Acara minum teh? Wah, aku ikut dong Angel” Kata Camille sembari memegangi tangan Angel dan mencoba untuk memohon kepada Angel.“Nggak! Kamu nggak boleh ikut! Ini acara kami, tidak ada seorangpun yang boleh ikut bergabung!” Bentak Cassey kepada Camille.“Emm… Tidak masalah lah Cass, Lagian teh itu ada banyak kok. Tak apa lah sekali-sekali Camille bergabung dengan kita” Kata Angel.“Angeeeel! Kata Cassey, Fanny dan Chelsea serentak.“Yeey! Makasih ya Angel, hihi”Dan ya, mau tidak mau, Cassey dan yang lain menuruti perkataan Angel dan secara terpaksa, mereka mengundang Camille ke acara minum teh kecil-kecilan mereka di kamar asrama mereka.“Sebentar ya, kubuatkan dulu tehnya.” Kata Angel sembari membawa kotak itu menuju ke dapur kecil
‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma
“Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he
“Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C
“Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber
“Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu
Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des
“Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq
Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli
Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!