Share

BAB 168

Penulis: agus wahyudi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-15 04:00:38

Lalu, Angel menutup pintu mobil dan kemudian menginjak pedal gas mobil secara perlahan. Kemudian, setelah pintu Show Room dibuka lebar, Angel langsung tancap gas kearah keluar Show Room dan pergi meninggalkan Show Room dan Juga Ace dan yang lainnya.

“Oke, masalah Camille sepertinya sudah selesai. Eh, tapi… Emm… Yah, kita lihat saja besok, bagaimana perlakuannya ketika bertemu denganku, hahaha” Angel berkata sembari mengendarai mobil barunya.

Lalu, Angel berjalan menuju rumahnya untuk menyimpan mobil Lamborghini barunya yang sedang ia kendarai pada saat itu.

“Eh Camille, sekarang kita bagaimana? Kamu terima di permalukan oleh Angel tadi? Kalau aku sih sampai mati juga nggak bakal terima atas perlakuannya tadi ke kita” Kata salah seorang teman Camille yang mencoba memprovokasi Camille pada saat itu.

“Emm… sudahlah, biarkan saja. Dulu dia memang hanyalah seorang pemulung yang tidak berarti. Namun, sekarang d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemulung Konglomerat   BAB 169

    “Hahaha, iya dong. Keren gak? Kata Angel sembari terus menggenggam stir mobilnya.“Keren banget nona, sumpah demi apapun kalau ini mobil keren banget!” Kata penjaga gerbang itu sembari menggelengkan kepala dan mengacungkan kedua ibu jarinnya karena merasa kagum melihat mobil barunya Angel.“Hahaha, biasa aja kali. Yasudah, buka gerbang nya, saya mau meletakkan mobil ini di garasi.” Kata Angel kepada penjaga gerbang itu.“Ah, baik nona”Penjaga gerbang yang tadi berdiri di dekat mobil Angel, Langsung berlari dan bergegas membuka gerbang setelah mendengar perkataan Angel tadi.Gerbang sudah di buka lebar, Angel langsung menutup pintu mobilnya dan menginjakkan pedal gas mobilnya dan langsung masuk ke halaman rumah.“Ayah, itu mobil siapa?” Tanya anak kedua Jordi yang tengah bermain-main bersama ketiga kakaknya di halaman rumahnya yang kebetulan, Jordi dan istrinya tengah duduk bersantai di d

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 170

    “Emm… Permisi nona, kita langsung ke meja makan saja, meja makanannya ada dapur nona” Jordi berkata kepada Angel sembari membungkukkan badannya dan mempersilahkan Angel untuk berjalan ke dapur.“Loh, meja makannya sudah ada? Perasaan tempo hari, belum ada meja makan?” Tanya Angel kepada Jordi sembari berjalan perlahan kearah dapur.“Hehe, iya nona. Tadi pagi saya beli pakai uang yang saya simpan untuk bayar uang sewa rumah. Sekarang kan saya tidak perlu lagi untuk bayar uang sewa rumah lagi, jadi tidak ada salahnya saya menggunakan uang itu.”“Loh, kok gitu sih. Kan sudah saya bilang kemarin, kalau kamu butuh apa-apa, bilang saja pada saya, tidak usah sungkan ah”“Emm… saya tidak enak dengan anda nona, saya tidak ingin merepotkan anda. Tidak masalahlah kalau hanya masalah meja makan begini, hahaha”“Berapa rupanya harga meja makan ini?”“Tidak mahal n

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Pemulung Konglomerat   BAB 171

    “Ah, terima kasih untuk makanannya ya Jordi, Desya. Saya izin pamit, saya ingin bergegas kembali ke asrama kampus saya.” Kata Angel kepada Jordi dan Desya.“Iya nona, terima kasih sudah berkunjung dan menyempatkan waktu untuk makan disini.” Desya menjawab perkataan Angel sembari merapihkan sisa piring bekas makan mereka semua.“Emm.. Nona, apa tidak sebaiknya saya mengantarkan anda ke kampus anda nona? Tolonglah nona, biarkan saya mengantarkan anda untuk pertama kalinya. Saya tidak ingin berdiam diri di sini saja tanpa melakukan kerjaan apapun nona” Jordi berkata kepada Angel.“Hadehhh… Kamu ini keras kepala sekali ya. Yasudah, terserah kamu lah. Kamu pakai mobil SUV yang ada di garasi saja.”“Ah, terima kasih nona. Saya akan segera mengeluarkan mobilnya. Tunggu sebentar ya nona.”Lalu, Jordi berlari menuju garasi dan segera mengeluarkan mobil SUV untuk mengantarkan Angel.&l

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Pemulung Konglomerat   BAB 172

    “Jor, kamu tunggu disini sebentar ya, saya akan segera kembali.”“Baik nona”Kemudian, Angel keluar dari mobil dan pergi menyebrang jalan menuju anak si pemulung tadi yang tengah duduk di tepi jalan sembari memegangi perutnya.“Hai anak manis, kamu kenapa duduk disini?” Tanya Angel kepada anak itu sembari mengelus-elus rambutnya.“Pe… Perutku sa… Sakit kak” Kata anak itu sembari terus memegangi perutnya.“Duh, mengapa perut kamu bisa sakit sayang? Kamu makan apa tadi?”“A… Aku… Belum ada makan apapun dari tadi pagi kak”“Loh, kenapa kamu tidak makan sayang?”“Ibuku belum mendapatkan makanan sisa dari tadi pagi kak, itu ibu lagi berusaha mencari makanan untuk kami”“Emm… Rumah kamu dimana?”“Kami tinggal di gubuk tua yang jaraknya lumayan jauh dari sini kak”

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Pemulung Konglomerat   BAB 173

    “I… Iya nona, kami belum ada makan apapun dari tadi pagi. Bahkan, untuk minum saja, kami hanya meminum air ludah kami sendiri sepanjang hari. Ya, mau bagaimana lagi nona, sudah sepanjang hari saya berkeliling bersama dengan anak saya di kota ini. Tapi, belum ada makanan sisa yang kami dapatkan.”“Emm… Begitu ya bu. Ah, kebetulan tadi saya baru saja mampir ke toko roti dan membeli beberapa roti. Ini buk, makan lah”“Horeeeee”Anak perempuan kecil itu langsung mengambil bungkusan roti dari tangannya Angel, kemudian membukanya dan langsung memakan roti itu dengan lahapnya.“Ibu tidak makan? Banyak loh itu?” Tanya Angel kepada ibu dari anak itu yang dari tadi hanya memperhatikan anaknya makan saja.“Ah, saya tidak lapar nona. Itu untuk anak saya saja, dan terima kasih banyak ya nona, untung ada anda, kalau tidak, mungkin anak saya masih kelaparan sampai sekarang.” Kata ibu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Pemulung Konglomerat   BAB 174

    “Nah, silahkan masuk duluan bu.”Lalu, ibu itu masuk terlebih dahulu, disusul dengan anaknya yang di gendong Angel dan mereka masuk berdua, Tanpa sadar, karung bawaan ibu tadi tinggal di sebrang jalan.“Nona, karung saya ketinggalan nona”Namun, Jordi terlanjur menginjak pedal gas dan berjalan menjauh dari lokasi karung ibu tadi.“Yahh, sudah jauh bu, bagaimana dong?” Kata Angel dengan wajah sedikit cemas kepada ibu itu sembari memangku anak gadis ibu itu.“Emm… Yasudah lah, tidak masalah nona”Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke gubuk tua milik ibu itu.“Emm… maaf nona, tujuan kita sekarang kemana ya?” Tanya Jordi kepada Angel.“Oh iya, saya belum memberitahu kamu tadi, Kamu tau restaurant mewah dekat sini? Nah, pertama, kita mampir dulu kesana ya.”“Oke nona.”Jordi mengiyakan perkataan Angel dan la

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Pemulung Konglomerat   BAB 175

    Lalu, tiba-tiba seorang pelayan yang tadi datang menghampiri Angel sembari membawa segelas kecil teh hijau lengkap dengan teko dari tanah liat.“Permisi nona, sembari anda menunggu pesanan anda selesai, silahkan dinikmati teh Da Hong Pao yang tadi anda pesan, untuk Sampel saja nona.” Kata pelayan itu sembari menyuguhkan teh dan teko yang dibawanya tadi di atas meja Angel.“Ah, terima kasih”“Sama-sama nona”Lalu, pelayan itu pergi menuju dapur untuk menyelesaikan pesanan Angel.‘Wah, seumur hidup belum pernah dapat kesempatan untuk minum teh, dan tanpa di sangka-sangka, sekarang malah disuguhkan teh lengkap dengan tekonya, hahaha’ Kata Angel dalam hati.Lalu, Angel menghirup aroma khas yang keluar dari teh itu,‘Wah, gila sih ini, aroma nya wangi banget!’ Kata Angel sembari mendekatkan hidungnya dan menghirup aroma dari teh itu.Lalu, Angel perlahan-lahan menyeruput te

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Pemulung Konglomerat   BAB 176

    “Semoga saja ya tuan. Roti yang diberikan nona Angel ini saja saya sudah banyak-banyak bersyukur dan berterima kasih tuan, dan lagi, kata nona Angel, dia ingin membeli oleh-oleh untuk anak-anak yang ada di gubuk saya, wah, saja semakin deg-degan tuan.”“Hah!? Anak-anak? Anak-anak gimana bu?”“Iya tuan, jadi, kata nona Angel, dia ingin melihat anak-anak yang ada di gubuk saya. Jadi, katanya setelah dia membelikan oleh-oleh nanti, kita akan mengunjungi gubuk tua yang saya miliki.”“Oh, begitu ya, yasudah, kita tunggu saja nona Angel kembali nanti.”“Iya tuan”Percakapan pun selesai.“Permisi nona, pesanan anda sudah selesai.” Kata pelayan tadi kepada Angel.“Sudah selesai? Wah, cepat juga ya. Eh, terima kasih untuk teh nya ya, gila sih ini, teh nya lezat banget.”“Hahaha, sama-sama nona. Tidak sembarangan orang bisa meminum teh ini nona. Han

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17

Bab terbaru

  • Pemulung Konglomerat   BAB 240

    ‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma

  • Pemulung Konglomerat   BAB 239

    “Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he

  • Pemulung Konglomerat   BAB 238

    “Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C

  • Pemulung Konglomerat   BAB 237

    “Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber

  • Pemulung Konglomerat   BAB 236

    “Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu

  • Pemulung Konglomerat   BAB 235

    Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des

  • Pemulung Konglomerat   BAB 234

    “Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq

  • Pemulung Konglomerat   BAB 233

    Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli

  • Pemulung Konglomerat   BAB 232

    Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!

DMCA.com Protection Status