"Ray, kamu tinggal di sini, sendirian?" tanya Lyra yang mencoba merapikan pakaiannya sendiri."Iya," jawab Raymon, "apa kamu keberatan?" tanya Raymon yang merasa Lyra takut dengan dirinya."Tidak, aku tidak takut. Aku yakin, kamu tidak akan melakukan hal buruk kepadaku. Justru aku yang takut pada diriku sendiri, Ray," jawab Lyra yang menjawab rasa penasaran Raymon.Raymon menatap Lyra penuh tanya,"maksud kamu, Ly?" tanya Raymon."Ray, aku percaya kamu akan menjaga aku dengan baik." kata Lyra yang membatntu Raymon untul meletakkan pakaian yang sudah tertata di ranjang."Baguslah, aku hanya takut kamu akan menganggap aku sebagai pria yang tidak sopan, karena aku mengajak kamu untuk tinggal bersama dengan aku." jelas Raymon.Lyra menggelengkan kepala dengan cepat, kemudian Lyra menggenggam tangan Raymon,"aku hanya takut kamu melupakan aku, Ray," ungkap Lyra,"Ly, aku tidak mengerti, kenapa kamu mengatakan hal itu?" tanya Raymon,"Ya, aku hanya mengungkapkan isi hatiku saja. Aku sangat ta
Bintang menggebrak meja, dia merasa kesal dengan apa yang telah diperbuat Alysa, namun kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Bintang. Bintang mengambil segelas air dan menyiramkannya ke arah Keysa, target sebenarnya.Keysa yang tidak siap mendapatkan serangan mendadak, menjadi basah kuyup akibat ulah Bintang."Ah, maaf, aku tidak sengaja, aku bermaksud untuk-,""Tidak apa-apa," sahut Keysa.Bintang tersenyum puas, dan ... Byur!Hal yang sama menimpa Bintang, Bintang menatap nyalang ke arah sang pelaku, siapa lagi kalau bukan Alysa, sosok yang menjadi penyelamat Keysa hari ini,"Hei! Apa yang kamu lakukan?" tanya Bintang berang,"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan sebelumnya, kamu ingin melakukan hal buruk kepadaku, benar kan?" tanya Alysa."Kamu!""Apa?""Akh! Dasar wanita sial!""Apa? Sini, kalau berani, kita duel!" tantang Alysa yang membuat Jendra dan Kavi sigap memegang tubuh masing-masing pasangannya.Suasana mulai tak terkendali, Alsaki tak memiliki banyak sto
"Jangan seperti ini, Mas." keluh Keysa yang saat ini merasa risih dengan sikap Alsaki yang kini enggan melepaskan Keysa dari rangkulan tangannya,"Keysa, aku masih ingin seperti ini," pinta Alsaki yang masih setia merajuk di atas ranjang."Tapi, ini sudah pagi, sudah waktunya kita bangun dan sarapan,""Aku tidak ingin pergi bekerja, hari ini kita menghabiskan waktu di sini saja,""Jangan berchanda, Mas. Kita harus segera bersiap, aku harus pergi ke cafe, kamu tahu kan, kalau Raymon sedang menjaga pacarnya yang sakit dan aku harus menggantikan posisi Raymon,""Iya," sahut Alsaki yang kesal dengan keputusan Keysa yang mengabaikan keinginan Alsaki untuk bersama dengannya."Jangan seperti ini, kita bisa melewati waktu bersama setelah Raymon bisa kembali menjaga cafe,""Oke," jawab Alsaki dengan nada yang tak bersahabat,"Mas," panggil Keysa yang tak ingin Alsaki terus menerus merajuk,"Aku tahu, aku akan memaklumi hal itu, Keysa," jawab Alsaki yang terpaksa mengikuti keinginan Keysa."Sen
Raymon menatap Luna tajam, sahabat Raymon selain Keysa adalah Aluna. Seorang gadis yatim piatu yang memiliki paras cantik.Lyra menatap Luna dari ujung kaki hingga ujung kepala, seolah menilai penampilan Luna yang kini duduk bersebrangan dengan Lyra."Ly, jangan bercanda, omongan kamu nggak lucu!" tegur Raymon,"Tapi beneran aku hamil, aku bingung harus gimana,""Kamu sudah beri tahu Keysa?" tanya Raymon yang tak ingin pusing sendiri.Lyra masih belum mengerti, bagaimana bisa Raymon se-tenang ini menghadapi seorang wanita yang tengah mengandung anaknya, dan di sana ada Lyra. Apa Raymon tidak menganggap keberadaan Lyra?"Belum,""Astaga! Kamu harus beri tahu Keysa juga, ini bukan masalah sepele Luna,""Aku tahu,""Ah," Raymon mulai mengingat keberadaan Lyra yang kini duduk bersebrangan dengannya dengan wajah tak bersahabat,"Ly, maaf, aku terlambat memperkenalkan Luna, dia-,""Apa dia kekasih kamu selain aku?" tanya Lyra yang tiba-tiba memotong pembicaraan Raymon dan membuat Raymon meng
Alsaki memeluk tubuh Keysa dari belakang, Keysa yang baru saja mandi, membuat tubuh Alsaki ikut basah."Kamu, nanti basah!" tegur Keysa yang membuat Alsaki mengerucutkan bibirnya."Aku tidak keberatan jika tubuhku basah karena kamu,""Ya, kamu benar, kamu selalu mengatakan itu,""Keysa, kamu kenapa?""Aku, kenapa?" tanya Keysa yang menunjuk dirinya sendiri, mencoba menyembunyikan hal yang Keysa rasakan."Kamu tidak seperti biasanya," jawab Alsaki sembari menggiring Keysa untuk duduk bersamanya di atas sofa."Aku hanya kelelahan,""Benarkah?" tanya Alsaki sangsi,"Iya," jawab Keysa yang mencoba menutupi hal yang mengganggu di dalam pikirannya."Keysa, aku tidak suka kamu berbohong. Kita sudah pernah sepakat untuk saling terbuka, benarkan?""Aku tidak sedang berbohong, kenapa kamu menuduh aku tanpa alasan," jawab Keysa sewot.Sejujurnya yang diucapkan Alsaki benar adanya. Sayangnya, Keysa tak ingin mengakui hal itu."Baiklah, maafkan aku," kata Alsaki yang mencoba mengalah dan membiarka
Lyra dan Raymon hanyut dalam suasana yang mereka ciptakan, mereka tidak banyak bicara, apa yang dilakukan Raymon menjawab semua keraguan Lyra. Lyra semakin tergila-gila kepada Raymon, terlepas seperti apa sosok Raymon nanti.Lyra dan Raymon saling bermandi peluh, hingga akhirnya mereka berdua memejamkan kedua matanya, ntah berapa kali mereka menghabiskan stok pengaman yang disediakan Raymon di dalam laci.Lyra merasakan tangan Raymon yang melingkar di pinggangnya. Lyra menatap paras Raymon. Tanpa terasa, tangan Lyra menjelajahi wajah kekasihnya, Lyra merasa sayang untuk meninggalkan kekasihnya. Mengingat sebentar lagi, dia akan melakukan syuting di luar kota."Ly, kamu mau sampai kapan seperti ini?" tanya Raymon.Lyra yang menyadari kekasihnya terbangun, segera menarik tangan Lyra dan menghentikan apa yang Lyra lakukan.Apa yang dilakukan Raymon, membuat Lyra terkejut, karena Raymon mengecup telapak tangan Lyra berkali-kali, ingat berkali-kali bukan satu kali saja."Ray?""Ly, aku min
"Eh," Bintang terkejut, apa yang dilakukan Kavi tak seperti ekspetasi Bintang. Bintang pikir, Kavi akan terlena dan terpedaya dengan sikapnya, dan bisa Bintang manfaatkan sesuka hati Bintang.Dari udut pandang mata Bintang, Kavi sosok seseorang yang baik dan tidak akan macam-macam dengan seorang wanita. Sayangnya, itu hanya khayalan Bintang saja, sosok Kavi yang asli sangat bertentangan dengan apa yang Bintang gambarkan. Sepertinya, Bintang salah target, seharusnya Bintang menyerang Jendra, bukan Kavi yang notabene seorang playboy kelas kakap, jika dibandingkan dengan Alsaki dan Jendra."Kenapa?" tanya Kavi sembari mengangkat satu alisnya."Sepertinya tidak jadi," jawab Bintang yang mencoba kabur dan memperbaiki posisi tubuhnya, lebih tepatnya mencoba menjaga jarak dengan Kavi yang kini memiliki tatapan berbeda dengan sebelumnya."Tidak mungkin, tidak jadi. Kamu yang menawarkan semua diawal, kenapa kamu tiba-tiba menarik semua ucapan kamu, Bintang?" tanya Kavi yang kini tertantang unt
Danz sengaja datang ke apartement Alsaki untuk bertemu dengan Keysa, Danz tahu jika Keysa memiliki hubungan yang tak biasa dengan Alsaki, tetangganya. Danz tidak suka melihat sikap posesif Alsaki kepada Keysa yang notabene wanita yang Danz cintai. Danz ingin mendapatkan Keysa kembali, Danz akan membuat Alsaki menjauhi Keysa.Sesuai rencana Danz, Danz datang dengan membawa Sponge Cake kesukaan Keysa, untuk memancig Keysa keluar dari persembunyiannya.Suara denting bel pintu apartement Alsaki berbunyi, Keysa yang mengira jika Alsaki yang memencet bel untuk mengerjainya segera berlari dan bergegas membuka pintu untuk kekasihnya itu. Sayangnya, Keysa harus menelan pil pahit, melihat sosok yang dimaksud bukan Alsaki, melainkan Danz."Danz, kamu ada perlu apa?"Mendengar pertanyaan Keysa, Danz tersenyum dan menatap Keysa sembari memberikan paper bag yang berisi kue kesukaan Keysa. Keysa menerima paper bag itu dengan canggung."Aku tadi nggak sengaja mampir ke toko kue favorite kita dulu, ak
Keysa meletakkan tas jinjing yang dia bawa di meja. Keysa mencoba tersenyum, dan menggenggam erat tangan wanita paruh baya yang kini sedang menatapnya,"Di mana, Raymond? " tanya Letta, ibu Raymond yang mencari keberadaan sang anak."Masih sibuk Ibu, " jawab Keysa yang membuat Letta menganggukan kepala,"Aku baru bangun, dan dia tidak menganggap ku ada, " rajuk Letta yang membuat Keysa menggaruk tengkuk lehernya."Bu, apa Keysa belum cukup untuk menemani Ibu. Ibu baru bangun. Jangan marah marah mulu, nanti keriputnya nambah, ""Tsk, kamu memang selalu menjadi pemenang Ibu. Ibu ingin melihat kamu dan Ray segera menikah, "Keysa membelalakkan kedua matanya,"Bu, " panggil Keysa kepada Letta, Keysa ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi saat ini, namun mengingat kondisi kesehatan Letta yang belum stabil. Keysa memilih untuk menenangkan Letta dengan cara yang lain."Keysa, ibu tidak ingin menunggu terlalu lama. Ibu ingin segera menimang cucu, jadi segera katakan pada Raymond untuk m
Pagi ini, sepasang kekasih yang mulai merasakan cinta tanpa batas masih bergelung di balik selimut. Kavi dan Bintang masih berpelukan di atas ranjang mereka. Tidak menyadari mentari telah terbit di atas mereka. Untungnya hari ini baik Kavi ataupun Bintang ijin cuti sehari. Mereka berdua seolah yakin akan melakukan hal ini sampai pagi. Seperti yang mereka lakukan hari ini, tepatnya sampai dini hari tadi.Kavi mengerjapkan matanya, aroma candu yang berasal dari tubuh Bintang membuat Kavi malas untuk beranjak dari sisi kekasihnya itu. Bintang menggeliat. Bergerak menghadap ke arahnya. Kavi menatap bulu mata lentik Bintang, Bintang sangat cantik bahkan saat dia tertidur di depannya. Kavi menikmati pemandangan yang indah di depannya. Menyadari tubuh mereka berdua hanya berlapiskan selimut. Kavi segera bangun dan menggunakan piyama. Mengingat pakaian mereka berdua masih berserakan di ruang tamu apartemen miliknya. Kavi bergegas membersihkan apartemennya dan membuatkan sarapan untuk Bintang
"Kak, itu kotor" kata Bintang sembari hendak menutup kedua kakinya. Namun niat Bintang di halangi oleh Kavi,"Aku akan membuatnya bersih, Bi. Boleh?" Kavi meminta ijin Bintang untuk menikmati tubuh kekasihnya itu,Bintang menganggukkan kepalanya malu-malu. Dia merasa canggung dengan situasinya saat ini. Bintang yang memulainya, Bintang hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi.Kavi mulai menyentuh lubang kewanitaan Bintang. Memasukkan satu jari miliknya pada lubang itu. Membuat Bintang bergerak resah, mencengkeram sprei putih milik Kavi.Kavi tersenyum, melihat Bintang sangat sensitif. Milik Bintang sudah basah. Membuat Kavi ingin segera masuk dalam kehangatan tubuh Bintang.Kavi segera mengeluarkan jarinya. Menggantikan lidahnya yang berperan dalam permainan mereka kali ini. Bintang merasakan kenikmatan baru yang luar biasa."Aaahahnnnnhh.... Ngghhhh.. Kak" desah Bintang,Slurp...PLASH..Suara yang Kavi keluarkan di milik Bintang. kavi tersenyum puas akan apa yang dia lakukan."Ple
Bintang masuk lebih dulu ke dalam apartement, karena Kavi harus membawa beberapa barang belanjaan yang mereka beli. Jujur saja, Bintang suka dengan apa yang dia lakukan bersama Kavi akhir akhir ini. Bintang merasa lebih dekat dengan Kavi. Sejujurnya Bintang tidak terlalu lapar, hanya saja dia suka moment kebersamaan dengan Kavi, Bintang sengaja mengulur waktu untuk menginap di apartement Kavi. Bintang tidak ingin diusir seperti yang sudah sudah, mengingat kondisi fisiknya telah membaik."Kak, Bintang mandi dulu, ya?" ijin Bintang sembari tersenyum di depan kekasihnya, Kavi."Hm... Lakukan apa yang kamu inginkan, Bi," jawab Kavi yang membuat Bintang tersenyum lebar.Diam diam, Bintang memiliki sebuah rencana di dalam otak kecilnya. Bintang tak ingin Kavi menolak pesona Bintang untuk ke-sekian kalinya.Bintang mengganti dress yang dia gunakan sebelumnya dengan kemeja putih milik Kavi yang tampak menenggelamkan tubuh Bintang di dalamnya.Bintang sengaja tidak menggunakan kemeja Kavi untu
"Kamu dimana?" tanya Kavi begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Kavi.Alsaki dan Jendra saling bertukar pandang melihat Kavi yang tampak berbeda akhir akhir ini."Nelpon siapa?" tanya Jendra kepo."Namja chingu" jawab Kavi sembari tersenyum membanggakan sesuatu."Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Namanya, beneran Namja?" tanya Jendra memberondong,Alsaki mengernyitkan dahinya begitu melihat Jendra yang langsung heboh dengan tingkah Kavi.Kavi menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue, Jen. Bukan Namja. Lo, kenapa gak up to date sih!""Namanya Namja?""Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!""Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea, mana gue tau,!" kata Jendra geram,"Tsk, kasihan, minim ilmu." ledek Kavi,"Lo lagi ngeledek gue?""Kenapa?" tanya Kavi,"Ckckckck, mentang mentang lo punya pacar, lo jadi belagak, Kav. Palingan juga pacar lo, terpaksa menerima h
Sesuai janjinya, Keysa menyambut Alsaki dengan menggunakan gaun tidur yang khusus Keysa gunakan malam ini. Keysa memang sengaja melakukan hal itu agar Alsaki tidak dapat menolak pesona Keysa. Keysa yang berdiri di hadapannya membuat Alsaki tidak dapat menahan gejolak rasa yang dia pendam selama ini. Alsaki menghampiri Keysa, dan segera menutup pintu apartemen.Alsaki membuka jas dan diikuti dengan kemeja yang dia gunakan, Alsaki membuangnya ke lantai. Alsaki melumat bibir Keysa dengan rakus, membuat Keysa tidak dapat menahan suara dari bibirnya."NNgh-"Alsaki melepas tautan bibir mereka berdua.Alsaki menyeka bekas saliva di bibir Keysa, "kamu sangat cantik, Keysa,""Aku tahu,""Kamu sengaja menyambutku dengan gaun tidur?" tanya Alsaki,"Bukannya kita akan melanjutkan apa yang akan kita tunda?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki meremas tubuh bagian belakang Keysa, membuat Alsaki dapat merasakan jika kekasihnya tidak menggunakan pakaian dalam di balik gaun satin berw
"Ray! Apa yang kamu lakukan? Kamu basah seperti ini?" cecar Lyra yang melihat kekasihnaya datang dengan tubuh basah kuyup.Lyra menarik tubuh Raymon untuk segera masuk ke dalam unit apartementnya. Lyra tidak tahu apa yang terjadi. Seingat Lyra, Raymon mengetik sebuah pesan yang mengatakan jika hari ini, Keysa meminta Raymon untuk lembur bekerja.Ketika pintu apartement Lyra tertutup, Raymon memeluk tubuh Lyra dengan erat, Raymon enggan melepaskan Lyra yang ingin mengambilkan sebuah handuk dan pakaian untuk Raymon.Lyra terkejut, ketika Raymon yang tiba tiba memeluk tubuhnya. Lyra terbelenggu di dalam kungkungan tubuh kekar Raymon, Raymon memperdaya tubuh Lyra dengan sebuah kecupan di leher Lyra, awal dimana Raymon mendaratkan kecupan hangat untuk Lyra.Satu per satu kecupan dihadiahkan Raymon di tubuh Lyra membuat Lyra merasakan sensasi aneh di dalam tubuhnya. Anehnya, Lyra tidak menolak apa yang Raymon lakukan, justru Lyra menyukai hal itu. Dinginnya bibir Raymon, dan air hujan yang
"Ini, ada di kantor kamu, Mas," tegur Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki tidak berniat melepaskan Keysa.Jujur saja, saat ini Alsaki ingin melakukan hal gila bersama Keysa di dalam ruangannya. Diam diam Alsaki mengunci pintu ruangannya, agar tidak ada seseorang yang mengganggu kegiatan Alsaki dan Keysa beberapa menit ke depan. Alsaki tidak rela akan hal itu."Mas, kok kamu diam aja, sih! Aku nggak bisa lama di sini, aku harus cek keadaan cafe aku," Alsaki mengecup bibir Keysa dengan tujuan tertentu, membuat Keysa berhenti melanjut akan omelannya. Timbul niat untuk melakukan hal gila di pikiran Keysa untuk membuat Alsaki jera dengan tingkahnya saat ini.Keysa tertantang dengan apa yang Alsaki lakukan, Keysa tahu jika Alsaki menginginkan sesuatu dari Keysa. Keysa mengangkat satu sudut bibirnya. Alsaki mengernyitkan dahinya. Alsaki merasa Keysa merencanakan sesuatu di dalam pikirannya. Keysa melumat bibir Alsaki, dan membuat Alsaki mengikuti apa yang Keysa inginkan. Kaki Als
Alsaki dan Keysa sampai di apartemen, sejak mereka berdua baikan, mereka tampak seperti perangko dam amplop, saling menempel satu sama lain. Seperti enggan berpisah. Alsaki menghempaskan tubuhnya ke sofa, Keysa segera mengambilkan Alsaki segelas air. Kemudian memberikannya ke pada Alsaki,"Terima kasih" kata Alsaki seraya mengecup punggung tangan Keysa yang memberikan Alsaki segelas air dingin."Sama-sama" sahut Keysa.Alsaki menghabiskan segelas air yang Keysa berikan ke padanya, Alsaki merasakan amarahnya sudah mereda. Alsaki tau, apa yang terjadi di cafe bukan kesalahan Keysa, namun tetap saja kedatangan Danz dan Deas mengganggu Alsaki. Bisa bisanya dua mantan Keysa kompak datang mengusik wanitanya.Baru saja mereka berdua berbaikan, dan lalat jantan mulai mengganggu.Tsk, resiko memiliki seorang kekasih yang posesif seperti Alsaki seperti ini, sedikit marah, sedikit merajuk, dan cenderung posesif."Key,"panggil Alsaki, membuat Keysa yang duduk di sebelahnya menoleh, menatap Alsak