KUSEMBUNYIKAN KEKAYAANKU DARI SUAMI DAN MERTUA

KUSEMBUNYIKAN KEKAYAANKU DARI SUAMI DAN MERTUA

last updateHuling Na-update : 2022-07-21
By:  Aura_ Aziiz16  Kumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
8.1
9 Mga Ratings. 9 Rebyu
90Mga Kabanata
69.2Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
Leave your review on App

"Kenapa aku selalu dibedakan dari menantu yang lain, Bu?" tanya Mia sambil sesenggukan. Ia sungguh tak habis mengerti mengapa Bu Rina, ibu mertuanya selalu membeda-bedakan dirinya dengan menantu beliau yang lainnya. Bu Rina menatapnya tajam lalu menyahut keras. "Karena kamu miskin, bodoh dan pemalas! Nyesel saya terima kamu jadi menantu kalau tahu begini perilakumu! Sekarang, bersihkan semua pekerjaan rumah sampai tuntas! Jangan berhenti sebelum semuanya selesai!" ketua ibu mertuanya sambil mendengkus lalu menghentakkan kakinya dengan keras di hadapannya. Mia tergugu sedih. Tapi ia tak patah semangat. Ia yakin dengan kemampuannya menulis, ia akan jadi penulis terkenal dan akan bisa membalas semua hinaan ibu mertua dan suaminya itu.

view more

Pinakabagong kabanata

Libreng Preview

Satu

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua (1) "Mia, beresin dapur dulu! Habis itu cuci semua piring kotor dan sapu rumah, baru istirahat. Jangan malas! Perempuan hamil nggak boleh malas-malas!" ucap Bu Rina, mertuanya saat Mia baru saja duduk setelah sedari pagi berkutat dengan pekerjaan dapur, membantu Mbak Yem, tukang masak yang biasa dipanggil untuk bantu-bantu masak menyiapkan hidangan untuk para tamu acara arisan yang baru saja selesai dilangsungkan di kediaman ibu mertuanya itu. Para tamu sudah pulang. Tinggal Mia, Bu Rina, Mbak Dina dan Mbak Sri, dua menantu yang lain serta dua adik iparnya yang saat itu masih berada di rumah besar milik mertuanya. Beda dengan Mia yang baru saja duduk, dua menantu ibu mertuanya dan dua adik iparnya itu justru sudah sedari tadi duduk manis sambil menikmati hidangan yang susah payah Mia dan Mbak Yem siapkan. Tapi herannya, ibu mertuanya malah mengatakan kalau Mia sedari tadi hanya duduk-duduk saja. Apa ibu mertuanya itu sudah mulai piku

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

default avatar
TRD Simulator Game
ceritanya sih bagus, cm kok S2 nya gk nyambung ama yg S1 ya?
2023-10-20 23:44:17
0
default avatar
Jeyni Kalesaran Rori
menarik dan alurnya bagus ...
2023-07-23 15:05:28
0
user avatar
Wilfinki Fais
simpan novelx ya .
2023-06-04 11:20:19
0
user avatar
Putri Laksana
ceritanya bagus, singkat padat dan jelas
2023-01-01 19:27:55
0
user avatar
edmapa Michael
Ceritanya bagus namun sangat singkat hanya beberapa Bap.
2022-08-23 15:47:03
0
user avatar
Eriyanti Eriyanti
ceritanya bagus, tp mmg ada yg di ulang2 bab nya, apalgi bab yg gratis... semoga ke depannya gak ada lg di ulang2, syg koinnya hehehe.. semangat mba thor buat ceritanya
2022-07-05 10:46:34
0
user avatar
Rosmiza Halim
asyik ulang bab yang sama
2022-07-03 22:44:12
0
user avatar
kucing kampung
buang2 koin krna tidak teliti double terus
2022-06-27 16:14:13
0
user avatar
Charlie Ucihaa
Autornya goblok banget nulis kok diulang² biar apa coba, biar kelihatan banyak gituh
2022-07-05 00:34:25
0
90 Kabanata

Satu

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua (1) "Mia, beresin dapur dulu! Habis itu cuci semua piring kotor dan sapu rumah, baru istirahat. Jangan malas! Perempuan hamil nggak boleh malas-malas!" ucap Bu Rina, mertuanya saat Mia baru saja duduk setelah sedari pagi berkutat dengan pekerjaan dapur, membantu Mbak Yem, tukang masak yang biasa dipanggil untuk bantu-bantu masak menyiapkan hidangan untuk para tamu acara arisan yang baru saja selesai dilangsungkan di kediaman ibu mertuanya itu. Para tamu sudah pulang. Tinggal Mia, Bu Rina, Mbak Dina dan Mbak Sri, dua menantu yang lain serta dua adik iparnya yang saat itu masih berada di rumah besar milik mertuanya. Beda dengan Mia yang baru saja duduk, dua menantu ibu mertuanya dan dua adik iparnya itu justru sudah sedari tadi duduk manis sambil menikmati hidangan yang susah payah Mia dan Mbak Yem siapkan. Tapi herannya, ibu mertuanya malah mengatakan kalau Mia sedari tadi hanya duduk-duduk saja. Apa ibu mertuanya itu sudah mulai piku
Magbasa pa

Dua

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (2) "Mia! Apa yang kamu lakukan? Kamu barusan ngelawan Ibu lagi ya?" Belum sepuluh menit duduk istirahat, suara Azmi, suaminya terdengar dari arah ruang tengah. Sosok suaminya muncul diiringi ibu mertua dan kedua adik iparnya yang memandanginya dengan tatapan menyalahkan. "Ngelawan? Siapa yang ngelawan, Mas?" Mia bangun lalu mendekati suaminya hendak mengambil tas kerja lelaki itu, tetapi dengan gerakan tak suka, Azmi mengibaskan tangannya. "Nggak usah pura-pura patuh kalau kenyataannya kamu selalu ngelawan Ibu, Mia. Ibu barusan cerita, dari tadi kamu disuruh bantu beresin rumah nggak mau, malah duduk-duduk aja, sementara Ibu repot sendirian. Benar begitu?" Azmi mendelik menatapnya tajam. Mendengar ucapan suaminya, Mia mendongak kaget. Ia tahu Bu Rina tak pernah menyukai kedatangannya sebagai menantu di rumah ini sejak awal, tetapi untuk tega memfitnahnya, sungguh ia tak pernah menyangka. "Ng-nggak benar itu, Mas. Dari pagi a
Magbasa pa

Tiga

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (3) Mia meraih ponselnya saat benda pipih segi empat itu berbunyi. Sebuah notifikasi pesan whatsapp tampak bergulir di atas papan layar. Pesan dari admin aplikasi kepenulisan yang sedang ia tekuni saat ini. Berawal dari ketertarikan dirinya saat banyak teman-temannya di dunia maya menceritakan pengalaman mereka saat mereka menuangkan hobi tulis menulis yang dimiliki dengan bergabung di beberapa aplikasi kepenulisan online yang saat ini tengah marak berkembang, Mia pun merasa tertarik dan mulai mengikuti jejak teman-temannya meluapkan hobi di bidang literasi dengan mencoba menulis novel dan mempostingnya di aplikasi menulis online tersebut. Tak disangka keisengan yang berangkat dari hobi tersebut ternyata menghasilkan royalti cukup lumayan. Namun, royalti tersebut memang belum diterima karena ia juga baru satu bulan belakangan ini. Dan hari ini
Magbasa pa

Empat

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (4) Mia memarkir motornya di depan sebuah anjungan tunai mandiri. Antrian tidak terlalu ramai sehingga ia bisa cepat-cepat masuk dan melakukan transaksi di dalamnya. Tak sabar, wanita itu memasukkan kartu ATM dan mulai melakukan transaksi. Ini gajian pertamanya dari sebuah aplikasi kepenulisan yang meskipun baru dirilis, tetapi ternyata cukup bisa mewujudkan mimpinya sebagai seorang penulis selama ini. Ia sendiri sebenarnya bukan baru-baru ini saja kenal dunia tulis-menulis. Jauh sebelum ini, ia sudah sering menulis di platform kepenulisan, tetapi ia tak terlalu menekuni hingga hobinya itu belum menghasilkan apa-apa, kecuali hanya nama saja. Tetapi berkat informasi dari teman-teman sesama penulis akhirnya ia menjadi tahu bahwa ternyata ada beberapa platform menulis yang saat ini memberikan royalti pada penulisnya. Mereka menyarankannya untuk ikut gabung dan mendaftar di sana. Dan ternyata semua itu tidak sia-sia. Buktinya so
Magbasa pa

Lima

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (5)Mia masuk ke dalam kamar, mengunci pintu lalu melepaskan jaket tebal yang membungkus tubuhnya.Dikeluarkannya makanan kering yang barusan ia beli tadi lalu menyimpannya ke dalam tas pakaian berukuran besar di atas lemari.Saat ini perutnya masih kenyang. Nanti jika sewaktu-waktu lapar, ia bisa mengganjalnya dengan makanan kering yang barusan ia beli tadi.Mia mengambil ponsel lalu membuka menu catatan, hendak melanjutkan cerita bersambung yang sedang ia tulis dan berencana akan mempostingnya di aplikasi kepenulisan yang sedang ia ikuti tersebut.Namun, baru saja hendak melakukan aktivitasnya, tiba-tiba benda di tangannya berdering. Sebuah nama tampak berkedip-kedip di layar. Rika, sahabat karibnya.Wanita itu mengusap tombol jawab lalu menyapa sang sahabat di seberang sana."Assalamualaikum, Rik, tumben nelpon sore-sore, ada apa?" sapanya di telepon."Waalaikum salam ...
Magbasa pa

Enam

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (6) Azmi pulang saat jarum jam sudah menunjukkan angka dua belas malam. Penampilan lelaki itu tampak kusut dengan rambut dan kemeja yang berantakan.Bukan kebiasaan baru sebenarnya bagi lelaki itu pulang malam seperti ini, tetapi tetap saja batin Mia merasa sakit setiap kali menyambut suaminya pulang dalam keadaan lelah dan tidak berstamina lagi seperti sekarang ini.Entah dihabiskan di mana waktu suaminya itu setiap malam. Apakah dihabiskan di coffe shop bersama teman-temannya seperti yang sudah-sudah atau sekarang ganti bersama Mizka seperti laporan Rika, sahabatnya tadi? Ya, bisa saja kebiasaan nongkrong suaminya berubah sejak kenal Mizka. "Mas, kamu dari mana?" tak tahan memendam rasa ingin tahu, akhirnya keluar juga pertanyaan itu dari bibir Mia.Azmi mendengkus keras mendengar pertanyaannya, "ngapain kamu tanya-tanya? Mau ke mana dan ngapain aja aku di luar, apa hakmu in
Magbasa pa

Tujuh

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (7)"Apa! Main perempuan? Jadi kamu menuduh aku sudah main perempuan? Lancang benar kamu! Tahu dari mana aku main perempuan! Hati-hati kamu bicara!" Azmi tampak kesal mendengar tuduhan Mia. Lelaki itu mengibaskan tangan lalu melempar jaket yang ia pakai dengan kasar ke atas tempat tidur. Mendengar tuduhan Mia, hatinya kesal bukan main."Firasatku yang mengatakan itu, Mas! Lihat penampilan kamu sekarang, baju kamu, rambut kamu, semua acak-acakan. Dan ini ... ada bekas lipstik dan parfum wanita di sini. Kamu masih mau bilang nggak main-main dengan perempuan di luaran?" Telunjuk Mia terarah pada kerah kemeja Azmi yang dinodai warna merah bekas noda lipstik perempuan, juga wangi bau parfum khas wanita yang menguar dari kemeja sang suami. Kedua hal itu rasanya cukup masuk akal untuk membuat ia menarik kesimpulan seperti itu."Kamu jangan nuduh sembarangan tanpa bukti ya, Mia! Ini cuma noda kotoran, bukan lipstik! J
Magbasa pa

Bab Delapan

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (8)Ditanya begitu, Azmi salah tingkah. Ia tak biasa berbohong pada ibunya tetapi untuk jujur berkata iya, ia juga ragu."Maaf, Bu ... aku ...." Azmi tergagap. Ia takut ibunya bakal marah jika ia berkata jujur, itu sebabnya ia tak mampu meneruskan kata-katanya dan bicara jujur tentang perselingkuhannya bersama gadis bernama Mizka itu."Nggak papa, kalau memang kamu menyukai perempuan ini dan perempuan ini juga menyukai kamu, ibu dukung kok. Sepertinya dia bahkan jauh lebih baik daripada istrimu ini. Jadi, lanjutkan saja hubungan kalian. Ibu merestui. Jujur, ibu lebih suka kamu menikahi perempuan ini daripada istrimu yang sekarang ini. Kamu dengar Mia, biar saja mereka melanjutkan hubungan. Kalau kamu ikhlas, biarkan Azmi menikah lagi, tapi kalau kamu nggak rela, silahkan kamu pergi dari rumah ini!""Ibu!" pekik Mia kencang.Bagaimana bisa ibu mertuanya bukannya melarang perbuatan buruk anak lelak
Magbasa pa

Sembilan

Melihatnya memotong jalan, Bu Rina hanya mampu mendengkus kesal. Tetapi perempuan paruh baya itu akhirnya berlalu juga dari kamar menantunya itu, toh Mia sudah setuju untuk keluar dari rumah ini pagi-pagi sekali. Itu yang penting. Sebentar lagi ia akan menerima kehadiran menantu baru, seorang pengusaha salon kecantikan bernama Mizka.*****Pagi-pagi sekali, usai melaksanakan salat subuh, Mia langsung beres-beres, mengepak pakaian. Meski rasa sedih masih sedikit menggelayutinya mengingat perkawinan seumur jagungnya yang tampaknya harus segera berakhir, tetapi Mia tak punya pilihan lain. Ia harus segera meninggalkan rumah ini demi memenuhi kehendak ibu mertua yang tak menginginkan lagi keberadaannya di rumah ini.Usai mengepak pakaian, Mia bergegas keluar kamar. Hendak berpamitan pada sang mertua. Sementara pada Azmi, suaminya, malam tadi ia sudah menegaskan jika pagi-pagi sekali ia akan pulang ke rumah orang tuanya, sesuai permintaan ibunya.A
Magbasa pa

Sepuluh

"Azmi! Bangun! Sudah siang! Berangkat kerja sana, hari sudah jam tujuh!" teriak Bu Rina selepas kepergian Mia sembari membuka pintu kamar Azmi dan mendengkus kesal saat melihat putranya itu masih asyik menggelung di bawah selimut.Bu Rina menyentak selimut yang membungkus tubuh anak lelakinya itu lalu menepuk bahu Azmi sedikit keras."Bangun!" bentaknya lagi."Iya Bu. Sabar. Aku udah bangun kok." Azmi mengucek mata lalu bangun dari tempat tidur dengan gerakan malas. Setelah kesadarannya pulih, lelaki itu menoleh ke kanan dan ke kiri."Mia mana, Bu? Biasanya pagi-pagi udah bangun dan bikinin kopi? Kok ini belum ada?" tanyanya sembari menyapu meja kecil di sudut tempat tidur, tempat biasanya setiap pagi Mia meletakkan secangkir kopi di sana. Tapi pagi ini meja itu kosong."Mia kan udah pulang barusan! Ngapain ditanyain lagi? Sudah! Buruan bangun terus siap-siap berangkat! Hari sudah siang!" hardik Bu Rina sembari mendorong punggung anaknya supaya lek
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status