Share

18. Kepergok

"Siasat apa yang kau mainkan sampai dia mau menikah denganmu?"

"Tidak ada. Memangnya apa yang Oma pikirkan tentangku?"

"Cih! Kau pikir aku akan percaya begitu saja?"

Mendesak alis tinggi, Leon memilih tidak menanggapi kesinisan oma. Setidaknya setelah sedikit berbincang dengan Luna tadi, sikap wanita yang sudah lebih dari tujuh dekade itu tidak segarang sebelumnya. Leon juga melihat Luna mulai nyaman dengan oma.

Kendati tidak lagi khawatir akan sikap oma pada Luna, tetapi untuk menjelaskan alasannya menikahi gadis itu, tidak akan Leon lakukan sekarang. Membiarkan dulu oma tidak mengetahui apapun sampai kebenaran terkuak, dan membuktikan segalanya.

"Kau masih menerima banyak pesanan?" Melihat tangan keriput oma masih sangat terampil merajut manik-manik, Leon curiga oma masih banjir pesanan seperti dua tahun lalu.

"Hanya beberapa dari mereka yang mau sabar menunggu."

"Sudah saatnya kau istirahat. Ikutlah kami ke Kota. Kami akan mengurusmu di sana." Perlahan Leon menyadarkan punggung, me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status