/ Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 119. Keputusan Bryan

공유

Bab 119. Keputusan Bryan

작가: Kak Gojo
last update 최신 업데이트: 2025-03-03 22:02:37

“Aku tetap memilih Nina, Pa,” jawab Bryan setelah sekian lama mengatupkan bibirnya.

“Kamu sudah yakin dengan pilihan kamu?” tanya Fredrinn ingin memastikan jawaban anaknya.

“Iya, Pa. Aku yakin. Kami tetap saling mencintai dalam suka maupun duka. Susah senang akan kami lalui bersama,” ujar Bryan dengan mantap.

Nina kemudian menatap Bryan seolah-olah tak percaya. Tapi jujur, ia juga merasa senang karena Bryan lebih memilihnya.

Sudut bibir Fredrinn terangkat. Ia tersenyum sinis mendengar kalimat anaknya. “Kamu bisa berkata demikian karena kamu belum melaluinya!”

“Aku akan memegang omonganku sendiri, Pa. Papa bakalan lihat keseriusanku.”

“Ya sudah. Serahkan semua kredit card dan ATM-mu. Kembalikan semuanya ke Papa!”

Bryan mengambil dompetnya kemudian mengeluarkan semua kartu kredit tanpa limit dan kartu ATM miliknya. Fredrinn juga meminta kunci mobil yang tadi mereka

잠긴 챕터
GoodNovel에서 계속 읽으려면
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
nikah siri aja kalian bry terus punya anak. lama² papa mu juga luluh lihat cucunya yang penting kalian cari kerja dulu kalau lama² tinggal di hotel uang bisa habis mending cari kosan
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 120. Perdebatan Sengit

    Keesokan paginya, Rosalina mencari Bryan, namun Bi Lastri mengatakan bahwa sedari malam Bryan belum juga pulang.Fredrinn yang tengah sibuk memasang dasi langsung menjawab pertanyaan istrinya itu. “Mama jangan cari-cari Bryan lagi! Bryan sudah Papa usir dari rumah! Dia tidak boleh lagi menginjakkan kakinya ke rumah ini!”Rosalina membelalakkan mata begitu mendengar jawaban Fredrinn. Bi Lastri yang mendengarnya pun ikut terkejut.“Apa!? Papa ngusir Bryan? Kenapa Papa melakukan itu?” tanya Rosalina meminta penjelasan.“Anak itu sudah keterlaluan, Ma! Ternyata dia membohongi Papa! Dia membeli apartemen mahal untuk gadis kampung itu! Padahal gadis kampung itu ngomong ke Papa minta resign, mau pulang kampung merawat bapaknya yang sedang sakit. Tau-taunya mereka lagi asik berduaan di apartemen itu! Papa menangkap basah mereka sedang bertelanjang di kolam renang! Ini bukan pertama kalinya, waktu itu Papa juga melihat mereka berciuma

    최신 업데이트 : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 121. Bawa Bryan Kembali

    “Apa semua itu penting?! Kan aku sudah memenuhi semua kewajibanku kepada Bryan! Memberikannya uang, menyekolahkannya sampai S-2, memberikannya tempat tinggal, memastikan dia bisa makan tiga kali sehari. Apa itu kurang cukup? Apa perjuanganku belum setimpal bagi kamu, Ros?! Kamu itu enak, cuman diam di rumah mengurus anak! Urusan rumah tangga sudah dikerjakan oleh pembantu. Kenapa kamu masih mengeluh?!”“Kalau soal menafkahi secara materi, aku juga sanggup, Fredrinn!! Seandainya aku tau ini bakalan terjadi, aku tidak akan resign dari kerjaanku. Lebih baik aku bekerja sekaligus mengurus anakku. Aku salah menilai kamu, aku pikir kamu bisa menjadi ayah yang baik untuk Bryan, rupanya dugaanku salah besar!”Ya, sebelum menikah, Rosalina adalah pengacara hebat yang bekerja di firma hukum ternama pula. Namun setelah Rosalina melahirkan Bryan, ia memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Rosalina ingin fokus dengan bayinya. Rosalina tidak mau me

    최신 업데이트 : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 122. Mau Tinggal di Mana?

    Di tempat lain, Bryan masih tertidur pulas di kamar hotel bersama Nina. Setelah sinar matahari masuk secara sempurna di cela-cela tirai jendela, Nina akhirnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia melihat Bryan yang terbaring di sebelahnya, masih memejamkan mata tanpa merasa terganggu sedikit pun oleh cahaya mentari pagi.“Mas Bryan, bangun, Mas!”Guncangan ringan di bahunya, membuat Bryan tersadar. “Kenapa sayang?” tanyanya dengan suara serak-serah basah khas bangun tidur.“Ayo bangun, Mas! Ini sudah pagi!”“Emang jam berapa sekarang?” tanya Bryan malas.“Sudah jam sembilan lewat, Mas! Ayo bangun!”Bryan menguap dan kembali menyelimuti dirinya sendiri. “Masih pagi banget, sayang. Mendingan kita lanjutin tidur yuk.”“Gak mau ah. Aku gak mau tidur lagi. Istirahatku udah cukup,” tolak Nina kemudian bangkit dari tempat tidur. Namun Bryan kembali menarik tub

    최신 업데이트 : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 123. Rumah Baru

    “Kita cari kontrakan atau kosan aja yang bayarnya per bulan. Kayaknya masih ada kok yang harganya 600-an gitu sebulan. Setidaknya kita aman punya tempat bernaung. Soal makan dan lain-lain, nanti kita pikirin lagi.”Mereka pun pergi dari hotel tersebut dan mencari rumah sewa. Setelah beberapa jam, mereka akhirnya menemukan kontrakan sepetak dengan fasilitas apa adanya, hanya ada lemari kecil dan juga kasur tipis serta wc dalam. Letak kontrakan itu pun jauh dari pusat kota dan jalanan masuknya harus melewati gang sempit.“Ini gak ada kompornya ya, Bu?” tanya Nina kepada si pemilik kontrakan.“Namanya juga kontrakan, Mbak. Kosongan begini. Syukur-syukur saya kasih lemari, kasur, dan kipas!” jawab si pemilik kontrakan dengan muka judesnya. “Di tempat lain mungkin bener-bener kosong, tanpa isi!”“Emangnya harga sewanya berapa sebulan, Bu?”“Saya kasih 800 deh, Mbak! Air saya yang tanggung

    최신 업데이트 : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 124. Kehidupan Berbeda

    Tutik tidak pantang menyerah, ia langsung memberikan sebungkus nasi campur kepada Bryan. “Ini ada makanan buat Kakak.”Tidak ingin menolak rezeki, Bryan menerimanya tanpa berpikir panjang. Jujur saja, Bryan juga merasa lapar saat ini.“Makasih ya.”Gadis itu tersenyum sumringah karena Bryan akhirnya bersuara.‘Aghh, gila.. suaranya seksi banget.’“Kakak mau dibuatin teh hangat gak?” tawar Tutik, berusaha mencari perhatian lebih.“Ah, gak usah repot-repot.”“Gak merepotkan kok, Kak. Lagian rumah saya di depan sini. Itu rumah saya, yang cat hijau,” ucapnya sembari menunjuk rumahnya sendiri.“Gak usah, Tutik. Terima kasih. Kalau teh hangat, saya juga bisa buat sendiri kok. Tapi sayangnya saya belum ada kompor,” ucap Bryan sedikit curhat.Tutik mengangguk pelan, lalu berlari menuju rumahnya. Bryan dibuat terheran-heran dengannya.Tidak

    최신 업데이트 : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 125. Kembali ke Rumah

    “Ini sudah semingguan lebih, Pa. Mana Bryan? Kata Papa, Bryan pasti pulang. Tapi sampai sekarang kok belum ada? Mama mohon, Pa, cari anak kita, Pa! Mama khawatir,” gumam Rosalina dengan suara lirihnya.Sudah tiga harian, Rosalina hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur sembari menangisi anaknya. Kata dokter, Rosalina terkena gangguan kecemasan. Hal ini memicu penyakitnya kambuh. Rosalina semakin pucat, kesehatannya menurun dari hari ke hari, tubuhnya pun semakin kurus karena beberapa kali Rosalina menolak makanan yang diberikan Bi Lastri.“Saya tidak tau ada masalah apa di keluarga ini. Tapi sebagai dokter, saya meminta Anda agar menuruti saja kemauan istri Anda, Sir! Seharusnya Anda bersyukur karena Ibu Rosalina masih diberi kekuatan untuk dapat bertahan selama ini! Coba Anda lihat di luar sana, pasien yang mengidap penyakit kanker mungkin hanya memiliki harapan hidup yang lebih pendek. Jadi pesan saya, lebih baik Anda kabulkan saja permintaan Ibu

    최신 업데이트 : 2025-03-07
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 126. Ego

    “Gak bisa, Ma. Mama lagi sakit begini, mana boleh jalan jauh. Apalagi mau ke tempat aku. Di sana gak nyaman, Ma.”“Makanya kamu di sini saja, Nak.”“Gak bisa, Ma. Aku gak mau pisah dari Nina.”Rosalina sedikit kecewa, karena Bryan lebih mementingkan Nina daripada dirinya sendiri, orang yang telah melahirkan dan merawatnya sampai besar. Tapi Rosalina juga paham bahwa anaknya itu sudah besar dan berhak memilih jalan hidupnya sendiri.“Ma, aku gak bisa di sini lama-lama. Aku harus cari kerja, Ma.”“Kamu ambil saja kredit sama ATM Mama, Bryan. Lagian Mama tidak membutuhkannya.”“Gak perlu, Ma. Aku mau belajar mandiri. Aku mau buktiin ke Papa bahwa aku bisa menghidupi diri sendiri.”Lagi dan lagi, Rosalina harus merelakan anaknya pergi. Buliran air hangat kembali menetes saat mereka akan berpisah.“Mama jangan nangis lagi ya. Aku janji kalau ada waktu luan

    최신 업데이트 : 2025-03-07
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 127. Aku Tidak Berguna

    “Di dekat sini, Mas. Aku tadi pagi lihat di sosmed, ada orang nyari pekerja. Kerjanya jagain jualan sosis panggang dan lain-lain aja sih. Tapi karena kita kepepet butuh duit, ya udah aku datangin aja tempat itu. Alhamdulillah aku diterima dan langsung kerja hari ini juga.”Nina lalu merogoh sakunya dan menyerahkan uang 25 ribu kepada Bryan. “Ini gaji aku, Mas. Kebetulan sistem gajiannya per hari.”Bryan melihat uang itu dan merasa miris. ‘Astaga, dia bahkan rela kerja dengan gaji 25 ribu per hari. Berarti cuma 750 ribu sebulan. Itu pun belum nutupi biaya kontrakan. Sedangkan aku tadi ditawarin kerja jaga toko 1,2 per bulan, tapi aku tolak karena gajinya kecil banget. Harusnya aku gak milih-milih pekerjaan seperti Nina.’“Kenapa dilihat aja, Mas? Ambil aja. Aku tau kamu udah laper. Kamu beliin aja nasi goreng di depan gang kita. Kalau kamu nungguin aku masak dulu, pasti lama. Aku gak tega lihat kamu kelaparan, Mas.”

    최신 업데이트 : 2025-03-07

최신 챕터

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 141. Kritis

    Tubuh Nina seketika lemas tak bertenaga kala mendapat telepon itu. Dia tidak percaya hal ini terjadi. Kenapa Bryan tiba-tiba kritis?Tanpa berpikir panjang, Nina langsung menuju rumah sakit tersebut.Sepanjang perjalanan, Nina hanya bisa menangis dan berharap bahwa Bryan baik-baik saja.“Kamu kenapa tiba-tiba masuk rumah sakit sih, Mas?” gumam Nina seraya terisak.*Setibanya di rumah sakit, Nina segera berlari menuju bagian administrasi. Ternyata di sana sudah ada William yang menanggung biaya operasi.William menjelaskan bahwa Bryan terjatuh dari lantai tiga saat bekerja.“T-terjatuh?”“Iya. Kata mandor kami begitu. Para pekerja juga heran kenapa Bryan tiba-tiba terjatuh. Sepertinya dia kepeleset, soalnya sempat hujan, mungkin karena licin makanya Bryan terjatuh.”“Terus sekarang Bryan di mana?” tanya Nina cemas.“Di ruang operasi. Kepalanya bocor. Kata dokter juga, tulang kaki Bryan ada yang remuk. Kamu doakan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 140. Berita Buruk

    Nina langsung menghentikan nyanyiannya saat menyadari bahwa Bryan mulai menangis.Sambil mengusap kedua matanya, Bryan menatap wajah Nina yang saat ini begitu dekat dengan wajahnya.“Lagi… nyanyiin lagi!” Bryan berseru lugu kepada Nina. Bryan berseru lugu dengan mata yang sembab dan memerah.Nina pun mulai menyanyikan lagu itu kembali.Bryan terdiam polos hingga Nina menyelesaikan nyanyiannya. Bryan kembali menangis ketika nyanyian itu berakhir.“Kamu teringat mama kamu ya, Mas?” tanya Nina yang ikut sedih karena Bryan semakin terisak.Bryan menggeleng pelan sambil tersedu-sedu.“Terus kenapa kamu menangis begini, Mas?” tanya Nina lagi.“Soalnya kamu nyanyinya medok banget, sayang. Padahal kan itu lagu Inggris,” jawab Bryan dengan suara gemetar.Nina langsung mencubit pipi Bryan hingga pria itu menjerit kesakitan.“Aw! Sakit tau, sayang!”&l

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 139. Tiba-Tiba Dimanjain

    Bryan akhirnya keluar dari ruang ICU. Sedangkan Nina dan Fredrinn kembali berdiam-diaman, seperti tidak terjadi sesuatu. Bryan lalu berpamitan kepada ayahnya, Fredrinn hanya mengangguk pelan.Di perjalanan pulang, Nina meminta Bryan untuk singgah di konter.“Kamu mau beli pulsa, sayang? Biar aku yang beliin ya.”“Jangan, Mas. Kamu tunggu di motor aja ya.”Bryan hanya menurut dan menunggu Nina membeli sesuatu di konter itu.Sesampainya di rumah, Bryan kembali bertanya. Ia heran kenapa Nina tiba-tiba membeli hp baru.“Aku sengaja beli hp baru, Mas. Biar kita tetap bisa berhubungan walaupun kamu lagi di luar. Lagian cuman hp senter kok, harganya 150 ribu aja,” jawab Nina santai.“Padahal aku gak butuh hp, sayang. Mendingan uangnya kamu tabung aja daripada dibeliin hp,” ucap Bryan yang ingin berhemat. Tentu saja karena dia belum tau bahwa Nina telah mendapatkan uang dari ayahnya saat di rumah sakit tadi.Nina lalu mengambil ponseln

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 138. Luluh

    Bryan akhirnya masuk ke ruangan itu didampingi oleh perawat. Di dalam sana, ia diwajibkan mengenakan baju khusus penjenguk pasien ruangan ICU. Ia lalu melihat ibunya hanya dari balik kaca tembus pandang yang membatasi mereka. Banyak sekali alat-alat canggih yang terpasang di tubuh Rosalina dan sampai sekarang ibunya itu belum juga sadarkan diri.“Apa saya gak bisa masuk ke dalam, Sus?” lirih Bryan dengan sorot mata mulai berkabut.“Saya sarankan tidak. Keadaan pasien sedang kritis, daya tahan tubuhnya pun sangat lemah. Yang diperkenankan masuk ke dalam hanya dokter dan perawat saja, itu pun harus benar-benar dalam keadaan steril.”Bryan mengangguk paham dan kembali memandangi ibunya dari kaca tembus pandang di depannya.Di depan pintu ICU, tersisa Fredrinn dan Nina duduk berduaan sembari menunggu Bryan keluar. Sebab tadi Fredriin menyuruh Bi Lastri agar pulang saja untuk menemani Sarah menjaga rumah.Entah sudah berapa lama

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 137. Menjenguk Mama

    William mengelus dagunya sendiri dan menaruh curiga. “Atau jangan-jangan gadis itu memang orang susah? Dan Bryan adalah orang yang ngasih modal ke gadis itu untuk berpenampilan semewah mungkin di pesta Daddy?”William lalu bergeleng kepala. “Ckck. Bryan, Bryan! Pantasan saja Papamu marah dan membiarkanmu hidup susah begini. Rupanya karena kamu jatuh cinta sama gadis miskin! Bodoh sekali kamu Bryan! Rela menderita demi hidup bersama dengan gadis itu! Terkadang cinta memang bikin orang jadi goblok!”William pun pergi dan membiarkan Bryan berduaan dengan Nina di gedung tua itu.Ya, awalnya memang William sempat naksir kepada Nina. Karena kala itu, penampilan Nina sangat mewah dan berkelas. Wajah Nina yang anggun pun mampu menyihir mata William. Tapi setelah William melihat sosok asli Nina dengan penampilan sederhananya, William jadi ilfeel. Walaupun saat ini wajah Nina masih terlihat cantik mempesona, tapi tetap saja itu tidak berpengaruh be

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 136. Maaf, Aku Egois

    Selanjutnya Nina hanya diam tak bersuara.Bryan langsung beranjak pergi bekerja, tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.Nina menatap Bryan yang sudah jauh dari pandangannya sembari menangis lirih. “Maafkan aku, Mas. Aku egois. Aku hanya gak mau kalau kamu lebih memilih ibumu dari pada aku.”*Siang hari, di lokasi proyek…Waktu makan siang telah tiba. Para pekerja pun diistirahatkan selama 30 menit.Salah satu dari mereka menghampiri Bryan dan berkata, “Ada yang nyariin kamu tuh!”“Siapa, Kang?”“Kurang tau. Perempuan. Sekarang lagi nungguin kamu di bangunan kosong di depan sana,” jawab si tukang bangunan sembari menunjuk gedung tua tidak terpakai di ujung sana.“Oh oke. Makasih ya.”Setelah itu, Bryan kemudian berjalan menuju bangunan tua yang ditunjuk oleh rekan kerjanya tadi. Bryan terkejut melihat Nina sedang berdiri menunggunya.&ldq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 135. Bungkam

    ‘Aduh, apa ya? Sekali lagi kalau salah, hp ini bakalan terblokir.’ Bryan mulai menyerah, padahal ia sudah memasukkan tanggal mereka jadian, tanggal lahir Nina sampai tanggal lahirnya sendiri. Namun tetap salah.‘Aduh, sandinya apa sih? Masa tanggal lahir Sehun EXO? Gak mungkin deh.’ Bryan iseng-iseng mencobanya, dan benar saja ponsel itu langsung terbuka.Bryan menggerutu dalam hati. ‘Bisa-bisanya tanggal lahir Sehun dijadikan password hp! Ada-ada saja!’Bryan mulai mengecek pesan dan log panggilan di ponsel tersebut. Memang benar, sekiranya ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari minggu lalu dan banyak pesan masuk yang sudah dibaca.Semua pesan dan panggilan itu dari nomor Bi Lastri. Bryan yang penasaran mulai membaca satu per satu pesan dari Bi Lastri.[Nduk, ini Bi Lastri. Kamu masih menyimpan nomor Bibi, kan? Kenapa telpon Bibi gak kamu angkat, Nduk?][Kamu sibuk ya, Nduk?][Apa kabar kalian d

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 134. Masuk ICU

    Bi Lastri hanya menghela napas setelah mendengar jawaban dari Bryan.“Terus sekarang gimana keadaan Mama? Mama baik-baik saja, kan?” tanya Bryan lagi.“Nyonya tidak baik-baik saja, Tuan.”Mendengar jawaban Bi Lastri sukses membuat Bryan semakin cemas. Ia pun segera melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam sana. Tapi Bi Lastri mencegahnya dengan cepat.“Sebaiknya jangan masuk dulu, Tuan!”“Kenapa, Bi?”“Soalnya Papanya Tuan kayaknya marah besar kalau sampai melihat Tuan datang ke sini!”“Aku gak peduli, Bi! Aku cuman mau lihat Mama sekarang.”Bryan mengabaikan kalimat Bi Lastri. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Sedangkan Bi Lastri menghela napas pasrah.Rasanya ingin mengeluarkan air mata kala melihat sang ibunda kini terbaring tak berdaya di ranjang perawatan dengan selang oksigen yang membantunya bernapas. Fisik Rosalina semaki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 133. Nyonya Kritis Lagi

    Bryan menatap lekat manik mata gadisnya itu. “Kita harus nikah secepat mungkin, sayang. Kandungan kamu sudah enam minggu. Sampai kapan kita bisa menyembunyikan kehamilan ini dari tetangga? Mungkin sekarang, kita masih bisa tenang dan santai. Karena perut kamu masih kecil. Tapi lama-lama, perut kamu ini bakalan membesar. Orang-orang pasti curiga sama kita. Kita bakalan diusir dari sini dan dilaporin ke RT! Bisa-bisa kita masuk berita dan viral! Belum lagi kalau sampai ibu dan bapak kamu tau kalau kamu ini sedang hamil. Apa tanggapan mereka? Makanya aku harus ke rumah, sekali lagi aku ingin berjuang mendapatkan restu dari Papa. Supaya Papa mau ketemu dengan orang tua kamu di kampung untuk membicarakan pernikahan kita. Biarlah kita menikah secara sederhana tanpa pesta segala macam. Yang penting sah dan ada buktinya.”“Tapi kalau Papa kamu masih gak setuju gimana, Mas? Bapak aku juga gak bakalan merestui hubungan kita kalau Papa kamu sendiri belum merestui kita,” ucap Nina sendu.

앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status