Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 89. Mencoba Menahan Diri

Share

Bab 89. Mencoba Menahan Diri

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-02-21 20:08:22

Nina kini terisak, menangis dengan suara lirihnya. Nina amat menyesali keputusannya waktu itu, yang mau saja menerima tawaran dari Bryan sebagai partner ranjang.

Mendengar isakan tangis dari Nina, membuat Bryan menoleh. Mendadak Bryan diserbu oleh rasa bersalah dan penyesalan. Bryan mencoba untuk menggenggam tangan Nina berniat menenangkannya, tapi pria itu sudah takut untuk menyentuh Nina, walaupun hanya sedikit. Bryan masih teringat dengan nasihat dari ayah Nina barusan.

“Maaf.”

Satu kata yang keluar dari mulut Bryan terdengar tulus. Nina pun berhenti menangis dan menolehkan pandangannya ke pria itu.

“Kenapa kamu minta maaf, Mas?” tanya Nina dengan suara yang masih terdengar gemetar.

“I’m sorry for hurting you.”

“Aku gak ngerti bahasa Inggris, Mas. Ngomong Indonesia aja,” pinta Nina lirih. Nina mengelap air mata yang belum mengering di kelopak matanya.

“Aku menyesal, Nina. Seharusnya aku bisa menahan nafsuku. Aku benar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
ohh syukurlah ku pikir otornya lagi gak enak badan makanya gak up .
goodnovel comment avatar
Kak Gojo
kemarin ketiduran wkwk
goodnovel comment avatar
Kak Gojo
nanti malam ku spam 10 bab ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 90. Sepatu Berlian untuk Nina

    “Oh ya, Nina. Nanti malam kamu harus ikut bersamaku ya.”“Ke mana, Mas?”“Ke pesta wedding anniversary Pak Heru, salah satu investor di perusahaanku. Beliau mengundang semua peserta tender dari berbagai perusahaan untuk hadir, termasuk perusahaanku. Dan aku ditunjuk sebagai perwakilan yang harus datang ke sana.”“Kamu aja yang datang mewakili perusahaan, Mas? Staffmu gak ikut?”Bryan memperlihatkan sebuah undangan pesta berdesain mewah dengan tinta emas menonjol di atasnya. “Sebenarnya aku dan Melissa yang ditunjuk mewakili perusahaan. Tapi aku gak mau ajak perempuan gila itu. Jadi sebagai gantinya, kamu aja yah, yang nemenin aku ke sana.”Nina tercengang, kedengarannya pesta itu bukan acara seperti pesta pada umumnya. Sejumlah orang penting pasti akan hadir di sana, namun Nina tidak percaya diri untuk datang menampilkan wajahnya di sana. Bagaimana pun dia datang bersama Bryan, otomatis me

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 91. Menghamili Gadis Lain?

    “Kamu ngapain beli sepatu semahal ini, Mas?!!” tanya Nina heboh.“Ya buat kamu pakailah.”Nina bergeleng kepala melihat Bryan yang justru dengan santainya menghambur-hamburkan uang.“Astaga, Mas Bryan! 500 juta mending dipakai beli tanah atau sawah, Mas. Daripada beli sepatu pesta kayak gini. Mana cuman sekali pakai.”“Jangan dipikirin, sayang. 500 juta itu kecil buat aku. Rebahan sehari aja udah balik itu 500 juta.”“Iya deh, Mas. Hanya saja aku ngerasa gak enak sama kamu. Entah berapa banyak uang yang telah kamu keluarkan buat aku selama ini. Aku bener-bener gak enak.”“It’s okay, Nina. Semua uang itu tidak ada artinya bagiku. Yang nomor satu adalah kebahagiaan kamu. Aku berani membayar mahal agar kamu bisa tersenyum setiap hari,” hibur Bryan.Nina hanya tersenyum tipis.“Udah ah. Kita harus buru-buru! Entar telat lagi. Soalnya jalanan pasti m

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 92. Teman Masa Kecil

    “Tarik ucapanmu itu, Alex! Jangan menuduhku sembarangan!” tegur Bryan emosi.Alex melipat tangan di dada seraya menampilkan senyum seringai. “Kenapa, Bryan? Apa kau takut jika calon istrimu itu tau fakta yang sebenarnya? Fakta mengenai betapa bajingannya dirimu!”Alex kemudian mendekati Nina dan berkata, “Hai, Nona cantik. Apa kau mau tau seberapa brengseknya calon suamimu ini? Dia sudah meniduri kurang lebih 50 gadis! Bahkan 10 di antara mereka dinyatakan hamil! Dan kau harus tau, semua gadis itu adalah gadis yang masih suci! Dan pria di sebelahmu ini adalah orang yang merenggut kesucian gadis-gadis itu! Setelah mendengar ini, apa kau masih berminat menikah dengan pria hidung belang sepertinya? Apa kau bisa bahagia di atas penderitaan gadis-gadis yang menjadi korban calon suamimu ini, huh?”Perasaan Nina semakin kacau. Hatinya kian terpukul. Dada sekarang naik turun terasa sesak. Nina memberanikan diri untuk menatap Bryan dan

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 93. Pria Lain di antara Kita

    Heru menepuk jidatnya, pura-pura lupa. “Ah iya. Saya baru ingat kalau kamu lebih muda dari anak saya.”Bryan hanya merespon dengan senyuman tipis.William pun menyodorkan tangannya hendak berjabat tangan dengan Bryan. “Nice to meet u, Bryan.”“Yeah, me too,” balas Bryan dingin.William pun kembali memundurkan diri dari hadapan sang ayah dan juga Bryan. Sementara Bryan masih setia berdiri di sisi Heru. Bukan karena mencari perhatian atau bagaimana, tetapi Heru selalu saja mengajaknya berbicara. Mau tidak mau, Bryan terpaksa mendengarkan dan membalas Heru. Semuanya demi kebaikan nama perusahaan sang ayah. Bryan tidak ingin kehilangan investor berharganya itu.Di sisi lain, Nina merasa bosan menunggu Bryan yang terlalu lama. Nina memilih untuk pergi dari kursinya. Ia ingin mengambil segelas minuman di meja prasmanan yang letaknya tak jauh dari tempatnya berdiri. Tiba-tiba saja Nina menabrak William secara tidak seng

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 94. Kemarahan Bryan

    Saat Nina berputar, ia menangkap sosok Bryan yang sedang berdiri tak jauh dari lantai dansa. Bryan memandanginya dengan sorot mata tajam, setajam silet. Mendadak darah Nina berhenti mengalir. ‘Aduhhh, ada Mas Bryan ngelihatin aku di sini. Pasti dia bakalan marah besar. Mampus aku!’Bryan tidak bisa bersabar lagi. Dadanya begitu sakit melihat pujaan hatinya sedang berduaan dengan pria lain. Napas Bryan terdengar begitu memburu. Pria itu sudah tidak mampu mengontrol diri. Bahkan ia juga tidak bisa mengendalikan langkah kakinya yang menuju lantai dansa. Saat musik berganti dan Nina berputar dengan sigap Bryan meraih tangan Nina dan membawa gadis itu ke dekapannya.William terkaget saat Nina sudah lepas darinya. Ia pun melihat sosok Bryan yang berada di lantai dansa bersamanya. Saat ini Bryan dan Nina telah berdansa dengan tenang. William menghela napas dan mengumpat Bryan dalam hati.‘Huh! Dasar perusak dansa orang!’Merasa dihiraukan

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 95. Lahirkan Anak Untukku!

    Akhirnya mereka tiba di sebuah bangunan megah yang menjulang tinggi, yang terletak di pusat kota. Nina menatap kagum bangunan tersebut.Bryan memasukkan mobilnya menuju basement parkir dan menyuruh Nina untuk turun.“Kenapa kita ke sini, Mas?” tanya Nina enggan turun dari mobil.Bryan hanya menghela napas. Ia pun memilih untuk mengangkat Nina secara paksa bagaikan karung beras yang dipikul di pundak.“Mas, turunin! Malu diliat orang!” tegur Nina sambil memukuli punggung Bryan. “Mas, turunin dong!”Saat tiba di dalam lift mewah, Bryan langsung mengeluarkan kartu aksesnya dan menekan angka 50. Karena tidak sembarang orang yang memiliki akses menuju lantai tersebut. Hanya si pemilik unit apartemen itu sendirilah yang berhak mengaksesnya.Tring!Pintu lift pun terbuka, mereka telah tiba di lantai paling atas pada bangunan tersebut. Semua dinding pada bangunan itu bernuansa emas. Membuat Nina sedikit sil

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 96. Terbawa Hasrat (21+)

    “Jangan pake lama, Mas! Telanjangi aku dan puaskan aku malam ini,” pinta Nina sudah tak tahan.Bryan tersenyum penuh kemenangan saat Nina memasrahkan diri padanya. “Okay, Baby. Kalau itu yang kamu mau, kita akan bergoyang sampai kamu puas. I’m promise.”Jari-jemari Bryan bermain di bahu Nina, kemudian ditariknya simpulan tali itu hingga terlepas. Tangan Bryan lalu merambat ke belakang tubuh Nina untuk menurunkan resleting gaun itu. Nina bisa merasakan gaun pesta yang ia kenakan itu sudah turun ke lantai. Kini tersisa bra dan dalaman yang masih melekat di tubuh indah Nina.Bryan kembali melabuhkan bibirnya, menciumi bibir ranum Nina dengan lembut. Bryan memegangi kedua pipi Nina agar ciuman mereka semakin intens. Tidak mau kalah, Nina pun mengalungkan tangannya di leher Bryan.Setelah beberapa kali kecupan, Bryan melepas tautan mereka. Tangan kanannya mengelus lembut pipi Nina lalu menangkup dagu sang gadis agar menatapnya. Ta

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 97. Enak, Mas! (21+)

    “Maaf, Mas. Soalnya enak banget.”“It’s okay, Baby. Sekarang giliran kamu yang memuaskan aku ya.”Bryan membuka bajunya dengan mandiri. Kini terpampanglah sudah perut kotak-kotak dan juga adik kecil Bryan yang tampaknya sudah bangun dari tidurnya.Nina begitu takjub melihat rudal Bryan yang semakin fantastis. “Kok punya kamu makin besar sih, Mas?” tanya Nina sedikit was-was. Ia cemas apabila nanti Bryan memasukkan batang itu ke lubangnya, pasti sakit sekali.“Iya, sayang. Soalnya tiap malam aku olesin minyak bulus. Biar makin tumbuh dan berkembang. Aku kepengen kamu puas tiap malam,” sahut Bryan santai seraya mengelus-elus burung berurat itu.Bryan meraih tangan Nina. “Come here, Baby. Kita main di atas ranjang saja ya. Kamu jilatin si Samuel supaya dia gak tiduran lagi.”Samuel, ya begitulah Bryan menamakan adik kecilnya.Nina membulatkan matanya. ‘Bahkan masih t

    Last Updated : 2025-02-23

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 138. Luluh

    Bryan akhirnya masuk ke ruangan itu didampingi oleh perawat. Di dalam sana, ia diwajibkan mengenakan baju khusus penjenguk pasien ruangan ICU. Ia lalu melihat ibunya hanya dari balik kaca tembus pandang yang membatasi mereka. Banyak sekali alat-alat canggih yang terpasang di tubuh Rosalina dan sampai sekarang ibunya itu belum juga sadarkan diri.“Apa saya gak bisa masuk ke dalam, Sus?” lirih Bryan dengan sorot mata mulai berkabut.“Saya sarankan tidak. Keadaan pasien sedang kritis, daya tahan tubuhnya pun sangat lemah. Yang diperkenankan masuk ke dalam hanya dokter dan perawat saja, itu pun harus benar-benar dalam keadaan steril.”Bryan mengangguk paham dan kembali memandangi ibunya dari kaca tembus pandang di depannya.Di depan pintu ICU, tersisa Fredrinn dan Nina duduk berduaan sembari menunggu Bryan keluar. Sebab tadi Fredriin menyuruh Bi Lastri agar pulang saja untuk menemani Sarah menjaga rumah.Entah sudah berapa lama

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 137. Menjenguk Mama

    William mengelus dagunya sendiri dan menaruh curiga. “Atau jangan-jangan gadis itu memang orang susah? Dan Bryan adalah orang yang ngasih modal ke gadis itu untuk berpenampilan semewah mungkin di pesta Daddy?”William lalu bergeleng kepala. “Ckck. Bryan, Bryan! Pantasan saja Papamu marah dan membiarkanmu hidup susah begini. Rupanya karena kamu jatuh cinta sama gadis miskin! Bodoh sekali kamu Bryan! Rela menderita demi hidup bersama dengan gadis itu! Terkadang cinta memang bikin orang jadi goblok!”William pun pergi dan membiarkan Bryan berduaan dengan Nina di gedung tua itu.Ya, awalnya memang William sempat naksir kepada Nina. Karena kala itu, penampilan Nina sangat mewah dan berkelas. Wajah Nina yang anggun pun mampu menyihir mata William. Tapi setelah William melihat sosok asli Nina dengan penampilan sederhananya, William jadi ilfeel. Walaupun saat ini wajah Nina masih terlihat cantik mempesona, tapi tetap saja itu tidak berpengaruh be

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 136. Maaf, Aku Egois

    Selanjutnya Nina hanya diam tak bersuara.Bryan langsung beranjak pergi bekerja, tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.Nina menatap Bryan yang sudah jauh dari pandangannya sembari menangis lirih. “Maafkan aku, Mas. Aku egois. Aku hanya gak mau kalau kamu lebih memilih ibumu dari pada aku.”*Siang hari, di lokasi proyek…Waktu makan siang telah tiba. Para pekerja pun diistirahatkan selama 30 menit.Salah satu dari mereka menghampiri Bryan dan berkata, “Ada yang nyariin kamu tuh!”“Siapa, Kang?”“Kurang tau. Perempuan. Sekarang lagi nungguin kamu di bangunan kosong di depan sana,” jawab si tukang bangunan sembari menunjuk gedung tua tidak terpakai di ujung sana.“Oh oke. Makasih ya.”Setelah itu, Bryan kemudian berjalan menuju bangunan tua yang ditunjuk oleh rekan kerjanya tadi. Bryan terkejut melihat Nina sedang berdiri menunggunya.&ldq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 135. Bungkam

    ‘Aduh, apa ya? Sekali lagi kalau salah, hp ini bakalan terblokir.’ Bryan mulai menyerah, padahal ia sudah memasukkan tanggal mereka jadian, tanggal lahir Nina sampai tanggal lahirnya sendiri. Namun tetap salah.‘Aduh, sandinya apa sih? Masa tanggal lahir Sehun EXO? Gak mungkin deh.’ Bryan iseng-iseng mencobanya, dan benar saja ponsel itu langsung terbuka.Bryan menggerutu dalam hati. ‘Bisa-bisanya tanggal lahir Sehun dijadikan password hp! Ada-ada saja!’Bryan mulai mengecek pesan dan log panggilan di ponsel tersebut. Memang benar, sekiranya ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari minggu lalu dan banyak pesan masuk yang sudah dibaca.Semua pesan dan panggilan itu dari nomor Bi Lastri. Bryan yang penasaran mulai membaca satu per satu pesan dari Bi Lastri.[Nduk, ini Bi Lastri. Kamu masih menyimpan nomor Bibi, kan? Kenapa telpon Bibi gak kamu angkat, Nduk?][Kamu sibuk ya, Nduk?][Apa kabar kalian d

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 134. Masuk ICU

    Bi Lastri hanya menghela napas setelah mendengar jawaban dari Bryan.“Terus sekarang gimana keadaan Mama? Mama baik-baik saja, kan?” tanya Bryan lagi.“Nyonya tidak baik-baik saja, Tuan.”Mendengar jawaban Bi Lastri sukses membuat Bryan semakin cemas. Ia pun segera melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam sana. Tapi Bi Lastri mencegahnya dengan cepat.“Sebaiknya jangan masuk dulu, Tuan!”“Kenapa, Bi?”“Soalnya Papanya Tuan kayaknya marah besar kalau sampai melihat Tuan datang ke sini!”“Aku gak peduli, Bi! Aku cuman mau lihat Mama sekarang.”Bryan mengabaikan kalimat Bi Lastri. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Sedangkan Bi Lastri menghela napas pasrah.Rasanya ingin mengeluarkan air mata kala melihat sang ibunda kini terbaring tak berdaya di ranjang perawatan dengan selang oksigen yang membantunya bernapas. Fisik Rosalina semaki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 133. Nyonya Kritis Lagi

    Bryan menatap lekat manik mata gadisnya itu. “Kita harus nikah secepat mungkin, sayang. Kandungan kamu sudah enam minggu. Sampai kapan kita bisa menyembunyikan kehamilan ini dari tetangga? Mungkin sekarang, kita masih bisa tenang dan santai. Karena perut kamu masih kecil. Tapi lama-lama, perut kamu ini bakalan membesar. Orang-orang pasti curiga sama kita. Kita bakalan diusir dari sini dan dilaporin ke RT! Bisa-bisa kita masuk berita dan viral! Belum lagi kalau sampai ibu dan bapak kamu tau kalau kamu ini sedang hamil. Apa tanggapan mereka? Makanya aku harus ke rumah, sekali lagi aku ingin berjuang mendapatkan restu dari Papa. Supaya Papa mau ketemu dengan orang tua kamu di kampung untuk membicarakan pernikahan kita. Biarlah kita menikah secara sederhana tanpa pesta segala macam. Yang penting sah dan ada buktinya.”“Tapi kalau Papa kamu masih gak setuju gimana, Mas? Bapak aku juga gak bakalan merestui hubungan kita kalau Papa kamu sendiri belum merestui kita,” ucap Nina sendu.

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 132. Semakin Manja

    Hari ini, Bryan memutuskan untuk tidak bekerja. Ia sudah menghubungi William melalui ponsel Nina, William pun memahami kondisi Bryan.Sekarang Nina dan Bryan sedang menunggu obat dari dokter setelah mereka mengontrol kehamilan Nina yang sudah berusia enam minggu.Setelah menerima obat tersebut, mereka memutuskan untuk pulang menaiki motor matic bekas yang baru pagi ini mereka beli.“Mas, singgah dulu ya. Aku kepengen makan rujak, Mas,” ucap Nina sembari menunjuk penjual rujak di pinggir jalan.Bryan langsung menghentikan motornya di depan si penjual dan memesan rujak tersebut.Setibanya di rumah, Nina justru tidak menyentuh rujak itu sama sekali. Hal ini membuat Bryan bertanya-tanya.“Kok gak di makan rujaknya, sayang?”“Entahlah, Mas. Selera makanku hilang. Kamu aja yang makan rujaknya, Mas.”Dua puluh menit berlalu, Nina benar-benar tidak menyentuh rujak itu. Bryan pun memutuskan untuk menghabisinya daripada mubazir.“

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 131. Perjuangan Bryan

    “Aku… a-ku nangis karena terharu, Mas. Selama ini kamu sangat perhatian. Kamu rela bangun subuh, kerjain semua pekerjaan yang seharusnya aku lakukan. Kamu bahkan belajar masak demi aku. Sudah berapa hari ini aku gak nyentuh dapur, semuanya kamu yang siapin. Padahal kamu juga bekerja, dari pagi sampai sore. Pulang ke rumah, sempat-sempatin masak makan malam buat aku, terus kerja lagi sampai larut malam. Aku di sini gak enak sama kamu, Mas. Aku membebani kamu. Aku gak kerja apa-apa, sedangkan kamu mati-matian kerja. Aku merasa gak berguna, Mas.”Bryan memeluk Nina untuk menenangkannya. “Jangan ngomong begitu, sayang. Kamu gak beban kok. Kamu kan sedang hamil muda. Aku gak mau kamu kecapean. Selama aku masih sanggup dan sehat wal-afiat, aku ikhlas kok mengerjakan semuanya. Aku sama sekali gak keberatan. Kamu cukup sambut aku pulang saja dengan senyuman manis kamu, energi aku kembali terisi penuh kok.”“Sudah ya, sayang. Jangan mikirin

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 130. Keguguran?

    Hari demi hari, Bryan semakin iba melihat Nina yang rela bekerja dalam keadaan hamil muda. Apalagi di saat pulang bekerja, Bryan memperhatikan wajah Nina yang terlihat pucat karena kelelahan. Nina juga sering merasa pusing dan mual-mual di pagi hari.Semenjak pulang pergi ke tempat kerja menggunakan jasa ojek, Nina lebih duluan tiba daripada Bryan. Biasanya sebelum jam enam sore, Nina sudah sampai di kontrakan, sedangkan Bryan sesudah maghrib baru pulang. Maklum, lokasi proyek tempat Bryan bekerja sangat jauh dari tempat mereka tinggal.Sore ini, Nina langsung rebah di tempat tidurnya setelah pulang dari berjualan. Bahkan gadis itu belum mandi dan memasak buat Bryan untuk makan malam, Nina sudah tidak sanggup lagi bergerak, kepalanya serasa mau pecah.Baru lima menit rebahan, Nina segera bangkit hendak memasak.“Aku harus kuat. Kasihan Mas Bryan kalau pulang kerja nanti, tapi makanan belum siap.”Baru saja ia menyalakan kompor, hendak m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status