Share

Bab 42. Kawin Lari

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-02-03 20:00:10

“Jangan sekarang, Laras! Bahaya! Masih ada Tuan Muda, ntar kita ketahuan gimana? Bisa-bisa dipecat kita dua!”

“Tapi kan Tuan Muda udah masuk di dalam kamarnya. Toh kamarnya juga di lantai atas. Gak mungkin Tuan Muda tau kalau kita diam-diam bawa si bocah itu ke rumah sakit malam ini. Ayolah kita bawa dia sekarang juga!” bujuk Laras yang terkesan memaksa.

“Kalau seandainya Tuan Muda ternyata mantau kita diam-diam gimana? Bisa ribet urusannya! Udahlah, Laras. Besok pagi aja! Tunggu Tuan Muda ke kantor, baru deh kita beraksi!”

Laras akhirnya menyerah. Ia pun mengangguk pelan menyetujui usulan dari rekan kerjanya itu.

*

Seperti biasa, Nina yang kini berada di dalam kamarnya, langsung mengecek isi dari plastik hitam yang Bi Lastri berikan barusan. Nina membaca isi surat itu.

‘Oh, ternyata dari dia lagi,’ gumam Nina.

Tanpa membaca keseluruhan isi surat tersebut. Nina langsung membuang barang i

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
lanjut ahhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 43. Positif Hamil?

    Laras melihat mobil milik Bryan sudah melaju pergi dari rumah. Dengan langkah tergesa-gesa, Laras langsung mencari Sarah.“Mbak Sarah! Mbak!” panggil Laras yang masih jauh. Ia pun makin mempercepat langkahnya itu.“Kenapa, Laras? Kok heboh banget!” tanya Sarah yang seolah-olah sudah lupa dengan rencana mereka kemarin.“Itu loh! Tuan Muda sudah pergi ke kantor! Ayo buruan kita bawa Nina ke rumah sakit!” ajak Laras sangat antusias.Sarah menyimpan kembali alat pelnya itu. “Oh iya. Ayo, Laras!”Laras dan Sarah pun mencari Nina di segala penjuru. Bi Lastri yang melihat mereka berdua pun seketika menjadi panik.Karena khawatir dengan Nina, Bi Lastri akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah Laras dan Sarah dari belakang.“Eh, Nina! Kemari kamu! Mbak mau ngomong,” titah Sarah setelah mendapati Nina yang sedang menjemur baju di halaman belakang.Nina dengan polosnya pun men

    Last Updated : 2025-02-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 44. Ah, Sakit!

    “Dari hasil pemeriksaan tes darah dan USG dinyatakan bahwa pasien tidak sedang hamil, Bu,” papar dokter kepada keduanya.“A-APA?!!”“Serius, Dok? Dokter gak ngeprank, kan?” tanya Laras kurang percaya dengan omongan dokter itu.“Tidak. Memang benar pasien tidak hamil. Kadar hormon hcg dari sampel darah pasien sangat rendah itu artinya negatif. Dari hasil pemeriksaan USG pun saya tidak menemukan tanda-tanda adanya janin dalam rahim pasien.”“Terus kenapa pasien sering mual-mual bahkan muntah, Dok?” tanya Sarah.“Berdasarkan konsultasi yang dilakukan tadi, pasien memiliki riwayat penyakit maag. Gejala berupa mual dan muntah tersebut disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Saya menyarankan agar pasien tetap menjaga pola makan yang teratur dan hindari pemicu lainnya, seperti stress, mengonsumsi alkohol dan rokok.”Penjelasan dari dokter membuat Sarah mengangguk

    Last Updated : 2025-02-04
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 45. Kena Karma

    “Apa yang sudah kamu lakukan, Laras??” tanya Bryan. Pria itu seketika panik melihat Nina berderai air mata. Bryan langsung menghampiri Nina kemudian menangkup pipinya dan menyeka air mata gadis itu.“Kamu baik-baik saja, kan, Sayang?” tanya Bryan lembut. Ia sudah tidak peduli lagi tentang pandangan Laras terhadap mereka.Nina langsung melepaskan tangan Bryan dari wajahnya dan berdiri agak menjauh dari tuan mudanya itu. Nina tidak mau jika Laras akan menuduhnya yang aneh-aneh lagi.Sementara Laras, wanita itu saat ini tercengang melihat apa yang terjadi di depan matanya. ‘Sudah aku duga, mereka ada sesuatu!’‘Sepertinya aku harus menguaknya sendiri! Aku harus mendapatkan bukti-bukti kalau mereka sudah pernah tidur bareng!’ batin Laras lagi.Bryan memperhatikan ekspresi Nina yang tampak ketakutan saat melihat Laras. Dari tadi Nina hanya menundukkan kepalanya sambil menghapus buliran hangat yang berjatuh

    Last Updated : 2025-02-04
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 46. Aku Tidak Akan Terlena!

    Setelah kepergian Laras, menjadikan Bryan semakin berani untuk bertemu Nina terang-terangan. Malam ini, Bryan membelikan Nina separcel buah-buahan lengkap, cemilan sehat dan bahkan sekaleng susu bubuk untuk ibu hamil. Bryan melakukan ini karena dirinya masih mengira bahwa Nina benar-benar hamil.‘Apa lebih baik aku menyeduhnya dulu, ya? Biar Nina tinggal minum saja?’ ucap Bryan kala melihat kaleng susu yang baru ia beli. Ia pun bergegas menuju dapur.“Tuan Muda sedang apa?” tanya Sarah yang kebetulan lewat di dapur. Ia melihat Bryan sedang memasak air.“Mau buat susu,” jawab Bryan santai.“Biar saya saja yang buat, Tuan,” tawar Sarah.“Baiklah. Aku tunggu di sini ya.”Bryan pun menyerahkan pekerjaan itu pada Sarah dan memilih duduk sambil menghisap rokok elektriknya.Sarah menjadi salah fokus saat akan membuka kaleng susu tersebut. Ia membaca tulisan pada kaleng tersebut dengan seksama. ‘Lah, ini kan susu buat ibu hamil? Apa ini buat

    Last Updated : 2025-02-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 47. Masih Penasaran

    Di pagi hari, seperti hari-hari biasa, Bi Lastri selalu membuatkan sarapan untuk Bryan.“Silakan dinikmati, Tuan.”“Makasih ya, Bi.”“Sama-sama, Tuan. Bibi ke dapur dulu, ya.”Saat hendak pergi, Bryan kembali memanggil Bi Lastri dan menanyakan keberadaan Nina.“Nina ada di samping, Tuan. Lagi nyiram tanaman,” jawab Bi Lastri.“Dia sudah sarapan belum ya, Bi?” tanya Bryan lagi.“Belum, Tuan. Katanya tadi, tunggu kerjaan pada beres dulu baru dia mau sarapan.”Bryan pun mengangguk pelan dan mempersilakan Bi Lastri untuk melanjutkan pekerjaannya di dapur.Mendengar bahwa Nina belum sarapan membuat Bryan berinisiatif memberikan sepiring nasi goreng spesial miliknya itu kepada Nina. Biarlah dirinya tidak sarapan pagi ini, yang penting sang pujaan hatinya itu kenyang.Bryan kemudian membawa sarapannya itu dan mencari Nina yang berada di samping rumah

    Last Updated : 2025-02-06
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 48. Mati Rasa

    Bi Lastri mengedikkan bahu.Sarah pun melirik ke ruangan di luar dapur dan mendapati Bryan yang sedang duduk bersandar di sofa. Sarah memandang aneh melihat Bryan yang dulunya banyak tingkah kini lebih sering berdiam diri. Yang anehnya lagi, Bryan selalu memakai topeng saat berada di rumah.“Saya perhatikan Tuan Muda makin hari makin aneh, seperti ODGJ. Kayaknya kita harus ngelaporin ini ke Tuan Besar bahwa anaknya sekarang menjadi gila!”“Hush! Kamu itu kalau ngomong suka ngelantur! Apa pun yang Tuan Muda lakukan, kita tidak ada hak untuk mengomentari. Lagian ini kan rumahnya. Kita di sini hanya sebagai ART, Sarah! Apa kamu mau bernasib yang sama kayak Laras?”Ucapan Bi Lastri membuat Sarah langsung menggeleng. “Gak, Bi. Amit-amit! Saya gak mau dipecat! Kerja di sini udah enak. Gak terlalu berat, udah gitu gajinya lumayan.”“Makanya dari pada ngurusin yang gak penting, mendingan kamu lanjutin itu kerjaanmu

    Last Updated : 2025-02-06
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 49. Gundah

    Bryan mencari Bi Lastri dengan membawa boneka jumbo itu dalam dekapannya.“Bi Lastri, seperti biasa ya,” ucapnya kala bertemu dengan wanita tua itu.Bi Lastri yang sudah paham pun langsung menganggukkan kepalanya pelan dan mengambil boneka itu dari Bryan.Setelahnya, Bryan memutuskan untuk beristirahat lebih awal di kamarnya.*Di sisi lain, Nina saat ini sedang asik membaca buku di dalam kamarnya. Sejenak ia lirikkan matanya ke arah kalender yang tertempel di dinding kamarnya itu. Empat hari lagi genap sebulan dirinya bekerja di rumah mewah ini.‘Tidak terasa, empat lagi aku akan resign dari kerjaan ini,’ batin Nina.Dari awal, setelah mendapati Bryan bermain dengan seorang gadis di kantor waktu itu, membuat Nina berpikir untuk berhenti bekerja. Apalagi setelah kejadian dirinya yang ditampar oleh Bryan, membuat Nina semakin yakin dengan keputusannya untuk resign.Nina tidak bisa berlam

    Last Updated : 2025-02-07
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 50. Aku Bukan Robotmu, Pa!

    Keesokan harinya…Jam dinding telah menunjukkan pukul sepuluh pagi, namun belum ada tanda-tanda Bryan sudah terbangun atau belum. Sedari pulang kantor kemarin, Bryan langsung masuk ke dalam kamarnya dan melewatkan makan malamnya.Bi Lastri yang biasanya selalu memberikan sarapan kepada majikannya itu seketika cemas, karena sudah pukul segini Bryan belum juga turun ke bawah untuk sarapan.Tringg…. Tring… Tringg…Telepon rumah berbunyi. Bi Lastri sigap menjawab panggilan suara tersebut.“Halo. Dengan kediaman keluarga Lawrence. Ada yang bisa saya bantu?” sapa Bi Lastri ramah.“Ini saya, Bi,” sahut si penelpon. Suaranya terdengar familiar.“Oh, Tuan Besar. Ada apa, Tuan?” tanya Bi Lastri.“Apa Bryan ada di rumah, Bi? Kenapa jam segini dia belum berangkat ke kantor? Saya sudah telepon nomernya berkali-kali, tapi gak diangkat. Apa dia masih tidur, Bi?”“I-iya, Tuan Besar. Sepertinya Tuan Muda masih tidur. Soalnya pintu kamarn

    Last Updated : 2025-02-07

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 138. Luluh

    Bryan akhirnya masuk ke ruangan itu didampingi oleh perawat. Di dalam sana, ia diwajibkan mengenakan baju khusus penjenguk pasien ruangan ICU. Ia lalu melihat ibunya hanya dari balik kaca tembus pandang yang membatasi mereka. Banyak sekali alat-alat canggih yang terpasang di tubuh Rosalina dan sampai sekarang ibunya itu belum juga sadarkan diri.“Apa saya gak bisa masuk ke dalam, Sus?” lirih Bryan dengan sorot mata mulai berkabut.“Saya sarankan tidak. Keadaan pasien sedang kritis, daya tahan tubuhnya pun sangat lemah. Yang diperkenankan masuk ke dalam hanya dokter dan perawat saja, itu pun harus benar-benar dalam keadaan steril.”Bryan mengangguk paham dan kembali memandangi ibunya dari kaca tembus pandang di depannya.Di depan pintu ICU, tersisa Fredrinn dan Nina duduk berduaan sembari menunggu Bryan keluar. Sebab tadi Fredriin menyuruh Bi Lastri agar pulang saja untuk menemani Sarah menjaga rumah.Entah sudah berapa lama

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 137. Menjenguk Mama

    William mengelus dagunya sendiri dan menaruh curiga. “Atau jangan-jangan gadis itu memang orang susah? Dan Bryan adalah orang yang ngasih modal ke gadis itu untuk berpenampilan semewah mungkin di pesta Daddy?”William lalu bergeleng kepala. “Ckck. Bryan, Bryan! Pantasan saja Papamu marah dan membiarkanmu hidup susah begini. Rupanya karena kamu jatuh cinta sama gadis miskin! Bodoh sekali kamu Bryan! Rela menderita demi hidup bersama dengan gadis itu! Terkadang cinta memang bikin orang jadi goblok!”William pun pergi dan membiarkan Bryan berduaan dengan Nina di gedung tua itu.Ya, awalnya memang William sempat naksir kepada Nina. Karena kala itu, penampilan Nina sangat mewah dan berkelas. Wajah Nina yang anggun pun mampu menyihir mata William. Tapi setelah William melihat sosok asli Nina dengan penampilan sederhananya, William jadi ilfeel. Walaupun saat ini wajah Nina masih terlihat cantik mempesona, tapi tetap saja itu tidak berpengaruh be

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 136. Maaf, Aku Egois

    Selanjutnya Nina hanya diam tak bersuara.Bryan langsung beranjak pergi bekerja, tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.Nina menatap Bryan yang sudah jauh dari pandangannya sembari menangis lirih. “Maafkan aku, Mas. Aku egois. Aku hanya gak mau kalau kamu lebih memilih ibumu dari pada aku.”*Siang hari, di lokasi proyek…Waktu makan siang telah tiba. Para pekerja pun diistirahatkan selama 30 menit.Salah satu dari mereka menghampiri Bryan dan berkata, “Ada yang nyariin kamu tuh!”“Siapa, Kang?”“Kurang tau. Perempuan. Sekarang lagi nungguin kamu di bangunan kosong di depan sana,” jawab si tukang bangunan sembari menunjuk gedung tua tidak terpakai di ujung sana.“Oh oke. Makasih ya.”Setelah itu, Bryan kemudian berjalan menuju bangunan tua yang ditunjuk oleh rekan kerjanya tadi. Bryan terkejut melihat Nina sedang berdiri menunggunya.&ldq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 135. Bungkam

    ‘Aduh, apa ya? Sekali lagi kalau salah, hp ini bakalan terblokir.’ Bryan mulai menyerah, padahal ia sudah memasukkan tanggal mereka jadian, tanggal lahir Nina sampai tanggal lahirnya sendiri. Namun tetap salah.‘Aduh, sandinya apa sih? Masa tanggal lahir Sehun EXO? Gak mungkin deh.’ Bryan iseng-iseng mencobanya, dan benar saja ponsel itu langsung terbuka.Bryan menggerutu dalam hati. ‘Bisa-bisanya tanggal lahir Sehun dijadikan password hp! Ada-ada saja!’Bryan mulai mengecek pesan dan log panggilan di ponsel tersebut. Memang benar, sekiranya ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari minggu lalu dan banyak pesan masuk yang sudah dibaca.Semua pesan dan panggilan itu dari nomor Bi Lastri. Bryan yang penasaran mulai membaca satu per satu pesan dari Bi Lastri.[Nduk, ini Bi Lastri. Kamu masih menyimpan nomor Bibi, kan? Kenapa telpon Bibi gak kamu angkat, Nduk?][Kamu sibuk ya, Nduk?][Apa kabar kalian d

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 134. Masuk ICU

    Bi Lastri hanya menghela napas setelah mendengar jawaban dari Bryan.“Terus sekarang gimana keadaan Mama? Mama baik-baik saja, kan?” tanya Bryan lagi.“Nyonya tidak baik-baik saja, Tuan.”Mendengar jawaban Bi Lastri sukses membuat Bryan semakin cemas. Ia pun segera melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam sana. Tapi Bi Lastri mencegahnya dengan cepat.“Sebaiknya jangan masuk dulu, Tuan!”“Kenapa, Bi?”“Soalnya Papanya Tuan kayaknya marah besar kalau sampai melihat Tuan datang ke sini!”“Aku gak peduli, Bi! Aku cuman mau lihat Mama sekarang.”Bryan mengabaikan kalimat Bi Lastri. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Sedangkan Bi Lastri menghela napas pasrah.Rasanya ingin mengeluarkan air mata kala melihat sang ibunda kini terbaring tak berdaya di ranjang perawatan dengan selang oksigen yang membantunya bernapas. Fisik Rosalina semaki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 133. Nyonya Kritis Lagi

    Bryan menatap lekat manik mata gadisnya itu. “Kita harus nikah secepat mungkin, sayang. Kandungan kamu sudah enam minggu. Sampai kapan kita bisa menyembunyikan kehamilan ini dari tetangga? Mungkin sekarang, kita masih bisa tenang dan santai. Karena perut kamu masih kecil. Tapi lama-lama, perut kamu ini bakalan membesar. Orang-orang pasti curiga sama kita. Kita bakalan diusir dari sini dan dilaporin ke RT! Bisa-bisa kita masuk berita dan viral! Belum lagi kalau sampai ibu dan bapak kamu tau kalau kamu ini sedang hamil. Apa tanggapan mereka? Makanya aku harus ke rumah, sekali lagi aku ingin berjuang mendapatkan restu dari Papa. Supaya Papa mau ketemu dengan orang tua kamu di kampung untuk membicarakan pernikahan kita. Biarlah kita menikah secara sederhana tanpa pesta segala macam. Yang penting sah dan ada buktinya.”“Tapi kalau Papa kamu masih gak setuju gimana, Mas? Bapak aku juga gak bakalan merestui hubungan kita kalau Papa kamu sendiri belum merestui kita,” ucap Nina sendu.

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 132. Semakin Manja

    Hari ini, Bryan memutuskan untuk tidak bekerja. Ia sudah menghubungi William melalui ponsel Nina, William pun memahami kondisi Bryan.Sekarang Nina dan Bryan sedang menunggu obat dari dokter setelah mereka mengontrol kehamilan Nina yang sudah berusia enam minggu.Setelah menerima obat tersebut, mereka memutuskan untuk pulang menaiki motor matic bekas yang baru pagi ini mereka beli.“Mas, singgah dulu ya. Aku kepengen makan rujak, Mas,” ucap Nina sembari menunjuk penjual rujak di pinggir jalan.Bryan langsung menghentikan motornya di depan si penjual dan memesan rujak tersebut.Setibanya di rumah, Nina justru tidak menyentuh rujak itu sama sekali. Hal ini membuat Bryan bertanya-tanya.“Kok gak di makan rujaknya, sayang?”“Entahlah, Mas. Selera makanku hilang. Kamu aja yang makan rujaknya, Mas.”Dua puluh menit berlalu, Nina benar-benar tidak menyentuh rujak itu. Bryan pun memutuskan untuk menghabisinya daripada mubazir.“

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 131. Perjuangan Bryan

    “Aku… a-ku nangis karena terharu, Mas. Selama ini kamu sangat perhatian. Kamu rela bangun subuh, kerjain semua pekerjaan yang seharusnya aku lakukan. Kamu bahkan belajar masak demi aku. Sudah berapa hari ini aku gak nyentuh dapur, semuanya kamu yang siapin. Padahal kamu juga bekerja, dari pagi sampai sore. Pulang ke rumah, sempat-sempatin masak makan malam buat aku, terus kerja lagi sampai larut malam. Aku di sini gak enak sama kamu, Mas. Aku membebani kamu. Aku gak kerja apa-apa, sedangkan kamu mati-matian kerja. Aku merasa gak berguna, Mas.”Bryan memeluk Nina untuk menenangkannya. “Jangan ngomong begitu, sayang. Kamu gak beban kok. Kamu kan sedang hamil muda. Aku gak mau kamu kecapean. Selama aku masih sanggup dan sehat wal-afiat, aku ikhlas kok mengerjakan semuanya. Aku sama sekali gak keberatan. Kamu cukup sambut aku pulang saja dengan senyuman manis kamu, energi aku kembali terisi penuh kok.”“Sudah ya, sayang. Jangan mikirin

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 130. Keguguran?

    Hari demi hari, Bryan semakin iba melihat Nina yang rela bekerja dalam keadaan hamil muda. Apalagi di saat pulang bekerja, Bryan memperhatikan wajah Nina yang terlihat pucat karena kelelahan. Nina juga sering merasa pusing dan mual-mual di pagi hari.Semenjak pulang pergi ke tempat kerja menggunakan jasa ojek, Nina lebih duluan tiba daripada Bryan. Biasanya sebelum jam enam sore, Nina sudah sampai di kontrakan, sedangkan Bryan sesudah maghrib baru pulang. Maklum, lokasi proyek tempat Bryan bekerja sangat jauh dari tempat mereka tinggal.Sore ini, Nina langsung rebah di tempat tidurnya setelah pulang dari berjualan. Bahkan gadis itu belum mandi dan memasak buat Bryan untuk makan malam, Nina sudah tidak sanggup lagi bergerak, kepalanya serasa mau pecah.Baru lima menit rebahan, Nina segera bangkit hendak memasak.“Aku harus kuat. Kasihan Mas Bryan kalau pulang kerja nanti, tapi makanan belum siap.”Baru saja ia menyalakan kompor, hendak m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status