Share

Bab 83. Lampu Hijau?

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-02-20 20:17:27

“K-kamu calon suami anak saya?” ulang Aliyah tak percaya.

Bryan mengangguk penuh semangat. “Iya, Bu. Saya datang ke sini mau kenalan sama Ibu dan mau minta restu. Oh iya, maaf sebelumnya karena saya datang ke sini cuman bisa ngasih buah.” Bryan lalu menyerahkan beberapa parcel buah-buahan yang ia beli sebelum ke rumah Nina.

Aliyah hanya terperanjat. Sedangkan Nina memilih untuk menundukkan kepalanya. Antara takut dan malu.

“Eumm, apa saya boleh masuk ke dalam, Bu?” tanya Bryan memecah keheningan.

“Oh, b-boleh, boleh. Silakan masuk,” jawab Aliyah.

Mereka pun masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu yang luasnya tak seberapa. Hanya beralaskan karpet plastik. Tidak ada kursi atau sofa di sana. Hanya beberapa jarak pandang saja, Bryan sudah bisa melihat dengan jelas dua kamar yang saling bersebelahan tanpa pintu, hanya ditutupi oleh tirai tipis motif doraemon yang lusuh.

Sedari tadi Bryan mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan kipas angin. Bryan ingin sekali menghilangkan gerah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 84. Rencana Masa Depan

    “Nina juga bingung, Bu. Tapi Mas Bryan selalu yakinin Nina kalau hubungan kami pasti direstui sama Papa dan Mamanya.”Aliyah mengambil napas panjang. “Ibu berpesan sama kamu, Nak. Jangan mau menikah dengan laki-laki kalau orang tuanya sendiri tidak menerima kamu di keluarga mereka. Itu berat, Nak. Ibu gak mau kamu dijadikan bulan-bulanan sama mertuamu sendiri. Ibu gak bakalan rela kalau anak ibu direndahkan oleh keluarga suamimu kelak. Kita memang miskin, Nak. Tapi kita masih punya harga diri. Jangan mentang-mentang mereka dari keluarga kaya raya, bisa seenak jidatnya menginjak-injak harga diri kita.”“Tapi kalau mereka mau menerima kamu apa-adanya dan menyambut hangat kedatangan kamu di keluarga mereka, tentu Ibu setuju-setuju saja. Ibu rela melepaskan kamu ke Nak Bryan. Yang penting kamu bisa hidup bahagia dan sejahtera.”Nina hanya memasang senyum getirnya.Aliyah lalu mengajak Nina untuk kembali ke ruang tamu. “Kita diskusikan saja langsung sama calon suami kamu, ya, Nak.”Mereka

    Last Updated : 2025-02-20
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 85. Berusaha Akrab

    “Aduh, Mas. Adik aku ini orangnya pemalu. Dia gak bisa langsung akrab sama orang yang baru dikenal. Maklumin aja ya.”Bryan mengangguk paham.Singkat cerita, mereka telah selesai makan. Junot pun memilih untuk keluar rumah. Seperti biasa di sore hari, Junot selalu bergabung bersama anak-anak tetangga yang bermain sepeda. Namun sayangnya, Junot hanya bisa menunggu salah satu dari temannya itu untuk meminjamkan sepeda kepadanya. Kadang pula, Junot hanya bisa melihat teman-temannya itu bermain dari kejauhan.Bryan merasa iba melihat Junot. Ia pun menghampiri sekumpulan anak-anak itu dan berbicara pada mereka.“Halo adik-adik semua. Aku mau pinjem sepeda kalian dong. Boleh gak?” ucapnya tanpa malu.“Boleh, asal bayar. Hihih,” celetuk salah satunya dengan nada bercanda. Namun siapa sangka, Bryan menanggapinya dengan serius.Bryan mengeluarkan uang dari dompetnya dan menyerahkannya kepada anak itu. “Kalau

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 86. Nafsu Bryan Kumat Lagi!

    Setelah makan malam…“Nak Bryan, kamu apa tidak keberatan tidur di ruang tamu nanti? Soalnya kamar hanya ada dua. Itu pun kamar ibu dan bapak, satunya kamar Nina sama Junot,” ucap Aliyah memberitahu.Bryan kelihatan berpikir keras. Bagaimana bisa dirinya tidur melantai di ruang tamu? Tanpa kasur dan bantal sama sekali.“Emm, saya bermalam di hotel aja kalau begitu, Bu. Nanti pagi baru saya ke sini lagi. Di desa ini ada hotel kan, Bu?”“Di sini gak ada hotel, Nak Bryan,” jawab Aliyah lembut.“Kalau penginapan?”“Tidak ada juga, Nak. Soalnya di sini daerah pelosok. Tidak ada yang membuka penginapan seperti itu. Kalau pun ada, jaraknya sangat jauh dari sini. Bisa memakan satu atau dua jam perjalanan naik motor. Makanya tadi Ibu sempat ragu saat kamu bilang mau menginap. Karena memang sudah tidak ada tempat lagi buat kamu. Jadi bagaimana, Nak?”Bryan menelan ludah. Dengan

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 87. Ingin Menyalurkan Hasrat

    Sontak Nina dan Bryan terperanjat melihat sosok yang berdiri memperhatikannya.“J-Junot? K-kamu ngapain?” tanya Nina tergugup setengah mati. Ia lalu menghampiri adiknya dengan langkah penuh hati-hati karena pecahan beling berserakan di lantai rumahnya.“Tadi Junot mau ke dapur, Kak. Mau balikin gelas minum yang ketinggalan di kamar,” jawab Junot. Anak itu tampaknya syok melihat kejadian barusan. Ia melirik ke arah Bryan dengan tatapan penuh arti.“Hm, ya udah. Kamu balik ke kamar aja. Biar kakak yang beresin pecahannya. Hati-hati ya jalannya, jangan sampai nginjak beling!” titah Nina yang diangguki oleh Junot.Nina pun ke dapur untuk mengambil sapu dan serok sampah. Ia lalu membersihkan pecahan beling tersebut dengan teliti. Bryan ikut membantunya.Tidak lama kemudian, Aliyah keluar dari kamar, mendapati Nina dan Bryan sedang memunguti pecahan kaca di lantai ruang tamu.“Apa yang terjadi, Nina? Kenapa sampai ada gelas pecah begin

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 88. Tertampar

    “Dasar kamu ini mesumnya gak ketolong lagi! Aku gak mau, ya gak mau! Kamu pake tangan aja ngeluarinnya!” Nina berucap kesal dan meninggalkan Bryan di dalam sana. Nina sudah tidak peduli meskipun dirinya sendiri belum selesai mandi.*Siang hari, Aliyah baru pulang dari ladang. Wanita 43 tahun itu terheran-heran melihat anaknya di kamar sedang sibuk berkemas-kemas.“Loh, Nak kamu lagi ngapain?”“Ini lagi packing, Bu. Nina dan Mas Bryan mau ke Jakarta sekarang.”“Kok mendadak sekali? Bukannya kalian mau bermalam di sini tiga hari, Nak?”“Rencananya memang begitu, Bu. Tapi gak bisa. Mas Bryan harus ke kantor besok. Ada meeting bersama komisaris dan gak bisa diwakili atau ditunda, Bu,” jelas Nina. Sang ibu hanya mengangguk kecil.“Ya sudah kalau begitu, Nak.”Aliyah lalu kembali ke ruang tamu dan melihat sosok Bryan yang justru terlihat santai dan gabut.“Nak Bryan, kamu gak berkemas-kemas?”Bryan

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 89. Mencoba Menahan Diri

    Nina kini terisak, menangis dengan suara lirihnya. Nina amat menyesali keputusannya waktu itu, yang mau saja menerima tawaran dari Bryan sebagai partner ranjang.Mendengar isakan tangis dari Nina, membuat Bryan menoleh. Mendadak Bryan diserbu oleh rasa bersalah dan penyesalan. Bryan mencoba untuk menggenggam tangan Nina berniat menenangkannya, tapi pria itu sudah takut untuk menyentuh Nina, walaupun hanya sedikit. Bryan masih teringat dengan nasihat dari ayah Nina barusan.“Maaf.”Satu kata yang keluar dari mulut Bryan terdengar tulus. Nina pun berhenti menangis dan menolehkan pandangannya ke pria itu.“Kenapa kamu minta maaf, Mas?” tanya Nina dengan suara yang masih terdengar gemetar.“I’m sorry for hurting you.”“Aku gak ngerti bahasa Inggris, Mas. Ngomong Indonesia aja,” pinta Nina lirih. Nina mengelap air mata yang belum mengering di kelopak matanya.“Aku menyesal, Nina. Seharusnya aku bisa menahan nafsuku. Aku benar

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 90. Sepatu Berlian untuk Nina

    “Oh ya, Nina. Nanti malam kamu harus ikut bersamaku ya.”“Ke mana, Mas?”“Ke pesta wedding anniversary Pak Heru, salah satu investor di perusahaanku. Beliau mengundang semua peserta tender dari berbagai perusahaan untuk hadir, termasuk perusahaanku. Dan aku ditunjuk sebagai perwakilan yang harus datang ke sana.”“Kamu aja yang datang mewakili perusahaan, Mas? Staffmu gak ikut?”Bryan memperlihatkan sebuah undangan pesta berdesain mewah dengan tinta emas menonjol di atasnya. “Sebenarnya aku dan Melissa yang ditunjuk mewakili perusahaan. Tapi aku gak mau ajak perempuan gila itu. Jadi sebagai gantinya, kamu aja yah, yang nemenin aku ke sana.”Nina tercengang, kedengarannya pesta itu bukan acara seperti pesta pada umumnya. Sejumlah orang penting pasti akan hadir di sana, namun Nina tidak percaya diri untuk datang menampilkan wajahnya di sana. Bagaimana pun dia datang bersama Bryan, otomatis me

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 91. Menghamili Gadis Lain?

    “Kamu ngapain beli sepatu semahal ini, Mas?!!” tanya Nina heboh.“Ya buat kamu pakailah.”Nina bergeleng kepala melihat Bryan yang justru dengan santainya menghambur-hamburkan uang.“Astaga, Mas Bryan! 500 juta mending dipakai beli tanah atau sawah, Mas. Daripada beli sepatu pesta kayak gini. Mana cuman sekali pakai.”“Jangan dipikirin, sayang. 500 juta itu kecil buat aku. Rebahan sehari aja udah balik itu 500 juta.”“Iya deh, Mas. Hanya saja aku ngerasa gak enak sama kamu. Entah berapa banyak uang yang telah kamu keluarkan buat aku selama ini. Aku bener-bener gak enak.”“It’s okay, Nina. Semua uang itu tidak ada artinya bagiku. Yang nomor satu adalah kebahagiaan kamu. Aku berani membayar mahal agar kamu bisa tersenyum setiap hari,” hibur Bryan.Nina hanya tersenyum tipis.“Udah ah. Kita harus buru-buru! Entar telat lagi. Soalnya jalanan pasti m

    Last Updated : 2025-02-23

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 225. Mendadak Mules

    Dua bulan kemudian, kini usia kandungan Nina sudah menginjak sembilan bulan. Mereka baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengontrol kehamilannya. Kata dokter, kira-kira dua minggu lagi Nina akan melahirkan kedua bayinya.Dan saat ini Nina sedang melihat-lihat kamar bayi untuk kedua calon buah hatinya itu. Nina berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Nina semenjak tau kedua bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan, mulai dari baju, kaos kaki, kupluk dan lainnya. Saat berbelanja, Nina ditemani oleh ibunya, karena saat itu Bryan sedang ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.“Kenapa kamu berbelanja sebanyak ini, Nak? Beli bajunya beberapa pasang saja. Jangan terlalu boros!” imbuh Aliyah memberi saran kala itu.“Bayinya kan ada dua, Bu. Kalau beli sedikit, mana cukup.”“Baju bayi Brianna dulu kamu simpan di mana? Itu kan bisa kamu gunakan kembali untuk bayimu nanti, Nak

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 224. Bercinta Tanpa Henti

    Waktu terus berjalan hingga tak terasa kehamilan Nina telah memasuki usia 7 bulan. Hari ini rumah Bryan dan Nina terlihat ramai dipenuhi oleh para tamu undangan. Kedua pasangan itu mengadakan syukuran atas kehamilan Nina yang sudah berusia 7 bulan.Acara itu Nina serahkan sepenuhnya kepada Even Organizer sehingga dia tidak perlu repot mengurus segala pernak-pernik acara itu.Nina tampil cantik dengan balutan kaftan berwarna baby pink. Dia sengaja memilih warna baby pink karena menurut hasil USG, kedua bayinya berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk riasan rambutnya, disanggul yang menampilkan leher jenjangnya yang putih dan mulus. Riasan wajahnya tipis tapi elegan yang membuat Nina semakin mempesona. Sedangkan Bryan mengenakan kemeja batik dengan motif dan warna yang senada, begitu pula dengan Brianna yang juga memakai kaftan yang persis dengan ibunya.Bryan menatap istrinya yang tampil cantik hari ini. Hari di mana dia menjadi sorotan di acara tujuh bulanan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 223. Cemburu Buta

    Setelah obat sudah ada di tangan Bryan, pria itu menghampiri istrinya yang sedang duduk manis di kursi tunggu.“Yuk kita pulang sekarang!” ajak Bryan.Bryan lalu menggandeng tangan istrinya menuju lobi rumah sakit. Sesekali dia mengecup kepala Nina dengan lembut. Hal itu tentu saja menjadi perhatian orang yang melintas dan berpapasan dengan mereka. Nina berusaha melepaskan diri dari suaminya. Nina merasa malu karena Bryan berlaku mesra di depan umum. Namun usahanya sia-sia karena lengan kiri Bryan segera memeluk pinggang Nina. Hal itu justru membuat mereka tampak semakin mesra, sehingga banyak pasang mata mengulum senyum ketika bertemu pandang dengan mereka. Sebagiannya lagi ada yang tampak iri hati melihat kemesraan pasangan suami istri itu.“Mas, kamu bikin malu saja ihh.”“Kenapa malu? Aku memeluk istriku sendiri, bukan istri orang lain,” elak Bryan. Dia menatap istrinya kemudian mengerlingkan sebelah mata pada Nina.

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 222. Janin Kembar?

    Hari demi hari terlewati. Tak terasa kini kandungan Nina sudah masuk pada usia 10 minggu. Bryan kembali membawa istrinya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.“Ibu Nina Anatasya, silakan masuk,” panggil suster di depan pintu ruang prakter dokter kandungan.Nina bangkit dari kursi dan melangkah ke arah pintu ruang praktek tersebut, diikuti oleh Bryan. Nina melakukan pemeriksaan tensi darah terlebih dahulu oleh suster tersebut sebelum bertemu dengan dokter kandungan itu.“Tensinya normal ya, Bu. Silakan bertemu dengan dokter.”“Baik, Sus.” Nina lalu melangkah menghampiri sang dokter.Dokter kandungan itu tersenyum ramah kala Nina sudah duduk di kursi, di depan meja kerjanya.“Ada yang bisa dibantu?” tanya dokter.“Saya ingin kontrol kehamilan, Dok. Sekalian ingin melakukan pemeriksaan USG. Saya dan suami saya ingin tau, apakah janin saya baik-baik saja.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 221. Ada yang Panas

    Hari ini, Nina sudah siap dengan pakaian casual dilengkapi jaket kulit warna hitam. Rambutnya diikat seperti ekor kuda. Membuat penampilannya semakin cantik dan segar. Dia berjalan menuju halaman rumah untuk menemui Bryan yang sudah menunggunya di sana. Sesampainya di halaman rumah, Nina tertegun melihat penampilan Bryan yang tampak seperti aktor hollywood yang tampan dan gagah.Sama seperti istrinya, Bryan juga mengenakan pakaian casual dan jaket warna hitam. Suaminya itu tengah duduk di atas motor gede yang baru saja dia beli.Senyum mengembang terbit dari bibir Bryan kala melihat istrinya sudah sampai di teras rumah.“Bagaimana dengan Brianna? Aman gak kalau kita tinggal? Kita akan lama nanti, karena aku akan mengajak kamu keliling kota Jakarta.”“Brianna sedang tidur, Mas. Aku menitipkan dia sama Mbak Siti. Jadi kamu tenang saja. Semuanya pasti aman terkendali.”“Oke. Sekarang kamu pakai ini. Setelah itu kita berangkat.” Bryan menyerahkan helm full face yang sudah dia siapkan untu

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 220. Jatuh Cinta Lagi

    “Ya aku membelinya di restoran.”“Terus kenapa harganya bisa semahal mobil sport?” tanya Nina bingung.“K-karena tadi uangku kurang dan aku meminjamnya pada Jonas. Lalu aku memberikan mobilku kepada Jonas sebagai bentuk pelunasan utang.”“Astaga, Mas. Apa itu tidak terlalu berlebihan? Kenapa semudah itu kamu memberikan mobil kepada karyawanmu?”“Mobilku kan masih banyak, sayang.”“Itu di Indonesia, Mas. Tapi di sini, hanya itu mobil kamu. Masa harus dikirim lagi sih dari Jakarta? Atau kamu mau membeli baru? Boros dong.”“Udahlah, sayang. Jangan dipikirin. Kamu habiskan saja gulai kambingnya biar aku gak kecewa karena telah mengorbankan mobilku untuk beliin kamu gulai kambing ini.”Akhirnya mereka menghabiskan gulai kambing itu berdua dan saling menyuapi secara bergantian. Suatu hal yang sering mereka lakukan dari awal kenal dan hal sekecil itu mampu membuat suasana menjadi lebih berkesan dan romantis.“Terima kasih ya, Mas. Hamil kali ini terasa beda. Karena ada kamu yang bakalan menem

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 219. Ngidam

    “Selamat! Istri Anda hamil, Pak,” ucap dokter kandungan yang kini memeriksa Nina.Melalui USG yang dilakukan, walau janin Nina masih kecil, tapi hasil gambar yang ditangkap di layar cukup membuktikan bahwa saat ini Nina tengah hamil lagi.“Apa istri saya mengandung bayi kembar, Dok?”“Saya belum bisa memastikan, Pak. Karena kehamilan istri Bapak masih berusia 4 minggu. Sulit untuk dideteksi. Bapak dan ibu bisa kembali lagi untuk melakukan pemeriksaan USG di usia kehamilan 10 minggu untuk memastikan apakah benar ada janin kembar atau tidak,” jawab dokter.Bryan menganggukkan kepalanya, tanda paham. “Oh begitu ya. Baiklah.”“Dok, kami di Sydney ini hanya sementara. Mungkin dalam minggu ini kami akan kembali ke Jakarta. Apa kondisi istri saya yang hamil ini, aman untuk bepergian naik pesawat dalam waktu yang lama?” tanya Bryan lagi. “Oh ya, kami menggunakan pesawat pribadi,” timpa

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 218. Hamil Lagi?

    Melihat raut wajah Nina yang kebingungan, Jonas pun kembali berbicara sembari memasang senyum tipisnya. “Silakan berbicara bahasa Indonesia saja, Nyonya. Kebetulan saya menguasai bahasa Indonesia juga.”Nina menghela napas lega. “Baguslah. Saya hari ini ingin jalan-jalan, bisakah kamu rekomendasikan tempat menarik yang bisa kami kunjungi hari ini?”“Tentu. Saya akan mengantar dan memandu Nyonya ke tempat wisata yang menarik di kota ini. Mari kita berangkat sekarang. Pertama saya akan mengantar Anda untuk mengunjungi Museum dan Galeri Australia. Lalu Anda bisa ke Taronga Zoo Sydney. Kemudian Anda juga bisa mengunjungi pasar budaya Sydney, di sana Anda bisa berbelanja produk buatan suku Aborigin.” Jonas menjelaskan sambil berjalan menuju area parkir tempat mobilnya berada.“Oh, baiklah. Saya mau mengunjungi tempat yang kamu maksud. Lalu kalau saya mau berbelanja bahan makanan sehari-hari, apa bisa di pasar yang kamu sebutk

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 217. Minta Cium

    “Hari ini aku akan meeting dengan pegawaiku di kantor. Jadi aku tidak bisa ikut makan siang bersamamu. Kamu makan siang sama Mbak Siti saja ya. Mungkin besok kesibukanku sudah berkurang. Rencananya besok aku akan mengajak kamu berkunjung ke kantor. Aku ingin memperkenalkanmu kepada rekan kerjaku. Mereka sangat penasaran dengan sosok Nina Anatasya, istri dari Bryan Lawrence.” Bryan berkata sambil mencium bibir istrinya.“Kalau begitu, hari ini aku jalan-jalan bertiga ya, Mas. Aku mau jalan-jalan sekalian makan siang di luar. Setelah makan siang, rencananya aku akan belanja bahan makanan untuk kita makan malam nanti.” Nina berkata sambil menatap kagum pada suaminya yang sudah berpenampilan rapi.“Oke. Nanti aku akan menyuruh Jonas untuk mengantar kamu ke tempat yang akan kamu kunjungi hari ini.”“Iya, Mas. Terima kasih.”Setelah itu mereka keluar dari kamar untuk sarapan bersama. Mereka sarapan bersama B

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status