Share

Bab 40. Kekepoan Laras

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 20:01:31

Sesaat kemudian, Bi Lastri pun menggeleng pelan. ‘Ah tidak. Ingat umur, Lastri! Kau ini sudah tua! Tidak boleh berprasangka buruk! Nina itu anak yang baik, tidak mungkin mau menjalin hubungan gelap dengan Tuan Muda.’

Bi Lastri akhirnya kembali bekerja dan menyimpan dalam-dalam rasa curiganya tersebut. Wanita tua itu melangkah ke ruang makan dan hendak membersihkan meja makan.

Tidak berselang lama, Bryan datang kembali menemui Bi Lastri dengan membawa sebuah kantong plastik hitam entah berisikan apa di dalam.

“Bi Lastri, tolong berikan ini ke Nina ya, Bi,” ucap Bryan.

Bi Lastri sudah bekerja selama 15 tahun di sana, menjadikan Bryan sangat mempercayai segala sesuatunya kepada wanita tua tersebut.

Wanita tua itu pun mengangguk pelan dan mengambil kantong plastik itu dari tangan Bryan. “Baik, Tuan Muda. Nanti Bibi berikan ke Nina.”

“Makasih ya, Bi.”

*

Setelah mencuci piring dan menye

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
šŸŒ¹isqiašŸŒ¹
lastri bocor halus
goodnovel comment avatar
Mamahnya Rayhan
oh Bryan kamu ketahuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 41. Membuktikan Kehamilan Nina

    “Duh… ini ada apa sih ribut-ribut?” tanya Sarah yang juga baru muncul.Laras menceritakan semua kejadian yang telah ia perhatikan sejak tadi sore yang menurutnya janggal.“Mbak Sarah emang gak curiga dengan semua ini, Mbak??” tanya Laras dengan kobaran semangatnya.“Terus mau kamu bagaimana, Laras? Sekarang kita harus ngapain?” tanya Sarah.“Kita harus bawa Nina ke dokter kandungan malam ini juga, Mbak! Kita harus periksain dan memastikan apa bocah itu beneran hamil apa tidak. Dan kalau sampai dia beneran hamil, maka semuanya telah terjawab dengan jelas. Bahwa Tuan Muda udah nidurin Nina sampe hamil!”Bi Lastri kembali mengambil kantong plastik itu dari tangan Laras dan berucap sebal, “Kalian berdua ini apa gak ada kerjaan yang lain, selain ikut campur urusannya Tuan Muda?”“Loh, kok malah Bi Lastri yang emosi sih, Bi?” balas Laras tidak mau kalah.“S

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 42. Kawin Lari

    “Jangan sekarang, Laras! Bahaya! Masih ada Tuan Muda, ntar kita ketahuan gimana? Bisa-bisa dipecat kita dua!”“Tapi kan Tuan Muda udah masuk di dalam kamarnya. Toh kamarnya juga di lantai atas. Gak mungkin Tuan Muda tau kalau kita diam-diam bawa si bocah itu ke rumah sakit malam ini. Ayolah kita bawa dia sekarang juga!” bujuk Laras yang terkesan memaksa.“Kalau seandainya Tuan Muda ternyata mantau kita diam-diam gimana? Bisa ribet urusannya! Udahlah, Laras. Besok pagi aja! Tunggu Tuan Muda ke kantor, baru deh kita beraksi!”Laras akhirnya menyerah. Ia pun mengangguk pelan menyetujui usulan dari rekan kerjanya itu.*Seperti biasa, Nina yang kini berada di dalam kamarnya, langsung mengecek isi dari plastik hitam yang Bi Lastri berikan barusan. Nina membaca isi surat itu.‘Oh, ternyata dari dia lagi,’ gumam Nina.Tanpa membaca keseluruhan isi surat tersebut. Nina langsung membuang barang i

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 43. Positif Hamil?

    Laras melihat mobil milik Bryan sudah melaju pergi dari rumah. Dengan langkah tergesa-gesa, Laras langsung mencari Sarah.“Mbak Sarah! Mbak!” panggil Laras yang masih jauh. Ia pun makin mempercepat langkahnya itu.“Kenapa, Laras? Kok heboh banget!” tanya Sarah yang seolah-olah sudah lupa dengan rencana mereka kemarin.“Itu loh! Tuan Muda sudah pergi ke kantor! Ayo buruan kita bawa Nina ke rumah sakit!” ajak Laras sangat antusias.Sarah menyimpan kembali alat pelnya itu. “Oh iya. Ayo, Laras!”Laras dan Sarah pun mencari Nina di segala penjuru. Bi Lastri yang melihat mereka berdua pun seketika menjadi panik.Karena khawatir dengan Nina, Bi Lastri akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah Laras dan Sarah dari belakang.“Eh, Nina! Kemari kamu! Mbak mau ngomong,” titah Sarah setelah mendapati Nina yang sedang menjemur baju di halaman belakang.Nina dengan polosnya pun men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 44. Ah, Sakit!

    “Dari hasil pemeriksaan tes darah dan USG dinyatakan bahwa pasien tidak sedang hamil, Bu,” papar dokter kepada keduanya.“A-APA?!!”“Serius, Dok? Dokter gak ngeprank, kan?” tanya Laras kurang percaya dengan omongan dokter itu.“Tidak. Memang benar pasien tidak hamil. Kadar hormon hcg dari sampel darah pasien sangat rendah itu artinya negatif. Dari hasil pemeriksaan USG pun saya tidak menemukan tanda-tanda adanya janin dalam rahim pasien.”“Terus kenapa pasien sering mual-mual bahkan muntah, Dok?” tanya Sarah.“Berdasarkan konsultasi yang dilakukan tadi, pasien memiliki riwayat penyakit maag. Gejala berupa mual dan muntah tersebut disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Saya menyarankan agar pasien tetap menjaga pola makan yang teratur dan hindari pemicu lainnya, seperti stress, mengonsumsi alkohol dan rokok.”Penjelasan dari dokter membuat Sarah mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 45. Kena Karma

    “Apa yang sudah kamu lakukan, Laras??” tanya Bryan. Pria itu seketika panik melihat Nina berderai air mata. Bryan langsung menghampiri Nina kemudian menangkup pipinya dan menyeka air mata gadis itu.“Kamu baik-baik saja, kan, Sayang?” tanya Bryan lembut. Ia sudah tidak peduli lagi tentang pandangan Laras terhadap mereka.Nina langsung melepaskan tangan Bryan dari wajahnya dan berdiri agak menjauh dari tuan mudanya itu. Nina tidak mau jika Laras akan menuduhnya yang aneh-aneh lagi.Sementara Laras, wanita itu saat ini tercengang melihat apa yang terjadi di depan matanya. ‘Sudah aku duga, mereka ada sesuatu!’‘Sepertinya aku harus menguaknya sendiri! Aku harus mendapatkan bukti-bukti kalau mereka sudah pernah tidur bareng!’ batin Laras lagi.Bryan memperhatikan ekspresi Nina yang tampak ketakutan saat melihat Laras. Dari tadi Nina hanya menundukkan kepalanya sambil menghapus buliran hangat yang berjatuh

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 46. Aku Tidak Akan Terlena!

    Setelah kepergian Laras, menjadikan Bryan semakin berani untuk bertemu Nina terang-terangan. Malam ini, Bryan membelikan Nina separcel buah-buahan lengkap, cemilan sehat dan bahkan sekaleng susu bubuk untuk ibu hamil. Bryan melakukan ini karena dirinya masih mengira bahwa Nina benar-benar hamil.ā€˜Apa lebih baik aku menyeduhnya dulu, ya? Biar Nina tinggal minum saja?ā€™ ucap Bryan kala melihat kaleng susu yang baru ia beli. Ia pun bergegas menuju dapur.ā€œTuan Muda sedang apa?ā€ tanya Sarah yang kebetulan lewat di dapur. Ia melihat Bryan sedang memasak air.ā€œMau buat susu,ā€ jawab Bryan santai.ā€œBiar saya saja yang buat, Tuan,ā€ tawar Sarah.ā€œBaiklah. Aku tunggu di sini ya.ā€Bryan pun menyerahkan pekerjaan itu pada Sarah dan memilih duduk sambil menghisap rokok elektriknya.Sarah menjadi salah fokus saat akan membuka kaleng susu tersebut. Ia membaca tulisan pada kaleng tersebut dengan seksama. ā€˜Lah, ini kan susu buat ibu hamil? Apa ini buat

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 47. Masih Penasaran

    Di pagi hari, seperti hari-hari biasa, Bi Lastri selalu membuatkan sarapan untuk Bryan.“Silakan dinikmati, Tuan.”“Makasih ya, Bi.”“Sama-sama, Tuan. Bibi ke dapur dulu, ya.”Saat hendak pergi, Bryan kembali memanggil Bi Lastri dan menanyakan keberadaan Nina.“Nina ada di samping, Tuan. Lagi nyiram tanaman,” jawab Bi Lastri.“Dia sudah sarapan belum ya, Bi?” tanya Bryan lagi.“Belum, Tuan. Katanya tadi, tunggu kerjaan pada beres dulu baru dia mau sarapan.”Bryan pun mengangguk pelan dan mempersilakan Bi Lastri untuk melanjutkan pekerjaannya di dapur.Mendengar bahwa Nina belum sarapan membuat Bryan berinisiatif memberikan sepiring nasi goreng spesial miliknya itu kepada Nina. Biarlah dirinya tidak sarapan pagi ini, yang penting sang pujaan hatinya itu kenyang.Bryan kemudian membawa sarapannya itu dan mencari Nina yang berada di samping rumah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 48. Mati Rasa

    Bi Lastri mengedikkan bahu.Sarah pun melirik ke ruangan di luar dapur dan mendapati Bryan yang sedang duduk bersandar di sofa. Sarah memandang aneh melihat Bryan yang dulunya banyak tingkah kini lebih sering berdiam diri. Yang anehnya lagi, Bryan selalu memakai topeng saat berada di rumah.“Saya perhatikan Tuan Muda makin hari makin aneh, seperti ODGJ. Kayaknya kita harus ngelaporin ini ke Tuan Besar bahwa anaknya sekarang menjadi gila!”“Hush! Kamu itu kalau ngomong suka ngelantur! Apa pun yang Tuan Muda lakukan, kita tidak ada hak untuk mengomentari. Lagian ini kan rumahnya. Kita di sini hanya sebagai ART, Sarah! Apa kamu mau bernasib yang sama kayak Laras?”Ucapan Bi Lastri membuat Sarah langsung menggeleng. “Gak, Bi. Amit-amit! Saya gak mau dipecat! Kerja di sini udah enak. Gak terlalu berat, udah gitu gajinya lumayan.”“Makanya dari pada ngurusin yang gak penting, mendingan kamu lanjutin itu kerjaanmu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 48. Mati Rasa

    Bi Lastri mengedikkan bahu.Sarah pun melirik ke ruangan di luar dapur dan mendapati Bryan yang sedang duduk bersandar di sofa. Sarah memandang aneh melihat Bryan yang dulunya banyak tingkah kini lebih sering berdiam diri. Yang anehnya lagi, Bryan selalu memakai topeng saat berada di rumah.“Saya perhatikan Tuan Muda makin hari makin aneh, seperti ODGJ. Kayaknya kita harus ngelaporin ini ke Tuan Besar bahwa anaknya sekarang menjadi gila!”“Hush! Kamu itu kalau ngomong suka ngelantur! Apa pun yang Tuan Muda lakukan, kita tidak ada hak untuk mengomentari. Lagian ini kan rumahnya. Kita di sini hanya sebagai ART, Sarah! Apa kamu mau bernasib yang sama kayak Laras?”Ucapan Bi Lastri membuat Sarah langsung menggeleng. “Gak, Bi. Amit-amit! Saya gak mau dipecat! Kerja di sini udah enak. Gak terlalu berat, udah gitu gajinya lumayan.”“Makanya dari pada ngurusin yang gak penting, mendingan kamu lanjutin itu kerjaanmu

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 47. Masih Penasaran

    Di pagi hari, seperti hari-hari biasa, Bi Lastri selalu membuatkan sarapan untuk Bryan.“Silakan dinikmati, Tuan.”“Makasih ya, Bi.”“Sama-sama, Tuan. Bibi ke dapur dulu, ya.”Saat hendak pergi, Bryan kembali memanggil Bi Lastri dan menanyakan keberadaan Nina.“Nina ada di samping, Tuan. Lagi nyiram tanaman,” jawab Bi Lastri.“Dia sudah sarapan belum ya, Bi?” tanya Bryan lagi.“Belum, Tuan. Katanya tadi, tunggu kerjaan pada beres dulu baru dia mau sarapan.”Bryan pun mengangguk pelan dan mempersilakan Bi Lastri untuk melanjutkan pekerjaannya di dapur.Mendengar bahwa Nina belum sarapan membuat Bryan berinisiatif memberikan sepiring nasi goreng spesial miliknya itu kepada Nina. Biarlah dirinya tidak sarapan pagi ini, yang penting sang pujaan hatinya itu kenyang.Bryan kemudian membawa sarapannya itu dan mencari Nina yang berada di samping rumah

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 46. Aku Tidak Akan Terlena!

    Setelah kepergian Laras, menjadikan Bryan semakin berani untuk bertemu Nina terang-terangan. Malam ini, Bryan membelikan Nina separcel buah-buahan lengkap, cemilan sehat dan bahkan sekaleng susu bubuk untuk ibu hamil. Bryan melakukan ini karena dirinya masih mengira bahwa Nina benar-benar hamil.ā€˜Apa lebih baik aku menyeduhnya dulu, ya? Biar Nina tinggal minum saja?ā€™ ucap Bryan kala melihat kaleng susu yang baru ia beli. Ia pun bergegas menuju dapur.ā€œTuan Muda sedang apa?ā€ tanya Sarah yang kebetulan lewat di dapur. Ia melihat Bryan sedang memasak air.ā€œMau buat susu,ā€ jawab Bryan santai.ā€œBiar saya saja yang buat, Tuan,ā€ tawar Sarah.ā€œBaiklah. Aku tunggu di sini ya.ā€Bryan pun menyerahkan pekerjaan itu pada Sarah dan memilih duduk sambil menghisap rokok elektriknya.Sarah menjadi salah fokus saat akan membuka kaleng susu tersebut. Ia membaca tulisan pada kaleng tersebut dengan seksama. ā€˜Lah, ini kan susu buat ibu hamil? Apa ini buat

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 45. Kena Karma

    “Apa yang sudah kamu lakukan, Laras??” tanya Bryan. Pria itu seketika panik melihat Nina berderai air mata. Bryan langsung menghampiri Nina kemudian menangkup pipinya dan menyeka air mata gadis itu.“Kamu baik-baik saja, kan, Sayang?” tanya Bryan lembut. Ia sudah tidak peduli lagi tentang pandangan Laras terhadap mereka.Nina langsung melepaskan tangan Bryan dari wajahnya dan berdiri agak menjauh dari tuan mudanya itu. Nina tidak mau jika Laras akan menuduhnya yang aneh-aneh lagi.Sementara Laras, wanita itu saat ini tercengang melihat apa yang terjadi di depan matanya. ‘Sudah aku duga, mereka ada sesuatu!’‘Sepertinya aku harus menguaknya sendiri! Aku harus mendapatkan bukti-bukti kalau mereka sudah pernah tidur bareng!’ batin Laras lagi.Bryan memperhatikan ekspresi Nina yang tampak ketakutan saat melihat Laras. Dari tadi Nina hanya menundukkan kepalanya sambil menghapus buliran hangat yang berjatuh

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 44. Ah, Sakit!

    “Dari hasil pemeriksaan tes darah dan USG dinyatakan bahwa pasien tidak sedang hamil, Bu,” papar dokter kepada keduanya.“A-APA?!!”“Serius, Dok? Dokter gak ngeprank, kan?” tanya Laras kurang percaya dengan omongan dokter itu.“Tidak. Memang benar pasien tidak hamil. Kadar hormon hcg dari sampel darah pasien sangat rendah itu artinya negatif. Dari hasil pemeriksaan USG pun saya tidak menemukan tanda-tanda adanya janin dalam rahim pasien.”“Terus kenapa pasien sering mual-mual bahkan muntah, Dok?” tanya Sarah.“Berdasarkan konsultasi yang dilakukan tadi, pasien memiliki riwayat penyakit maag. Gejala berupa mual dan muntah tersebut disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Saya menyarankan agar pasien tetap menjaga pola makan yang teratur dan hindari pemicu lainnya, seperti stress, mengonsumsi alkohol dan rokok.”Penjelasan dari dokter membuat Sarah mengangguk

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 43. Positif Hamil?

    Laras melihat mobil milik Bryan sudah melaju pergi dari rumah. Dengan langkah tergesa-gesa, Laras langsung mencari Sarah.“Mbak Sarah! Mbak!” panggil Laras yang masih jauh. Ia pun makin mempercepat langkahnya itu.“Kenapa, Laras? Kok heboh banget!” tanya Sarah yang seolah-olah sudah lupa dengan rencana mereka kemarin.“Itu loh! Tuan Muda sudah pergi ke kantor! Ayo buruan kita bawa Nina ke rumah sakit!” ajak Laras sangat antusias.Sarah menyimpan kembali alat pelnya itu. “Oh iya. Ayo, Laras!”Laras dan Sarah pun mencari Nina di segala penjuru. Bi Lastri yang melihat mereka berdua pun seketika menjadi panik.Karena khawatir dengan Nina, Bi Lastri akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah Laras dan Sarah dari belakang.“Eh, Nina! Kemari kamu! Mbak mau ngomong,” titah Sarah setelah mendapati Nina yang sedang menjemur baju di halaman belakang.Nina dengan polosnya pun men

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 42. Kawin Lari

    “Jangan sekarang, Laras! Bahaya! Masih ada Tuan Muda, ntar kita ketahuan gimana? Bisa-bisa dipecat kita dua!”“Tapi kan Tuan Muda udah masuk di dalam kamarnya. Toh kamarnya juga di lantai atas. Gak mungkin Tuan Muda tau kalau kita diam-diam bawa si bocah itu ke rumah sakit malam ini. Ayolah kita bawa dia sekarang juga!” bujuk Laras yang terkesan memaksa.“Kalau seandainya Tuan Muda ternyata mantau kita diam-diam gimana? Bisa ribet urusannya! Udahlah, Laras. Besok pagi aja! Tunggu Tuan Muda ke kantor, baru deh kita beraksi!”Laras akhirnya menyerah. Ia pun mengangguk pelan menyetujui usulan dari rekan kerjanya itu.*Seperti biasa, Nina yang kini berada di dalam kamarnya, langsung mengecek isi dari plastik hitam yang Bi Lastri berikan barusan. Nina membaca isi surat itu.‘Oh, ternyata dari dia lagi,’ gumam Nina.Tanpa membaca keseluruhan isi surat tersebut. Nina langsung membuang barang i

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 41. Membuktikan Kehamilan Nina

    “Duh… ini ada apa sih ribut-ribut?” tanya Sarah yang juga baru muncul.Laras menceritakan semua kejadian yang telah ia perhatikan sejak tadi sore yang menurutnya janggal.“Mbak Sarah emang gak curiga dengan semua ini, Mbak??” tanya Laras dengan kobaran semangatnya.“Terus mau kamu bagaimana, Laras? Sekarang kita harus ngapain?” tanya Sarah.“Kita harus bawa Nina ke dokter kandungan malam ini juga, Mbak! Kita harus periksain dan memastikan apa bocah itu beneran hamil apa tidak. Dan kalau sampai dia beneran hamil, maka semuanya telah terjawab dengan jelas. Bahwa Tuan Muda udah nidurin Nina sampe hamil!”Bi Lastri kembali mengambil kantong plastik itu dari tangan Laras dan berucap sebal, “Kalian berdua ini apa gak ada kerjaan yang lain, selain ikut campur urusannya Tuan Muda?”“Loh, kok malah Bi Lastri yang emosi sih, Bi?” balas Laras tidak mau kalah.“S

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 40. Kekepoan Laras

    Sesaat kemudian, Bi Lastri pun menggeleng pelan. ‘Ah tidak. Ingat umur, Lastri! Kau ini sudah tua! Tidak boleh berprasangka buruk! Nina itu anak yang baik, tidak mungkin mau menjalin hubungan gelap dengan Tuan Muda.’Bi Lastri akhirnya kembali bekerja dan menyimpan dalam-dalam rasa curiganya tersebut. Wanita tua itu melangkah ke ruang makan dan hendak membersihkan meja makan.Tidak berselang lama, Bryan datang kembali menemui Bi Lastri dengan membawa sebuah kantong plastik hitam entah berisikan apa di dalam.“Bi Lastri, tolong berikan ini ke Nina ya, Bi,” ucap Bryan.Bi Lastri sudah bekerja selama 15 tahun di sana, menjadikan Bryan sangat mempercayai segala sesuatunya kepada wanita tua tersebut.Wanita tua itu pun mengangguk pelan dan mengambil kantong plastik itu dari tangan Bryan. “Baik, Tuan Muda. Nanti Bibi berikan ke Nina.”“Makasih ya, Bi.”*Setelah mencuci piring dan menye

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status