Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 36. Sekretaris adalah Maut

Share

Bab 36. Sekretaris adalah Maut

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-01-29 20:00:18

Bryan masih menggedor-gedor pintu kamar mandi itu dengan kuatnya, tetapi masih belum mendapatkan sahutan dari dalam.

“Apa aku dobrak aja, ya?” gumamnya.

Saat hendak bersiap mendobrak pintu, tiba-tiba pintu wc itu pun terbuka membuat Bryan terkejut.

“Lah? Laras???” ucap Bryan tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

“Tuan Muda kenapa sih heboh banget gedor-gedor pintu toilet? Saya kan jadi takut keluar. Tak kirain tadinya maling. Eh rupanya Tuan Muda toh,” ucap Laras yang menatap aneh kepada Bryan.

“Emang Tuan Muda ngapain sih malem-malem ke sini? Di kamar Tuan Muda juga kan ada toilet. Ngapain Tuan Muda ke toilet lantai bawah? Dan kenapa Tuan Muda dari tadi nyebut-nyebut nama Nina segala??” tanyanya lagi.

Bryan tidak menjawab pertanyaan dari Laras. Dirinya langsung beranjak pergi dari sana tanpa meninggalkan sepatah kata.

Laras yang melihat Bryan semakin menaruh rasa curiga terhada

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 37. Nina Hamil?

    Bryan membuang napas kasar. Bryan langsung menghubungi satpam keamanan yang bertugas di lantai itu, menggunakan telepon kantornya.“Halo, Pak Bryan. Ada yang bisa saya bantu?”“Pak Arif, tolong ke sini. Ada orang gila yang gangguin saya di ruangan!”“Baik, Pak. Saya segera ke sana.”Melissa tak percaya melihat Bryan yang serius dengan ancamannya. Seketika Melissa merasa kesal dan marah terhadap bosnya itu.“Pak Bryan beneran manggil satpam buat ngusir saya, Pak?!!” tanyanya tak percaya.“Aku kan udah bilang tadi, Mel! Aku serius dengan omonganku! Kamu jangan anggap aku bercanda, ya!!”Melissa berdecak sebal kemudian turun dari meja bosnya. Ia segera merapikan bajunya dan berkata, “Huh! Pak Bryan jangan repot-repot nyuruh satpam buat ngusir saya, saya bisa keluar sendiri kok!”“Bagus kalau kamu sadar. Keluar sana! Cepat!” ketus Bryan yang juga tak kalah kesalnya.Saat keluar dari ruangan Bryan, Melissa dibuat terkaget karena melihat sosok Natalia sedang menempelkan telinganya di daun p

    Last Updated : 2025-01-31
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 38. Nina Hamil? (2)

    Setelah tidak merasakan mual lagi, Nina akhirnya kembali ke kamar tanpa menyadari adanya Bryan yang sedang berdiri memantaunya dari kejauhan.Di dalam kamar, Nina melihat tiga kantong belanjaan pemberian Bryan yang belum ia buka dari tadi. Karena penasaran dengan isinya, Nina pun memutuskan untuk membukanya.Terdapat sepasang sepatu, tas branded, jam tangan bermerek, bahkan kalung berlian. Nina juga menemukan sekotak coklat, setangkai bunga mawar merah, dan sepucuk surat.“Sok romantis!” celetuk Nina.Tanpa membaca isi surat tersebut, Nina langsung meremas-remasnya dan memasukkannya kembali ke dalam kantong belanjaan itu. Nina membawa semua barang-barang pemberian Bryan dan membuangnya ke dalam tempat sampah besar yang ada di belakang rumah.Tanpa Nina sadari lagi, Bryan masih memantaunya dari jauh. Saat Nina sudah kembali masuk ke dalam kamar. Bryan pun ke belakang rumah, ia penasaran dengan apa yang Nina lakukan di sana barusan.

    Last Updated : 2025-01-31
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 39. Meluluhkan Kamu

    Setelah Nina tidak merasa mual lagi, gadis itu menarik napas panjang, menghirup oksigen agar dirinya merasa lega.“Gimana, Nina?” tanya Bryan polos.Nina melihat Bryan dengan tatapan herannya. “Gimana apanya, Tuan?”“Dedek bayinya udah balik ke perut kamu, kan? Apa nyangkut di tenggorokan?”Pertanyaan polos dari Bryan membuat Nina memijat keningnya sendiri. “Tuan Bryan ini ada-ada aja deh! Lulusan sarjana masa gak tau apa-apa sih?! Mana ada bayi keluar lewat mulut!”“Terus keluarnya lewat mana dong??” tanya Bryan antusias.Nina kembali melihat wajah Bryan. “Tuan Bryan mau ngejebak saya, ya? Pagi-pagi gini pikirannya udah mesum aja!”Bryan masih memasang muka polosnya. “Aku serius bertanya, emang bayinya keluar dari mana?”“Pikirin aja sendiri!” balas Nina ketus.“Aku gak bisa mikirin hal yang lain. Karena dipikiranku han

    Last Updated : 2025-02-01
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 40. Kekepoan Laras

    Sesaat kemudian, Bi Lastri pun menggeleng pelan. ‘Ah tidak. Ingat umur, Lastri! Kau ini sudah tua! Tidak boleh berprasangka buruk! Nina itu anak yang baik, tidak mungkin mau menjalin hubungan gelap dengan Tuan Muda.’Bi Lastri akhirnya kembali bekerja dan menyimpan dalam-dalam rasa curiganya tersebut. Wanita tua itu melangkah ke ruang makan dan hendak membersihkan meja makan.Tidak berselang lama, Bryan datang kembali menemui Bi Lastri dengan membawa sebuah kantong plastik hitam entah berisikan apa di dalam.“Bi Lastri, tolong berikan ini ke Nina ya, Bi,” ucap Bryan.Bi Lastri sudah bekerja selama 15 tahun di sana, menjadikan Bryan sangat mempercayai segala sesuatunya kepada wanita tua tersebut.Wanita tua itu pun mengangguk pelan dan mengambil kantong plastik itu dari tangan Bryan. “Baik, Tuan Muda. Nanti Bibi berikan ke Nina.”“Makasih ya, Bi.”*Setelah mencuci piring dan menye

    Last Updated : 2025-02-01
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 41. Membuktikan Kehamilan Nina

    “Duh… ini ada apa sih ribut-ribut?” tanya Sarah yang juga baru muncul.Laras menceritakan semua kejadian yang telah ia perhatikan sejak tadi sore yang menurutnya janggal.“Mbak Sarah emang gak curiga dengan semua ini, Mbak??” tanya Laras dengan kobaran semangatnya.“Terus mau kamu bagaimana, Laras? Sekarang kita harus ngapain?” tanya Sarah.“Kita harus bawa Nina ke dokter kandungan malam ini juga, Mbak! Kita harus periksain dan memastikan apa bocah itu beneran hamil apa tidak. Dan kalau sampai dia beneran hamil, maka semuanya telah terjawab dengan jelas. Bahwa Tuan Muda udah nidurin Nina sampe hamil!”Bi Lastri kembali mengambil kantong plastik itu dari tangan Laras dan berucap sebal, “Kalian berdua ini apa gak ada kerjaan yang lain, selain ikut campur urusannya Tuan Muda?”“Loh, kok malah Bi Lastri yang emosi sih, Bi?” balas Laras tidak mau kalah.“S

    Last Updated : 2025-02-02
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 42. Kawin Lari

    “Jangan sekarang, Laras! Bahaya! Masih ada Tuan Muda, ntar kita ketahuan gimana? Bisa-bisa dipecat kita dua!”“Tapi kan Tuan Muda udah masuk di dalam kamarnya. Toh kamarnya juga di lantai atas. Gak mungkin Tuan Muda tau kalau kita diam-diam bawa si bocah itu ke rumah sakit malam ini. Ayolah kita bawa dia sekarang juga!” bujuk Laras yang terkesan memaksa.“Kalau seandainya Tuan Muda ternyata mantau kita diam-diam gimana? Bisa ribet urusannya! Udahlah, Laras. Besok pagi aja! Tunggu Tuan Muda ke kantor, baru deh kita beraksi!”Laras akhirnya menyerah. Ia pun mengangguk pelan menyetujui usulan dari rekan kerjanya itu.*Seperti biasa, Nina yang kini berada di dalam kamarnya, langsung mengecek isi dari plastik hitam yang Bi Lastri berikan barusan. Nina membaca isi surat itu.‘Oh, ternyata dari dia lagi,’ gumam Nina.Tanpa membaca keseluruhan isi surat tersebut. Nina langsung membuang barang i

    Last Updated : 2025-02-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 43. Positif Hamil?

    Laras melihat mobil milik Bryan sudah melaju pergi dari rumah. Dengan langkah tergesa-gesa, Laras langsung mencari Sarah.“Mbak Sarah! Mbak!” panggil Laras yang masih jauh. Ia pun makin mempercepat langkahnya itu.“Kenapa, Laras? Kok heboh banget!” tanya Sarah yang seolah-olah sudah lupa dengan rencana mereka kemarin.“Itu loh! Tuan Muda sudah pergi ke kantor! Ayo buruan kita bawa Nina ke rumah sakit!” ajak Laras sangat antusias.Sarah menyimpan kembali alat pelnya itu. “Oh iya. Ayo, Laras!”Laras dan Sarah pun mencari Nina di segala penjuru. Bi Lastri yang melihat mereka berdua pun seketika menjadi panik.Karena khawatir dengan Nina, Bi Lastri akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah Laras dan Sarah dari belakang.“Eh, Nina! Kemari kamu! Mbak mau ngomong,” titah Sarah setelah mendapati Nina yang sedang menjemur baju di halaman belakang.Nina dengan polosnya pun men

    Last Updated : 2025-02-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 44. Ah, Sakit!

    “Dari hasil pemeriksaan tes darah dan USG dinyatakan bahwa pasien tidak sedang hamil, Bu,” papar dokter kepada keduanya.“A-APA?!!”“Serius, Dok? Dokter gak ngeprank, kan?” tanya Laras kurang percaya dengan omongan dokter itu.“Tidak. Memang benar pasien tidak hamil. Kadar hormon hcg dari sampel darah pasien sangat rendah itu artinya negatif. Dari hasil pemeriksaan USG pun saya tidak menemukan tanda-tanda adanya janin dalam rahim pasien.”“Terus kenapa pasien sering mual-mual bahkan muntah, Dok?” tanya Sarah.“Berdasarkan konsultasi yang dilakukan tadi, pasien memiliki riwayat penyakit maag. Gejala berupa mual dan muntah tersebut disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Saya menyarankan agar pasien tetap menjaga pola makan yang teratur dan hindari pemicu lainnya, seperti stress, mengonsumsi alkohol dan rokok.”Penjelasan dari dokter membuat Sarah mengangguk

    Last Updated : 2025-02-04

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 138. Luluh

    Bryan akhirnya masuk ke ruangan itu didampingi oleh perawat. Di dalam sana, ia diwajibkan mengenakan baju khusus penjenguk pasien ruangan ICU. Ia lalu melihat ibunya hanya dari balik kaca tembus pandang yang membatasi mereka. Banyak sekali alat-alat canggih yang terpasang di tubuh Rosalina dan sampai sekarang ibunya itu belum juga sadarkan diri.“Apa saya gak bisa masuk ke dalam, Sus?” lirih Bryan dengan sorot mata mulai berkabut.“Saya sarankan tidak. Keadaan pasien sedang kritis, daya tahan tubuhnya pun sangat lemah. Yang diperkenankan masuk ke dalam hanya dokter dan perawat saja, itu pun harus benar-benar dalam keadaan steril.”Bryan mengangguk paham dan kembali memandangi ibunya dari kaca tembus pandang di depannya.Di depan pintu ICU, tersisa Fredrinn dan Nina duduk berduaan sembari menunggu Bryan keluar. Sebab tadi Fredriin menyuruh Bi Lastri agar pulang saja untuk menemani Sarah menjaga rumah.Entah sudah berapa lama

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 137. Menjenguk Mama

    William mengelus dagunya sendiri dan menaruh curiga. “Atau jangan-jangan gadis itu memang orang susah? Dan Bryan adalah orang yang ngasih modal ke gadis itu untuk berpenampilan semewah mungkin di pesta Daddy?”William lalu bergeleng kepala. “Ckck. Bryan, Bryan! Pantasan saja Papamu marah dan membiarkanmu hidup susah begini. Rupanya karena kamu jatuh cinta sama gadis miskin! Bodoh sekali kamu Bryan! Rela menderita demi hidup bersama dengan gadis itu! Terkadang cinta memang bikin orang jadi goblok!”William pun pergi dan membiarkan Bryan berduaan dengan Nina di gedung tua itu.Ya, awalnya memang William sempat naksir kepada Nina. Karena kala itu, penampilan Nina sangat mewah dan berkelas. Wajah Nina yang anggun pun mampu menyihir mata William. Tapi setelah William melihat sosok asli Nina dengan penampilan sederhananya, William jadi ilfeel. Walaupun saat ini wajah Nina masih terlihat cantik mempesona, tapi tetap saja itu tidak berpengaruh be

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 136. Maaf, Aku Egois

    Selanjutnya Nina hanya diam tak bersuara.Bryan langsung beranjak pergi bekerja, tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.Nina menatap Bryan yang sudah jauh dari pandangannya sembari menangis lirih. “Maafkan aku, Mas. Aku egois. Aku hanya gak mau kalau kamu lebih memilih ibumu dari pada aku.”*Siang hari, di lokasi proyek…Waktu makan siang telah tiba. Para pekerja pun diistirahatkan selama 30 menit.Salah satu dari mereka menghampiri Bryan dan berkata, “Ada yang nyariin kamu tuh!”“Siapa, Kang?”“Kurang tau. Perempuan. Sekarang lagi nungguin kamu di bangunan kosong di depan sana,” jawab si tukang bangunan sembari menunjuk gedung tua tidak terpakai di ujung sana.“Oh oke. Makasih ya.”Setelah itu, Bryan kemudian berjalan menuju bangunan tua yang ditunjuk oleh rekan kerjanya tadi. Bryan terkejut melihat Nina sedang berdiri menunggunya.&ldq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 135. Bungkam

    ‘Aduh, apa ya? Sekali lagi kalau salah, hp ini bakalan terblokir.’ Bryan mulai menyerah, padahal ia sudah memasukkan tanggal mereka jadian, tanggal lahir Nina sampai tanggal lahirnya sendiri. Namun tetap salah.‘Aduh, sandinya apa sih? Masa tanggal lahir Sehun EXO? Gak mungkin deh.’ Bryan iseng-iseng mencobanya, dan benar saja ponsel itu langsung terbuka.Bryan menggerutu dalam hati. ‘Bisa-bisanya tanggal lahir Sehun dijadikan password hp! Ada-ada saja!’Bryan mulai mengecek pesan dan log panggilan di ponsel tersebut. Memang benar, sekiranya ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari minggu lalu dan banyak pesan masuk yang sudah dibaca.Semua pesan dan panggilan itu dari nomor Bi Lastri. Bryan yang penasaran mulai membaca satu per satu pesan dari Bi Lastri.[Nduk, ini Bi Lastri. Kamu masih menyimpan nomor Bibi, kan? Kenapa telpon Bibi gak kamu angkat, Nduk?][Kamu sibuk ya, Nduk?][Apa kabar kalian d

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 134. Masuk ICU

    Bi Lastri hanya menghela napas setelah mendengar jawaban dari Bryan.“Terus sekarang gimana keadaan Mama? Mama baik-baik saja, kan?” tanya Bryan lagi.“Nyonya tidak baik-baik saja, Tuan.”Mendengar jawaban Bi Lastri sukses membuat Bryan semakin cemas. Ia pun segera melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam sana. Tapi Bi Lastri mencegahnya dengan cepat.“Sebaiknya jangan masuk dulu, Tuan!”“Kenapa, Bi?”“Soalnya Papanya Tuan kayaknya marah besar kalau sampai melihat Tuan datang ke sini!”“Aku gak peduli, Bi! Aku cuman mau lihat Mama sekarang.”Bryan mengabaikan kalimat Bi Lastri. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Sedangkan Bi Lastri menghela napas pasrah.Rasanya ingin mengeluarkan air mata kala melihat sang ibunda kini terbaring tak berdaya di ranjang perawatan dengan selang oksigen yang membantunya bernapas. Fisik Rosalina semaki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 133. Nyonya Kritis Lagi

    Bryan menatap lekat manik mata gadisnya itu. “Kita harus nikah secepat mungkin, sayang. Kandungan kamu sudah enam minggu. Sampai kapan kita bisa menyembunyikan kehamilan ini dari tetangga? Mungkin sekarang, kita masih bisa tenang dan santai. Karena perut kamu masih kecil. Tapi lama-lama, perut kamu ini bakalan membesar. Orang-orang pasti curiga sama kita. Kita bakalan diusir dari sini dan dilaporin ke RT! Bisa-bisa kita masuk berita dan viral! Belum lagi kalau sampai ibu dan bapak kamu tau kalau kamu ini sedang hamil. Apa tanggapan mereka? Makanya aku harus ke rumah, sekali lagi aku ingin berjuang mendapatkan restu dari Papa. Supaya Papa mau ketemu dengan orang tua kamu di kampung untuk membicarakan pernikahan kita. Biarlah kita menikah secara sederhana tanpa pesta segala macam. Yang penting sah dan ada buktinya.”“Tapi kalau Papa kamu masih gak setuju gimana, Mas? Bapak aku juga gak bakalan merestui hubungan kita kalau Papa kamu sendiri belum merestui kita,” ucap Nina sendu.

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 132. Semakin Manja

    Hari ini, Bryan memutuskan untuk tidak bekerja. Ia sudah menghubungi William melalui ponsel Nina, William pun memahami kondisi Bryan.Sekarang Nina dan Bryan sedang menunggu obat dari dokter setelah mereka mengontrol kehamilan Nina yang sudah berusia enam minggu.Setelah menerima obat tersebut, mereka memutuskan untuk pulang menaiki motor matic bekas yang baru pagi ini mereka beli.“Mas, singgah dulu ya. Aku kepengen makan rujak, Mas,” ucap Nina sembari menunjuk penjual rujak di pinggir jalan.Bryan langsung menghentikan motornya di depan si penjual dan memesan rujak tersebut.Setibanya di rumah, Nina justru tidak menyentuh rujak itu sama sekali. Hal ini membuat Bryan bertanya-tanya.“Kok gak di makan rujaknya, sayang?”“Entahlah, Mas. Selera makanku hilang. Kamu aja yang makan rujaknya, Mas.”Dua puluh menit berlalu, Nina benar-benar tidak menyentuh rujak itu. Bryan pun memutuskan untuk menghabisinya daripada mubazir.“

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 131. Perjuangan Bryan

    “Aku… a-ku nangis karena terharu, Mas. Selama ini kamu sangat perhatian. Kamu rela bangun subuh, kerjain semua pekerjaan yang seharusnya aku lakukan. Kamu bahkan belajar masak demi aku. Sudah berapa hari ini aku gak nyentuh dapur, semuanya kamu yang siapin. Padahal kamu juga bekerja, dari pagi sampai sore. Pulang ke rumah, sempat-sempatin masak makan malam buat aku, terus kerja lagi sampai larut malam. Aku di sini gak enak sama kamu, Mas. Aku membebani kamu. Aku gak kerja apa-apa, sedangkan kamu mati-matian kerja. Aku merasa gak berguna, Mas.”Bryan memeluk Nina untuk menenangkannya. “Jangan ngomong begitu, sayang. Kamu gak beban kok. Kamu kan sedang hamil muda. Aku gak mau kamu kecapean. Selama aku masih sanggup dan sehat wal-afiat, aku ikhlas kok mengerjakan semuanya. Aku sama sekali gak keberatan. Kamu cukup sambut aku pulang saja dengan senyuman manis kamu, energi aku kembali terisi penuh kok.”“Sudah ya, sayang. Jangan mikirin

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 130. Keguguran?

    Hari demi hari, Bryan semakin iba melihat Nina yang rela bekerja dalam keadaan hamil muda. Apalagi di saat pulang bekerja, Bryan memperhatikan wajah Nina yang terlihat pucat karena kelelahan. Nina juga sering merasa pusing dan mual-mual di pagi hari.Semenjak pulang pergi ke tempat kerja menggunakan jasa ojek, Nina lebih duluan tiba daripada Bryan. Biasanya sebelum jam enam sore, Nina sudah sampai di kontrakan, sedangkan Bryan sesudah maghrib baru pulang. Maklum, lokasi proyek tempat Bryan bekerja sangat jauh dari tempat mereka tinggal.Sore ini, Nina langsung rebah di tempat tidurnya setelah pulang dari berjualan. Bahkan gadis itu belum mandi dan memasak buat Bryan untuk makan malam, Nina sudah tidak sanggup lagi bergerak, kepalanya serasa mau pecah.Baru lima menit rebahan, Nina segera bangkit hendak memasak.“Aku harus kuat. Kasihan Mas Bryan kalau pulang kerja nanti, tapi makanan belum siap.”Baru saja ia menyalakan kompor, hendak m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status