Share

Bab 10. Terciduk Laras?

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 20:00:31

“Mau melakukan apa?” tanya Bryan dingin.

“Mencicipi punya, Tuan. Jangan marah-marah lagi ya, Tuan. Nanti gantengnya hilang,” goda Nina dengan terpaksa. Ia melakukannya agar Bryan tidak murka padanya. Nina takut jika dirinya dipecat dari kerjaan.

Nina merasa lega saat Bryan menampakkan senyum tipis.

“Anak pinter. Lain kali jangan berani menolak permintaanku lagi, ya.”

“I-iya, Tuan. Saya janji.”

“Sekarang kamu jongkok dan buka celanaku.”

Tanpa melawan lagi, Nina menuruti semua permintaan Bryan. Ia perlahan membuka celana milik Bryan. Pipi Nina seketika merah merona saat berhadapan dengan alat tempur Bryan. Meskipun masih menciut, barang itu masih menunjukkan keperkasaannya.

“Bangunkan dia, sayang. Perlakukan dia dengan lembut. Berikan sentuhan terbaikmu.”

Nina meneguk ludah susah payah. Ia sangat malu dan tidak mau melakukan hal ini. Nina mendongakkan kepala

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
pliss up lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 11. Belum Klimaks

    Bukannya menjawab, Bryan tidak ambil pusing. Lelaki itu melanjutkan kembali memompa batangnya ke milik Nina.“Tuan Bryan, berhenti, Tuan. Saya takut.”“Dia cuman pembantu, Sayang. Kenapa harus takut?”“Saya takut keciduk, Tuan.”“Ah, jangan gugup, Nina. Dia bisa apa di hadapanku? Kalau ketahuan, aku pecat saja dia dari sini. Gampang, kan?”Rasa panik, gugup, takut, dan nikmat bercampur menyatu dalam diri Nina. Ingin rasanya mendesah, namun ia menahan diri. Samar-samar Nina masih mendengar suara Laras yang masih mencari dirinya.“Aaahhh.. hngg.. mmpss.. pe-pelan-pelan, Tuan… ouhh…” Nina tak kuasa menahan desahannya lagi karena Bryan semakin menusuknya lebih dalam dan bergoyang lebih cepat.Sementara Laras sadar, ia seperti mendengar suara percikan air dari dalam toilet di ujung dapur. Tidak hanya itu, Laras pun samar-samar mendengar suara wanita dan hantaman enta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 12. Harapan Palsu

    “Hmm… sebenarnya belum. Tapi aku gak mau mempersulit keadaan kamu. Kita berhenti dulu. Kamu lanjut pekerjaanmu, sebelum Laras kembali ke sini,” ucap Bryan menyuruh Nina keluar dari toilet.Nina pun mengangguk pelan dan bergegas memasang kembali pakaiannya dengan lengkap. Sementara Bryan masih berada dalam toilet sekaligus mandi sembari menunggu Laras datang membawakan handuk untuknya.Tidak lama kemudian Laras kembali dengan sebuah handuk di tangan, ia lalu melihat Nina yang sudah berada di dapur tengah sibuk memotong-motong sayuran.‘Sialan itu anak. Dari mana saja dia?’Tok Tok Tok“Permisi, Tuan Muda. Ini handuknya, Tuan.”Tanpa panjang lebar, Bryan membuka pintu dan hanya menampakkan tangannya. Ia pun langsung mengambil handuk itu dan melanjutkan membersihkan tubuhnya.‘Huftt.. cuek banget sih dia. Bilang terima kasih kek, apa kek. Ini main ambil-ambil aja tanpa ngomong! Susah ya pu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 13. Kamu Bikin Aku Candu!

    Malam hari, tepatnya pukul dua belas malam. Nina masih terbangun. Ia duduk sambil terus-terusan menatap layar hp miliknya, menantikan pesan masuk dari sang majikan. Walaupun matanya sudah tampak sayu karena menahan ngantuk, namun Nina berusaha semaksimal mungkin untuk tidak tertidur.Bryan sudah berpesan padanya sejak sore hari untuk menunggunya pulang dari rumah sakit. Sore tadi Bryan berkunjung melihat keadaan Rosalina ditemani dengan Fredrinn yang sudah lebih dulu berada di sana.“Huh, Tuan Bryan lama sekali. Aku udah ngantuk banget,” keluhnya. “Apa aku tidur aja dulu, ya?”Nina memutuskan untuk tidur sebentar dan memasang alarm untuk 30 menit ke depan. Nina pun merebahkan dirinya di atas kasur tipisnya dan tak berselang lama Nina telah berada di alam bawah sadar.30 menit kemudian, alarm hp milik Nina berbunyi keras. Tetapi, Nina tidak kunjung bangun saking ngantuk beratnya dia.Di sela-sela mimpinya yang indah, terdenga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 14. Kepergok Bercinta?

    Bryan semakin melebarkan kedua paha Nina dan memegang erat. Bryan menuntun pinggul Nina untuk terus bergerak aktif dan cepat. Ditambah dengan dorongan pinggul dari Bryan.“Aaahh… ahh.. Tuan…” Nina meringis kesakitan karena sensasi yang melanda dirinya.“Kenapa, Baby? Enak, kan?”Walaupun terhitung empat kali Nina melakukannya, tetapi rasa sakit di bagian liangnya itu masih terasa.Desahan lembut dari Nina membuat Bryan semakin memasukkan kejantanannya lebih dalam dan bermain cepat. Pinggul Nina digerakkan secara memutar lalu berubah naik turun dengan ritme yang tidak beraturan.“Oh, God!! You are so sexy,” puji Bryan lagi dengan suaranya yang sudah serak. Ia menarik badan Nina agar mendekat. Bryan mengangkat sedikit kepalanya mengarah ke buah dada Nina yang tampak menawan lalu mengulumnya.“Aaahh, Tuan, saya gak tahan lagi, Tuan.” Nina semakin mendesah ketika mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 15. Tidur Seranjang

    Pukul 04.00 Subuh…Nina terbangun saat alarm yang ia pasang berbunyi. Matanya enggan terbuka total dan tubuhnya terasa berat sekali untuk bergerak. Malam ini terasa berbeda dari malam sebelumnya. Karena ia beristirahat dengan nyaman di kamar milik Bryan. Saking nyamannya membuatnya berniat melanjutkan tidurnya.Saat memejamkan matanya kembali, hp milik Nina kembali berdering.‘Huh. Ini jam berapa sih. Kok rasanya cepat banget,’ gerutunya dalam hati.Nina menoleh dan melihat tuan mudanya masih tertidur pulas di sampingnya sambil memeluk tubuhnya. Mereka berdua tidur di satu ranjang dalam balutan selimut yang sama. Nafas hangat yang menyapu lehernya memberikan hawa lain untuknya.Nina memandangi Bryan lekat. Wajah tampan dengan rahang yang tegas. Cambang tipis yang ada di wajah Bryan membuat pria itu terlihat semakin manis. Juga bibir yang amat mempesona membuat Nina senyum-senyum sendirian di samping Bryan.‘Dia kelih

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 16. Sensasi Mandi Bersama

    Bryan tidak menghiraukan kata-kata Nina selanjutnya, lelaki itu justru kembali memejamkan matanya dan berbalik badan, membelakangi Nina.Setelah berpikir panjang, Nina akhirnya bersuara.“Baiklah, Tuan. Ayo kita mandi bersama.”“Gadis pintar.”Bryan pun tersenyum tipis dan meminta Nina untuk membantunya bangun dari tempat tidur.Nina mengoceh dalam hatinya melihat tingkah laku Bryan yang sangat manja.‘Huh! Padahal dia bisa bangun sendiri. Malah nyuruh-nyuruh aku segala.’Keduanya pun berjalan masuk ke dalam kamar mandi.“Bukain baju aku.”‘Astaga yang bener aja? Orang ini benar-benar manja. Kayak anak kecil.’“Kok bengong?!” tegur Bryan kala melihat keterdiaman Nina.“Eh? M-maaf, Tuan.” Nina pun membantu Bryan membuka baju dan celananya. Kini pria itu tampil polos. Kemudian Nina menyalakan keran air hangat yang ada di bathub dan menunggunya terisi sampai penuh.“Kenapa kamu diam saja?”Pertanyaan Bryan membuat Nina semakin bingung. Apa yang harus dia lakukan?“Sa-saya kan nungguin air

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 17. Bekas Merah Apa Itu?

    “Husshh!! Sembarangan kamu kalau ngomong!”“Mbak Sarah gak percaya? Saya ngelihat sendiri loh dengan mata kepala saya. Tadi malam mereka berdua naik ke lantai atas. Mana pake acara gandengan tangan lagi,” sambung Laras.“Kamu salah liat kali!”“Ihh, Mbak Sarah gak percayaan banget sama saya. Oh iya, kemarin siang juga saya dengerin suara Nina di toilet di ujung dapur itu, eh pas saya ketokin pintunya, ternyata Tuan Muda yang keluar. Terus itu si Tuan gak mau ngebukain pintunya lebar-lebar, padahal kan saya mau memastikan! Eh malah saya disuruh ambilin handuk di lantai atas. Habis itu, saya ke bawah lagi, si Nina udah ada di dapur! Mencurigakan banget kan, Mbak?”Sarah hampir termakan omongan Laras yang terdengar meyakinkan. Tetapi dirinya belum sebenarnya percaya dengan apa yang dikatakan Laras. Sarah meyakini bahwa Nina adalah anak baik-baik dan juga tuan mudanya itu tidak mungkin melakukan hal yang aneh-an

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 18. Klarifikasi Bryan

    Dada Nina terasa sesak. Semua tuduhan yang Laras katakan itu benar apa adanya. Nina semakin gugup karena Laras sudah mencurigainya.‘Matilah aku. Aduh. Bagaimana ini?’“Nina, jawab! Kamu tidur bareng Tuan Muda, ya?”Nina hanya diam membisu. Matanya mulai memanas. Ingin rasanya ia mengeluarkan air mata saking takutnya, tetapi Nina berusaha menahannya.Laras yang semena-mena langsung menjambak rambut Nina kuat-kuat dan kembali membentak Nina. Wajah Nina kelihatan panik dan ketakutan mendapatkan perlakuan buruk dari Laras.“Bener, kan? Kamu tidur bareng Tuan Muda? Kamu pelet dia, ya?!! Kok dia mau sih tidur bareng sama gadis jelek kayak kamu?!”Sarah berusaha melerai Laras dan menetralkan suasana.“Laras, hentikan! Kamu buat Nina ketakutan!”“Anak ini sudah keterlaluan loh, Mbak! Dia ngasih pelet ke Tuan Muda!” hardik Laras.“Apa benar yang dikatakan sama Lar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 138. Luluh

    Bryan akhirnya masuk ke ruangan itu didampingi oleh perawat. Di dalam sana, ia diwajibkan mengenakan baju khusus penjenguk pasien ruangan ICU. Ia lalu melihat ibunya hanya dari balik kaca tembus pandang yang membatasi mereka. Banyak sekali alat-alat canggih yang terpasang di tubuh Rosalina dan sampai sekarang ibunya itu belum juga sadarkan diri.“Apa saya gak bisa masuk ke dalam, Sus?” lirih Bryan dengan sorot mata mulai berkabut.“Saya sarankan tidak. Keadaan pasien sedang kritis, daya tahan tubuhnya pun sangat lemah. Yang diperkenankan masuk ke dalam hanya dokter dan perawat saja, itu pun harus benar-benar dalam keadaan steril.”Bryan mengangguk paham dan kembali memandangi ibunya dari kaca tembus pandang di depannya.Di depan pintu ICU, tersisa Fredrinn dan Nina duduk berduaan sembari menunggu Bryan keluar. Sebab tadi Fredriin menyuruh Bi Lastri agar pulang saja untuk menemani Sarah menjaga rumah.Entah sudah berapa lama

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 137. Menjenguk Mama

    William mengelus dagunya sendiri dan menaruh curiga. “Atau jangan-jangan gadis itu memang orang susah? Dan Bryan adalah orang yang ngasih modal ke gadis itu untuk berpenampilan semewah mungkin di pesta Daddy?”William lalu bergeleng kepala. “Ckck. Bryan, Bryan! Pantasan saja Papamu marah dan membiarkanmu hidup susah begini. Rupanya karena kamu jatuh cinta sama gadis miskin! Bodoh sekali kamu Bryan! Rela menderita demi hidup bersama dengan gadis itu! Terkadang cinta memang bikin orang jadi goblok!”William pun pergi dan membiarkan Bryan berduaan dengan Nina di gedung tua itu.Ya, awalnya memang William sempat naksir kepada Nina. Karena kala itu, penampilan Nina sangat mewah dan berkelas. Wajah Nina yang anggun pun mampu menyihir mata William. Tapi setelah William melihat sosok asli Nina dengan penampilan sederhananya, William jadi ilfeel. Walaupun saat ini wajah Nina masih terlihat cantik mempesona, tapi tetap saja itu tidak berpengaruh be

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 136. Maaf, Aku Egois

    Selanjutnya Nina hanya diam tak bersuara.Bryan langsung beranjak pergi bekerja, tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.Nina menatap Bryan yang sudah jauh dari pandangannya sembari menangis lirih. “Maafkan aku, Mas. Aku egois. Aku hanya gak mau kalau kamu lebih memilih ibumu dari pada aku.”*Siang hari, di lokasi proyek…Waktu makan siang telah tiba. Para pekerja pun diistirahatkan selama 30 menit.Salah satu dari mereka menghampiri Bryan dan berkata, “Ada yang nyariin kamu tuh!”“Siapa, Kang?”“Kurang tau. Perempuan. Sekarang lagi nungguin kamu di bangunan kosong di depan sana,” jawab si tukang bangunan sembari menunjuk gedung tua tidak terpakai di ujung sana.“Oh oke. Makasih ya.”Setelah itu, Bryan kemudian berjalan menuju bangunan tua yang ditunjuk oleh rekan kerjanya tadi. Bryan terkejut melihat Nina sedang berdiri menunggunya.&ldq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 135. Bungkam

    ‘Aduh, apa ya? Sekali lagi kalau salah, hp ini bakalan terblokir.’ Bryan mulai menyerah, padahal ia sudah memasukkan tanggal mereka jadian, tanggal lahir Nina sampai tanggal lahirnya sendiri. Namun tetap salah.‘Aduh, sandinya apa sih? Masa tanggal lahir Sehun EXO? Gak mungkin deh.’ Bryan iseng-iseng mencobanya, dan benar saja ponsel itu langsung terbuka.Bryan menggerutu dalam hati. ‘Bisa-bisanya tanggal lahir Sehun dijadikan password hp! Ada-ada saja!’Bryan mulai mengecek pesan dan log panggilan di ponsel tersebut. Memang benar, sekiranya ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari minggu lalu dan banyak pesan masuk yang sudah dibaca.Semua pesan dan panggilan itu dari nomor Bi Lastri. Bryan yang penasaran mulai membaca satu per satu pesan dari Bi Lastri.[Nduk, ini Bi Lastri. Kamu masih menyimpan nomor Bibi, kan? Kenapa telpon Bibi gak kamu angkat, Nduk?][Kamu sibuk ya, Nduk?][Apa kabar kalian d

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 134. Masuk ICU

    Bi Lastri hanya menghela napas setelah mendengar jawaban dari Bryan.“Terus sekarang gimana keadaan Mama? Mama baik-baik saja, kan?” tanya Bryan lagi.“Nyonya tidak baik-baik saja, Tuan.”Mendengar jawaban Bi Lastri sukses membuat Bryan semakin cemas. Ia pun segera melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam sana. Tapi Bi Lastri mencegahnya dengan cepat.“Sebaiknya jangan masuk dulu, Tuan!”“Kenapa, Bi?”“Soalnya Papanya Tuan kayaknya marah besar kalau sampai melihat Tuan datang ke sini!”“Aku gak peduli, Bi! Aku cuman mau lihat Mama sekarang.”Bryan mengabaikan kalimat Bi Lastri. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Sedangkan Bi Lastri menghela napas pasrah.Rasanya ingin mengeluarkan air mata kala melihat sang ibunda kini terbaring tak berdaya di ranjang perawatan dengan selang oksigen yang membantunya bernapas. Fisik Rosalina semaki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 133. Nyonya Kritis Lagi

    Bryan menatap lekat manik mata gadisnya itu. “Kita harus nikah secepat mungkin, sayang. Kandungan kamu sudah enam minggu. Sampai kapan kita bisa menyembunyikan kehamilan ini dari tetangga? Mungkin sekarang, kita masih bisa tenang dan santai. Karena perut kamu masih kecil. Tapi lama-lama, perut kamu ini bakalan membesar. Orang-orang pasti curiga sama kita. Kita bakalan diusir dari sini dan dilaporin ke RT! Bisa-bisa kita masuk berita dan viral! Belum lagi kalau sampai ibu dan bapak kamu tau kalau kamu ini sedang hamil. Apa tanggapan mereka? Makanya aku harus ke rumah, sekali lagi aku ingin berjuang mendapatkan restu dari Papa. Supaya Papa mau ketemu dengan orang tua kamu di kampung untuk membicarakan pernikahan kita. Biarlah kita menikah secara sederhana tanpa pesta segala macam. Yang penting sah dan ada buktinya.”“Tapi kalau Papa kamu masih gak setuju gimana, Mas? Bapak aku juga gak bakalan merestui hubungan kita kalau Papa kamu sendiri belum merestui kita,” ucap Nina sendu.

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 132. Semakin Manja

    Hari ini, Bryan memutuskan untuk tidak bekerja. Ia sudah menghubungi William melalui ponsel Nina, William pun memahami kondisi Bryan.Sekarang Nina dan Bryan sedang menunggu obat dari dokter setelah mereka mengontrol kehamilan Nina yang sudah berusia enam minggu.Setelah menerima obat tersebut, mereka memutuskan untuk pulang menaiki motor matic bekas yang baru pagi ini mereka beli.“Mas, singgah dulu ya. Aku kepengen makan rujak, Mas,” ucap Nina sembari menunjuk penjual rujak di pinggir jalan.Bryan langsung menghentikan motornya di depan si penjual dan memesan rujak tersebut.Setibanya di rumah, Nina justru tidak menyentuh rujak itu sama sekali. Hal ini membuat Bryan bertanya-tanya.“Kok gak di makan rujaknya, sayang?”“Entahlah, Mas. Selera makanku hilang. Kamu aja yang makan rujaknya, Mas.”Dua puluh menit berlalu, Nina benar-benar tidak menyentuh rujak itu. Bryan pun memutuskan untuk menghabisinya daripada mubazir.“

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 131. Perjuangan Bryan

    “Aku… a-ku nangis karena terharu, Mas. Selama ini kamu sangat perhatian. Kamu rela bangun subuh, kerjain semua pekerjaan yang seharusnya aku lakukan. Kamu bahkan belajar masak demi aku. Sudah berapa hari ini aku gak nyentuh dapur, semuanya kamu yang siapin. Padahal kamu juga bekerja, dari pagi sampai sore. Pulang ke rumah, sempat-sempatin masak makan malam buat aku, terus kerja lagi sampai larut malam. Aku di sini gak enak sama kamu, Mas. Aku membebani kamu. Aku gak kerja apa-apa, sedangkan kamu mati-matian kerja. Aku merasa gak berguna, Mas.”Bryan memeluk Nina untuk menenangkannya. “Jangan ngomong begitu, sayang. Kamu gak beban kok. Kamu kan sedang hamil muda. Aku gak mau kamu kecapean. Selama aku masih sanggup dan sehat wal-afiat, aku ikhlas kok mengerjakan semuanya. Aku sama sekali gak keberatan. Kamu cukup sambut aku pulang saja dengan senyuman manis kamu, energi aku kembali terisi penuh kok.”“Sudah ya, sayang. Jangan mikirin

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 130. Keguguran?

    Hari demi hari, Bryan semakin iba melihat Nina yang rela bekerja dalam keadaan hamil muda. Apalagi di saat pulang bekerja, Bryan memperhatikan wajah Nina yang terlihat pucat karena kelelahan. Nina juga sering merasa pusing dan mual-mual di pagi hari.Semenjak pulang pergi ke tempat kerja menggunakan jasa ojek, Nina lebih duluan tiba daripada Bryan. Biasanya sebelum jam enam sore, Nina sudah sampai di kontrakan, sedangkan Bryan sesudah maghrib baru pulang. Maklum, lokasi proyek tempat Bryan bekerja sangat jauh dari tempat mereka tinggal.Sore ini, Nina langsung rebah di tempat tidurnya setelah pulang dari berjualan. Bahkan gadis itu belum mandi dan memasak buat Bryan untuk makan malam, Nina sudah tidak sanggup lagi bergerak, kepalanya serasa mau pecah.Baru lima menit rebahan, Nina segera bangkit hendak memasak.“Aku harus kuat. Kasihan Mas Bryan kalau pulang kerja nanti, tapi makanan belum siap.”Baru saja ia menyalakan kompor, hendak m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status