"Ganti baju sana." Ucap Abian saat melihat Flora masih termenung di teras sambil berlinang air mata."Mau kemana memang nya, Mas?" Tanya Flora sambil mendongakkan kepala nya menatap Abian yang menjulang tinggi di depan nya."Mau makan steak dan pizza kan? Ayo. Mas anter ke restoran nya langsung. Makan disana lebih enak, sayang." Abian tersenyum kecil, lalu mengusap air mata yang masih menetes di pipi Flora."Jangan nangis, sayang. Nanti cantik nya luntur lho, aku gak suka lihat kamu nangis gini.""Sakit, Mas..""Iya, kaki nya sakit ya? Mas gendong deh kalo gitu." Abian bersiap untuk menggendong tubuh Flora namun wanita itu menolak."Mas..""Jangan terus di pikirkan, sayang. Akan semakin menyakitkan jika terus di pikirkan.""Nyeri, Mas. Rasanya sesak sekali.""Aku tahu, jadi ayo balas dendam." Ucap Abian setelah beberapa kali menghela nafasnya dengan panjang."Berhenti peduli pada orang yang tid
"Mas.." panggil Flora setelah keduanya berada di dalam private room yang di tunjukkan oleh seorang waiters tadi. Abian meletakan jaketnya di sandaran kursi lalu menatap intens ke arah sang perempuan."Iya, ada apa, sayangku?" Tanya Pria itu sambil tersenyum manis. Senyuman yang hanya di perlihatkan Abian pada Flora. Selebihnya, dia hanya menunjukkan wajah datarnya saja."Gadis tadi, aku merasa tidak asing.""Benarkah, sayang?" Tanya Abian sambil tersenyum menatap Flora. Memang jika berduaan seperti ini, Abian lebih sering menatap wajah cantik Flora dengan dalam. Terlihat jelas kalau Abian adalah pria yang sangat tulus jika sudah mencintai dan Flora adalah wanita satu-satunya yang bisa melakukan kerasnya hati seorang Abian."Iya, Mas. Aku merasa pernah melihat wajah itu, tapi dimana ya? Aku lupa." Ucap Flora membuat Abian terkekeh."Mungkin yang di bonceng suami mu lalu di bawa ke penginapan." Jawab pria itu, membuat Flora terbelalak seket
Pria berwajah datar itu berjalan memasuki kawasan bangunan megah dengan setelan jas rapih nya. Pria itu menenteng tas berisi laptop dan perangkat lainnya sebagai perantara untuk dia bekerja."Selamat pagi, Pak Abian." Sapa seorang pria sambil membungkukkan tubuhnya, menyapa dengan hormat kedatangan CEO di perusahaan."Pagi, Kala." Balas Abian. Pria yang di sapa Kala itu pun mengekor di belakang Abian. Pria itu juga menunjukkan wajah yang tak jauh berbeda dengan Abian, keduanya sama-sama memiliki wajah datar."Apa ada kelanjutan tentang perusahaan itu, Kala?""Progres nya cukup bagus, Pak. Hanya saja, apa saya pikir Tuan Robi itu tidak salah menunjuk seorang direktur?" Tanya Kala sambil mengernyitkan keningnya. Dia tidak tahu kalau semua itu adalah bagian dari rencana licik Abian."Maksudmu?""Saya pikir, keputusan Tuan Robi mengganti direktur lama dengan yang baru adalah keputusan keliru. Rasanya, tidak masuk akal saja dari hanya
"Sayang.." Panggil seorang perempuan bertubuh tinggi semampai dengan berjalan yang anggun. Dia terlihat sangat cantik dengan balutan gaun mahal yang menutupi tubuh sempurna nya."Hai, sayang." Balas nya sambil melambaikan tangannya. Tanpa ragu, perempuan itu mendekat dan langsung duduk di pangkuan sang pria yang juga dengan senang hati menyambut kedatangan perempuan cantik itu."Ada apa, sayang? Kenapa sampai datang kesini?" Tanya Arifin. Ya, pria itu adalah Arifin dan perempuan itu adalah selingkuhannya, Arina."Gapapa sih, cuman kangen aja sama kamu.""Beneran kangen, sayang?" Tanya Arifin sambil memeluk pinggang ramping perempuan itu dengan posesif. Arina menganggukan kepala nya, lalu melingkarkan kedua tangan nya di leher kokoh Arifin.Sudah satu minggu ini Arifin menjabat sebagai direktur, pria itu berada di atas awan saat ini. Biasanya dia bekerja di lantai bawah, sekarang dia bekerja di lantai atas. Dia juga mendapatkan banyak angg
"Bu, bilang sama Flora kalau malam ini, aku gak pulang." Ucap Arifin lewat telepon. Dia menelpon sang Ibu, karena tahu kalau ponsel Flora rusak dan dia tidak mau membelikan nya ponsel lagi.Kenapa rusak? Padahal, Arina masih sempat mengirim pesan-pesan untuk mengompori Flora? Ya, karena Abian membantingnya. Dia kesal dan jijik melihat foto-foto kemesraan pasangan itu. Akhirnya, ponsel itu pecah berhamburan, untungnya Flora masih memiliki ponsel mahal yang di berikan oleh Abian. Ponsel yang jauh lebih mahal dari yang dia miliki sebelumnya."Kenapa?" Tanya Ranti sambil mengernyitkan keningnya."Kerjaan Arif banyak, Bu. Jadinya harus lembur, maklum lah kan sekarang Arif itu direktur." Jawab Arifin dengan nada bangga nya, membuat Ranti tersenyum."Yaudah, nanti Ibu sampaikan. Kamu fokus aja kerjanya ya, tapi besok pulang kan? Ibu pengen makan mie ayam." Ucap Ranti."Iya, besok Arif pulang kok. Mau mie ayam yang dimana, Bu?""Yang di
"Mas.." Panggil Flora dengan nada berbisik, wanita itu melambaikan tangan nya ke arah Abian dan pria itu langsung mendekat."Kenapa, sayang?""Kamu serius ngasih aku ini? Ini baju apaan, Mas. Tipis gini." Ucap Flora membuat Abian terkekeh."Itu baju dinas, sayang." Jawab pria itu sambil tersenyum manis."Menerawang gini, kamu sengaja ya?" Tanya Flora dengan tatapan memicing ke arah Abian."Hehe, jelas. Ayolah, pakai ya? Kamu akan sangat cantik ketika memakainya. Gak sabar banget Mas pengen lihat kamu pakai pakaian itu." Abian tersenyum nakal, otaknya sudah traveling kemana-mana."Udah, gak usah cengengesan kayak gitu, Mas.""Pakai ya?" Bujuk Abian membuat wanita itu menghela nafasnya."Kenapa harus?""Tentu nya buat nyenengin Mas dong, sayang. Gak ada salahnya nyenengin selingkuhan kayak yang suami kamu lakukan." Ucap pria itu sambil tersenyum."Baiklah, sekali-kali aku akan menyenangkan mu, Ma
Abian membuka kaos yang dia kenakan, juga celana seluruhnya itu. Pria itu merangkak menaiki tubuh Flora yang sudah terbaring di atas ranjang. Pria itu menurunkan tali spaghetti yang ada di pundak Flora, dia mengangkat tubuh wanita itu hingga lingerie itu berhasil lolos dari tubuh Flora."Menakjubkan, sayang." Puji Abian, lalu tanpa banyak basa-basi lagi, pria itu langsung menerkam tubuh Flora. Untuk awalan yang bagus, Abian menyusu seperti bayi di dada kenyal nan besar milik Flora.Sebelah tangan nya lagi menyusup ke dalam celana dalam Flora yang hanya berbentuk tali dan segitiga kecil untuk menutupi gundukkan berbulu itu. Tangan pria itu mulai membuka lebar kaki Flora dan memainkan nya hingga membuat Flora kelojotan sendiri karena ulah sang pria."Aaahhh, Mas.." Wanita itu mendesah nikmat ketika tangan pria itu berhasil menerobos masuk ke dalam lubang hangat sang wanita dan menggerakkan nya keluar masuk.Wanita itu semakin membuka kakinya lebar-l
"Aaaahhhh.." Dengan cepat, Abian merunduk dan melumat bibir Flora dengan liar dan brutal.Pria itu memagut bibir sang wanita dengan sensual, juga menggigitnya kecil hingga membuat tubuh Flora mengejang tak terkendali setelah berhasil mendapatkan klimaksnya yang entah ke berapa kalinya dalam penyatuan malam ini.Abian benar-benar luar biasa, hanya pria itu yang bisa membuat Flora klimaks berkali-kali bahkan hanya dalam waktu singkat, bahkan sebelum penyatuan di mulai sekalipun, pria itu sudah bisa membuat Flora klimaks dengan bantuan jemari atau lidahnya saja."Mas, kenapa ini nikmat sekali?""Iya, ini sangat nikmat. Mas menyukai milikmu yang sangat sempit menggigit ini, jaga tubuhmu untukku, sayang.""Iya, Mas. Aku akan menjaganya untukmu." Jawab Flora, dia tersenyum lalu keduanya kembali terlibat adu mulut, tapi ya bukan debat apalagi debat capres. Upss..Abian kembali melanjutkan permainan intinya dengan cepat dan kuat, membuat