Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 27. Aroma Tubuhmu Bikin Candu!

Share

Bab 27. Aroma Tubuhmu Bikin Candu!

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-01-23 20:00:52

“Nina?”

“Iya, Mbak Sarah?”

“Karena pagi tadi kamu gak ngerjain apa-apa, sekarang giliran kamu yang ngangkat jemuran sama ngelipat ya! Gak banyak kok, cuman pakaian Tuan Muda aja.”

Nina mengangguk dengan senang hati. “Oh, baik, Mbak Sarah.”

“Eh, jangan lupa juga. Kalau baju kerjanya Tuan kamu setrika aja terus digantung dalam lemari. Jangan dilipat. Ok?” kata Sarah lagi.

“Siap, Mbak Sarah.”

Tetiba Laras muncul entah dari mana dan mengompori Sarah.

“Kok tugasnya dikit banget sih, Mbak? Enak banget dong dia! Udah bangunnya telat, gak ngerjain apa-apa seharian, ehhh malah dikasih tugas yang gampang doang. Kalau cuman ngelipat baju doang mah, saya juga mau, Mbak Sarah!” ucap Laras sambil menatap sinis ke arah Nina.

“Semua pekerjaan rumah kan sudah pada beres, Laras. Jadi saya harus kasih kerjaan apa lagi ke Nina? Sisa itu doang yang ada.”

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
šŸŒ¹isqiašŸŒ¹
adeeh mulai lagi deh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 28. Perasaan Apa Ini?

    Nina menghela napas pasrah. Ia kembali menyetrika dengan tangan sang majikan yang masih melingkar di perutnya.Bryan menggerakkan tangannya secara bebas, meraba-raba tiap inci tubuh indah sang gadis. Bryan menenggelamkan wajahnya di leher Nina dan menikmatinya dengan mata yang terpejam saking bergeloranya.Nina semakin tak bisa bebas mengerjakan tugasnya. Geraknya semakin terbatas karena ulah Bryan. Nina yang risih itu pun melakukan pekerjaannya dengan terburu-buru agar semuanya cepat berakhir. Dan tanpa sengaja, setrikaan yang sangat panas itu menyentuh kulit Nina.“Aww!” ringis Nina yang langsung menarik tangannya menjauh dari sana. Setrika panas yang ia pegang itu pun diletakkan tidak pada tempatnya.Sontak pekikan Nina membuat Bryan kembali membuka mata dan melihat apa yang terjadi.“Nina, kamu kenapa?” tanya Bryan khawatir. Pria itu segera melepaskan pelukannya dan mendapati tangan Nina yang sudah terkena luka bakar. Ti

    Last Updated : 2025-01-23
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 29. Bryan, Tumben Waras!

    Bryan mengelus lembut tangan Nina kemudian mengecupnya. Mata pria itu masih terus menatap bola mata Nina yang indah.ā€œAku mencintaimu, Nina,ā€ gumam Bryan.Mata Nina semakin membulat dan bersinar mendengar kata-kata dari Bryan yang entah benar atau tidak.ā€œJadi kamu juga harus cinta dengan dirimu sendiri. Beristirahatlah, ya? Jangan paksakan untuk bekerja. Nanti tanganmu makin sakit,ā€ sambung Bryan lagi seraya mengusap pipi Nina yang sudah merah padam.Setelah berkata, Bryan membereskan dan menyimpan kembali bahan dan alat masak pada tempatnya.ā€œT-Tuan, sa-saya bisa kok lanjutin pekerjaan ini,ā€ ujar Nina tergagap karena salah tingkah.ā€œAh, jangan dilanjutin. Gapapa kok. Aku makan di luar aja. Kamu ke kamar aja sana. Istirahat!ā€Bryan fokus memperhatikan Nina dengan tangan yang melipat di dada. Nina merasa kikuk karena terus-terusan ditatap oleh tuan mudanya itu. Nina pun menyerah dan memutuskan untuk pergi dari tempat itu.Setel

    Last Updated : 2025-01-24
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 30. Kapan Kamu Datang, Sayang?

    ā€œKamu masak buat siapa itu, Nduk?ā€ tanya Bi Lastri yang melihat Nina sangat sibuk di dapur.ā€œOh, ini, Bi. Tuan Bryan minta dibawain nasi goreng ke kantor.ā€ā€œBiar Bibi bantuin, ya? Tidak lama lagi jam makan siang loh,ā€ ucap Bi Lastri seraya membantu meringankan pekerjaan Nina.Akhirnya masakan Nina sudah selesai. Nina lantas memasukkan masakannya itu ke dalam kotak bekal yang telah Bi Lastri siapkan. Tidak lupa juga sebotol air perasan lemon dan sekotak salad sebagai pelengkap.Nina pun melaju ke kantor Bryan diantarkan oleh sopir pribadi majikannya itu. Di perjalanan, Nina terjebak macet di tengah kota. Nina merasa was-was karena jam telah menunjukkan hampir waktunya makan siang.ā€œAduh, kira-kira ini kita nyampenya masih lama gak ya, Pak?ā€ tanya Nina kepada sang sopir.ā€œKayaknya sih iya, Neng. Soalnya macet banget ini. Kira-kira 30 menitan lagi lah, Neng.ā€Nina kembali melirik layar ponselnya. ā€˜Aduhhā€¦ 10 menit lagi udah masuk jam maka

    Last Updated : 2025-01-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 31. Terciduk 21+ di Kantor

    Lagi dan lagi, ini kedua kalinya Bryan merasa dikecewakan.“Eh, Melissa. Kirain tadi siapa.”Bryan melihat Melissa masuk ke ruangannya tanpa membawa berkas apa-apa.“Ada keperluan apa kemari, Mel?”Bukannya menjawab, Melissa justru balik bertanya.“Loh, Pak Bryan belum makan siang?” tanya Melissa setelah melihat sepiring makanan di atas meja yang belum tersentuh sama sekali.“Aku lagi gak nafsu makan, Mel,” jawab Bryan sendu.Melissa berjalan mendekati Bryan dengan lenggak-lenggoknya. Ia berdiri di samping Bryan yang sedang duduk. Gadis itu kemudian dengan sikap genitnya meraba-raba lengan Bryan.“Bapak Bryan yang ganteng… ada apa denganmu, Bapak sayang? Saya perhatikan dari kemarin Pak Bryan wajahnya kayak galau gitu, Pak. Kalau Bapak ada masalah, bisa ceritakan ke saya kok,” ucap Melissa manja sembari memijat-mijat tengkuk bos mudanya itu.“Aku ga

    Last Updated : 2025-01-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 32. Tidak Setara

    “Nina?” gumam Bryan terkejut.Nina mematung sesaat, kemudian berlari pergi.“Udah, Mel. Pergi kamu!” perintah Bryan panik. Pria itu menyudahi kegiatan panasnya. Melissa yang sedang asik mengulum benda kokoh milik Bryan itu pun berdecak sebal.“Tapi, Pak? Kita bahkan belum sampai ke inti permainan!”Bryan sudah selesai membenarkan celananya yang tadi terbuka, pria itu langsung keluar dari ruangan dan menyusul langkah Nina tanpa menghiraukan Melissa yang sedang berbicara.“Pak Bryan? Pak?!! Bapak!!!” teriak Melissa. Namun bosnya itu sudah lenyap di balik pintu.“Ah, sialan!!!! Siapa sih perempuan itu? Lagi-lagi rencanaku untuk bermain dengan Bryan gagal! Selalu seperti ini! Shit!!” dengkus Melissa, memaki-maki situasi yang menimpa dirinya sekarang.Di sisi lain, Nina langsung menjauh dari ruangan itu, meninggalkan Bryan dan Melissa tanpa berbicara sepatah kata pun. Nina berjala

    Last Updated : 2025-01-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 33. Hubungan Kita Ini Sebatas...

    “Tuan Bryan?”Bryan menoleh. “Nina… soal tadi… itu… aku benar-benar gak ada hubung—”“Gak apa-apa, Tuan. Tuan Bryan gak perlu menjelaskannya lagi. Saya tidak berhak mendapatkan penjelasan dari Tuan. Lagi pula, saya hanya seorang pembantu. Dan Tuan adalah majikan saya. Kita gak ada hubungan apa-apa selain antara seorang majikan dan pesuruhnya. Jadi saya tidak punya hak melarang Tuan untuk berhubungan dengan siapa pun,” tegas Nina dengan sebuah senyum palsu di bibirnya.“Kok kamu ngomongnya gitu sih, Nina?”“Saya hanya menyampaikan fakta saja, Tuan.”“Aku gak suka kalau kamu ngomong kayak gitu, Nina. Di mataku kamu bukan hanya sebatas pesuruh. Tapi lebih. Aku sudah menganggapmu sebagai—”“Sebagai apa Tuan? Sebagai pemuas nafsu? Saya sudah bilang sebelumnya, saya tidak sudi lagi, Tuan. Tuan Bryan hanya saya anggap sebagai seorang majik

    Last Updated : 2025-01-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 34. Berseteru

    Satu kalimat dari Nina sukses membuat Bryan membulatkan mata.“Apa? Kau bilang apa?!” tanya Bryan tak percaya.“Saya ingin berhenti! Saya tidak mau lagi melihat wajah Tuan Bryan!” tegas Nina. Ia memberanikan diri untuk menatap wajah Bryan yang sudah semakin sangar.“Apa?! Berhenti?”“I-iya.”“Kau tidak boleh berhenti!!” Bryan menarik kuat lengan Nina dan membawanya hingga mentok ke dinding. Bryan mengunci tubuh Nina agar gadis itu tidak bisa kabur. Bryan mengangkat jari telunjuknya dan menempelkannya pada hidung Nina. “Ingat, ya! Aku sudah membayarmu mahal! Kau tidak boleh berhenti seenak jidat! Kalau kau tidak bisa melayani hasratku, setidaknya kau harus melayani keperluanku yang lain!”Wajah mereka begitu dekat dengan tatapan yang saling bertemu. Tatapan penuh arti dari Bryan seolah-olah takut kehilangan sosok Nina. Sedangkan Nina dengan jantungnya yang berdetak kencan

    Last Updated : 2025-01-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 35. Nina, Kamu Kenapa?

    Natalia menghampiri Melissa yang sangat sibuk di meja kerjanya sedang menyusun proposal. Natalia menyenggol pelan siku sahabatnya itu.ā€œEh, Mel. Gue mau nanya sesuatu sama lo!ā€ā€œApaaann??ā€ sahut Melissa dengan nada yang kurang menyenangkan. Melissa masih kesal dengan kejadian yang tadi.ā€œGue mau nanya serius. Gue dari kemarin penasaran asli dah. Soal hubungan lo ama Pak Bryan. Kalian berdua udah jadian gak sih?ā€ā€œJangan kepo deh!ā€ā€œKok lo jadi marah-marah gini sih, Mel? Apa jangan-jangan Pak Bryan nolak lo, ya? Makanya lo ngambek. Iya, kan?ā€ tebak Natalia.Melissa berhenti menatap layar komputernya dan beralih melihat sahabatnya itu dengan dongkolnya. ā€œUdah deh, Nat. Jangan kepoin urusan orang! Udah sana kamu, balik kerja!ā€ Melissa kemudian mendorong pelan kursi yang diduduki Natalia agar menjauh dari meja kerjanya.Belum selesai dengan Natalia, kedua staf yang tadi melihat Nina dan Bryan di toilet wanita itu pun menghampiri Melissa d

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 50. Aku Bukan Robotmu, Pa!

    Keesokan harinyaā€¦Jam dinding telah menunjukkan pukul sepuluh pagi, namun belum ada tanda-tanda Bryan sudah terbangun atau belum. Sedari pulang kantor kemarin, Bryan langsung masuk ke dalam kamarnya dan melewatkan makan malamnya.Bi Lastri yang biasanya selalu memberikan sarapan kepada majikannya itu seketika cemas, karena sudah pukul segini Bryan belum juga turun ke bawah untuk sarapan.Tringgā€¦. Tringā€¦ Tringgā€¦Telepon rumah berbunyi. Bi Lastri sigap menjawab panggilan suara tersebut.ā€œHalo. Dengan kediaman keluarga Lawrence. Ada yang bisa saya bantu?ā€ sapa Bi Lastri ramah.ā€œIni saya, Bi,ā€ sahut si penelpon. Suaranya terdengar familiar.ā€œOh, Tuan Besar. Ada apa, Tuan?ā€ tanya Bi Lastri.ā€œApa Bryan ada di rumah, Bi? Kenapa jam segini dia belum berangkat ke kantor? Saya sudah telepon nomernya berkali-kali, tapi gak diangkat. Apa dia masih tidur, Bi?ā€ā€œI-iya, Tuan Besar. Sepertinya Tuan Muda masih tidur. Soalnya pintu kamarn

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 49. Gundah

    Bryan mencari Bi Lastri dengan membawa boneka jumbo itu dalam dekapannya.“Bi Lastri, seperti biasa ya,” ucapnya kala bertemu dengan wanita tua itu.Bi Lastri yang sudah paham pun langsung menganggukkan kepalanya pelan dan mengambil boneka itu dari Bryan.Setelahnya, Bryan memutuskan untuk beristirahat lebih awal di kamarnya.*Di sisi lain, Nina saat ini sedang asik membaca buku di dalam kamarnya. Sejenak ia lirikkan matanya ke arah kalender yang tertempel di dinding kamarnya itu. Empat hari lagi genap sebulan dirinya bekerja di rumah mewah ini.‘Tidak terasa, empat lagi aku akan resign dari kerjaan ini,’ batin Nina.Dari awal, setelah mendapati Bryan bermain dengan seorang gadis di kantor waktu itu, membuat Nina berpikir untuk berhenti bekerja. Apalagi setelah kejadian dirinya yang ditampar oleh Bryan, membuat Nina semakin yakin dengan keputusannya untuk resign.Nina tidak bisa berlam

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 48. Mati Rasa

    Bi Lastri mengedikkan bahu.Sarah pun melirik ke ruangan di luar dapur dan mendapati Bryan yang sedang duduk bersandar di sofa. Sarah memandang aneh melihat Bryan yang dulunya banyak tingkah kini lebih sering berdiam diri. Yang anehnya lagi, Bryan selalu memakai topeng saat berada di rumah.“Saya perhatikan Tuan Muda makin hari makin aneh, seperti ODGJ. Kayaknya kita harus ngelaporin ini ke Tuan Besar bahwa anaknya sekarang menjadi gila!”“Hush! Kamu itu kalau ngomong suka ngelantur! Apa pun yang Tuan Muda lakukan, kita tidak ada hak untuk mengomentari. Lagian ini kan rumahnya. Kita di sini hanya sebagai ART, Sarah! Apa kamu mau bernasib yang sama kayak Laras?”Ucapan Bi Lastri membuat Sarah langsung menggeleng. “Gak, Bi. Amit-amit! Saya gak mau dipecat! Kerja di sini udah enak. Gak terlalu berat, udah gitu gajinya lumayan.”“Makanya dari pada ngurusin yang gak penting, mendingan kamu lanjutin itu kerjaanmu

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 47. Masih Penasaran

    Di pagi hari, seperti hari-hari biasa, Bi Lastri selalu membuatkan sarapan untuk Bryan.“Silakan dinikmati, Tuan.”“Makasih ya, Bi.”“Sama-sama, Tuan. Bibi ke dapur dulu, ya.”Saat hendak pergi, Bryan kembali memanggil Bi Lastri dan menanyakan keberadaan Nina.“Nina ada di samping, Tuan. Lagi nyiram tanaman,” jawab Bi Lastri.“Dia sudah sarapan belum ya, Bi?” tanya Bryan lagi.“Belum, Tuan. Katanya tadi, tunggu kerjaan pada beres dulu baru dia mau sarapan.”Bryan pun mengangguk pelan dan mempersilakan Bi Lastri untuk melanjutkan pekerjaannya di dapur.Mendengar bahwa Nina belum sarapan membuat Bryan berinisiatif memberikan sepiring nasi goreng spesial miliknya itu kepada Nina. Biarlah dirinya tidak sarapan pagi ini, yang penting sang pujaan hatinya itu kenyang.Bryan kemudian membawa sarapannya itu dan mencari Nina yang berada di samping rumah

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 46. Aku Tidak Akan Terlena!

    Setelah kepergian Laras, menjadikan Bryan semakin berani untuk bertemu Nina terang-terangan. Malam ini, Bryan membelikan Nina separcel buah-buahan lengkap, cemilan sehat dan bahkan sekaleng susu bubuk untuk ibu hamil. Bryan melakukan ini karena dirinya masih mengira bahwa Nina benar-benar hamil.ā€˜Apa lebih baik aku menyeduhnya dulu, ya? Biar Nina tinggal minum saja?ā€™ ucap Bryan kala melihat kaleng susu yang baru ia beli. Ia pun bergegas menuju dapur.ā€œTuan Muda sedang apa?ā€ tanya Sarah yang kebetulan lewat di dapur. Ia melihat Bryan sedang memasak air.ā€œMau buat susu,ā€ jawab Bryan santai.ā€œBiar saya saja yang buat, Tuan,ā€ tawar Sarah.ā€œBaiklah. Aku tunggu di sini ya.ā€Bryan pun menyerahkan pekerjaan itu pada Sarah dan memilih duduk sambil menghisap rokok elektriknya.Sarah menjadi salah fokus saat akan membuka kaleng susu tersebut. Ia membaca tulisan pada kaleng tersebut dengan seksama. ā€˜Lah, ini kan susu buat ibu hamil? Apa ini buat

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 45. Kena Karma

    “Apa yang sudah kamu lakukan, Laras??” tanya Bryan. Pria itu seketika panik melihat Nina berderai air mata. Bryan langsung menghampiri Nina kemudian menangkup pipinya dan menyeka air mata gadis itu.“Kamu baik-baik saja, kan, Sayang?” tanya Bryan lembut. Ia sudah tidak peduli lagi tentang pandangan Laras terhadap mereka.Nina langsung melepaskan tangan Bryan dari wajahnya dan berdiri agak menjauh dari tuan mudanya itu. Nina tidak mau jika Laras akan menuduhnya yang aneh-aneh lagi.Sementara Laras, wanita itu saat ini tercengang melihat apa yang terjadi di depan matanya. ‘Sudah aku duga, mereka ada sesuatu!’‘Sepertinya aku harus menguaknya sendiri! Aku harus mendapatkan bukti-bukti kalau mereka sudah pernah tidur bareng!’ batin Laras lagi.Bryan memperhatikan ekspresi Nina yang tampak ketakutan saat melihat Laras. Dari tadi Nina hanya menundukkan kepalanya sambil menghapus buliran hangat yang berjatuh

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 44. Ah, Sakit!

    “Dari hasil pemeriksaan tes darah dan USG dinyatakan bahwa pasien tidak sedang hamil, Bu,” papar dokter kepada keduanya.“A-APA?!!”“Serius, Dok? Dokter gak ngeprank, kan?” tanya Laras kurang percaya dengan omongan dokter itu.“Tidak. Memang benar pasien tidak hamil. Kadar hormon hcg dari sampel darah pasien sangat rendah itu artinya negatif. Dari hasil pemeriksaan USG pun saya tidak menemukan tanda-tanda adanya janin dalam rahim pasien.”“Terus kenapa pasien sering mual-mual bahkan muntah, Dok?” tanya Sarah.“Berdasarkan konsultasi yang dilakukan tadi, pasien memiliki riwayat penyakit maag. Gejala berupa mual dan muntah tersebut disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Saya menyarankan agar pasien tetap menjaga pola makan yang teratur dan hindari pemicu lainnya, seperti stress, mengonsumsi alkohol dan rokok.”Penjelasan dari dokter membuat Sarah mengangguk

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 43. Positif Hamil?

    Laras melihat mobil milik Bryan sudah melaju pergi dari rumah. Dengan langkah tergesa-gesa, Laras langsung mencari Sarah.“Mbak Sarah! Mbak!” panggil Laras yang masih jauh. Ia pun makin mempercepat langkahnya itu.“Kenapa, Laras? Kok heboh banget!” tanya Sarah yang seolah-olah sudah lupa dengan rencana mereka kemarin.“Itu loh! Tuan Muda sudah pergi ke kantor! Ayo buruan kita bawa Nina ke rumah sakit!” ajak Laras sangat antusias.Sarah menyimpan kembali alat pelnya itu. “Oh iya. Ayo, Laras!”Laras dan Sarah pun mencari Nina di segala penjuru. Bi Lastri yang melihat mereka berdua pun seketika menjadi panik.Karena khawatir dengan Nina, Bi Lastri akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah Laras dan Sarah dari belakang.“Eh, Nina! Kemari kamu! Mbak mau ngomong,” titah Sarah setelah mendapati Nina yang sedang menjemur baju di halaman belakang.Nina dengan polosnya pun men

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan MudakuĀ Ā Ā Bab 42. Kawin Lari

    “Jangan sekarang, Laras! Bahaya! Masih ada Tuan Muda, ntar kita ketahuan gimana? Bisa-bisa dipecat kita dua!”“Tapi kan Tuan Muda udah masuk di dalam kamarnya. Toh kamarnya juga di lantai atas. Gak mungkin Tuan Muda tau kalau kita diam-diam bawa si bocah itu ke rumah sakit malam ini. Ayolah kita bawa dia sekarang juga!” bujuk Laras yang terkesan memaksa.“Kalau seandainya Tuan Muda ternyata mantau kita diam-diam gimana? Bisa ribet urusannya! Udahlah, Laras. Besok pagi aja! Tunggu Tuan Muda ke kantor, baru deh kita beraksi!”Laras akhirnya menyerah. Ia pun mengangguk pelan menyetujui usulan dari rekan kerjanya itu.*Seperti biasa, Nina yang kini berada di dalam kamarnya, langsung mengecek isi dari plastik hitam yang Bi Lastri berikan barusan. Nina membaca isi surat itu.‘Oh, ternyata dari dia lagi,’ gumam Nina.Tanpa membaca keseluruhan isi surat tersebut. Nina langsung membuang barang i

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status