Keysa merapikan penampilannya yang acak adut karena ulah Alsaki, walaupun sepenuhnya bukan salah Alsaki, Keysa juga menginginkan hal yang sama.Beruntungnya, cafe Keysa seperti rumah kedua Keysa sehingga Keysa dapat menggunakan alat make up-nya dengan baik. begitupula pakaian Keysa yang tersedia di lemari, Keysa tinggal memilih akan menggunakan pakaian yang mana. Alsaki yang melihat Keysa sedang mengeringkan rambut menggunakan hair dryer, mendekat dan menggantikan Keysa untuk melakukan hal itu.Sesuatu yang sepele, namun membuat Keysa salah tingkah."Terima kasih," cuit Keysa yang membuat Alsaki menganggukkan kepala."Keysa, ada hal yang ingin aku sampaikan,""Hm, ada apa, Mas?""Janji, jangan marah, dan kamu mau membantuku," desak Alsaki yang membuat Keysa curiga, namun Keysa tak menyuarakan isi hatinya dan memilih untuk diam."Iya, Mas," Keysa meng-iyakan permintaan Alsaki tanpa mengetahui apa yang Alsaki maksud.Walaupun sebenarnya, Keysa lebih banyak menerka banyak pikiran negatif
"Ray, kamu tinggal di sini, sendirian?" tanya Lyra yang mencoba merapikan pakaiannya sendiri."Iya," jawab Raymon, "apa kamu keberatan?" tanya Raymon yang merasa Lyra takut dengan dirinya."Tidak, aku tidak takut. Aku yakin, kamu tidak akan melakukan hal buruk kepadaku. Justru aku yang takut pada diriku sendiri, Ray," jawab Lyra yang menjawab rasa penasaran Raymon.Raymon menatap Lyra penuh tanya,"maksud kamu, Ly?" tanya Raymon."Ray, aku percaya kamu akan menjaga aku dengan baik." kata Lyra yang membatntu Raymon untul meletakkan pakaian yang sudah tertata di ranjang."Baguslah, aku hanya takut kamu akan menganggap aku sebagai pria yang tidak sopan, karena aku mengajak kamu untuk tinggal bersama dengan aku." jelas Raymon.Lyra menggelengkan kepala dengan cepat, kemudian Lyra menggenggam tangan Raymon,"aku hanya takut kamu melupakan aku, Ray," ungkap Lyra,"Ly, aku tidak mengerti, kenapa kamu mengatakan hal itu?" tanya Raymon,"Ya, aku hanya mengungkapkan isi hatiku saja. Aku sangat ta
Bintang menggebrak meja, dia merasa kesal dengan apa yang telah diperbuat Alysa, namun kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Bintang. Bintang mengambil segelas air dan menyiramkannya ke arah Keysa, target sebenarnya.Keysa yang tidak siap mendapatkan serangan mendadak, menjadi basah kuyup akibat ulah Bintang."Ah, maaf, aku tidak sengaja, aku bermaksud untuk-,""Tidak apa-apa," sahut Keysa.Bintang tersenyum puas, dan ... Byur!Hal yang sama menimpa Bintang, Bintang menatap nyalang ke arah sang pelaku, siapa lagi kalau bukan Alysa, sosok yang menjadi penyelamat Keysa hari ini,"Hei! Apa yang kamu lakukan?" tanya Bintang berang,"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan sebelumnya, kamu ingin melakukan hal buruk kepadaku, benar kan?" tanya Alysa."Kamu!""Apa?""Akh! Dasar wanita sial!""Apa? Sini, kalau berani, kita duel!" tantang Alysa yang membuat Jendra dan Kavi sigap memegang tubuh masing-masing pasangannya.Suasana mulai tak terkendali, Alsaki tak memiliki banyak sto
"Jangan seperti ini, Mas." keluh Keysa yang saat ini merasa risih dengan sikap Alsaki yang kini enggan melepaskan Keysa dari rangkulan tangannya,"Keysa, aku masih ingin seperti ini," pinta Alsaki yang masih setia merajuk di atas ranjang."Tapi, ini sudah pagi, sudah waktunya kita bangun dan sarapan,""Aku tidak ingin pergi bekerja, hari ini kita menghabiskan waktu di sini saja,""Jangan berchanda, Mas. Kita harus segera bersiap, aku harus pergi ke cafe, kamu tahu kan, kalau Raymon sedang menjaga pacarnya yang sakit dan aku harus menggantikan posisi Raymon,""Iya," sahut Alsaki yang kesal dengan keputusan Keysa yang mengabaikan keinginan Alsaki untuk bersama dengannya."Jangan seperti ini, kita bisa melewati waktu bersama setelah Raymon bisa kembali menjaga cafe,""Oke," jawab Alsaki dengan nada yang tak bersahabat,"Mas," panggil Keysa yang tak ingin Alsaki terus menerus merajuk,"Aku tahu, aku akan memaklumi hal itu, Keysa," jawab Alsaki yang terpaksa mengikuti keinginan Keysa."Sen
Raymon menatap Luna tajam, sahabat Raymon selain Keysa adalah Aluna. Seorang gadis yatim piatu yang memiliki paras cantik.Lyra menatap Luna dari ujung kaki hingga ujung kepala, seolah menilai penampilan Luna yang kini duduk bersebrangan dengan Lyra."Ly, jangan bercanda, omongan kamu nggak lucu!" tegur Raymon,"Tapi beneran aku hamil, aku bingung harus gimana,""Kamu sudah beri tahu Keysa?" tanya Raymon yang tak ingin pusing sendiri.Lyra masih belum mengerti, bagaimana bisa Raymon se-tenang ini menghadapi seorang wanita yang tengah mengandung anaknya, dan di sana ada Lyra. Apa Raymon tidak menganggap keberadaan Lyra?"Belum,""Astaga! Kamu harus beri tahu Keysa juga, ini bukan masalah sepele Luna,""Aku tahu,""Ah," Raymon mulai mengingat keberadaan Lyra yang kini duduk bersebrangan dengannya dengan wajah tak bersahabat,"Ly, maaf, aku terlambat memperkenalkan Luna, dia-,""Apa dia kekasih kamu selain aku?" tanya Lyra yang tiba-tiba memotong pembicaraan Raymon dan membuat Raymon meng
Alsaki memeluk tubuh Keysa dari belakang, Keysa yang baru saja mandi, membuat tubuh Alsaki ikut basah."Kamu, nanti basah!" tegur Keysa yang membuat Alsaki mengerucutkan bibirnya."Aku tidak keberatan jika tubuhku basah karena kamu,""Ya, kamu benar, kamu selalu mengatakan itu,""Keysa, kamu kenapa?""Aku, kenapa?" tanya Keysa yang menunjuk dirinya sendiri, mencoba menyembunyikan hal yang Keysa rasakan."Kamu tidak seperti biasanya," jawab Alsaki sembari menggiring Keysa untuk duduk bersamanya di atas sofa."Aku hanya kelelahan,""Benarkah?" tanya Alsaki sangsi,"Iya," jawab Keysa yang mencoba menutupi hal yang mengganggu di dalam pikirannya."Keysa, aku tidak suka kamu berbohong. Kita sudah pernah sepakat untuk saling terbuka, benarkan?""Aku tidak sedang berbohong, kenapa kamu menuduh aku tanpa alasan," jawab Keysa sewot.Sejujurnya yang diucapkan Alsaki benar adanya. Sayangnya, Keysa tak ingin mengakui hal itu."Baiklah, maafkan aku," kata Alsaki yang mencoba mengalah dan membiarka
Lyra dan Raymon hanyut dalam suasana yang mereka ciptakan, mereka tidak banyak bicara, apa yang dilakukan Raymon menjawab semua keraguan Lyra. Lyra semakin tergila-gila kepada Raymon, terlepas seperti apa sosok Raymon nanti.Lyra dan Raymon saling bermandi peluh, hingga akhirnya mereka berdua memejamkan kedua matanya, ntah berapa kali mereka menghabiskan stok pengaman yang disediakan Raymon di dalam laci.Lyra merasakan tangan Raymon yang melingkar di pinggangnya. Lyra menatap paras Raymon. Tanpa terasa, tangan Lyra menjelajahi wajah kekasihnya, Lyra merasa sayang untuk meninggalkan kekasihnya. Mengingat sebentar lagi, dia akan melakukan syuting di luar kota."Ly, kamu mau sampai kapan seperti ini?" tanya Raymon.Lyra yang menyadari kekasihnya terbangun, segera menarik tangan Lyra dan menghentikan apa yang Lyra lakukan.Apa yang dilakukan Raymon, membuat Lyra terkejut, karena Raymon mengecup telapak tangan Lyra berkali-kali, ingat berkali-kali bukan satu kali saja."Ray?""Ly, aku min
"Eh," Bintang terkejut, apa yang dilakukan Kavi tak seperti ekspetasi Bintang. Bintang pikir, Kavi akan terlena dan terpedaya dengan sikapnya, dan bisa Bintang manfaatkan sesuka hati Bintang.Dari udut pandang mata Bintang, Kavi sosok seseorang yang baik dan tidak akan macam-macam dengan seorang wanita. Sayangnya, itu hanya khayalan Bintang saja, sosok Kavi yang asli sangat bertentangan dengan apa yang Bintang gambarkan. Sepertinya, Bintang salah target, seharusnya Bintang menyerang Jendra, bukan Kavi yang notabene seorang playboy kelas kakap, jika dibandingkan dengan Alsaki dan Jendra."Kenapa?" tanya Kavi sembari mengangkat satu alisnya."Sepertinya tidak jadi," jawab Bintang yang mencoba kabur dan memperbaiki posisi tubuhnya, lebih tepatnya mencoba menjaga jarak dengan Kavi yang kini memiliki tatapan berbeda dengan sebelumnya."Tidak mungkin, tidak jadi. Kamu yang menawarkan semua diawal, kenapa kamu tiba-tiba menarik semua ucapan kamu, Bintang?" tanya Kavi yang kini tertantang unt