“Semoga saja ya tuan. Roti yang diberikan nona Angel ini saja saya sudah banyak-banyak bersyukur dan berterima kasih tuan, dan lagi, kata nona Angel, dia ingin membeli oleh-oleh untuk anak-anak yang ada di gubuk saya, wah, saja semakin deg-degan tuan.”
“Hah!? Anak-anak? Anak-anak gimana bu?”
“Iya tuan, jadi, kata nona Angel, dia ingin melihat anak-anak yang ada di gubuk saya. Jadi, katanya setelah dia membelikan oleh-oleh nanti, kita akan mengunjungi gubuk tua yang saya miliki.”
“Oh, begitu ya, yasudah, kita tunggu saja nona Angel kembali nanti.”
“Iya tuan”
Percakapan pun selesai.
“Permisi nona, pesanan anda sudah selesai.” Kata pelayan tadi kepada Angel.
“Sudah selesai? Wah, cepat juga ya. Eh, terima kasih untuk teh nya ya, gila sih ini, teh nya lezat banget.”
“Hahaha, sama-sama nona. Tidak sembarangan orang bisa meminum teh ini nona. Han
“Oke, berapa total semuanya?”“Emm… Total harga dari keseluruhan pesanan anda sekitar 2,3 juta nona.”“Oke, saya tidak membawa uang Cash, bisa pakai kartu kredit? Atau transfer?”“Kartu kredit bisa, transfer bisa nona.”“Kartu kredit saja ya, soalnya jarang di pakai, sayang uangnya, hahaha”“Hahaha, yasudah nona, ini mesin penggeseknya”“Oke, sebentar.”Kemudian, Angel menggesekkan Black Cardnya dan memasukkan kode pin dan menyelesaikan pembayaran.“Ting”Pembayaran pun sukses.“Oke, sudah ya”“Oke nona. Dan, bisa kah saya menolong anda membawakan kotak-kotak ini ke mobil anda? Saya akan membawa beberapa pelayan untuk membantu saya membawakan kotak-kotak ini nona”“Ah, baru saja saya ingin memintanya kepadamu, hahaha. Oke, boleh kalau kamu tidak keberatan.”
“Emm… Ceritanya panjang nona. Intinya, saya dan suami saya sudah menceraikan saya demi wanita simpanannya. Usia saya sepertinya sama dengan anda nona, tapi lebih tua sedikit. Usia saya baru 23 tahun nona. Dulu, wajah saya sama cantiknya dengan anda, tapi semenjak suami saya menceraikan anda, saya menjadi banyak pikiran dan saya sedang mengandung anak ketiga waktu itu. Di tambah lagi kotoran-kotoran yang menempel ketika saya memungut barang bekas nona. Jadi lah wajah saya seperti sekarang ini, mulai menua tapi belum waktunya. Yahh, mau bagaimana lagi nona, saya tetap menjalani hidup walaupun tanpa suami saya nona.” Kata Jazlyn sembari menjelaskan beberapa cerita singkat tentang masa lalunya.“Astaga… Saya turut prihatin ya bu. Kalau boleh tau, nama suami Ibu siapa?”“Robert Armando nona”“Oke bu, nanti saya coba bantu cari tau tentang suami Ibu dan memberikan pelajaran buat dia ya”“Ah, bi
Nah, di ujung gang itu adalah jalan buntu, nah di ujung gang, ada sebuah rumah yang sepertinya di susun menggunakan beberapa papan dan kain sebagai atapnya. Ya seperti rumah-rumah yang dimiliki oleh anak jalanan pada umumnya. Mereka menyebutnya dengan sebutan gubuk. Nah, pintu dari rumah itu tidak ada, hanya kain yang di ikat di papan sebagai pintunya. Isi dalam dari gubuk itu tidak ada apa-apa. Hanya ada beberapa bantal yang sangat kusam saja.Lalu, Ketika mobil Angel berhenti, anak-anak yang tadinya tengah asik bermain-main, sekarang mereka semua berlari ketakutan dan masuk kedalam gubuk. Salah seorang dari anak-anak itu menutup pintu masuk. Dan, suasana menjadi hening seketika.Kemudian, mereka semua keluar dari mobil,“Anak-anak, ibu pulang” Kata Jazlyn sembari menggandeng anaknya dan berjalan masuk ke dalam gubuk.Mendengar perkataan Jazlyn, anak-anak yang tadinya ketakutan, sekarang berlari keluar untuk menyambut kedatangan Jazlyn.
Kemudian, Jazlyn dan yang lain nya menikmati makanan yang dibawa oleh Angel. Kemudian, Angel mengambil beberapa foto anak-anak yang tengah makan bersama beramai-ramai di sebuah gubuk kecil itu. mereka tampak sangat bahagia sekali bisa menikmati makanan-makanan itu. suara tawa mengisi berdesing di telinga Angel. Angel seperti sedang melihat adiknya yang tengah makan makanan yang dibawanya dari hasil jerih payahnya dulu. Dan, suasana itu terulang kembali sekarang. Tetesan demi tetesan air mata jatuh dari matanya Angel.“Kak, kok kakak menangis? Kakak mau makanan ini? Kalau kakak mau, sini kak gabung, kita bagi dua, ni masih banyak kok” Kata seorang anak yang tengah makan dan mencoba menawarkan makanannya ke Angel.“Eh, tidak kok, mata kakak tadi hanya kelilipan debu saja, hahaha.” Kata Angel sembari mengusap air matanya.Jordi yang melihat itu jadi teringat akan anak-anaknya dirumah. Dan, dia salut melihat Angel seperti itu. Seumur-umur, be
“Nanti kita berhenti di depan ya Jor” Kata Angel.“Loh, kampus anda kan masih sekitar 20 meter lagi nona?”“Sudahlah, tidak usah banyak Tanya, lakukan saja”“Ba… Baik nona”Jordi memberhentikan mobil sesuai dengan arahan Angel. Lalu, Jordi keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu dan mempersilahkan Angel keluar dari mobil.“Keluarkan kotaknya Jor, dan setelah itu kamu bisa kembali pulang kerumah.”“Loh, ga sekalian saja saya bawakan kotak ini menuju asrama anda nona?”“Ya nggak mungkin lah Jordi, kalau misalkan kamu ikut bersamaku masuk ke kampus, apa kata orang-orang nanti? Astaga…”“Ah, yasudah. Sebentar ya nona”Kemudian, Jordi mengeluarkan kotak yang berisi teh dan memberikannya kepada Angel. Setelah itu, Angel berjalan sembari membawa kotak itu menuju kampus, Jordi masuk kedalam mobil setelah memastik
“Sudah dulu ya Camille, kami ingin mengadakan acara minum teh bersama di kamar asrama kami.” Kata Angel kepada Camille.“Acara minum teh? Wah, aku ikut dong Angel” Kata Camille sembari memegangi tangan Angel dan mencoba untuk memohon kepada Angel.“Nggak! Kamu nggak boleh ikut! Ini acara kami, tidak ada seorangpun yang boleh ikut bergabung!” Bentak Cassey kepada Camille.“Emm… Tidak masalah lah Cass, Lagian teh itu ada banyak kok. Tak apa lah sekali-sekali Camille bergabung dengan kita” Kata Angel.“Angeeeel! Kata Cassey, Fanny dan Chelsea serentak.“Yeey! Makasih ya Angel, hihi”Dan ya, mau tidak mau, Cassey dan yang lain menuruti perkataan Angel dan secara terpaksa, mereka mengundang Camille ke acara minum teh kecil-kecilan mereka di kamar asrama mereka.“Sebentar ya, kubuatkan dulu tehnya.” Kata Angel sembari membawa kotak itu menuju ke dapur kecil
“Cass, aku juga minta dong, hehe” Kata Chelsea dengan sedikit berbisik.“Eh, cepat sekali Chel? Kamu haus atau apa ni, hahaha” Kata Angel kepada Chelsea sembari sedikit tertawa.“Teh nya enak sekali Ngel, hihi” Kata Chelsea kepada Angel sembari meminum kembali teh yang baru saja dituangkan lagi oleh Cassey.Teh demi teh dituang ke gelas mereka, sampai akhirnya teh yang ada di dalam teko itu habis.“Sudah kan Camille? Teh nya sudah habis, acaranya selesai. Kamu bisa kembali ke asrama mu!” Kata Chelsea dengan nada bicara yang tinggi.Mendengar itu, Camille tersenyum dan berkata,“Emm… Yasudah deh. Ngel, aku balik dulu ya ke asrama, terima kasih atas teh nya.”“Sama-sama Camille”Lalu, Camille pergi menuju asramanya.“Ngel, serius kamu sudah berteman dengan Camille?” Tanya Fanny kepada Angel.“Emm… Nggak begitu dek
“Pagi” Jawab Angel dengan sedikit tersenyum kepada mereka.Chelsea dan teman-temannya yang lain hanya memandang sinis ke arah Camille dan teman-temannya dan mencoba untuk menahan diri untuk tidak membuat keributan. Karena kalau mereka membuat keributan dengan Camille, pasti Angel akan membantu mereka. Jadi, lebih baik, Chelsea dan yang lain mengubur niatnya dalam-dalam.Beberapa saat kemudian, dosen mereka tiba di kelas bersamaan dengan para mahasiswa-mahasiswi lain yang juga baru saja tiba.Pelajaran pun dimulai.Disisi lain, Joe tiba di depan rumahnya Jordi dan disana sudah ada Jordi dan istrinya tengah duduk berdua sembari menikmati secangkir kopi.“Pagi Jor” Kata Joe sembari menutup pintu mobilnya.“Ah, tuan Joe. Ada apa tuan, pagi-pagi sekali anda datang kesini” Kata Jordi sembari berdiri menyambut kedatangan Joe.“Ah, tidak ada kok. Saya hanya ingin berkunjung saja”“O