Share

Bab 32. Tidak Setara

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-01-26 20:00:34

“Nina?” gumam Bryan terkejut.

Nina mematung sesaat, kemudian berlari pergi.

“Udah, Mel. Pergi kamu!” perintah Bryan panik. Pria itu menyudahi kegiatan panasnya. Melissa yang sedang asik mengulum benda kokoh milik Bryan itu pun berdecak sebal.

“Tapi, Pak? Kita bahkan belum sampai ke inti permainan!”

Bryan sudah selesai membenarkan celananya yang tadi terbuka, pria itu langsung keluar dari ruangan dan menyusul langkah Nina tanpa menghiraukan Melissa yang sedang berbicara.

“Pak Bryan? Pak?!! Bapak!!!” teriak Melissa. Namun bosnya itu sudah lenyap di balik pintu.

“Ah, sialan!!!! Siapa sih perempuan itu? Lagi-lagi rencanaku untuk bermain dengan Bryan gagal! Selalu seperti ini! Shit!!” dengkus Melissa, memaki-maki situasi yang menimpa dirinya sekarang.

Di sisi lain, Nina langsung menjauh dari ruangan itu, meninggalkan Bryan dan Melissa tanpa berbicara sepatah kata pun. Nina berjala

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
dah lah nina pergi aja kau sejauh mungkin biar bryan kelabakn nyari mu. aku yakin bryan pum juga sayang dengan mu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 33. Hubungan Kita Ini Sebatas...

    “Tuan Bryan?”Bryan menoleh. “Nina… soal tadi… itu… aku benar-benar gak ada hubung—”“Gak apa-apa, Tuan. Tuan Bryan gak perlu menjelaskannya lagi. Saya tidak berhak mendapatkan penjelasan dari Tuan. Lagi pula, saya hanya seorang pembantu. Dan Tuan adalah majikan saya. Kita gak ada hubungan apa-apa selain antara seorang majikan dan pesuruhnya. Jadi saya tidak punya hak melarang Tuan untuk berhubungan dengan siapa pun,” tegas Nina dengan sebuah senyum palsu di bibirnya.“Kok kamu ngomongnya gitu sih, Nina?”“Saya hanya menyampaikan fakta saja, Tuan.”“Aku gak suka kalau kamu ngomong kayak gitu, Nina. Di mataku kamu bukan hanya sebatas pesuruh. Tapi lebih. Aku sudah menganggapmu sebagai—”“Sebagai apa Tuan? Sebagai pemuas nafsu? Saya sudah bilang sebelumnya, saya tidak sudi lagi, Tuan. Tuan Bryan hanya saya anggap sebagai seorang majik

    Last Updated : 2025-01-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 34. Berseteru

    Satu kalimat dari Nina sukses membuat Bryan membulatkan mata.“Apa? Kau bilang apa?!” tanya Bryan tak percaya.“Saya ingin berhenti! Saya tidak mau lagi melihat wajah Tuan Bryan!” tegas Nina. Ia memberanikan diri untuk menatap wajah Bryan yang sudah semakin sangar.“Apa?! Berhenti?”“I-iya.”“Kau tidak boleh berhenti!!” Bryan menarik kuat lengan Nina dan membawanya hingga mentok ke dinding. Bryan mengunci tubuh Nina agar gadis itu tidak bisa kabur. Bryan mengangkat jari telunjuknya dan menempelkannya pada hidung Nina. “Ingat, ya! Aku sudah membayarmu mahal! Kau tidak boleh berhenti seenak jidat! Kalau kau tidak bisa melayani hasratku, setidaknya kau harus melayani keperluanku yang lain!”Wajah mereka begitu dekat dengan tatapan yang saling bertemu. Tatapan penuh arti dari Bryan seolah-olah takut kehilangan sosok Nina. Sedangkan Nina dengan jantungnya yang berdetak kencan

    Last Updated : 2025-01-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 35. Nina, Kamu Kenapa?

    Natalia menghampiri Melissa yang sangat sibuk di meja kerjanya sedang menyusun proposal. Natalia menyenggol pelan siku sahabatnya itu.“Eh, Mel. Gue mau nanya sesuatu sama lo!”“Apaaann??” sahut Melissa dengan nada yang kurang menyenangkan. Melissa masih kesal dengan kejadian yang tadi.“Gue mau nanya serius. Gue dari kemarin penasaran asli dah. Soal hubungan lo ama Pak Bryan. Kalian berdua udah jadian gak sih?”“Jangan kepo deh!”“Kok lo jadi marah-marah gini sih, Mel? Apa jangan-jangan Pak Bryan nolak lo, ya? Makanya lo ngambek. Iya, kan?” tebak Natalia.Melissa berhenti menatap layar komputernya dan beralih melihat sahabatnya itu dengan dongkolnya. “Udah deh, Nat. Jangan kepoin urusan orang! Udah sana kamu, balik kerja!” Melissa kemudian mendorong pelan kursi yang diduduki Natalia agar menjauh dari meja kerjanya.Belum selesai dengan Natalia, kedua staf yang tadi melihat Nina dan Bryan di toilet wanita itu pun menghampiri Melissa d

    Last Updated : 2025-01-28
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 36. Sekretaris adalah Maut

    Bryan masih menggedor-gedor pintu kamar mandi itu dengan kuatnya, tetapi masih belum mendapatkan sahutan dari dalam.“Apa aku dobrak aja, ya?” gumamnya.Saat hendak bersiap mendobrak pintu, tiba-tiba pintu wc itu pun terbuka membuat Bryan terkejut.“Lah? Laras???” ucap Bryan tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.“Tuan Muda kenapa sih heboh banget gedor-gedor pintu toilet? Saya kan jadi takut keluar. Tak kirain tadinya maling. Eh rupanya Tuan Muda toh,” ucap Laras yang menatap aneh kepada Bryan.“Emang Tuan Muda ngapain sih malem-malem ke sini? Di kamar Tuan Muda juga kan ada toilet. Ngapain Tuan Muda ke toilet lantai bawah? Dan kenapa Tuan Muda dari tadi nyebut-nyebut nama Nina segala??” tanyanya lagi.Bryan tidak menjawab pertanyaan dari Laras. Dirinya langsung beranjak pergi dari sana tanpa meninggalkan sepatah kata.Laras yang melihat Bryan semakin menaruh rasa curiga terhada

    Last Updated : 2025-01-29
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 37. Nina Hamil?

    Bryan membuang napas kasar. Bryan langsung menghubungi satpam keamanan yang bertugas di lantai itu, menggunakan telepon kantornya.“Halo, Pak Bryan. Ada yang bisa saya bantu?”“Pak Arif, tolong ke sini. Ada orang gila yang gangguin saya di ruangan!”“Baik, Pak. Saya segera ke sana.”Melissa tak percaya melihat Bryan yang serius dengan ancamannya. Seketika Melissa merasa kesal dan marah terhadap bosnya itu.“Pak Bryan beneran manggil satpam buat ngusir saya, Pak?!!” tanyanya tak percaya.“Aku kan udah bilang tadi, Mel! Aku serius dengan omonganku! Kamu jangan anggap aku bercanda, ya!!”Melissa berdecak sebal kemudian turun dari meja bosnya. Ia segera merapikan bajunya dan berkata, “Huh! Pak Bryan jangan repot-repot nyuruh satpam buat ngusir saya, saya bisa keluar sendiri kok!”“Bagus kalau kamu sadar. Keluar sana! Cepat!” ketus Bryan yang juga tak kalah kesalnya.Saat keluar dari ruangan Bryan, Melissa dibuat terkaget karena melihat sosok Natalia sedang menempelkan telinganya di daun p

    Last Updated : 2025-01-31
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 38. Nina Hamil? (2)

    Setelah tidak merasakan mual lagi, Nina akhirnya kembali ke kamar tanpa menyadari adanya Bryan yang sedang berdiri memantaunya dari kejauhan.Di dalam kamar, Nina melihat tiga kantong belanjaan pemberian Bryan yang belum ia buka dari tadi. Karena penasaran dengan isinya, Nina pun memutuskan untuk membukanya.Terdapat sepasang sepatu, tas branded, jam tangan bermerek, bahkan kalung berlian. Nina juga menemukan sekotak coklat, setangkai bunga mawar merah, dan sepucuk surat.“Sok romantis!” celetuk Nina.Tanpa membaca isi surat tersebut, Nina langsung meremas-remasnya dan memasukkannya kembali ke dalam kantong belanjaan itu. Nina membawa semua barang-barang pemberian Bryan dan membuangnya ke dalam tempat sampah besar yang ada di belakang rumah.Tanpa Nina sadari lagi, Bryan masih memantaunya dari jauh. Saat Nina sudah kembali masuk ke dalam kamar. Bryan pun ke belakang rumah, ia penasaran dengan apa yang Nina lakukan di sana barusan.

    Last Updated : 2025-01-31
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 39. Meluluhkan Kamu

    Setelah Nina tidak merasa mual lagi, gadis itu menarik napas panjang, menghirup oksigen agar dirinya merasa lega.“Gimana, Nina?” tanya Bryan polos.Nina melihat Bryan dengan tatapan herannya. “Gimana apanya, Tuan?”“Dedek bayinya udah balik ke perut kamu, kan? Apa nyangkut di tenggorokan?”Pertanyaan polos dari Bryan membuat Nina memijat keningnya sendiri. “Tuan Bryan ini ada-ada aja deh! Lulusan sarjana masa gak tau apa-apa sih?! Mana ada bayi keluar lewat mulut!”“Terus keluarnya lewat mana dong??” tanya Bryan antusias.Nina kembali melihat wajah Bryan. “Tuan Bryan mau ngejebak saya, ya? Pagi-pagi gini pikirannya udah mesum aja!”Bryan masih memasang muka polosnya. “Aku serius bertanya, emang bayinya keluar dari mana?”“Pikirin aja sendiri!” balas Nina ketus.“Aku gak bisa mikirin hal yang lain. Karena dipikiranku han

    Last Updated : 2025-02-01
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 40. Kekepoan Laras

    Sesaat kemudian, Bi Lastri pun menggeleng pelan. ‘Ah tidak. Ingat umur, Lastri! Kau ini sudah tua! Tidak boleh berprasangka buruk! Nina itu anak yang baik, tidak mungkin mau menjalin hubungan gelap dengan Tuan Muda.’Bi Lastri akhirnya kembali bekerja dan menyimpan dalam-dalam rasa curiganya tersebut. Wanita tua itu melangkah ke ruang makan dan hendak membersihkan meja makan.Tidak berselang lama, Bryan datang kembali menemui Bi Lastri dengan membawa sebuah kantong plastik hitam entah berisikan apa di dalam.“Bi Lastri, tolong berikan ini ke Nina ya, Bi,” ucap Bryan.Bi Lastri sudah bekerja selama 15 tahun di sana, menjadikan Bryan sangat mempercayai segala sesuatunya kepada wanita tua tersebut.Wanita tua itu pun mengangguk pelan dan mengambil kantong plastik itu dari tangan Bryan. “Baik, Tuan Muda. Nanti Bibi berikan ke Nina.”“Makasih ya, Bi.”*Setelah mencuci piring dan menye

    Last Updated : 2025-02-01

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 50. Aku Bukan Robotmu, Pa!

    Keesokan harinya…Jam dinding telah menunjukkan pukul sepuluh pagi, namun belum ada tanda-tanda Bryan sudah terbangun atau belum. Sedari pulang kantor kemarin, Bryan langsung masuk ke dalam kamarnya dan melewatkan makan malamnya.Bi Lastri yang biasanya selalu memberikan sarapan kepada majikannya itu seketika cemas, karena sudah pukul segini Bryan belum juga turun ke bawah untuk sarapan.Tringg…. Tring… Tringg…Telepon rumah berbunyi. Bi Lastri sigap menjawab panggilan suara tersebut.“Halo. Dengan kediaman keluarga Lawrence. Ada yang bisa saya bantu?” sapa Bi Lastri ramah.“Ini saya, Bi,” sahut si penelpon. Suaranya terdengar familiar.“Oh, Tuan Besar. Ada apa, Tuan?” tanya Bi Lastri.“Apa Bryan ada di rumah, Bi? Kenapa jam segini dia belum berangkat ke kantor? Saya sudah telepon nomernya berkali-kali, tapi gak diangkat. Apa dia masih tidur, Bi?”“I-iya, Tuan Besar. Sepertinya Tuan Muda masih tidur. Soalnya pintu kamarn

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 49. Gundah

    Bryan mencari Bi Lastri dengan membawa boneka jumbo itu dalam dekapannya.“Bi Lastri, seperti biasa ya,” ucapnya kala bertemu dengan wanita tua itu.Bi Lastri yang sudah paham pun langsung menganggukkan kepalanya pelan dan mengambil boneka itu dari Bryan.Setelahnya, Bryan memutuskan untuk beristirahat lebih awal di kamarnya.*Di sisi lain, Nina saat ini sedang asik membaca buku di dalam kamarnya. Sejenak ia lirikkan matanya ke arah kalender yang tertempel di dinding kamarnya itu. Empat hari lagi genap sebulan dirinya bekerja di rumah mewah ini.‘Tidak terasa, empat lagi aku akan resign dari kerjaan ini,’ batin Nina.Dari awal, setelah mendapati Bryan bermain dengan seorang gadis di kantor waktu itu, membuat Nina berpikir untuk berhenti bekerja. Apalagi setelah kejadian dirinya yang ditampar oleh Bryan, membuat Nina semakin yakin dengan keputusannya untuk resign.Nina tidak bisa berlam

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 48. Mati Rasa

    Bi Lastri mengedikkan bahu.Sarah pun melirik ke ruangan di luar dapur dan mendapati Bryan yang sedang duduk bersandar di sofa. Sarah memandang aneh melihat Bryan yang dulunya banyak tingkah kini lebih sering berdiam diri. Yang anehnya lagi, Bryan selalu memakai topeng saat berada di rumah.“Saya perhatikan Tuan Muda makin hari makin aneh, seperti ODGJ. Kayaknya kita harus ngelaporin ini ke Tuan Besar bahwa anaknya sekarang menjadi gila!”“Hush! Kamu itu kalau ngomong suka ngelantur! Apa pun yang Tuan Muda lakukan, kita tidak ada hak untuk mengomentari. Lagian ini kan rumahnya. Kita di sini hanya sebagai ART, Sarah! Apa kamu mau bernasib yang sama kayak Laras?”Ucapan Bi Lastri membuat Sarah langsung menggeleng. “Gak, Bi. Amit-amit! Saya gak mau dipecat! Kerja di sini udah enak. Gak terlalu berat, udah gitu gajinya lumayan.”“Makanya dari pada ngurusin yang gak penting, mendingan kamu lanjutin itu kerjaanmu

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 47. Masih Penasaran

    Di pagi hari, seperti hari-hari biasa, Bi Lastri selalu membuatkan sarapan untuk Bryan.“Silakan dinikmati, Tuan.”“Makasih ya, Bi.”“Sama-sama, Tuan. Bibi ke dapur dulu, ya.”Saat hendak pergi, Bryan kembali memanggil Bi Lastri dan menanyakan keberadaan Nina.“Nina ada di samping, Tuan. Lagi nyiram tanaman,” jawab Bi Lastri.“Dia sudah sarapan belum ya, Bi?” tanya Bryan lagi.“Belum, Tuan. Katanya tadi, tunggu kerjaan pada beres dulu baru dia mau sarapan.”Bryan pun mengangguk pelan dan mempersilakan Bi Lastri untuk melanjutkan pekerjaannya di dapur.Mendengar bahwa Nina belum sarapan membuat Bryan berinisiatif memberikan sepiring nasi goreng spesial miliknya itu kepada Nina. Biarlah dirinya tidak sarapan pagi ini, yang penting sang pujaan hatinya itu kenyang.Bryan kemudian membawa sarapannya itu dan mencari Nina yang berada di samping rumah

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 46. Aku Tidak Akan Terlena!

    Setelah kepergian Laras, menjadikan Bryan semakin berani untuk bertemu Nina terang-terangan. Malam ini, Bryan membelikan Nina separcel buah-buahan lengkap, cemilan sehat dan bahkan sekaleng susu bubuk untuk ibu hamil. Bryan melakukan ini karena dirinya masih mengira bahwa Nina benar-benar hamil.‘Apa lebih baik aku menyeduhnya dulu, ya? Biar Nina tinggal minum saja?’ ucap Bryan kala melihat kaleng susu yang baru ia beli. Ia pun bergegas menuju dapur.“Tuan Muda sedang apa?” tanya Sarah yang kebetulan lewat di dapur. Ia melihat Bryan sedang memasak air.“Mau buat susu,” jawab Bryan santai.“Biar saya saja yang buat, Tuan,” tawar Sarah.“Baiklah. Aku tunggu di sini ya.”Bryan pun menyerahkan pekerjaan itu pada Sarah dan memilih duduk sambil menghisap rokok elektriknya.Sarah menjadi salah fokus saat akan membuka kaleng susu tersebut. Ia membaca tulisan pada kaleng tersebut dengan seksama. ‘Lah, ini kan susu buat ibu hamil? Apa ini buat

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 45. Kena Karma

    “Apa yang sudah kamu lakukan, Laras??” tanya Bryan. Pria itu seketika panik melihat Nina berderai air mata. Bryan langsung menghampiri Nina kemudian menangkup pipinya dan menyeka air mata gadis itu.“Kamu baik-baik saja, kan, Sayang?” tanya Bryan lembut. Ia sudah tidak peduli lagi tentang pandangan Laras terhadap mereka.Nina langsung melepaskan tangan Bryan dari wajahnya dan berdiri agak menjauh dari tuan mudanya itu. Nina tidak mau jika Laras akan menuduhnya yang aneh-aneh lagi.Sementara Laras, wanita itu saat ini tercengang melihat apa yang terjadi di depan matanya. ‘Sudah aku duga, mereka ada sesuatu!’‘Sepertinya aku harus menguaknya sendiri! Aku harus mendapatkan bukti-bukti kalau mereka sudah pernah tidur bareng!’ batin Laras lagi.Bryan memperhatikan ekspresi Nina yang tampak ketakutan saat melihat Laras. Dari tadi Nina hanya menundukkan kepalanya sambil menghapus buliran hangat yang berjatuh

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 44. Ah, Sakit!

    “Dari hasil pemeriksaan tes darah dan USG dinyatakan bahwa pasien tidak sedang hamil, Bu,” papar dokter kepada keduanya.“A-APA?!!”“Serius, Dok? Dokter gak ngeprank, kan?” tanya Laras kurang percaya dengan omongan dokter itu.“Tidak. Memang benar pasien tidak hamil. Kadar hormon hcg dari sampel darah pasien sangat rendah itu artinya negatif. Dari hasil pemeriksaan USG pun saya tidak menemukan tanda-tanda adanya janin dalam rahim pasien.”“Terus kenapa pasien sering mual-mual bahkan muntah, Dok?” tanya Sarah.“Berdasarkan konsultasi yang dilakukan tadi, pasien memiliki riwayat penyakit maag. Gejala berupa mual dan muntah tersebut disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Saya menyarankan agar pasien tetap menjaga pola makan yang teratur dan hindari pemicu lainnya, seperti stress, mengonsumsi alkohol dan rokok.”Penjelasan dari dokter membuat Sarah mengangguk

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 43. Positif Hamil?

    Laras melihat mobil milik Bryan sudah melaju pergi dari rumah. Dengan langkah tergesa-gesa, Laras langsung mencari Sarah.“Mbak Sarah! Mbak!” panggil Laras yang masih jauh. Ia pun makin mempercepat langkahnya itu.“Kenapa, Laras? Kok heboh banget!” tanya Sarah yang seolah-olah sudah lupa dengan rencana mereka kemarin.“Itu loh! Tuan Muda sudah pergi ke kantor! Ayo buruan kita bawa Nina ke rumah sakit!” ajak Laras sangat antusias.Sarah menyimpan kembali alat pelnya itu. “Oh iya. Ayo, Laras!”Laras dan Sarah pun mencari Nina di segala penjuru. Bi Lastri yang melihat mereka berdua pun seketika menjadi panik.Karena khawatir dengan Nina, Bi Lastri akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah Laras dan Sarah dari belakang.“Eh, Nina! Kemari kamu! Mbak mau ngomong,” titah Sarah setelah mendapati Nina yang sedang menjemur baju di halaman belakang.Nina dengan polosnya pun men

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 42. Kawin Lari

    “Jangan sekarang, Laras! Bahaya! Masih ada Tuan Muda, ntar kita ketahuan gimana? Bisa-bisa dipecat kita dua!”“Tapi kan Tuan Muda udah masuk di dalam kamarnya. Toh kamarnya juga di lantai atas. Gak mungkin Tuan Muda tau kalau kita diam-diam bawa si bocah itu ke rumah sakit malam ini. Ayolah kita bawa dia sekarang juga!” bujuk Laras yang terkesan memaksa.“Kalau seandainya Tuan Muda ternyata mantau kita diam-diam gimana? Bisa ribet urusannya! Udahlah, Laras. Besok pagi aja! Tunggu Tuan Muda ke kantor, baru deh kita beraksi!”Laras akhirnya menyerah. Ia pun mengangguk pelan menyetujui usulan dari rekan kerjanya itu.*Seperti biasa, Nina yang kini berada di dalam kamarnya, langsung mengecek isi dari plastik hitam yang Bi Lastri berikan barusan. Nina membaca isi surat itu.‘Oh, ternyata dari dia lagi,’ gumam Nina.Tanpa membaca keseluruhan isi surat tersebut. Nina langsung membuang barang i

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status